Anda di halaman 1dari 7

Kasus

Tn E, 35 tahun baru menikah 2 minggu yang lalu, klien mengalami kecelakaan lalu
lintas dan mengeluh setelah kecelakaan mengalami gangguan dalam hubungan
seksual dengan istrinya karena ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi
pada waktu penetrasi.

Data Subjketif :
 Klien mengatakan mengalami kecelakaan motor 3 hari yang lalu, bertabrakan
dengan motor lain, kemudian terjatuh dan penisnya terbentur.
 Klien merasakan sakit pada bagian penis
 Klien mengatakan setelah kecelakaan, penisnya menjadi merah.
 Klien mengatakan tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan seksual
 Sebelum kecelakaan, klien tidak mengalami gangguan dalam hubungan
seksual (ereksi)
 Klien mengatakan takut tidak dapat membahagiakan istrinya
 Klien mengatakan merasa malu pada istrinya
 Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan (diabetes, penyakit
jantung)
 Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol
 Klien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan
 Klien mengatakan tidak ada gangguan saat berkemih
 Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit infeksi pada genital

Data Objektif :

 Klien terlihat cemas


 Terlihat adanya kemerahan disekitar penis
 TTV (TD: 110/ 80 mmHg S: 37,5C P: 20x/ menit N: 90 x/menit )
 BB: 60 kg TB: 175 cm
Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual, resiko tinggi terhadap perubahan struktur tubuh b.d kerusakan saraf
yang dimanifestasikan dengan ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi.
2. Ansietas b.d ketidakmampuan memenuhi kebutuhan seksual diri sendiri maupun
pasangan
3. Gangguan harga diri b.d efek hubungan seksual

Analisa Data :

Problem Etiologi Symptom


Disfungsi seksual resiko b.d kerusakan saraf Ditandai dengan :
tinggi terhadap perubahan  Klien mengatakan
struktur tubuh
tidak dapat ereksi saat
melakukan hubungan
seksual.
 Sebelum kecelakaan,
klien tidak
mengalami gangguan
dalam hubungan
seksual (ereksi).
 Klien merasakan sakit
pada bagian penis.
 Klien Terlihat adanya
kemerahan disekitar
penis.
Ansietas b.d ketidakmampuan Ditandai dengan:
 Klien mengatakan
memenuhi kebutuhan seksual
takut akan penolakan
diri sendiri maupun pasangan /reaksi orang terdekat.
 Klien terlihat menarik
diri.
 Klien terlihat cemas.
 Klien terlihat depresi

Gangguan harga diri b.d efek hubungan seksual Ditandai dengan :


 Klien mengatakan
takut tidak dapat
membahagiakan
istrinya.
 Klien mengatakan
merasa malu pada
istrinya

Rencana Asuhan Keperawatan

N Diagnosa KH dan Tujuan Intervensi Rasional


o
1 Disfungsi seksual Tujuan : Mandiri :
resiko tinggi Setelah  Dengarkan  Masalah
terhadap perubahan pernyataan seksual sering
struktur tubuh b.d dilakukan klien/orang tersembunyi
kerusakan saraf intervensi terdekat. sebagai
Ditandai dengan : pernyataan
Ds : selama 2x24 humor.
Klien mengatakan: Jam klien
 Tidak dapat  Menunjukan
mampu untuk  Kaji kesalahan
ereksi saat
mencapai atau informasi informasi
melakukan klien tentang yang
menjaga ereksi anatomi/fun mempengaruh
hubungan
KH : gsi seksual i pengambilan
seksual. dan keputusan.
 Klien mampu
pengaruh
 Sebelum Menyatakan
pemahaman prosedur
kecelakaan, perubahan pembedahan.
anatomi/fung
klien tidak
si  Identifikasi  Dapat
mengalami  klien mampu faktor mempengaruh
mengidentifi budaya/nilai i kembalinya
gangguan kasi adanya kepuasan
dalam kepuasan konflik. hubungan
seksual yang seksual.
hubungan diterima dan
beberapa
 Bantu pasien  Mengakui
seksual untuk proses normal
alternatif
(ereksi). cara menyadari/m kehilangan
mengekspresi enerima secara
 merasakan kan seksual. tahap nyata/meneri
berduka. ma perubahan
sakit pada
dapat
bagian meningkatkan
koping dan
penis.
memudahkan
Do : resolusi.
 Klien  Dorong  Komunikasi
Terlihat pasien untuk terbuka dapat
adanya berbagi mengidentifik
kemerahan pikiran asi area
disekitar /masalah penyesuaian
penis. dengan dan
teman. peningkatan
diskusi dan
resolusi.
 Solusi  Membantu
pemecahan klien kembali
masalah terhadap
terhadap hasrat/kepuasa
masalah n terhadap
potensial. aktivitas
seksual.
 Diskusikan  Nyeri dapat
sensasi/ketid nyata
aknyamanan menyertai atau
fisik, kehilangan
perubahan sensori dapat
oada respon terjadi
seperti sehubungan
individu dengan trauma
biasanya. bedah.

Kolaborasi :
 Rujuk ke  Mungkin
konselor/ahli dibutuhkan
seksual bantuan
sesuai tambahan
kebutuhan untuk
meningkatkan
kepuasan
hasil.
2 Ansietas b.d Tujuan : Mandiri :
Setelah dilakukan  Yakinkan  Memberikan
ketidakmampuan
intervensi selama informasi dasar
memenuhi 1x24 Jam klien klien tentang pengetahuan
diagnosis. perawat untuk
kebutuhan seksual mampu mengakui
dan mendiskusikan Perhatikan menguatkan
diri sendiri maupun masalah terhadap adanya kebutuhan
hubungan seksual. penolakan informasi dan
pasangan.
KH : atau ansietas memebantu
Ditandai dengan: ekstrem. untuk
Ds :
mengidentifik
Ds: Klien mengatakan :
asi klien
Klien mengatakan:  Klien selalu dengan
berfikir ansietas
 Takut akan positif dan tinggi.
penolakan mampu
/reaksi  Jelaskan  Pemahaman
beradaptasi tujuan dan jelas akan
orang terhadap persiapan prosedur dan
terdekat. penolakan. untuk tes apa yang
Do : diagnostik. terjadi
Do : Klien terlihat : meningkatkan
Klien terlihat:  Tidak perasaan
 Menarik menarik diri kontrol dan
diri.  Cemas mengurangi
 Cemas. berkurang ansietas.
 Depresi  Tidak  Berikan  Waktu dan
depresi. lingkungan privasi
perhatian, diperlukan
keterbukaan untuk
dan memberikan
penerimaan. dukungan,
Juga privasi diskusi
untuk perasaan
pasien/ orng tentang
terdekat. antisipasi
Anjurkan kehilagan dan
orang masalah lain.
terdekat ada
kapan pun
diinginkan.
 Dorong  Memberi
pernyataan kesempatan
dan berikan untuk
waktu untuk mengidentifik
mengekspres asi dan
ikan takut. memperjeas
kesalahan
konsep dan
menawarkan
dukungan
emosi.
 Kaji  Menjadi
tersedianya sumber yang
dukungan membantu
pda pasien. bila klien siap.
Berikan
informasi
tentang
sumber
komunitas
bila ada.
 Diskusiakan/  Rehabilitasiad
jelaskan alah
peran komponen
rehabilitasi terapi penting
setelah untuk
pembedahan. memenuhi
kebutuhan
fisik, sosial,
emosional,
dan
vokasional
sehingga klien
dapat
mencapai
tingakat fisik
dan
fungsiemosi
sebaik
mungkin.
3 Gangguan harga diri Tujuan : Mandiri :
b.d efek hubungan Setelah dilakukan  Berikan  Memberikan
intervensi selama waktu untuk minat dan
seksual. 1x24 Jam klien mendengan perhatian.
Ditandai dengan: mampu masalah dan
menyatakan ketakutan
 Klien pasien dan
penerimaan diri
mengatakan org terdekat.
pada situasi dan
takut tidak Diskusikan
dapat adaptasi terhadap
persepsi diri
membahagi perubahan pada pasien
akan citra tubuh.
sehubungan
istrinya. KH : dengan
 Klien  Klien antisipasi
mengatakan mengatakan perubahan
merasa sudah dapat dan pola
malu pada menerima hidup
istrinya dalam khusus.
situasi ini.  Kaji stress  Perawat perlu
 Klien emosi klien. menyadari
terlihat Identifikasi apakah arti
tidak kehlangan tindakan ini
menarik diri pada terhadap klien
dan tidak klien/orang untuk
depresi. terdekat. menghindari
Dorong klien tindakan
untuk kurang hati-
mengekspres hati atau
iakan dengan menyendiri.
tepat.
 Berikan  Memberikan
informasi kesempatan
akurat. pada klien
untuk
bertabya dan
mengasimilasi
informasi.
 Identifikasi  Membantu
perilaku dalam
koping membuat
positif kekuatan yang
sebelumnya. telah ada
bagiklien
untuk
digunakan
dalam situasi
saat ini.

 Berikan  Meningkatkan
lingkungan saling berbagi
terbuka pada keyakinan
klien untuk tentang subjek
mendiskusik sensitif dan
an masalah mengidentifik
seksualitas. asi kesalahan
konsep yang
dapat
mempengaruh
i penilaian
situasi.

 Perhatikan  Mengidentifik
perilaku asi tahap
menarik diri, kehilangan/ke
mengaggap butuhan
diri negatif, intervensi.
penggunaan
penolakan,
atau terlalu
mempermas
alahkan
perubahan
aktual yang
ada.
Kolaborasi :
 Rujuk ke  Mungkin
konseling memerlukan
profesional bantuan
sesuai tambahan
kebutuhan. untuk
mengatasai
perasaan
kehilangan.

Anda mungkin juga menyukai