A. Pengertian
Citra tubuh adalah kumpulan dan sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang
ukuran,fungsi, penampilan dan potensi tubuh (Hamud, Waliyo & Mustikasari, 2017).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk, struktur
dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan (Potter & Perry, 2017).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak
sesuai dengan yang diinginkan (SAK Jiwa, FIK UI Depok, 2017). Sedangkan Riyadi
tahun 2015 mendefinisikan gangguan citra tubuh sebagai konfusi gangguan proses
berpikir dalam gambaran mental fisik dari individu.
B. Penyebab
Perubahan fungsi tubuh (misal : anomali, penyakit, obat-obatan, kehamilan, radiasi,
pembedahan, trauma, dll), perubahan fungsi kognitif, ketidaksesuaian budaya, transisi
perkembangan, proses penyakit, gangguan psikososial, ketidaksesuaian agama, trauma,
tindakan pengobatan (SAK Jiwa, FIK UI Depok, 2017).
D. Pohon Masalah
Penyakit Fisik
Adaptif Maladaptif
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Citra tubuh
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Defisit Perawatan Diri
K. Discharge Planing
Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obat-obatan dan
tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan
respon yang diambil pada kondisi kedaruratan, pendidikan khusus diberikan kepada
pasien dan keluarga untk memastikan perawatan yang tepat setelah pasien pulang,
sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk
kembali ke rumah dan untuk membantu pasien dan keluarga membuat koping terhadap
perubahan dalam status kesehatan pasien. melakukan relokasi pasien dan koordinasi
sistem pendukung atau memindahkan pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.
L. Evaluasi
Subyektif : Pandangan pada tubuh berubah (misal : penampilan, struktur, fungsi),
mengungkapkan perubahan gaya hidup, merasa pada reaksi orang lain, mengungkapkan
perasaan tentang perubahan tubuh ( misal : penampilan, struktur, fungsi), perubahan
atau kehilangan, menolak mengakui perubahan keinginan bertemu pemuka agama.
Obyektif : Fokus berlebihan pada perubahan tubuh, kemampuan tubuh beradaptasi
dengan lingkungan berubah, hubungan sosial berubah, respon non verbal pada
perubahan dan persepsi tubuh, fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu.
Validasi kemampuan : Mengenal bagian tubuh yang terganggu, mengidentifikasi
bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu. Mengafirmasi dan melatih bagian
tubuh yang sehat, melatih bagian tubuh yang terganggu. Merasakan kemampuan
melakukan, kontrol yang diterima.
M. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan Tindakan
Tujuan Kriteria evaluasi Rasional
Keperawatan Keperawatan
Gangguan Citra TUM : 1. Ada kontak mata Sapa pasien dengan Membina
Tubuh Kepercayaan diri 2. Mau berjabat ramah hubungan saling
pasien kembali tangan, mau dan baik secara percaya
normal. menyebut nama, verbal dan non Mendiskusikan
TUK 1 : mau menjawab verbal. tingkat
Pasien dapat salam Perkenalkan diri kemampuan
membina hubungan 3. Mau duduk dengan sopan. pasien
saling percaya berdampingan Tanyakan nama seperti menilai
TUK 2 : dengan perawat lengkap pasien dan realitas,
Pasien dapat 4. Mau mengutarakan nama panggilan control diri atau
mengidentifikasi masalah yang yang disukai integritas ego
kemampuan dan dihadapi pasien. diperlukan
aspek positif yang 5. Pasien dapat Jelaskan tujuan sebagai dasar
dimilikinya menyebutkan pertemuan asuhan
TUK 3 : aspek positif dan Berikan klien keperawatannya
Pasien dapat kemampuan yang kesempatan Terdapat
menilai dimiliki mengungkapkan hubungan antara
kemampuan pasien perasaan stadium
yang masih bisa 6. Mengembangkan Diskusikan perkembangan,
digunakan peningkatan kemampuan citra diri dan
kemauan untuk dan aspek positif reaksi serta
melihat keadaan yang pemahaman klien
diri. dimiliki pasien terhadap kondisi
7. Akui dan terima
Dukung upaya kulitnya.
perasaan berduka,
klien untuk Klien
bermusuhan dan membutuhkan
memperbaiki citra
kehilangan. pengalaman
diri terhadap
8. Menguatkan anatomi yang didengarkan dan
kembali dukungan dipahami.
hilang
positif dari diri Membantu
Mendorong
sendiri. meningkatkan
sosialisasi dengan
9. Mengutarakan penerimaan diri
orang lain.
perhatian terhadap dan sosialisasi
diri sendiri yang
lebih sehat.
Penampilan.
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN
GANGGUAN CITRA TUBUH
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : keadaan umum pasien yang tampak
Sp II
Tindakan
1. Meminta pasien untuk terbuka tentang perasaannya.
2. Melatih koordinasi fungsi anggota tubuh.
3. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan kedepan.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Latihan 2
Identifikasi kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh, anggota tubuh dan
merencanakan kegiatan kedepan untuk pasien.
Orientasi
Perawat : ”Assalamualaikum…”
“Selamat pagi bapak/ibu…” (senyum)
Pasien : “Wa’alaikumsalam…”
Perawat : “Belum pak/ibu, karena saya masih sering teringat dengan hal itu…”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih
sudah bapak/ibu lakukan …?”
Pasien : “Sudah saya coba…, tapi tetap saja saya merasa tidak berguna sama
sekali. Karena yang bisa saya lakukan hanya kegiatan-kegiatan ringan
saja. Saya sangat sedih dan kecewa dengan diri sendiri ketika melihat
anak saya yang masih membutuhkan saya dalam melakukan aktivitas.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, sesuai kesepaktan kita kemarin kita akan
berbincang- bincang dan mengajarkan bapak/ibu bagaimana cara untuk
melakukan pekerjaan yang lainnya dan mengkoordinasikan bagian tubuh
bapak/ibu yang lain.”
“Apa bapak/ibu bersedia…?”
Pasien : “Ya pak/ibu…”
Perawat : “Bagaimana kalau disini saja bapak/ibu ya….. dan waktunya 20 menit
bapak/ibu ya…??”
Pasien : “Ya ….” (Mengangguk).
Kerja
Perawat : “Bagaiamana persaan bapak/ibu sekarang, apakah sudah membaik?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani
di pikiran saya…?”
Perawat : “ Kira-kira Apa itu bapak/ibu…?”
Pasien : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-
hari dengan satu tangan. Apa lagi ketika saya mengangkat barang-barang
yang begitu banyak.”
Perawat : “Seperti itu ya bapak/ibu. Begini bapak/ibu misalnya ketika bapak/ibu
ingin mengangkat barang-barang yang begitu banyak bapak/ibu dapat
meminta bantuan dengan orang di sekitar untuk menaikkannya ke atas
kepala bapak/ibu dan bisa menggunakan tangan kanan ibu yang masih
berfungsi untuk menjaga agar barang yang di atas kepala bpak/ibu tidak
terjatuh. Nanti ketika bapak/ibu ingin menurunkannya dapat diletakkan di
tempat yang sedikit lebih tinggi atau bapak/ibu sedikit menjongkok atau
meminta bantuan untuk menurunkan barang yang bapak/ibu bawa.”
“Bagaiamana apa ibu paham dengan penjelasan saya atau bagaimana kalau
kita mencoba untuk mempraktekkannya?”
Pasien : “Ya….pak/bu?!?!” ( Pasien dan perawat berlatih bersama…)
Perawat : “Bagus sekali bapak/ibu…, sekarang bapak/ibu sudah dapat
melakukannnya. Cara ini bisa bapak/ibu gunakan ketika bapak/ibu akan
membawaq barang yang banyak dan sebagainya.”
Pasien : “Ya…..pak/bu?!?!”
Perawat : “Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin
bapak/ibu lakukan kedepannya…?”
Pasien : “Untuk sekarang ini, saya ingin merawat anak-anak saya, melakukan
tugas sebagaimana kepala/ibu rumah tangga.
Perawat : “Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan bapak/ibu bisa dilakukan
setiap harinya…, mulai dari sekarang bapak/ibu dapat melakukan semua
kegiatan yang bapak/ibu sebutkan tadi. Tapi jika bapak/ibu merasa lelah
atau tidak mampu untuk melakukannya bapak/ibu dapat meminta bantuan
keluarga atau tetangga. Mungkiun ada kegiatan lain yang ingin bapak/ibu
lakukan kedepannya selain kegiatan-kegiatan yang bapak/ibu sebutkan
tadi…?”
Pasien : “Ya pak/bu…, siapa sih tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan
normal seperti orang lain, saya ingin meneruskan usaha saya untuk
berjualan di took pak/bu…?”
Perawat : “Alhamdulillah… rencana yang bagus sekali bapak/ibu (senyum). Jika
keinginannya seperti itu saya do’akan agar selalu lancer kegiatannya..
amiiin..”
Pasien : “Amiiin pak/bu.”
Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaanya bapak/ibu setelah mengobrol hari ini dan
mencoba untuk melatih tangan bapak/ibu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan seperti biasanya?”
Pasien : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar
ingin mencoba dan melakukan kegiatan itu”
Perawat : “Bagus sekali . baiklah bapak/ibu… tapi apa bapak/ibu bisa menjelaskan
sedikit yang kita diskusikan tadi?”
Pasien : “Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan tangan saya yang
masih berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan membawa dan
meletakkan barang banyak di atas kepala dan tangan saya serta
menjaganya tidak terjatuh. Dan pak/bu mengajarkan saya untuk berusaha
melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal seperti biasanya…”
Perawat : “ Bagus sekali bapak/ibu (senyum), ternyata bapak/ibu sudah
memahami dengan baik apa yang saya sampaikan. Mungkin pertemuan
hari ini saya akhiri dan terima kasih untuk waktunya dan saya do’akan
agar bapak/ibu selalu sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
bapak/ibu ya”
“Jangan lupa tetap berlatih yah”
Pasien : “Amiiinn, terima kasih pak/bu yah…”(senyum)
Perawat : “ Kalau begitu saya pamit pak/bu yah…”. “Assalamualaikum…”
Pasien : “Wa’alaikumsalam….”
TUGAS I
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn.M
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat :
Komposisi Keluarga :
No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan
Genogram :
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
a. Tipe Keluarga
nuclear family, memiliki dua orang anak berusia dewasa dan sedang menempuh
pendidikan diluar kota
b. Suku Bangsa
Melayu/ Indonesia, tidak ada kebiasaan maupun tradisi yang menghambat proses
kesehatan saat ini
c. Agama
Islam. Tidak ada keyakinan yang bertentangan dalam setiap pelayanan kesehatan
d. Status sosial ekonomi keluarga
Pasien adalah tulang punggung keluarga yang memenuhi nafkah selama ini,
namun sejak menikah beban tersebut dialihkan kepada istri yang meneruskan
usaha dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Bentuk rekreasi mis: nonton tv, berkunjung ke rumah keluarga dan Jadwal
rekreasi dalam satu tahun.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tipe rumah yang dihuni saat ini adalah bangunan perumahan permanen
terbuat dari beton dengan ukuran rumah 9 x 15 m, saat ini kepemilikan rumah
atas nama pasien, dengan tata letak isi rumah sesuai dengan tiap ruangan
serta tampak bersih dan terawat dilengkapi dengan total 18 ventilasi, 3 kamar
tidur, 2 toilet, 1 kamar mandi, dengan penerangan yang cukup disetiap
ruangan dan sudut rumah dan memiliki alirran air yang bersumber dari
PDAM serta tersedia sumur bor pribadi.
b. Karakateristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga disekitar rumah sebagian besar merupakan penduduk asli daerah
tersebut dan beberapa diantaranya juga merupakan keluarga dekat dan
lingkungan yang ada disekitar rumah sangat bisa diandalkan sebagai support
keluarga dalam memecahkan masalah.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga merupakan penduduk menetap dan sudah lama tinggal dirumah
yang saat ini di huni serta tempat usaha juga tidak jauh dari rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya pasien rutin dalam setiap kegiatan yang ada dilingkungan rumah,
namun sejak musibah menimpanya, pasien jarang dan terlihat enggan untuk
bergabung dengan kegiatan yang ada disekitar rumahnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang memberikan dukungan pada keluarga adalah keluarga besar dari kedua
belah pihak.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terlihat antara anggotan keluarga yaitu saling terbuka, saling
menasehati, adanya kebebasan mengeluarkan pendapat, serta pengambilan
keputusan.masih didasarkan pada persetujuan kepala keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Setiap anggota keluarga saling memberi kasih sayang, perhatian, dukungan moral
dan material
c. Struktur peran
Ayah/ suami sejauh ini sudah menjalankan perannya sebagai kepala keluarga/
pencari nafkah serta pelindung keluarga, namun semenjak kaki diamputasi peran
tersebut dialihkan kepada istri/ibu tetapi pengambilan keputusan tetap didsarkan
pada keputusan kepala keluarga.
Istri/ Ibu menjalankan perannya sebagai ibu bagi anak-anaknya, pemberi kasih
sayang, danpemberi tuntunan nilai pada anak-anaknya serta saat ini ada peralihan
peran yang harus dijalani ibu yaitu sebagai pencari nafkah serta pelkindung
keluarga.
Anak menjalankan perannya sesuai tahapan tumbuh kembangnya.
d. Nilai atau norma budaya
Nilai dan norma yang dianut dan diterapkan didalam keluarga sesuai dengan yang
ada dilingkungan serta tidak ada hal yang bertentangan dengan proses perawatan
pasien
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Sikap masing-masing anggota keluarga saling perduli dan menyayangi serta
menunjukan keharmonisan hubungan antar anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Setiap anggota keluarga berinteraksi dengan baik, meskipun anak sedang
menempuh pendidikan diluar kota namun sering berkomunikasi via telfon. Hanya
saja sejak kejadian yang menimpa pasien, pasien menunjukkan penurunan minat
dalam berinteraksi.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Anggota keluarga dapat mengenal masalah yang ada didalam keluartga dan
sanggup untuk merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada namun pasien cenderung menolak
untuk diajak ke fasilitas kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak saat ini adalah 2 orang yang terdiri dari 1 orang anak perempuan dan
1 orang anak laki-laki. Hal ini sesuai dengan keinginan antara seuami dan istri,
saat ini istri juga menggunakan kontrasepsi untuk mengatur kelahirannya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga memiliki usaha mandiri yang dijalankan oleh suami sebelumnya dan
saat ini diambil alih oleh istri dan sejauh ini berjalan lancar dan membantu dalam
meningkatkan kesehatan keluarga.
7. Harapan Keluarga
Setiap anggota keluarga sangat mengharapkan kualitas hidup pasien semakin
membaik meskipun dengan kondisi yang ada saat ini.
8. Data Tambahan
a. Nutrisi
Pasien mengalami penurunan nafsu makan, sering tidak menghabiskan makanan
yang diberikan.
b. Eliminasi
Tidak ada masalah dalam eliminasi baik itu BAK maupun BAB
c. Istirahat tidur
Pasien lebih banyak menghabiskan waktu berbaring dirumah hanya saja untuk
tidur tampak sulit. Pemenuhan tidur malam biasanya hanya 2-4 jam.
d. Aktivitas sehari-hari
Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
e. Gaya hidup tidak sehat
Pasien tidak merokok dan minum minuman keras
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Proses Keluarga (D.0120)
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
c. Kesiapan peningkatan koping keluarga (D.0090)
3. Skala prioritas masalah / scoring
Kriteria Nilai Bobot D.0120 D.0115 D.0090
Sifat Masalah
a. Aktual 3
3 3 3
b. Resiko Tinggi 2 1
c. Potensial 1
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah
2 2 4
a. Mudah 2
b. Sebagian 1 2
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah
untuk dicegah
a. Tinggi 3 1
1 2 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
Menonjolnya
Masalah 1
a. Segera diatasi 2
b. Ada masalah 1
1 1 2
tetapi tidak seger
diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan
D.0115 10 Januari 2022 - Identifikasi beban prognosis saat ini S : suami menolak
- Dengarkan masalah, perasaan dan
untuk disarankan ke
pertanyaan keluarga
faskes yang ada
- Hargai dan dukung mekanisme koping
adaptif yang digunakan O : suami tampak
- Informasikan faskes yang tersedia masih menarik diri
A : masalah belum
teratasi
P : Dengarkan masalah,
perasaan dan pertanyaan
keluarga, terima nilai-
nilai keluarga dengan
cara tidak menghakimi,
diskusi rencana medis
dan perawatan, fasilitasi
memperoleh
pengetahuan, hargai dan
dukung mekanisme
koping adaptif yang
digunakan,
iInformasikan kemajuan
pasien secara berkala,
Informasikan faskes
yang tersedia
TUGAS II
GANGGUAN KECEMASAN
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Ny.G (P)
2. Umur : 33 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 11 Januari 2022
B. Alasan Masuk :
Hamil trisemester pertama, G2 A1 P1, riwayat keguguran pada hamil pertama,
sudah menantikan kehamilan sejak lama, khawatir jika janin saat ini lemah dan
keguguran lagi, merasakan mual dan muntah sering, badan terasa lemas dan nafsu
makan menurun, bingung harus bagaimana.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Paisien memiliki riwayat keguguran pada kehamilan pertama, kehamilan saat ini
sangat dinantikan sebab belum memiliki anak. Merasa sangat khawatir akan janin
sat ini, sebab kondisi fisik juga terasa lemas. Bingung harus bagaimana
Masalah Keperawatan : Gangguan Cemas
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 128/70 mmHg N: 99 x/mt S :36,7.ͦ C P : 18 x/mt.
2. Ukur : BB : 55 kg TB : 168 cm
Jelaskan : pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal, G2 A1 P1. Riwayat
keguguran pada hamil pertama, saat ini merasakan mual dan muntah yang
mengganggu. Konjungtiva tidak anemis, turgor kulit baik.
Masalah Keperawatan : Resiko kekurangan volume cairan
E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal berdua saja bersama suami.
2. Konsep Diri:
a. Citra tubuh : menyukai setiap anggota tubuhnya
b. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita yang kini
berstatus istri
c. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang istri yang harusnya
menyayangi suami dan membantu mengurus rumah tangga.
d. Ideal Diri : sangat ingin kehamilan saat ini berhasil dan memiliki anak.
e. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Suami dan semua keluarga besarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Saat ini lebih memilih untuk dirumah saja, khawatir akan kondisi janin
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.
F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian rapi dan bersih, tampak sesuai dengan jenis kelamin dan usia
serta sesuai dengan kondisi lingkungan pada saat ini.
2. Pembicaraan:
Cepat (√) Keras ( ) Gagap (√ ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat ( )
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan ( )
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang (√) Gelisah (√) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
a. Afek :
Datar (√) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )Lain-lain ( )
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang ( )
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan
√ Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain √ Lain-lain
Jelaskan : klien cenderung mudah khawatir dan berpikir negative bila merasakan
keanehan pada kondisi nya saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak efektif pola koping
L. Pohon Masalah
Cemas
Kehamilan (riw.abortus)
1 Subjektif : Kecemasan
D.0080 - Khawatir janin keguguran
Objektif :
- Tampak lesu
- Gelisah
- Bicara cepat
- G2 A1 P1
Objektif :
- Tampak lesu
- Tampak lemah
- Lingkar mata gelap
- Keterangan keluarga dirumah hanya
tidur 5 jam dalam 24 jam
Objektif :
- Tampak lesu
- Tampak gelisah
- TD : 128/70 mmHg N: 99 x/mt S
:36,7.ͦ C P : 18 x/mt.
IV. Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Ny.M No. CM :-
Jenis Kelamin : Perempuan Dx Medis :-
Paraf &
No
Diagnosa Keperawatan Tujuan & Rencana Tindakan Nama
Dx.
Perawat
1 Ansietas / Kecemasan Tujuan :
D.0080 Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
tingkat kecemasan menurun
Rencana Tindakan :
- Identifikasi penurunan tingkat
energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi
- Identifikasi tekhnik relaksasi
- Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
- Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa ada gangguan
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat
- Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi yang
tersedia
- Jeskan konsep
kondisi/penyakait saat ini
- Anjurkan mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan sering mengulangi
tekhnik tersebut
2 Gangguan Pola Tidur Tujuan :
Setelah diberikan asuhan
D.0055 keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
Pola tidur meningkat
Rencana Tindakan :
- Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
- Identifikasi faktor pengganggu
tidur
- Identifikasi makan dan
minuman mengganggu tidur
- Modifikasi lingkungan
- Batasi waktu tidur siang
- Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
- Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung
supresor
- Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi
lainnya
- Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
3 Koping Tidak Efektif Tujuan :
Setelah diberikan asuhan
D.0096 keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
Status Koping meningkat
Rencana Tindakan :
- Identifikasi persepsi mengenai
masalah saat pembuatan
keputusan kesehatan
- Fasilitasi mengkklarifikasi nilai
dan harapan yang membantu
membuat pilihan
- Diskusikan kelebihan dan
kekurangan dari setiap solusi
- Fasilitasi melihat situasi secara
realistik
- Hormati hak pasien untuk
menerima atau menolak
informasi
- Fasilitasi hubungan antara
pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya
- Informasikan alternatif solusi
secara jelas
- Berikan informasi yang diminta
pasien
TUGAS III
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
GANGGUAN KECEMASAN
I.Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Ny.A (P)
2. Umur : 29 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 12 Januari 2022
B. Alasan Masuk :
Pasca keguguran, G1 A1 P1, keguguran pada hamil pertama kali, sudah
menantikan kelahiran ternayata bayi tidak selamat saat dilahirkan.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Paisien mengalami keguguran pada kehamilan pertama
Masalah Keperawatan : Berduka dan kehilangan
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 108/70 mmHg N: 72 x/mt S :36,7.ͦ C P : 14 x/mt.
2. Ukur : BB : 61 kg TB : 168 cm
Jelaskan : pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal, G1 A1 P1. Riwayat
keguguran pada hamil pertama, saat ini merasa sedih.
E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal berdua saja bersama suami.
2. Konsep Diri:
f. Citra tubuh : menyukai setiap anggota tubuhnya
g. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita pada usia
dewasa
h. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang istri yang harusnya
menyayangi suami dan membantu mengurus rumah tangga.
i. Ideal Diri : sangat ingin anaknya lahir dan selamat.
j. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Suami dan semua keluarga besarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Rutin terlibat acara ibu-ibu atau darmawanita
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.
F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian rapi dan bersih, tampak sesuai dengan jenis kelamin dan usia
serta sesuai dengan kondisi lingkungan pada saat ini.
2. Pembicaraan:
Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat (√)
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan (√)
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
a. Afek :
Datar (√) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )Lain-lain (√) : sedang berduka
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang (√)
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan:
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan
√ Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain √ Lain-lain
Jelaskan : klien bisa mencurahkan isi perasaan nya kepada keluarga dan perawat
Koping adaptif
Berduka/kehilangan
Keguguran/abortus
II.Diagnosa Keperawatan
1. Berduka dan kehilangan
2. Gangguan Pola Tidur
3. Koping Tidak Efektif
Singkawang, 12 - Januari - 2022
III.Analisa Data
No Data Senjang Masalah
Diagnosa
1 Subjektif : Berduka
D.0081 - Sedih akan keguguran
Objektif :
- Tampak lesu
- Murung
- G1 A1 P1
- Menangis
- Mata merah
IV.Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa Tanggal dan waktu Implementasi Evaluasi
I.Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Nn.F (P)
2. Umur : 21 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 15 Januari 2022
B. Alasan Masuk :
Muncul bintik merah diseluruh tubuh hingga di muka sudah satu minggu terakhir.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Muncul bintik merah pada seluruh tubuh, ndak percaya diri lagi dan merasa malu
keluar ruangan
Masalah Keperawatan : Gagguan citra tubuh situasional
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg N: 70 x/mt S :36,5.ͦ C P : 16 x/mt.
2. Ukur : BB : 48 kg TB : 160 cm
Jelaskan : tampak bintik merah diseluruh tubuh
E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal bersama orang tua dan
saudarinya.
2. Konsep Diri:
a. Citra tubuh : malu akan bintik merah yang timbul dalam seminggu ini
b. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita pada usia
dewasa
c. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang anak yang harus berbakti
kepada ornag tua dan menyayangi keluarga.
d. Ideal Diri : sangat ingin bintik merah cepat hilang.
e. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Orang tua dan saudarinya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Jarang ikut serta kegiatan di lingkungan rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.
F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian tertutup dan mengenakan masker, tampak sangat menutupi
kondisi fisik saat ini meskipun cuaca panas tetap menggunakan penutup tubuh
penuh.
2. Pembicaraan:
Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat (√)
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan (√)
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang ( ) Gelisah (√) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
Afek : Datar (√) Tumpul ( ) Labil (√) Tidak sesuai ( )Lain-lain (√) : sedang
berduka
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang ( )
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan:
L. Pohon Masalah
Koping adaptif
Objektif :
- Tampak menggunakan pakaian
tertutup
- Menutup wajah dengan masker
- Malu-malu saat menunjukkan
permukaan kulit
- Tampak bintik merah disekujur
tubuh
- Bucara lambat dan pelan
D.0081 12 Januari 2022 - Mengkaji secara verbal dan S : malu mau buka
non-verbal respon klien masker dan keluar
terhadap tubuhnya ruangan
- Memonitor frekuensi O : - menggunakan
mengkritik tubuhnya pakaian serba
- Menjelaskan tentang tertutup
pengobatan, perawatan, - Menggunakan
kemajuan dan prognosis masker untuk
penyakitnya menutup wajah
- Mendorong pasien - Tampak malu
mengungkapkan perasaannya A : masalah belum
- Mengidentifikasi arti teratasi
pengurangan melalui P : - Kaji secara verbal
pemakaian alat bantu dan non-verbal
- Memfasilitasi kontak dengan respon klien
individu lain dalam kelompok terhadap tubuhnya
kecil - Monitor frekuensi
mengkritik
tubuhnya
- Jelaskan tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan
prognosis
penyakitnya
- Dorong pasien
mengungkapkan
perasaannya
- Identifikasi arti
pengurangan
melalui
pemakaian alat
bantu
- Fasilitasi kontak
dengan individu
lain dalam
kelompok kecil
Daftar Pustaka
SAK. Program pendidikan Ners Spesialis Keperawatan Jiwa. 2017. Fakultas Ilmu
Keperawatan UI. Depok
Hamud, Waliyo & Sri Mustikasari. (2017). Peran Pasien dan Suami Tentang Pengaruh
Mastrektomi Terhadap Citra Tubuuh. Jurnal Keperawatan 1(2)
Irman, Violina, dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Jiwa 1. Padang : UNP Press
Potter, P., Perry, A., Stockert, P., & Hall, A. (2017). Fundamentals of Nursing : Concepts,
Process, and Practice. 9th Ed. St. Louis,Ml : Elsevier Mosby.
Dalami, E., Susilawati, P Farida., Rochimah., & Banon, E. (2018). Asuhan Keperawatan
Jiwa dengan Masalah Psikososial. In a, Wijaya (Ed.) Jakarta : CV. Trans Info
Medika
TIM Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Edisi 1. Jakarta : PPNI
TIM Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Edisi 1. Jakarta : PPNI
TIM Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLLI). Edisi
1. Jakarta : PPNI
Rencana Harian Perawat