Anda di halaman 1dari 10

Gangguan Citra Tubuh

KELOMPOK 4

DAVA MILENIA FRESHA


FAUZIAH HARIANI
FEFRINA HELDA
NESI SYOFRITA DONA
PIPIT HUTRIA
Definisi

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang


tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran
bentuk,struktur,fungsi,keterbatasan,makna,dan objek yang
sering kontak dengan tubuh. Gangguann tersebut diakibatkan
kegagalan dan penerimaan diri akibat adanya persepsi yang
negatif terhadap tubuhnya secara fisik. . Persepsi yang negatif
akan struktur tubuhnya ini menjadikan dia malu berhubungan
orang lain
Tanda dan gejala

1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang


berubah
2. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau
akan terjadi
3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
4. Persepsi negatif pada tubuh
5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
6. Mengungkapkan keputusan
Penyebab

1. Eksisi bedah atau gangguan bagian tubuh enterostomi,


mastaktomi, histerektomi, pembedahan leher radikal,
laringektomi
2. Amputansi pembedahan atau traumatik
3. Luka bakar
4. Trauma wajah
5. Gangguan makan
6. Obesitas
7. Gangguan muskuloskeletal
8. Gangguan integumen
9. Lesi otak
10. Gangguan afektif
11. Penyalahgunaan bahan kimia
12. Nyeri
Diagnosa Keperawatan

Gangguan harga diri:harga diri rendah


berhubungan dengan gangguan citra tubuh.

Tujuan Umum

Klien menunjukkan peningkatan harga diri.


Tujuan Khusus

1. Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling


percaya.
2. Klien mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
3. Klien dapat mengidentifikasi persepsi negatif pada tubuhnya.
4. KLien dapat menerima realita perubahan struktur,bentuk atau
fungsi tubuh.
5. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan sesuai
dengan kekurangan yang dimiliki.
6. Klien dapat menetapkan (merencanakan) kegiatan sesuai yang
dimiliki.
7. Klien melakukan tindakan sesuai dengan kondisi sakit dan
kemampuan.
8. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
9. Klien dapat melakukan tindakan pengembalian integritas tubuh.
Hasil yang diharapkan

1) Klien dapat menerapkan perubahan

2) Klien memiliki beberapa cara mengatasi perubahan yang terjadi

3) Klien beradaptasi dengan cara yang dipilih dan digunakan.

Stressor yang dapat menyebabkan


gangguan citra tubuh

4) Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit


5) Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan,
daerah pemasangan infuse.
6) Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disrtai
dengan pemasanagn alat di dalam tubuh.
7) Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system
tubuh.
8) Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan.
9) Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan
berubah, pemasangan alat pada tubuh klien
Tindakan keperawatan

1) Bina hubungan perawat yang terapeutik


2) Diskusikan perubahan struktur tubuh dan fungsi tubuh

3) Observasi ekpresi klien pada saat berbicara


4) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh, intelektual, keluarga) oleh
klien diluar perubahan yang terjadi
5) Beri pujian terhadap aspek yang positif dan kemapuan yang masih dimiliki klien

6) Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta dalam asuhan keperawatan ecara
bertahap
7) Libatkan klien dalam kelompok klien dengan masalah gangguan citra tubuh
8) Tingkatkan dukungan keluarga terutama pasangan
9) Diskusikan cara-cara (booklet, leaflet) sebagai sumber informasi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dampak perubahan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh

10) Dorng klien memilih cara yang sesuai bagi klien

11) Bantu klien melakukan cara yang dipilih

12) Bantu klien mengurngi perubuhan citra tubuh. Misalnya protesa untuk bagian tubuh

bertemu tonkat.

13) Rehabilitasi terhadap bagi klien


Respon Klien terhadap Gangguan Citra Tubuh
Respon pasien terhadap kelainan bentuk atau keterbatasan
meliputi perubahan dalam kebebasan. Pola ketergantungan dalam
komunikasi dan sosialisasi.
Respon terhadap kelainan bentuk atau keterbatasan dapat
berupa:
1. Respon penyesuaian : menunjukkan rasa sedih dan duka cita
(rasa shock, kesangsian, pengingkaran, kemarahan, rasa bersalah
atau penerimaan).
2. Respon mal-adaptip : lanjutan terhadap penyangkalan yang
berhubungan dengan kelainan bentuk atau keterbatasan yang
tejadi pada diri sendiri.
Respon terhadap pola kebebasan – ketergantungan dapat
berupa:
3. Respon penyesuaian: merupakan tanggung jawab terhadap rasa
kepedulian (membuat keputusan) dalam mengembangkan
perilaku kepedulian yang baru terhadap diri sendiri.
4. Respon mal-adaptip: menunjukkan rasa tanggung jawab akan
rasa kepeduliannyaterhadap yang lain.
Respon terhadap Sosialisasi dan Komunikasi dapat berupa:
TERIMA KASIH ^_^

Anda mungkin juga menyukai