Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR & TEORI

KEPERAWATAN GERONTIK
RISTA FAUZININGTYAS
KEPERAWATAN GERONTIK

 Gerontologi berasal dari kata


geros yang berarti lanjut usia
dan logos berarti ilmu
 Gerontologi merupakan cabang
ilmu yg mempelajari proses
manua dan masalah yg mungkin
terjadi pada lansia Miller (2004).
KEPERAWATAN
GERONTIK

 Geriatrik adalah salah satu cabang dari gerontologi dan


medis yang mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia
lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotof, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan
badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat
(Tamher&Noorkasiani, 2009)

 Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia


diberi nama untuk pertama kalinya sebagai keperawatan
geriatric (Ebersole et al, 2005)
Fungsi Perawat Gerontik
Eliopoulus (2005)
 Guide persons of all ages toward a healthy aging process
 Eliminate ageism
 Respect the tight of older adults and ensure other do the
same
 Overs and promote the quality of service delivery
 Notice and reduce risks to health and well being
 Teach and support caregiver
 Open channels for continued growth
 Listen and support
 Offer optimism
Fungsi Perawat Gerontik
Eliopoulus (2005)
• Generate, support, use, and participate in research
• Implement restorative and rehabilitative measures
• Coordinate and managed care
• Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic
manner
• Link service with needs
• Nurture future gerontology nurses for advancement of the speciallity
• Understand the unique physical, emotional, social, spiritual aspect of each
other
• Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern
• Support and comfort through the dying process
• Educate to promote self care and optimal independence
RENTANG HIDUP MANUSIA
Definisi lanjut usia
 Lanjut usia : proses normal yang terjadi
pada setiap orang, ditandai dengan
penurunan kemampuan fisik dan
psikologis, serta penuruanan untuk
beradaptasi dengan lingkungan
(Pujiastuti 2003)
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998
dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 : lansia adalah
seseorang yang telah mencapai usia
diatas 60 tahun
4 klasifikasi usia (WHO) :
 Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun
 Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun
 Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun
 Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
Teori penuaan (1)

 Teori Biologi
 Teori genetik dan mutasi (Somatic Mutatie Theory)
 Terori interaksi seluler
 Teori replikasi DNA
 Teori ikatan silang
 Teori radikal bebas
 Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto immune theory)
Teori genetik dan mutasi (Somatic
Mutatie Theory)

 Menua terjadi akibat perubahan biokimia yang


diprogram oleh molekul atau DNA dan setiap sel pada
pada waktu tertentu akan mengalami proses mutasi.
Terori interaksi seluler

 Sel-sel dalam tubuh mempunyai peranan yang


penting bagi tubuh, jika interaksi antar sel dalam
kondisi yang tidak baik maka mekanisme feed-back
akan mengalami kegagalan.
Teori replikasi DNA

 Proses penuaaan merupakan akibat akumulasi


kesalahan selama masa replikasi DNA yang
mempengaruhi masa hidup sel, sehingga terjadi
kematian sel.
Teori ikatan silang

 Seiring bertambahnya usia ikatan silang antara


protein intraseluler dan intraseluler serabut kolagen
ini semakin meningkat, akibatnya terjadi penurunan
elastisitas dan kelenturan kolagen sehingga terjadi
kerusakan fungsi organ
Teori radikal bebas

 Terbentuknya gugus radikal bebas adalah akibat


otoksidasi dari molekuler intraseluler karena
pengaruh sinar UV. Pennurunan dan rusaknya fungsi
sel ini diakibatkan radikal bebas yang merusak enzim
superoksida-dismutase (SOD) yang berperan sebagai
pertahanan sel
Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto
immune theory)

 Selama proses metabolisme tubuh akan


menghasilkan zat khusus. Terdapat jaringan tubuh
yang tidak dapat menerima zat tersebut sehingga
tubuh menjadi lemah dan sakit. Contohnya pada
peningkatan kelenjar timus pada usia dewasa
berinvolusi dan terjadilah kelaianan autoimun
Teori penuaan (2)

 Teori Kejiwaan Sosial


 Teori Aktivitas atau kegiatan (Activity Theory)
 Teori Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
 Teori Pembebasan (Didengagement Theory)
 Teori Subkultur
Teori Aktivitas atau kegiatan (Activity
Theory)

 Menurut Maslow (1954) dalam Muhith (2016), lansia


yang mengikuti kegiatan sosial dan aktif adalah lansia
sukses. Selaian itu mampu menjaga hubungan antara
sistem sosial dan individu agar tetap stabil pada usia
lanjut.
Teori Kepribadian berlanjut (Continuity
Theory)

 Menurut Kuntjoro (2002) tipe kepribadian seseorang


dapat mempengaruhi kehidupan lansia.
Teori Pembebasan (Didengagement
Theory)

 Seiring bertambahnya usia, lansia secara perlahan


akan melepaskan diri dari lingkungan sosialnya
akibatnya interaksi sosial menururn baik secara
kualitas dan kuantitasnya.
Teori Subkultur

 Menurut Rose dalam ((Efendi 2009) Kelompok lansia


mempunyai norma, harapan, dan adat kebiasaan
tersendiri, tetapi mereka kurang terintegrasi pada
masyarakat luas dan lebih banyak berinteraksi antar
sesama.
Perubahan Fisik pada Lansia
Perubahan Kognitif
 Perubahan kognitif terjadi penurunan:
 kemampuan meningkatkan fungsi intelektual
 efisiensi tranmisi saraf di otak (menyebabkan
proses informasi melambat dan banyak
informasi hilang selama transmisi)
 kemampuan mengakumulasi informasi baru
 mengambil informasi dari memori
 kemampuan mengingat kejadian masa lalu
lebih baik dibandingkan kemampuan
mengingat kejadian yang baru saja terjadi
Perubahan Psikososial Lansia
 Kehilangan sumber finansial (gaji) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dan keluarga.
 Kehilngan status pekerjaan. Tidak sedikit diantara mereka akan
mengalami post power syndrome.
 Kehilangan teman atau relasi, akibat intensitas bertemu yang minim jika
dibandingkan pada saat bekerja.
 Kehilangan pekerjaan atau kegiatan.
 Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
Masalah yang terjadi pada lansia
(14 i)

 Immobility (kurang bergerak)  Skin integrity (gangguan pancaindera,


 Instability (berdiri dan berjalan tidak komunikasi, penyembuhan, dan kulit)
stabil atau mudah jatuh)  Impaction (sulit buang air besar)
 Incontinence (beser buang air kecil dan  Isolation (depresi)
atau buang air besar)
 Inanition (kurang gizi)
 Intellectual impairment (gangguan
intelektual/dementia)  Impecunity (tidak punya uang)
 Infection (infeksi)  Iatrogenesis (menderita penyakit akibat
 Impairment of vision and hearing, taste,
obat-obatan)
smell, communication, convalescence,  Insomnia (gangguan tidur),
 Immune deficiency (daya tahan tubuh
yang menurun)
 Impotence (impotensi)
TUGAS
 Bagilah kelompok menjadi 5
 Diskusikan dan tuliskan hasil diskusi pada kertas yang disediakan
 Materi diskusi
 Diagram: Mobility and Safety promoting musculoskeletal wellness in older adults
(Miller)
 Perubahan fisik lansia (no 1-4)
 Perubahan fisik lansia (no 6-9)
 Diagram : The functional consequences Theory (Miller)
 Tiap anggota kelompok (pembeli) harus berputar ke penjual lain untuk
melihat hasil diskusi
 Tiap Kelompok menunjuk 2 penjual untuk menjelaskan hasil diskusi
 Masing-masing mahasiswa membuat resume perkuliahan dan diskusi
dikumpulkan H+1 ke email PJMK
 Penjual bertugas mencatat daftar pertanyaan dan jawaban sekama
kelompok lain datang ke warungnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai