KEPERAWATAN GERONTIK)
Disusun Oleh :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bertambah.
atau sakit.
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Fenomena Lansia
Menurut pasal UU No.13 tahun1998 pasal 1 ayat (2), (3), (4) tentang
kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia
berusia enam puluh tahun keatas baik secara masih berkemampuan atau pun
karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan aktif dalam pembangunan.
1. Teori Biologi
a. Teori seluler
50 kali. Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh da dibiakkan
b. Teori Genetik
(inti selnya) suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu
replikasi tertentu.
c. Sintesis Protein
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya
d. Sistem Imun
2. Teori Psikologis
b. Kepribadian berlanjut
3. Teori Pembebasan
C. Fenomena Demografi
dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup
(AHH), yaitu:
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
pada tahun 1980 ke peringkat enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang
lebih 10 juta jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk.Pada tahun 2020
sendiri.
1. Permasalahan Umum
lanjut usia.
e. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia.
2. Permasalahan Khusus
masyarakat individualistik.
1. Pendekatan fisik
yang masih bisa dicapai dan dikembangkan serta penyaki yang dapat
a. Perawatan pada lansia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya msih
b. Perawatan bagi lansia yang pasif atau tidak dapat bangun, yang
luar. Untuk para lansia yang masih aktif, peran perawat sebagai
dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta
posisi tidir, hal makanan, cara mengkonsumsi obat, dan cara pindah
2. Pendekatan sosial
dengan sesama lansia. Mereka dapat bertukar cerita atau bertukar pikiran
dan memberikan kebahagiaan karena masih ada orang lain yang mau
3. Pendekatan psikologis
pribadi, dan sahabat yang akrab. Peran perawat disini melakukan suatu
berbagai keluhan agar para usila merasa puas. Pada dasarnya pasien lansia
putus asa, rendah diri, rasa terbatas akibat ketidak mampuannya. Hal ini
perubahan psikis yang antara lain menurunnya daya ingat akan peristiwa
yang baru saja terjadi, perubahan pola tidur dengan kecenderungan untuk
tiduran di siang hari dan pengeseran libido. Mengubah tingkah laku dan
4. Pendekatan spiritual
hunbugannya dengan Tuhan atau agam yang dianutnya truatam jika klien
1. Mudah jatuh
Jatuh pada lanjut usia merupakan masalah yang sering terjadi. Penyebabnya
faktor ekstrinsik misalnya lantai licin dan tidak rata, tersandung benda,
2. Mudah lelah
Hal ini disebabkan oleh faktor psikologis seperti perasaan bosan, keletihan
b. Pengaruh otot misalnya obat penenang, obat jantung, dan obat yang
terganggu
3. Gangguan Kardiovaskuler
a. Nyeri dada
c. Palpitasi
d. Edema kaki
a. Nyeri punggung
5. Keluhan pusing
8. Gangguan eliminasi
b. Inkontinensia alvi
Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan jenis
1. Azas
Menurut WHO (1991) Azas adalah to Add life to the Years taht Have Been
dalah Add life to the Years, Add Health to life, and Add Years to life yaitu
memperpanjang usia.
2. Pendekatan
development)
persn)
teh aging)
(mobility)
(productivity)
3. Jenis
Sejahtera
dan kelembagaan.
b. Upaya pemberdayaan
potensial
e. Perlindungan social
f. Bantuan social
g. Koordinasi
i. Ketentuan peralihan
Peran biasa dimaknai sebagai satu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai,
dan sikap yang diharapkan oleh masyarakat hal ini menandai seseorang sesuai
signifikannya;
2. Konselor (Counsellor)
sehat sakitnya;
3. Advokat (Advocate)
kepada klien. Selain itu juga dapat berperan dalam mempertahankan serta
privasi klien, hak untuk menentukan nasibnya sendiri, dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan dari tenaga medis maupun
4. Edukator (Educator)
5. Koordinator (Coordinator)
Peran ini terlaksana karena adanya pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
klien.
6. Kolaborator (Collaborator)
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
7. Konsultan (Consultant)
8. Pembaharu
usia agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban
Sosial Lanjut Usia, Rencana Aksi Nasional Kesejahteraan Lanjut Usia tahun
Santun Lanjut Usia. Saat ini data yang masuk di Kementerian Kesehatan baru
kesehatan dan gizi bagi Usia Lanjut dan sudah disosialisasikan Program
Kesehatan lanjut usia ini ke semua provinsi, pemberdayaan masyarakat melalui
masyarakat. Hal ini dapat dilakukan sebagai salah satu bagian dari kegiatan di
desa siaga. Saat ini sudah ada lebih kurang 69.500 Posyandu lanjut usia yang
perawatan kesehatan bagi Lanjut Usia dalam keluarga (Home Care). Home
kesejahteraan lanjut usia ini adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana
mudah diakses oleh lanjut usia. Di samping itu juga belum memiliki data yang
memadai dan data terbaru tentang masalah kesehatan pada lanjut usia ini.
Survey dan penelitian yang terkait dengan lanjut usia masih sangat terbatas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun disebut lansia. Proses
ini merupakan proses degeneratif yang pasti akan terjadi pada setiap manusia.
disediakan untuk kelompok ini dari primer, sekunder, maupun tersier untuk
B. SARAN
1. Kepada Pemerintah
Untuk dapat memeratakan program yang ada, agar seluruh lansia dapat
3. Kepada Masyarakat
Diharapkan masyarakat menjadi lebih mengerti dan paham terkait
Sunaryo, M. K., Rahayu Wijayanti, S. K., Kep, M., Kom, S., Kuhu, M. M., SKM,
M., ... & Kuswati, A. (2016). Asuhan keperawatan gerontik. Penerbit
Andi.