Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian :
a) Data Subyektif :
- Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
- Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah
- Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
b) Data Obyektif :
- Mata merah, wajah agak merah.
- Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
- Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
- Merusak dan melempar barang-barang.
2. Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan

B. STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Tindakan keperawatan untuk pasien
Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya
5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik,
spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.
SP 1 : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah,
tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya
serta cara mengontrol secara fisik.

ORIENTASI:
“Selamat pagi  bu, perkenalkan nama saya Tressia Febrianti, panggil saya
Tressia, saya perawat yang dinas di ruangan ini, Nama ibu siapa, senangnya dipanggil
apa?”
“Bagaimana perasaan ibu saat  ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang  tentang perasaan marah ibu”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 10 menit?
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, bu? Bagaimana kalau
di ruang tamu?”

KERJA:
“Apa yang menyebabkan ibu marah?, Apakah sebelumnya ibu pernah marah?
Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. Oh..iya, apakah ada
penyebab lain yang membuat ibu  marah”
“Pada saat penyebab marah itu ada, misalnya ibu stress karena pekerjaan atau
masalah uang, apa yang ibu rasakan?” (tunggu respon pasien)
“Apakah ketika ibu merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang ibu lakukan? Oh..iya, jadi ketika ibu marah-marah, ibu
membanting pintu dan memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini perasaan
marah ibu bisa hilang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang ibu lakukan? Betul,
keluarga ibu jadi takut. Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah ibu
belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan ibu. Salah satunya


adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik rasa marah ibu dapat
disalurkan.”
”Bagaimana kalau sekarang kita belajar cara tersebut, apakah ibu mau?”
”Begini bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah ibu rasakan maka ibu berdiri,
lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan –lahan
melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik nafas dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, ibu  sudah
bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-
waktu rasa marah itu muncul ibu sudah terbiasa melakukannya”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan ibu?”
”Iya jadi ada 2 penyebab ibu marah yaitu karena stress dengan pekerjaan dan
masalah uang  dan yang ibu rasakan dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang
terkatup rapat, dan tangan mengepal dan yang ibu lakukan membanting pintu dan
memecahkan barang-barang serta akibatnya keluarga menjadi takut”
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat  lagi penyebab marah yang lalu, apa
yang ibu lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas
dalamnya ya bu.‘Sekarang kita buat jadual latihannya ya bu, berapa kali sehari ibu mau
latihan napas dalam?, jam berapa saja bu?”
”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah/mengontrol marah. Apakah ibu mau? Ibu mau kita latihan dimana?
Bagaimana kalau tetap disini?”
“ Selamat pagi”
TUGAS KEPERAWATAN DASAR II
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN
PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :

TRESSIA FEBRIANTI

1411316052

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Atih Rahayu Ningsih,M.Kep, Sp.Kep

UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM B STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai