Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN

DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH

NAMA : FIRSTY YESSIE HALIJA


NIM : 891211070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YAYASAN RUMAH
SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Citra tubuh adalah kumpulan dan sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang
ukuran,fungsi, penampilan dan potensi tubuh (Hamud, Waliyo & Mustikasari, 2017).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk, struktur
dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan (Potter & Perry, 2017).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak
sesuai dengan yang diinginkan (SAK Jiwa, FIK UI Depok, 2017). Sedangkan Riyadi
tahun 2015 mendefinisikan gangguan citra tubuh sebagai konfusi gangguan proses
berpikir dalam gambaran mental fisik dari individu.

B. Penyebab
Perubahan fungsi tubuh (misal : anomali, penyakit, obat-obatan, kehamilan, radiasi,
pembedahan, trauma, dll), perubahan fungsi kognitif, ketidaksesuaian budaya, transisi
perkembangan, proses penyakit, gangguan psikososial, ketidaksesuaian agama, trauma,
tindakan pengobatan (SAK Jiwa, FIK UI Depok, 2017).

C. Tanda dan Gejala


Menurut Dalami tahun 2018, tanda dan gejala gangguan citra tubuh antara lain :
1. Mayor
a. Subyektif :
1) Tidak mau mengungkapkan kecacatan/ kehilangan bagian tubuh
2) Perasaan negatif tentang tubuh
b. Obyektif
1) Kehilangan bagian tubuh
2) Fungsi dan struktur tubuh berubah
3) Menghindari melihat dan/atau menyentuh tubuh
4) Menyembunyikan bagian tubuh
2. Minor
a. Subyektif
1) Pandangan pada tubuh berubah (misal : penampilan, struktur, fungsi),
2) mengungkapkan perubahan gaya hidup
3) Merasa pada reaksi orang lain
4) Mengungkapkan perasaan tentang perubahan tubuh ( misal : penampilan,
struktur, fungsi), perubahan atau kehilangan
5) Menolak mengakui perubahan keinginan bertemu pemuka agama.
b. Obyektif
1) Fokus berlebihan pada perubahan tubuh
2) Kemampuan tubuh beradaptasi dengan lingkungan berubah
3) Hubungan sosial berubah
4) Respon non verbal pada perubahan dan persepsi tubuh
5) Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu.

D. Pohon Masalah

Harga Diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh

Penyakit Fisik

E. Proses Terjadinya Masalah


1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi dari gangguan citra tubuh meliputi :
a. Kerusakan atau kehilangan anggota tubuh
b. Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh akibat penyakit
c. Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh

d. Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi


2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya gangguan citra tubuh biasanya adalah kehilangan bagian
tubuh, perubahan penampilan, bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang
menurun.
3. Mekanisme Koping
Mekanisme koping pada gangguan konsep diri dibagi menjadi dua, diantaranya :
a. Koping jangka pendek
1) Aktivitas yang memberikan kesempatan lari semetara dari krisis misalnya :
pemakaian obat, ikut music rock, olah raga dan obsesi nonton televise
2) Aktivitas yang memberi kesempatan mengganti identitas misalnya ikut
kelompok tertentu untuk mendapatkan identitas yang sudah dimiliki kelompok,
memiliki kelompok tertenntu, atau penhgikut kelompok tertentu
3) Aktivitas yang memberi kekuatan atau dukungan sementara terhadap konsep
diri atau identitas diri yang kabur misalnya : aktivitas yang kompetitif,
olahraga, prestasi akademik, kelompok orang dewasa
4) Aktivitas yang memberi arti kehidupan misalnya : penjelasan tentang
keisengan akan menurunnya kegairahan dan tidak berarti pada diri sendiri dan
orang lain.
b. Koping jangka panjang
Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping jangka
panjang. Penyelesaian positif akan menghasilkan ego identitas dan keunikan
individu.
4. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Gangguan Keracunan Dipersonalisasi


diri positif citra tubuh identitas

Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah yang


dihadapinya
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima
b. Konsep diri adalah mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi
diri
Respon maladaptive adalah respon yang diberikan individu ketika dia tidak mampu
lagi menyelesaikan masalah yang dihadapi
a. Gangguan citra tubuh adalah transiksi antara renpon diri adaptif dengan konsep
diri maladaptive
b. Keracunan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
c. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan dan kepanikan

F. Masalah Keperawatan Yang Perlu Dikaji


Masalah Keperawatan yang perlu di kaji pada gangguan citra tubuh :
1. Subyektif :
a. Menolak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil
operasi.
b. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.
c. Menolak berinteraksi dengan orang lain.
d. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang
terganggu.
e. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
f. Merasa asing dengan bagian tubuh yang hilang
2. Obyektif :
a. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsi.
b. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu.
c. Menolak melihat bagian tubuh.
d. Menolak menyentuh bagian tubuh.
e. Aktifitas sosial menurun
f. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
g. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.

G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Citra tubuh
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Defisit Perawatan Diri

H. Kondisi Klinis atau Diagnosa Medis Terkait


1. Mastektomi
2. Amputasi
3. Jerawat
4. Perut atau luka bakar yang terlihat
5. Obesitas
6. Hiperpigmentasi pada kehamilan
7. Gangguan psikiatrik

I. Tujuan Asuhan Keperawatan


1. Kognitif
Mengenal bagian tubuh yang terganggu
Mengidentifikasi bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu.
2. Psikomotor
Mengafirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat
Melatih bagian tubuh yang terganggu.
3. Afektif
Merasakan kemampuan melakukan, kontrol yang diterima
J. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Mandiri
a. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini, perasaan,
dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini
b. Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu
pasien menyentuh bagian tubuh tersebut
c. Observasi respon pasien terhadap perubahan bagian tubuh
d. Diskusikan kemampuan pasien mengatasi masalah bagian tubuh
e. Diskusikan bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu
f. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sehat
g. Ajarkan pasien melakukan afirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat
h. Beri kesempatan pasien mendemostrasikan afirmasi positif (3 kali)
i. Beri pujian yang realistis atas kemampuan pasien
j. Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh dan melatih bagian tubuh yang
terganggu dengan cara sebagai berikut: Menggunakan protese, kosmetik atau alat
lain sesegera mungkin dan gunakan pakaian yang baru
k. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan
tubuh yang ideal
l. Susun jadwal kegiatan sehari-hari
m. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas
keluarga dan sosial.
2. Edukasi pasien dan keluarga : Pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
dengan gangguan citra tubuh.

K. Discharge Planing
Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obat-obatan dan
tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan
respon yang diambil pada kondisi kedaruratan, pendidikan khusus diberikan kepada
pasien dan keluarga untk memastikan perawatan yang tepat setelah pasien pulang,
sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk
kembali ke rumah dan untuk membantu pasien dan keluarga membuat koping terhadap
perubahan dalam status kesehatan pasien. melakukan relokasi pasien dan koordinasi
sistem pendukung atau memindahkan pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.

L. Evaluasi
Subyektif : Pandangan pada tubuh berubah (misal : penampilan, struktur, fungsi),
mengungkapkan perubahan gaya hidup, merasa pada reaksi orang lain, mengungkapkan
perasaan tentang perubahan tubuh ( misal : penampilan, struktur, fungsi), perubahan
atau kehilangan, menolak mengakui perubahan keinginan bertemu pemuka agama.
Obyektif : Fokus berlebihan pada perubahan tubuh, kemampuan tubuh beradaptasi
dengan lingkungan berubah, hubungan sosial berubah, respon non verbal pada
perubahan dan persepsi tubuh, fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu.
Validasi kemampuan : Mengenal bagian tubuh yang terganggu, mengidentifikasi
bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu. Mengafirmasi dan melatih bagian
tubuh yang sehat, melatih bagian tubuh yang terganggu. Merasakan kemampuan
melakukan, kontrol yang diterima.
M. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan Tindakan
Tujuan Kriteria evaluasi Rasional
Keperawatan Keperawatan
Gangguan Citra TUM : 1. Ada kontak mata  Sapa pasien dengan  Membina
Tubuh Kepercayaan diri 2. Mau berjabat ramah hubungan saling
pasien kembali tangan, mau dan baik secara percaya
normal. menyebut nama, verbal dan non  Mendiskusikan
TUK 1 : mau menjawab verbal. tingkat
Pasien dapat salam  Perkenalkan diri kemampuan
membina hubungan 3. Mau duduk dengan sopan. pasien
saling percaya berdampingan  Tanyakan nama seperti menilai
TUK 2 : dengan perawat lengkap pasien dan realitas,
Pasien dapat 4. Mau mengutarakan nama panggilan control diri atau
mengidentifikasi masalah yang yang disukai integritas ego
kemampuan dan dihadapi pasien. diperlukan
aspek positif yang 5. Pasien dapat  Jelaskan tujuan sebagai dasar
dimilikinya menyebutkan pertemuan asuhan
TUK 3 : aspek positif dan  Berikan klien keperawatannya
Pasien dapat kemampuan yang kesempatan  Terdapat
menilai dimiliki mengungkapkan hubungan antara
kemampuan pasien perasaan stadium
yang masih bisa 6. Mengembangkan  Diskusikan perkembangan,
digunakan peningkatan kemampuan citra diri dan
kemauan untuk dan aspek positif reaksi serta
melihat keadaan yang pemahaman klien
diri. dimiliki pasien terhadap kondisi
7. Akui dan terima
 Dukung upaya kulitnya.
perasaan berduka,
klien untuk  Klien
bermusuhan dan membutuhkan
memperbaiki citra
kehilangan. pengalaman
diri terhadap
8. Menguatkan anatomi yang didengarkan dan
kembali dukungan dipahami.
hilang
positif dari diri  Membantu
 Mendorong
sendiri. meningkatkan
sosialisasi dengan
9. Mengutarakan penerimaan diri
orang lain.
perhatian terhadap dan sosialisasi
diri sendiri yang
lebih sehat.
Penampilan.
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN
GANGGUAN CITRA TUBUH
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : keadaan umum pasien yang tampak

2. Diagnosa keperawatan : gangguan citra tubuh

3. Tindakan keperawatan : bina hubungan saling percaya dan identifikasi kemampuan


pasien

B. Strategi Komunikasi Dalam Melaksanakan Tindakan


Sp 1
Tindakan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak,
mengalami gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Latihan 1
Bina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan pasien, aspek positif, melatih fungsi
bagian tubuh yang masih baik.
Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum…”
“Selamat pagi bapak/ibu…”(senyum).
Pasien : “Wa’alaikumsalam” “Selamat pagi “
Perawat : “Perkenalkan nama saya……, saya paling senang dipanggil…, saya
perawat yang akan merawat bapak/ibu.”
“Nama bapak/ibu siapa?...”
Pasien : “.......... ”
Perawat : “Senangnya dipanggil siapa bapak/ibu…?”
Pasien : “.......... ”
Perawat : “Bagaimana kabar bapak/ibu hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung
bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang
suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti
ini.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa
yang bapak/ibu rasakan selama ini?”
“Bapak/ibu maunya dimana…?”
Pasien : “Disini saja pak/bu…?!
Perawat : “Berapa lama bapak/ibu..??
Pasien : “......... “(Diam)
Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”
Pasien : “(Mengangguk). Ya …”
Kerja
Perawat : “Baiklah bapak/ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana
perasaan bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan
tangan kiri bapak/ibu…?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.”
Perawat : “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan
putus asa bapak/ibu muncul…?”
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya
dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan
tangannya ).”
Perawat : “Maaf bapak/ibu sebelumnya…sekarang bapak/ibu hanya memiliki satu
tangan yang berfungsi dan dapat bapak/ibu gunakan dengan baik.”
“Apa yang dapat bapak/ibu lakukan atau yang ingin bapak/ibu lakukan
hanya dengan satu tangan bapak/ibu miliki sekarang?”
Pasien : “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya
meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”
Perawat :”Baiklah begini bapak/ibu , bapak/ibu hanya memiliki satu tangan yang
berfungsi dan satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi.
Tapi, tangan sebelah kanan bapak/ibu kan masih bisa digunakan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari dan kaki bapak/ibu juga dapat
difungsikan dengan baik.”
Pasien : “Ya pak/bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya
merasa bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”
Perawat : “Saya mengerti bapak/ibu…. Tapi setidaknya bapak/ibu sudah berusaha
untuk melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa
tetap beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan bapak/ibu yang
masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
Pasien : “ (Mengangguk). Ya…”
Perawat : “Bapak/ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan
tangan bapak/ibu. Apa saja kegiatan atau aktivitas yang bapak/ibu sering
lakukan di rumah?”
Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan
anka- anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat : “Apa sekarang bapak/ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut bapak/ibu….?”
Pasien : “Ya pak/bu…”
Perawat : “Begini bapak/ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan
bapak/ibu agar dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu
tangan. Tapi sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan
melakukan aktivitas yang ringan-ringan.
Pasien : “Ya pak/bu
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, coba sekarang bapak/ibu mencoba untuk
mengangkat tangan sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba
menggenggam dengan sekuat- kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda
yang dapat digunakan seperti sapu dll). (contohkan kepada pasien).
“sekarang bapak/ibu bisa mencobanya sendiri ya…”
Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, itu sudah bagus sekali…..”
“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan sapu langsung
bapak/ibu ya… Nah ini tangan bapak/ibu pegang sapunya dan ayunkan
perlahan, anggap saja ibu sedang menyapu beneran (sambil
mencontohkan). Nah, sekarang giliran bapak/ibu mencobanya ya,,? Tapi
sambil beriri bapak/ibu ya…?!”
Pasien : “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?!?!”
Perawat : “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih bapak/ibu
yah.” (tulis atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada
buku Rencana tindakan pasien).”
Terminasi
Perawat : “Bapak/ibu… Bagaimana perasaan bapk/ibu setelah kita berbincang-
bincang dan melakukan latihan hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya pak/bu…”
Perawat : “Kalau begitu sekarang bapak/ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan
apa saja yang sudah kita lakukan hari ini?”
Pasien : “Tadi pak/ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan
untuk beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti
menyapu…”
Perawat : “Baik sekali bapak/ibu, ternyata bapak/ibu masih mengingatnya
ya…? (senyum)”
Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Apa yang kita lakukan hari ini bapak/ibu dapat
melatihnya sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di
rumah.”
Pasien : “Ya pak/bu… akan saya coba…”
Perawat : “Bpak/ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih bapak/ibu
beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh
bapak/ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa bapak/ibu bersedia?”
Pasien : “Ya….”
Perawat : “Bapak/ibu maunya jam berapa?”
Pasien : “Jam 10 pagi saja pak/ibu.”
Perawat : “Ya bapak/ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada
jam 10 pagi ke rumah bapak/ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu
bapak/ibu dan terima kasih untuk waktunya bapak/ibu ya…??”
“Jangan lupa latihannnya bapak/ibu ya…(senyum dan pegang pundak
pasien).”
Pasien : “Kalau begitu saya pamit…”
“Assalamualaikum…”
Perawat : “wa’alaikumsalam”

Sp II
Tindakan
1. Meminta pasien untuk terbuka tentang perasaannya.
2. Melatih koordinasi fungsi anggota tubuh.
3. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan kedepan.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Latihan 2
Identifikasi kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh, anggota tubuh dan
merencanakan kegiatan kedepan untuk pasien.
Orientasi
Perawat : ”Assalamualaikum…”
“Selamat pagi bapak/ibu…” (senyum)
Pasien : “Wa’alaikumsalam…”
Perawat : “Belum pak/ibu, karena saya masih sering teringat dengan hal itu…”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih
sudah bapak/ibu lakukan …?”
Pasien : “Sudah saya coba…, tapi tetap saja saya merasa tidak berguna sama
sekali. Karena yang bisa saya lakukan hanya kegiatan-kegiatan ringan
saja. Saya sangat sedih dan kecewa dengan diri sendiri ketika melihat
anak saya yang masih membutuhkan saya dalam melakukan aktivitas.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, sesuai kesepaktan kita kemarin kita akan
berbincang- bincang dan mengajarkan bapak/ibu bagaimana cara untuk
melakukan pekerjaan yang lainnya dan mengkoordinasikan bagian tubuh
bapak/ibu yang lain.”
“Apa bapak/ibu bersedia…?”
Pasien : “Ya pak/ibu…”
Perawat : “Bagaimana kalau disini saja bapak/ibu ya….. dan waktunya 20 menit
bapak/ibu ya…??”
Pasien : “Ya ….” (Mengangguk).
Kerja
Perawat : “Bagaiamana persaan bapak/ibu sekarang, apakah sudah membaik?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani
di pikiran saya…?”
Perawat : “ Kira-kira Apa itu bapak/ibu…?”
Pasien : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-
hari dengan satu tangan. Apa lagi ketika saya mengangkat barang-barang
yang begitu banyak.”
Perawat : “Seperti itu ya bapak/ibu. Begini bapak/ibu misalnya ketika bapak/ibu
ingin mengangkat barang-barang yang begitu banyak bapak/ibu dapat
meminta bantuan dengan orang di sekitar untuk menaikkannya ke atas
kepala bapak/ibu dan bisa menggunakan tangan kanan ibu yang masih
berfungsi untuk menjaga agar barang yang di atas kepala bpak/ibu tidak
terjatuh. Nanti ketika bapak/ibu ingin menurunkannya dapat diletakkan di
tempat yang sedikit lebih tinggi atau bapak/ibu sedikit menjongkok atau
meminta bantuan untuk menurunkan barang yang bapak/ibu bawa.”
“Bagaiamana apa ibu paham dengan penjelasan saya atau bagaimana kalau
kita mencoba untuk mempraktekkannya?”
Pasien : “Ya….pak/bu?!?!” ( Pasien dan perawat berlatih bersama…)
Perawat : “Bagus sekali bapak/ibu…, sekarang bapak/ibu sudah dapat
melakukannnya. Cara ini bisa bapak/ibu gunakan ketika bapak/ibu akan
membawaq barang yang banyak dan sebagainya.”
Pasien : “Ya…..pak/bu?!?!”
Perawat : “Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin
bapak/ibu lakukan kedepannya…?”
Pasien : “Untuk sekarang ini, saya ingin merawat anak-anak saya, melakukan
tugas sebagaimana kepala/ibu rumah tangga.
Perawat : “Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan bapak/ibu bisa dilakukan
setiap harinya…, mulai dari sekarang bapak/ibu dapat melakukan semua
kegiatan yang bapak/ibu sebutkan tadi. Tapi jika bapak/ibu merasa lelah
atau tidak mampu untuk melakukannya bapak/ibu dapat meminta bantuan
keluarga atau tetangga. Mungkiun ada kegiatan lain yang ingin bapak/ibu
lakukan kedepannya selain kegiatan-kegiatan yang bapak/ibu sebutkan
tadi…?”
Pasien : “Ya pak/bu…, siapa sih tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan
normal seperti orang lain, saya ingin meneruskan usaha saya untuk
berjualan di took pak/bu…?”
Perawat : “Alhamdulillah… rencana yang bagus sekali bapak/ibu (senyum). Jika
keinginannya seperti itu saya do’akan agar selalu lancer kegiatannya..
amiiin..”
Pasien : “Amiiin pak/bu.”
Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaanya bapak/ibu setelah mengobrol hari ini dan
mencoba untuk melatih tangan bapak/ibu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan seperti biasanya?”
Pasien : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar
ingin mencoba dan melakukan kegiatan itu”
Perawat : “Bagus sekali . baiklah bapak/ibu… tapi apa bapak/ibu bisa menjelaskan
sedikit yang kita diskusikan tadi?”
Pasien : “Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan tangan saya yang
masih berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan membawa dan
meletakkan barang banyak di atas kepala dan tangan saya serta
menjaganya tidak terjatuh. Dan pak/bu mengajarkan saya untuk berusaha
melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal seperti biasanya…”
Perawat : “ Bagus sekali bapak/ibu (senyum), ternyata bapak/ibu sudah
memahami dengan baik apa yang saya sampaikan. Mungkin pertemuan
hari ini saya akhiri dan terima kasih untuk waktunya dan saya do’akan
agar bapak/ibu selalu sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
bapak/ibu ya”
“Jangan lupa tetap berlatih yah”
Pasien : “Amiiinn, terima kasih pak/bu yah…”(senyum)
Perawat : “ Kalau begitu saya pamit pak/bu yah…”. “Assalamualaikum…”
Pasien : “Wa’alaikumsalam….”
TUGAS I

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA PRODI NERS

STIKES YARSI PONTIANAK


Nama Mahasiswa : Firsty Yessie Halija
NIM : 891211070

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn.M
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat :
Komposisi Keluarga :
No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. D P Istri 40 SMA IRT


2 Nn.A P Anak 20 SMA Mahasiswa
3 Tn.B L Anak 18 SMA Mahasiswa

Genogram :
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
a. Tipe Keluarga
nuclear family, memiliki dua orang anak berusia dewasa dan sedang menempuh
pendidikan diluar kota

b. Suku Bangsa
Melayu/ Indonesia, tidak ada kebiasaan maupun tradisi yang menghambat proses
kesehatan saat ini
c. Agama
Islam. Tidak ada keyakinan yang bertentangan dalam setiap pelayanan kesehatan
d. Status sosial ekonomi keluarga
Pasien adalah tulang punggung keluarga yang memenuhi nafkah selama ini,
namun sejak menikah beban tersebut dialihkan kepada istri yang meneruskan
usaha dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Bentuk rekreasi mis: nonton tv, berkunjung ke rumah keluarga dan Jadwal
rekreasi dalam satu tahun.

2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
dewasa awal.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi dengan tercukupinya kebutuhan
dasar anak serta terpenuhinya kebutuhan pendidikan anak.
c. Riwayat keluarga inti
Awal mula pernikahan suami dan istri adalah perjodohan orang tua dari kedua
belah pihak, namun hal itu tidak menjadi masalah sama sekali didalam keluarga.
d. Riwayat keluarga sebelumnya Misalnya kebiasan kawin cerai, dll
Riwayat sebelumnya tidak ada masalah dan semuanya baik-baik saja baik dari
pihak suami maupun istri. Pernikahan yang dijalani saat ini adalah pernikahan
pertama dan sajuh ini baik-baik saja

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tipe rumah yang dihuni saat ini adalah bangunan perumahan permanen
terbuat dari beton dengan ukuran rumah 9 x 15 m, saat ini kepemilikan rumah
atas nama pasien, dengan tata letak isi rumah sesuai dengan tiap ruangan
serta tampak bersih dan terawat dilengkapi dengan total 18 ventilasi, 3 kamar
tidur, 2 toilet, 1 kamar mandi, dengan penerangan yang cukup disetiap
ruangan dan sudut rumah dan memiliki alirran air yang bersumber dari
PDAM serta tersedia sumur bor pribadi.
b. Karakateristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga disekitar rumah sebagian besar merupakan penduduk asli daerah
tersebut dan beberapa diantaranya juga merupakan keluarga dekat dan
lingkungan yang ada disekitar rumah sangat bisa diandalkan sebagai support
keluarga dalam memecahkan masalah.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga merupakan penduduk menetap dan sudah lama tinggal dirumah
yang saat ini di huni serta tempat usaha juga tidak jauh dari rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya pasien rutin dalam setiap kegiatan yang ada dilingkungan rumah,
namun sejak musibah menimpanya, pasien jarang dan terlihat enggan untuk
bergabung dengan kegiatan yang ada disekitar rumahnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang memberikan dukungan pada keluarga adalah keluarga besar dari kedua
belah pihak.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terlihat antara anggotan keluarga yaitu saling terbuka, saling
menasehati, adanya kebebasan mengeluarkan pendapat, serta pengambilan
keputusan.masih didasarkan pada persetujuan kepala keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Setiap anggota keluarga saling memberi kasih sayang, perhatian, dukungan moral
dan material
c. Struktur peran
Ayah/ suami sejauh ini sudah menjalankan perannya sebagai kepala keluarga/
pencari nafkah serta pelindung keluarga, namun semenjak kaki diamputasi peran
tersebut dialihkan kepada istri/ibu tetapi pengambilan keputusan tetap didsarkan
pada keputusan kepala keluarga.
Istri/ Ibu menjalankan perannya sebagai ibu bagi anak-anaknya, pemberi kasih
sayang, danpemberi tuntunan nilai pada anak-anaknya serta saat ini ada peralihan
peran yang harus dijalani ibu yaitu sebagai pencari nafkah serta pelkindung
keluarga.
Anak menjalankan perannya sesuai tahapan tumbuh kembangnya.
d. Nilai atau norma budaya
Nilai dan norma yang dianut dan diterapkan didalam keluarga sesuai dengan yang
ada dilingkungan serta tidak ada hal yang bertentangan dengan proses perawatan
pasien
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Sikap masing-masing anggota keluarga saling perduli dan menyayangi serta
menunjukan keharmonisan hubungan antar anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Setiap anggota keluarga berinteraksi dengan baik, meskipun anak sedang
menempuh pendidikan diluar kota namun sering berkomunikasi via telfon. Hanya
saja sejak kejadian yang menimpa pasien, pasien menunjukkan penurunan minat
dalam berinteraksi.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Anggota keluarga dapat mengenal masalah yang ada didalam keluartga dan
sanggup untuk merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada namun pasien cenderung menolak
untuk diajak ke fasilitas kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak saat ini adalah 2 orang yang terdiri dari 1 orang anak perempuan dan
1 orang anak laki-laki. Hal ini sesuai dengan keinginan antara seuami dan istri,
saat ini istri juga menggunakan kontrasepsi untuk mengatur kelahirannya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga memiliki usaha mandiri yang dijalankan oleh suami sebelumnya dan
saat ini diambil alih oleh istri dan sejauh ini berjalan lancar dan membantu dalam
meningkatkan kesehatan keluarga.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Stressor jangka panjang dalam keluarga adalah penyakit yang permanen diderita
oleh kepala keluarga saat ini.
Stressor jangka pendek saat ini bagi anggota keluarga lainnya yaitu kondisi pasien
yang tampak lesu dan menarik diri dari sosial.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga merespon dengan sigap atas kondisi serta menberi dorongan untuk
pasien agar bisa lebih baik dengan memanfaatkan setiap dukungan yang ada
serta memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan
pasien
c. Strategi koping
Strategi adaptif keluarga yaitu saling terbuka dan selalu berdiskusi mengenai
hal-hal yang ada didalam keluarga, namun pada pasien ditemukan koping yang
menarik diri disaat dilanda masalah khususnya terkait hal yang menimpanya
saat ini.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak tampak adanya adaptasi disfungsional yang dilakukan anggota keluarga
seperti merokok ataupun menggunakan napza.

7. Harapan Keluarga
Setiap anggota keluarga sangat mengharapkan kualitas hidup pasien semakin
membaik meskipun dengan kondisi yang ada saat ini.

8. Data Tambahan
a. Nutrisi
Pasien mengalami penurunan nafsu makan, sering tidak menghabiskan makanan
yang diberikan.
b. Eliminasi
Tidak ada masalah dalam eliminasi baik itu BAK maupun BAB
c. Istirahat tidur
Pasien lebih banyak menghabiskan waktu berbaring dirumah hanya saja untuk
tidur tampak sulit. Pemenuhan tidur malam biasanya hanya 2-4 jam.
d. Aktivitas sehari-hari
Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
e. Gaya hidup tidak sehat
Pasien tidak merokok dan minum minuman keras

9. Pemeriksaan Fisik Head to Toe


Pemeriksaan Anak.... Ibu.... Bapak.....
Kepala - Simetris Simetris
Tanda-tanda vital - TD : 100/70 mmHg TD : 130/85 mmHg
N : 78 x/ menit N : 74 x/ menit
RR : 15 x/ menit RR : 16 x/ menit
S : 36,5 0C S : 36,6 0C
BB, TB - 55 Kg, 158 cm 58 Kg, 169 cm
Mata - Berkaca mata Simetris
Hidung - Simetris Simetris
Mulut - Simetris Simetris
Leher - Simetris Simetris
Dada - Simetris Simetris
Abdomen - Simetris Simetris
Tangan - Simetris Simetris
Kaki - Simetris Amputasi kaki kiri
Keadaan umum - Baik dan tenang Lemah dan menghindar
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
Data ( sign, symptom) Masalah( P) Penyebab (E)
Data Subjektif : Gangguan Proses Tidak adekuat pemberian
- Suami diamputasi Keluarga keperawatan kepada
setahun yang lalu anggota keluarga yang
- Menolak dibawa sakit
kepuskesmas
- Sering tidak mau (Perubahan status
berbicara kesehatan keluarga)
Data Objektif :
- Suami tampak lesu
- Tampak menarik
diri
- Ekstermitas bawah
bagian kiri tampak
tidak lengkap
(bekas amputasi)
- Tampak bingung
dengan situasi saat
ini
Data Subjektif : Manajemen kesehatan Ketidakefektifan
- Suami selalu keluarga tidak efektif pengambilan keputusan
menolak dibawa ke untuk melakukan tindakan
puskesmas yang tepat
Data Objektif :
- Suami tampak lesu (Konflik keluarga)
dan menarik diri
- Anggota keluarga
tampak bingung
dengan situasi saat
ini
- Suami tampak
menolak saat
dibujuk ke
pelayanan
kesehatan
Data Subjektif : Kesiapan peningkatan Menggunakan fasilitas
- Ingin berkonsultasi koping keluarga pelayanan kesehatan
dengan ahlinya
terkait kondisi
suami/ ayah
- Mau menjalani
program kesehatan
untuk meningkatkan
kondisi ayah/ suami
Data Objektif :
- Anggota keluarga
tampak kooperatif
- Anggota keluarga
menunjukkan sikap
ingin menggunakan
layanan kesehatan
- Anggota keluarga
tampak merawat
ayah/suami dengan
baik

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Proses Keluarga (D.0120)
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
c. Kesiapan peningkatan koping keluarga (D.0090)
3. Skala prioritas masalah / scoring
Kriteria Nilai Bobot D.0120 D.0115 D.0090
Sifat Masalah
a. Aktual 3
3 3 3
b. Resiko Tinggi 2 1
c. Potensial 1
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah
2 2 4
a. Mudah 2
b. Sebagian 1 2
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah
untuk dicegah
a. Tinggi 3 1
1 2 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1

Menonjolnya
Masalah 1
a. Segera diatasi 2
b. Ada masalah 1
1 1 2
tetapi tidak seger
diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan

4. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


a. Kesiapan peningkatan koping keluarga (D.0090)
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar Tindakan
D.0090 Setelah perilaku - Perasaan - Keluarga - Identifikasi
dilakukan anggota diabaikan merasa tidak di respon
tindakan keluarga menurun abaikan emosional
keperawatan dalam - Kekhawatiran - Keluarga terhadap
3x24 jam memberi tentang anggota berkomitmen kondisi saat ini
status koping rasa keluarga pada perawatan - Identifikasi
keluarga nyaman, menurun - Komunikasi beban
meningkat dukungan - Kemampuan efektif antar prognosis saat
dan memahami anggota ini
memotivasi kebutuhan keluarga - Dengarkan
membaik anggota masalah,
keluarga perasaan dan
meningkat pertanyaan
- Komitmen pada keluarga
perawatan - Terima nilai-
meningkat nilai keluarga
- Komunikasi dengan cara
antar anggota tidak
keluarga menghakimi
meningkat - Diskusi
rencana medis
dan perawatan
- Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan
- Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang
digunakan
- Informasikan
kemajuan
pasien secara
berkala
- Informasikan
faskes yang
tersedia
- Rujuk untuk
terapi keluarga
bila perlu

D.0115 Setelah Kemampuan - Kemampuan - Anggota - Identifikasi


dilakukan menjelaskan menjelaskan keluarga respon
tindakan dan masalah terlibat dalam emosional
keperawatan mengatasi kesehatan yang program terhadap
3x24 jam masalah dialami kesehatan yang kondisi saat ini
manajemen meningkat meningkat ditettapkan - Identifikasi
kesehatan serta - Aktivitas - Mampu beban
keluarga keluarga keluarga menjelaskan prognosis saat
meningkat terlibat mengatasi masalah yang ini
dalam masalah kini dihadapi - Dengarkan
program kesehatan - Menunjukkan masalah,
kesehatan dengan tepat sikap perasaan dan
- Partisipasi mengatasi pertanyaan
dalam program masalah keluarga
kesehatan dengan tepat - Terima nilai-
komunitas nilai keluarga
- Verbalisasi dengan cara
kesulitan tidak
menjalankan menghakimi
perawatan yang - Diskusi
ditetapkan rencana medis
dan perawatan
- Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan
- Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang
digunakan
- Informasikan
kemajuan
pasien secara
berkala
- Informasikan
faskes yang
tersedia
- Rujuk untuk
terapi keluarga
bila perlu

D. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa Tanggal dan waktu Implementasi Evaluasi

D.0090 10 Januari 2022 - Identifikasi respon emosional terhadap S : akan


kondisi saat ini
mempertimbangkan
- Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
lagi saran dan
tidak menghakimi
- Diskusi rencana medis dan perawatan
masukan
- Fasilitasi memperoleh pengetahuan O : keluarga
- Informasikan kemajuan pasien secara kooperatif,
berkala
menunjukkan minat
- Informasikan faskes yang tersedia
untuk
memanfaatkan
faskes yang ada
A : masalah belum
teratasi
- P : Diskusi rencana
medis dan perawatan,
memfasilitasi keluarga
untuk memperoleh
pengetahuan,
menginformasikan
kemajuan pasien secara
berkala, Informasikan
faskes yang tersedia

D.0115 10 Januari 2022 - Identifikasi beban prognosis saat ini S : suami menolak
- Dengarkan masalah, perasaan dan
untuk disarankan ke
pertanyaan keluarga
faskes yang ada
- Hargai dan dukung mekanisme koping
adaptif yang digunakan O : suami tampak
- Informasikan faskes yang tersedia masih menarik diri
A : masalah belum
teratasi
P : Dengarkan masalah,
perasaan dan pertanyaan
keluarga, terima nilai-
nilai keluarga dengan
cara tidak menghakimi,
diskusi rencana medis
dan perawatan, fasilitasi
memperoleh
pengetahuan, hargai dan
dukung mekanisme
koping adaptif yang
digunakan,
iInformasikan kemajuan
pasien secara berkala,
Informasikan faskes
yang tersedia
TUGAS II

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

GANGGUAN KECEMASAN

I. Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Ny.G (P)
2. Umur : 33 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 11 Januari 2022

B. Alasan Masuk :
Hamil trisemester pertama, G2 A1 P1, riwayat keguguran pada hamil pertama,
sudah menantikan kehamilan sejak lama, khawatir jika janin saat ini lemah dan
keguguran lagi, merasakan mual dan muntah sering, badan terasa lemas dan nafsu
makan menurun, bingung harus bagaimana.

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Paisien memiliki riwayat keguguran pada kehamilan pertama, kehamilan saat ini
sangat dinantikan sebab belum memiliki anak. Merasa sangat khawatir akan janin
sat ini, sebab kondisi fisik juga terasa lemas. Bingung harus bagaimana
Masalah Keperawatan : Gangguan Cemas
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 128/70 mmHg N: 99 x/mt S :36,7.ͦ C P : 18 x/mt.
2. Ukur : BB : 55 kg TB : 168 cm
Jelaskan : pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal, G2 A1 P1. Riwayat
keguguran pada hamil pertama, saat ini merasakan mual dan muntah yang
mengganggu. Konjungtiva tidak anemis, turgor kulit baik.
Masalah Keperawatan : Resiko kekurangan volume cairan

E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)

Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal berdua saja bersama suami.
2. Konsep Diri:
a. Citra tubuh : menyukai setiap anggota tubuhnya
b. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita yang kini
berstatus istri
c. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang istri yang harusnya
menyayangi suami dan membantu mengurus rumah tangga.
d. Ideal Diri : sangat ingin kehamilan saat ini berhasil dan memiliki anak.
e. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Suami dan semua keluarga besarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Saat ini lebih memilih untuk dirumah saja, khawatir akan kondisi janin
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.

F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian rapi dan bersih, tampak sesuai dengan jenis kelamin dan usia
serta sesuai dengan kondisi lingkungan pada saat ini.
2. Pembicaraan:
Cepat (√) Keras ( ) Gagap (√ ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat ( )
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan ( )
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang (√) Gelisah (√) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
a. Afek :
Datar (√) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )Lain-lain ( )
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang ( )
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )

G. Kebutuhan Perencanaan Pulang


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan:

Kemampuan memenuhi kebutuhan Y Tida


a k
Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Lain-lain
Jelaskan : berdasarkan kondisi pasien tampak butuh dampingan dari anggota
keluarga dikarenakan pasien lemah dan juga rasa panik yang dialami dapat saja
beresiko pada kondisi janin pasien.
Masalah Keperawatan : defisit pemenuhan kebutuhan dasar pasien
2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL):
a. Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari- Bantuan Total Bantuan
hari Minimal
Mandi
Kebersihan
Makan
Buang air kecil/ BAK
Buang air besar/ BAB
Ganti pakaian
Jelaskan : aktivitas sehari-hari masih dapat dilakukan pasien secara mandiri
b. Nutrisi:
1) Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
2) Apakah anda makan memisahkan diri ?
3) Frekuensi makan sehari : 3 x (kali) dan frekuensi kudapan 3 - 4 x (kali).
4) Nafsu makan : Meningkat ( ) Menurun (√)
Berlebihan ( ) Sedikit-sedikit ( )
5) Berat badan : Meningkat ( ) Menurun (√)
c. Tidur:
1) Apakah ada masalah tidur? Tidak ( ) Ada (√)
2) Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Segar ( ) tidak segar (√),
3) Apakah ada kebiasaan tidur siang? Ya, lamanya....... jam. Tidak (√).
4) Apakah ada yang menolong anda mempermudah tidur? Ada (√) Tidak ada
Bila ada, jelaskan : metikan lampu dan lingkungan yang sepi.
5) Tidur malam jam : (10.00 / 11.00 ) Bangun jam : (04.00 / 05.00) Rata-rata
tidur malam 5 - 6 jam.
6) Apakah ada gangguan tidur?
Sulit untuk tidur (√) Bangun terlalu pagi ( )
Somnambulisme ( ) Terbangun saat tidur (√)
Gelisah saat tidur ( ) Berbicara saat tidur ( )
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur
3. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini:
a. Mengantisipasi kebutuhan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
c. Mengatur penggunaan obat : Ya ( ) Tidak (√)
d. Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya ( ) Tidak (√)
Masalah Keperawatan : defisit pemeliharaan kesehatan
4. Klien memiliki sistem pendukung:
a. Keluarga Ya (√) Tidak ( )
b. Terapis Ya ( ) Tidak ( )
c. Teman sejawat Ya (√) Tidak ( )
d. Kelompok sosial Ya (√) Tidak ( )
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Ya/ menikmati Tidak menikmati,
Jelaskan : saat ini klien tidak memiliki pekerjaan maupun hobi yang bersifat
produktif

H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan
√ Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain √ Lain-lain
Jelaskan : klien cenderung mudah khawatir dan berpikir negative bila merasakan
keanehan pada kondisi nya saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak efektif pola koping

I. Masalah Psikososial & Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya..............................................
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya.......................................
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya...............................................................
Masalah dengan perumahan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya.................................................................
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya...............................................
Masalah lainnya, spesifiknya : gampang cemas terkait kondisinya saat ini
J. Pengetahuan Kurang Tentang:
Apakah pasien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal :
Penyakit / gangguan jiwa lain-lain, jelaskan : .....................................

K. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan pola koping
2. Gangguan tidur
3. Hambatan mobilisasi
4. Resiko deficit volume cairan

L. Pohon Masalah

Cemas

Koping tidak efektif

Kehamilan (riw.abortus)

II. Diagnosa Keperawatan


1. Kecemasan
2. Gangguan Pola Tidur
3. Koping Tidak Efektif

Singkawang, 11 - Januari - 2022

Perawat yang Mengkaji


(Firsty Yessie Halija)
III. Analisa Data
No Data Senjang Masalah
Diagnosa

1 Subjektif : Kecemasan
D.0080 - Khawatir janin keguguran

Objektif :
- Tampak lesu
- Gelisah
- Bicara cepat
- G2 A1 P1

2 Subjektif : Gangguan Pola Tidur


- Sulit tidur
D.0055 - Bangun tidur awal
- Terbangun saat tidur

Objektif :
- Tampak lesu
- Tampak lemah
- Lingkar mata gelap
- Keterangan keluarga dirumah hanya
tidur 5 jam dalam 24 jam

3 Subjek : Koping Tidak Efektif


- Tiba-tiba mikir aneh
D.0096 - Sering memikirkan yang negative

Objektif :
- Tampak lesu
- Tampak gelisah
- TD : 128/70 mmHg N: 99 x/mt S
:36,7.ͦ C P : 18 x/mt.
IV. Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Ny.M No. CM :-
Jenis Kelamin : Perempuan Dx Medis :-
Paraf &
No
Diagnosa Keperawatan Tujuan & Rencana Tindakan Nama
Dx.
Perawat
1 Ansietas / Kecemasan Tujuan :
D.0080 Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
tingkat kecemasan menurun

Rencana Tindakan :
- Identifikasi penurunan tingkat
energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi
- Identifikasi tekhnik relaksasi
- Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
- Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa ada gangguan
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat
- Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi yang
tersedia
- Jeskan konsep
kondisi/penyakait saat ini
- Anjurkan mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan sering mengulangi
tekhnik tersebut
2 Gangguan Pola Tidur Tujuan :
Setelah diberikan asuhan
D.0055 keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
Pola tidur meningkat

Rencana Tindakan :
- Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
- Identifikasi faktor pengganggu
tidur
- Identifikasi makan dan
minuman mengganggu tidur
- Modifikasi lingkungan
- Batasi waktu tidur siang
- Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
- Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung
supresor
- Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi
lainnya
- Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
3 Koping Tidak Efektif Tujuan :
Setelah diberikan asuhan
D.0096 keperawatan selama ± 3 x 24 Jam
Status Koping meningkat

Rencana Tindakan :
- Identifikasi persepsi mengenai
masalah saat pembuatan
keputusan kesehatan
- Fasilitasi mengkklarifikasi nilai
dan harapan yang membantu
membuat pilihan
- Diskusikan kelebihan dan
kekurangan dari setiap solusi
- Fasilitasi melihat situasi secara
realistik
- Hormati hak pasien untuk
menerima atau menolak
informasi
- Fasilitasi hubungan antara
pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya
- Informasikan alternatif solusi
secara jelas
- Berikan informasi yang diminta
pasien
TUGAS III
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

GANGGUAN KECEMASAN

I.Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Ny.A (P)
2. Umur : 29 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 12 Januari 2022

B. Alasan Masuk :
Pasca keguguran, G1 A1 P1, keguguran pada hamil pertama kali, sudah
menantikan kelahiran ternayata bayi tidak selamat saat dilahirkan.

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Paisien mengalami keguguran pada kehamilan pertama
Masalah Keperawatan : Berduka dan kehilangan
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 108/70 mmHg N: 72 x/mt S :36,7.ͦ C P : 14 x/mt.
2. Ukur : BB : 61 kg TB : 168 cm
Jelaskan : pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal, G1 A1 P1. Riwayat
keguguran pada hamil pertama, saat ini merasa sedih.

E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)

Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal berdua saja bersama suami.
2. Konsep Diri:
f. Citra tubuh : menyukai setiap anggota tubuhnya
g. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita pada usia
dewasa
h. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang istri yang harusnya
menyayangi suami dan membantu mengurus rumah tangga.
i. Ideal Diri : sangat ingin anaknya lahir dan selamat.
j. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Suami dan semua keluarga besarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Rutin terlibat acara ibu-ibu atau darmawanita
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.

F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian rapi dan bersih, tampak sesuai dengan jenis kelamin dan usia
serta sesuai dengan kondisi lingkungan pada saat ini.
2. Pembicaraan:
Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat (√)
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan (√)
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
a. Afek :
Datar (√) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )Lain-lain (√) : sedang berduka
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang (√)
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan:

Kemampuan memenuhi kebutuhan Ya Tidak


Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Lain-lain

Jelaskan : berdasarkan kondisi pasien tampak butuh dampingan dari anggota


keluarga dikarenakan pasien lemah dan emosi yang tidak stabil.
Masalah Keperawatan : defisit pemenuhan kebutuhan dasar pasien
2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL):
a. Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari- Bantuan Total Bantuan
hari Minimal
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
Buang air kecil/ BAK √
Buang air besar/ BAB √
Ganti pakaian √
Jelaskan : aktivitas sehari-hari pasien dibantu oleh tenaga kesehatan dan
keluarga
b. Nutrisi:
1) Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
2) Apakah anda makan memisahkan diri ?
3) Frekuensi makan sehari : 3x (kali) dan frekuensi kudapan 3 x (kali).
4) Nafsu makan : Meningkat ( ) Menurun (√)
Berlebihan ( ) Sedikit-sedikit ( )
5) Berat badan : Meningkat ( ) Menurun (√)
c. Tidur:
1) Apakah ada masalah tidur? Tidak ( ) Ada (√)
2) Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Segar ( ) tidak segar (√),
3) Apakah ada kebiasaan tidur siang? Ya, lamanya....... jam. Tidak (√).
4) Apakah ada yang menolong anda mempermudah tidur? Ada (√) Tidak ada
Bila ada, jelaskan : metikan lampu dan lingkungan yang sepi.
5) Tidur malam jam : (- ) Bangun jam : (-) Rata-rata tidur malam 5 - 6 jam.
6) Apakah ada gangguan tidur?
Sulit untuk tidur (√) Bangun terlalu pagi (√ )
Somnambulisme ( ) Terbangun saat tidur (√)
Gelisah saat tidur ( ) Berbicara saat tidur ( )
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur
3. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini:
a. Mengantisipasi kebutuhan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
c. Mengatur penggunaan obat : Ya ( ) Tidak (√)
d. Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya ( ) Tidak (√)
Masalah Keperawatan : defisit pemeliharaan kesehatan
4. Klien memiliki sistem pendukung:
a. Keluarga Ya (√) Tidak ( )
b. Terapis Ya ( ) Tidak ( )
c. Teman sejawat Ya (√) Tidak ( )
d. Kelompok sosial Ya (√) Tidak ( )
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Ya/ menikmati Tidak menikmati,
Jelaskan : saat ini klien tidak memiliki pekerjaan maupun hobi yang bersifat
produktif

H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan
√ Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain √ Lain-lain
Jelaskan : klien bisa mencurahkan isi perasaan nya kepada keluarga dan perawat

I. Masalah Psikososial & Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya..............................................
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya.......................................
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya...............................................................
Masalah dengan perumahan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya.................................................................
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya...............................................

J. Pengetahuan Kurang Tentang:


Apakah pasien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal :
Penyakit / gangguan jiwa lain-lain, jelaskan : .....................................

K. Daftar Masalah Keperawatan


1. Berduka dan kehilangan
2. Gangguan tidur
L. Pohon Masalah

Koping adaptif

Berduka/kehilangan

Keguguran/abortus

II.Diagnosa Keperawatan
1. Berduka dan kehilangan
2. Gangguan Pola Tidur
3. Koping Tidak Efektif
Singkawang, 12 - Januari - 2022

Perawat yang Mengkaji


(Firsty Yessie Halija)

III.Analisa Data
No Data Senjang Masalah
Diagnosa

1 Subjektif : Berduka
D.0081 - Sedih akan keguguran

Objektif :
- Tampak lesu
- Murung
- G1 A1 P1
- Menangis
- Mata merah
IV.Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa Tanggal dan waktu Implementasi Evaluasi

D.0081 12 Januari 2022 - Mengidentifikasi kehilangan yang S : - sedih rasanya


dihadapi
kehilangan bayi
- Mengidentifikasi proses berduka yang
- Sangat ingin
dihadapi
- Mengidentifikasi reaksi awal terhadap sekali bayi
kehilangan selamat
- Menunjukkan sikap menerima dan O : - pasien menangis
empati
- Pasien
- Memotivasi agar mau mengungkapkan
mengungkapkan
perasaan kehilangan
- Memotivasi untuk menguatkan
perasaannya
dukungan keluarga atau orang terdekat - Keluarga
- Memfasilitasi pasien mengekspresikan mendampingi dan
perasaan dengan cara yang nyaman
memberi
- Menjelaskan kepada pasien dan
dukungan
keluarga bahwa sikap mengingkari,
marah, tawar menawar adalah wajar
A : masalah teratasi
dalam menghadapi kehilangan sebagian
- Menganjurkan mengidentifikasi P : - Menunjukkan sikap
ketakutan terbesar dalam kehilangan menerima dan empati
- Memotivasi agar mau
mengungkapkan
perasaan kehilangan
- Memotivasi untuk
menguatkan
dukungan keluarga
atau orang terdekat
- Memfasilitasi pasien
mengekspresikan
perasaan dengan cara
yang nyaman
- Menjelaskan kepada
pasien dan keluarga
bahwa sikap
mengingkari, marah,
tawar menawar adalah
wajar dalam
menghadapi
kehilangan
TUGAS IV
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

I.Pengkajian
A. Identitas Pasien:
1. Nama : Nn.F (P)
2. Umur : 21 tahun
3. Nomor CM :-
4. Ruang Rawat : Puskesmas
5. Tanggal MRS : 15 Januari 2022

B. Alasan Masuk :
Muncul bintik merah diseluruh tubuh hingga di muka sudah satu minggu terakhir.

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

Aniaya fisik
Aniaya sexual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain √
Jelaskan No. 1,2,3:
Muncul bintik merah pada seluruh tubuh, ndak percaya diri lagi dan merasa malu
keluar ruangan
Masalah Keperawatan : Gagguan citra tubuh situasional
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? ( ) Ada (√) Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? ( ) Ada (√) Tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg N: 70 x/mt S :36,5.ͦ C P : 16 x/mt.
2. Ukur : BB : 48 kg TB : 160 cm
Jelaskan : tampak bintik merah diseluruh tubuh

E. Psikososial
1. Genogram: (minimal 3 generasi)

Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Satu rumah
Jelaskan : pasien sekarang tinggal bersama orang tua dan
saudarinya.
2. Konsep Diri:
a. Citra tubuh : malu akan bintik merah yang timbul dalam seminggu ini
b. Identitas diri : menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita pada usia
dewasa
c. Peran : menyadari bahwa dirinya adalah seorang anak yang harus berbakti
kepada ornag tua dan menyayangi keluarga.
d. Ideal Diri : sangat ingin bintik merah cepat hilang.
e. Harga Diri : merasa dirinya berharga dan disayangi oleh keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Orang tua dan saudarinya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Jarang ikut serta kegiatan di lingkungan rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien beragama islam dan memiliki keyakinan yang
baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien masih mau beribadah dengan berdoa dan shalat.

F. Status Mental
1. Penampilan:
Pasien berpakaian tertutup dan mengenakan masker, tampak sangat menutupi
kondisi fisik saat ini meskipun cuaca panas tetap menggunakan penutup tubuh
penuh.
2. Pembicaraan:
Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoherensi ( ) Apatis ( ) Lambat (√)
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan ( ) suara pelan (√)
3. Aktivitas Motorik:
Lesu (√) Tegang ( ) Gelisah (√) Agitasi ( ) TIK ( ) Grimasen ( )
4. Afek dan Emosi:
Afek : Datar (√) Tumpul ( ) Labil (√) Tidak sesuai ( )Lain-lain (√) : sedang
berduka
5. Interaksi selama Wawancara:
Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( )
kontak mata kurang ( )
Defensif ( ) Curiga ( ) Lain-lain (√)
6. Persepsi & Sensorik:
Apakah ada gangguan : Ada ( ) Tidak ada (√ )
7. Proses Pikir:
Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
Ada ( ) Tidak ada (√)
Isi pikir (Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran magis, Waham
Ada ( ) Tidak ada (√)
8. Tingkat Kesadaran :
Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( ) Lain-lain (√), jelaskan sadar penuh
Adakah gangguan orientasi ( waktu, tempat, dan orang) : Tidak ada
9. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka menengah : Ada ( ) Tidak ada (√)
Gangguan daya ingat jangka pendek : Ada ( ) Tidak ada (√)
Konfabulasi : Ada ( ) Tidak ada (√)
Lain-lain, jelaskan: .............................................
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:
Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( ) Lain-lain ( )
11. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna ( ) Lain-lain ( )
Jelaskan : tidak ada masalah yang bermakna pada kemampuan penilaian pasien
12. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya ( )
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan:

Kemampuan memenuhi kebutuhan Ya Tidak


Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Lain-lain

2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL):


a. Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari- Bantuan Total Bantuan
hari Minimal
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
Buang air kecil/ BAK √
Buang air besar/ BAB √
Ganti pakaian √
Jelaskan : aktivitas sehari-hari pasien dilakukan secara mandiri
b. Nutrisi:
1) Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
2) Apakah anda makan memisahkan diri ?
3) Frekuensi makan sehari : 3x (kali) dan frekuensi kudapan 3 x (kali).
4) Nafsu makan : Meningkat ( ) Menurun ( )
Berlebihan ( ) Sedikit-sedikit (√ )
5) Berat badan : Meningkat ( ) Menurun ( )
c. Tidur:
1) Apakah ada masalah tidur? Tidak (√ ) Ada ( )
2) Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Segar (√ ) tidak segar ( ),
3) Apakah ada kebiasaan tidur siang? Ya, lamanya....... jam. Tidak (√).
4) Apakah ada yang menolong anda mempermudah tidur? Ada (√) Tidak ada
Bila ada, jelaskan : metikan lampu dan lingkungan yang sepi.
5) Tidur malam jam : (- ) Bangun jam : (-) Rata-rata tidur malam 6-8 jam.
6) Apakah ada gangguan tidur?
Sulit untuk tidur ( ) Bangun terlalu pagi ( )
Somnambulisme ( ) Terbangun saat tidur (√)
Gelisah saat tidur ( ) Berbicara saat tidur ( )
3. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini:
a. Mengantisipasi kebutuhan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya (√) Tidak ( )
c. Mengatur penggunaan obat : Ya ( ) Tidak (√)
d. Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya ( ) Tidak (√)
Masalah Keperawatan : defisit pemeliharaan kesehatan
4. Klien memiliki sistem pendukung:
a. Keluarga Ya (√) Tidak ( )
b. Terapis Ya ( ) Tidak ( )
c. Teman sejawat Ya (√) Tidak ( )
d. Kelompok sosial Ya (√) Tidak ( )
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Ya/ menikmati Tidak menikmati,
Jelaskan : saat ini klien tidak memiliki pekerjaan maupun hobi yang bersifat
produktif
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan
√ Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif √ Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain √ Lain-lain
Jelaskan : klien bisa mencurahkan isi perasaan nya kepada keluarga dan perawat

I. Masalah Psikososial & Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya..............................................
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya.......................................
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya...............................................................
Masalah dengan perumahan, spesifiknya.............................................................
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya.................................................................
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya...............................................

J. Pengetahuan Kurang Tentang:


Apakah pasien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal :
Penyakit / gangguan jiwa lain-lain, jelaskan : .....................................

K. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan citra tubuh

L. Pohon Masalah

Koping adaptif

Gangguan citra tubuh situasional

Kondisi fisik /klinis


II.Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan citra tubuh
Singkawang, 15 - Januari - 2022

Perawat yang Mengkaji


(Firsty Yessie Halija)
III.Analisa Data
No Data Senjang Masalah
Diagnosa

1 Subjektif : Gangguan Citra Tubuh


D.0081 - Malu badan bintik bintik merah
semua

Objektif :
- Tampak menggunakan pakaian
tertutup
- Menutup wajah dengan masker
- Malu-malu saat menunjukkan
permukaan kulit
- Tampak bintik merah disekujur
tubuh
- Bucara lambat dan pelan

IV.Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa Tanggal dan waktu Implementasi Evaluasi

D.0081 12 Januari 2022 - Mengkaji secara verbal dan S : malu mau buka
non-verbal respon klien masker dan keluar
terhadap tubuhnya ruangan
- Memonitor frekuensi O : - menggunakan
mengkritik tubuhnya pakaian serba
- Menjelaskan tentang tertutup
pengobatan, perawatan, - Menggunakan
kemajuan dan prognosis masker untuk
penyakitnya menutup wajah
- Mendorong pasien - Tampak malu
mengungkapkan perasaannya A : masalah belum
- Mengidentifikasi arti teratasi
pengurangan melalui P : - Kaji secara verbal
pemakaian alat bantu dan non-verbal
- Memfasilitasi kontak dengan respon klien
individu lain dalam kelompok terhadap tubuhnya
kecil - Monitor frekuensi
mengkritik
tubuhnya
- Jelaskan tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan
prognosis
penyakitnya
- Dorong pasien
mengungkapkan
perasaannya
- Identifikasi arti
pengurangan
melalui
pemakaian alat
bantu
- Fasilitasi kontak
dengan individu
lain dalam
kelompok kecil
Daftar Pustaka

Herdman, T. Heather. 2018 – 2020. NANDA-1 ( Diagnosa Keperawatan – Definisi dan


Klasifikasi ). Ed.11. Jakarta : EGC

SAK. Program pendidikan Ners Spesialis Keperawatan Jiwa. 2017. Fakultas Ilmu
Keperawatan UI. Depok

Hamud, Waliyo & Sri Mustikasari. (2017). Peran Pasien dan Suami Tentang Pengaruh
Mastrektomi Terhadap Citra Tubuuh. Jurnal Keperawatan 1(2)

Irman, Violina, dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Jiwa 1. Padang : UNP Press

Potter, P., Perry, A., Stockert, P., & Hall, A. (2017). Fundamentals of Nursing : Concepts,
Process, and Practice. 9th Ed. St. Louis,Ml : Elsevier Mosby.

Dalami, E., Susilawati, P Farida., Rochimah., & Banon, E. (2018). Asuhan Keperawatan
Jiwa dengan Masalah Psikososial. In a, Wijaya (Ed.) Jakarta : CV. Trans Info
Medika

TIM Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Edisi 1. Jakarta : PPNI

TIM Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Edisi 1. Jakarta : PPNI

TIM Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLLI). Edisi
1. Jakarta : PPNI
Rencana Harian Perawat

PUKUL KEGIATAN KET*


07.00-08.00 Kegiatan serah terima mahasiswa praktik
08.00-09.00 Pre conference dengan pembimbing
09.00-10.00 Home visite pada Keluarga Tn M (keluarga dengan anggota
keluarga mengalami masalah psikososial Gangguan Citra
Tubuh.
SP 1 Gangguan Citrra Tubuh pada Tn M : Bina hubungan
saling percaya
10.00-11.00 Example;
Home visite pada Keluarga Tn R (keluarga dengan anggota
keluarga mengalami masalah psikososial kecemasan):
1. SP 1 Kecemasan pada Ny. D dengan kehamilan TM 1
G2 A1 P1
2. SP 1 Gangguan Citrra Tubuh pada Tn M : Identifikasi
kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh,
anggota tubuh dan merencanakan kegiatan kedepan untuk
pasien

11.00-12.00 Diskusi kelompok persiapan Penkes tentang


penanganan masalah psikososial
12.00-13.00 Ishoma
13.00-14.00 Post conference
14.00-15.00 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai