Anda di halaman 1dari 6

Nama Tanggal Ujian :

SOP PEMERIKSAAN FUNGSI KORTIKAL


Score
No Uraian 1 2 3
Input
A. Informed concent

B. Persiapan alat
 Pensil
 Kursi
 Surat Kabar
1. Atensi/ Konsentrasi
Penderita Diminta untuk mengetukkan pensil ke meja bila mendengar
pemeriksa mengucapkan salah satu huruf yang diperintahkan oleh perawat.
Contohnya pada saat pasien mendengarkan huruf B di sela-sela kalimat
yang diucapkan oleh perawat.
2. Orientasi
Mengkaji pasien meliputi disorientasi orang, waktu dan tempat.
3. Status Emosional
a. Kaji tingkah laku pasien alamiah dan datar atau peka dan pemarah,
cemas, apatis atau euforia.
b. Kaji alam perasaannya, berubah-ubah secara normal atau iramanya
tidak dapat diduga dari gembira menjadi sedih.
c. Observasi komunikasi verbal sesuai dengan tampilan komunikasi non
verbal.
4. Fungsi Intelektual
a. Mengkaji keadaan memori
- Ajak pasien mengingat kembali pengalaman yang telah lalu.
Proses

- Ajak pasien berhitung, melakukan penambahan, pengurangan,


perkalian dan pembagian.
- Menjelaskan persamaan benda/ keadaan, misalnya raja dengan
kaisar.
- Mintailah pendapat pasien tentang beberapa persoalan yang ada
dilingkungan.
- Minta pasien untuk membaca dan minta pasien untuk
menceritakan kembali apa yang telah ia baca.
5. Persepsi
a. Mintalah pasien memejamkan kedua matanya.
b. Letakkan sesuatu benda yang telah dikenal, misalnya: kunci/ uang
logam.
c. Minta pasien untuk mengidentifikasi benda tersebut.
6. Kemampuan Bahasa
a. Ajukan beberapa pertanyaan kepada pasien dan kaji atas jawaban
yang dilontarkan oleh pasien (relevan/ tidak terhadap pertanyaan).
b. Kaji kemampuan pasien dalam membaca surat kabar dan kemampuan
menjelaskan kembali yang digambarkan oleh perawat.
Total score

Nama / Tanda tangan penguji Nilai skill


Nama Tanggal Ujian :
SOP PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK
Score
No Uraian 1 2 3
Input
A. Informed concent

B. Persiapan alat
 Matras
 Bantal
1. Tonus Otot
Palpasi otot pada saat istirahat dan selama gerakan pasif.
2. Kekuatan otot
a. Kaji kemampuan pasien.
b. Lakukan fleksi ekstensi ekstremitas sambil melakukan penahanan.
(sebutkan hasil-hasil pemeriksaan)
3. Koordinasi
a. Finger to nose test, menyentuh jari telunjuk ke hidung dengan mata
terbuka dan tertutup.
b. Nose finger nose test, pasien menyentuh hidung sendiri.
c. Diadokinesis, Menggerakkan tangan pronasi dan supinasi secara
bergantian dengan tepat.
d. Tapping test, menepuk paha bagian polar dan dorsal telapak tangan
Proses

secara berselingan dengan cepat, tepukan cepat dari jari tangan ke


jempol.
e. Heal to knee toe test, menggerakkan tumit kaki ke lutut kontra lateral
kemudian menuju jari-jari kaki.
4. Keseimbangan
1. Test Romberg
Pasien diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapat, pertama kali
dengan mata terbuka, kemudian mata tertutup.
2. Tandem Walking
Pasien diminta berjalan pada satu garis lurus diatas lantai, baik dengan
mata terbuka dan mata tertutup.
Pasien diminta berjalan kedepan kemudian berputar kembali dengan
cepat atau berjalan mengintari kursi searah jarum jam dan berlawanan
arah jarum jam.

Total score

Nama / Tanda tangan penguji Nilai skill

Catt : mhs melampirkan skala kekuatan otot


SKALA KEKUATAN OTOT :

Nilai 5: kekuatan kontraksi maksimal.


Nilai 4: Kekuatan sedang.
Nilai 3: Kekuatan hanya cukup utk mengatasi kekuatan gravitasi.
Nilai 2: kemampuan menggerakkan tapi tdk dpt mengatasi kekuatan gravitasi.
Nilai 1: Kekuatan kontraksi minimal.
Nilai 0:Ketidakmampuan melaklukan kontraksi.
Nama Tanggal Ujian :
SOP PEMERIKSAAN SARAF OTAK (NERVUS KRANIAL)
Score
No Uraian 1 2 3
INPUT
Persiapan alat
 Zat-zat yang bersifat aromatic seperti golongan minyak, sabun, tembakau,
kopi, vanili, dll.
 Kartu Snellen, senter, pena.
 Kapas, botol berisi air dingin dan panas, jangka serta garpu tala.
 Larutan gula pasir, larutan kinine, larutan cuka, larutan garam.
 Jam tangan.
Spatel lidah.
PROSES
1. Informed concent
3
2. Atur lingkungan
4
3. Perawat Mencuci tangan

4. Atur posisi pasien duduk bila tidak kontraindikasi

5. NERVUS OLFAKTORIUS (N I)
5 (Penciuman/ sensasi terhadap bau-bauan)
 Minta pasien menutup mata dan menutup salah satu lubang hidungnya
 Dekatkan bau-bauan yang telah di kenal pasien ke hidung pasien yang
tidak tertutup
 Minta pasien menghirup atau mencium zat tersebut
 Tanya pasien apakah merasa mencium sesuatu
 Minta pasien mengidentifikasi bau tersebut
 Lakukan pada lubang hidung yang lain

6. NERVUS OPTIKUS (N II)


6 (Pemeriksaan ketajaman penglihatan/ visus dan lapang pandang)

a. Pemeriksaan ketajaman penglihatan diperiksa dengan jari tangan


(normalnya pasien dapat melihat jari tangan pada jarak 60 meter)
 Atur posisi pasien tegak / duduk lurus
 Perawat mengambil jarak 3 meter menghadap pasien kemudian
mengangkat jari tangan
 Minta pasien menyebutkan berapa jari tangan yang ditunjukkan oleh
perawat
 Bila pasien tidak bisa melihat, perawat mendekatkan diri ke pasien dan
menanyakan pada pasien apakah pasien bisa mengidentifikasi jari
perawat
 Identifikasi pada jarak berapa pasien bisa melihat dengan jelas jari
perawat (pemeriksaan ketajaman penglihatan dapat juga dengan
menggunakan snellen chart atau lambaian tangan)

b. Pemeriksaan lapang pandang


 Pasien dan pemeriksa duduk /berdiri berhadapan sejajar dengan mata
pemeriksa
 Jarak pasien dan pemeriksa 60 – 100 cm
 Salah satu mata pasien ditutup
 Minta mata pasien melihat jari perawat tanpa menggerakkan kepala
 Jari digerakkan oleh perawat pada bidang tengah kedalam sampai
pasien melihat objek
 Catat berapa derajat lapang pandang penglihatan pasien

7 NERVUS OCULOMOTORIUS, TROKLEARIS, ABDUSEN (N III,IV,VI)


(Nervus yang mempersyarafi otot-otot bola mata eksterna, levator
palpebrae dan konstriktor pupil)
 Inspeksi adanya kelainan padakelopak mata pasien yaitu adanya
exopthalmus (Kelopak mata atas tertarik ke atas sehingga tidak dapat
menutup dengan sempurna) dan adanya ptosis (Salah satu kelopak mata
tidak membuka sempurna)
 Inspeksi bentuk dan ukuran dan kesimetrisan kedua pupil mata
 Periksa Reaksi pupil terhadap cahaya dengan cara:minta klien melihat
kearah pemeriksa/lurus, sinarkan cahaya oblik 2x menyilang tiap mata.
 Periksa gerakan bola mata dengan cara Pasien diminta untuk mengikuti
gerakan jari pemeriksa ke arah tersebut

8 NERVUS TRIGEMINUS (NV)


(Pemeriksaan sensabilitas wajah dan otot pengunyah)
Sensibilitas wajah
a. Rasa Raba
b. Sentuhkan ujung kapas ke wajah pasien dimulai dari area normal ke
area dengan kelainan. Bandingkan rasa raba pasien antara wajah kiri
dan kanan.
c. Rasa Nyeri
d. Tusukkan jarum tajam dan tumpul ke wajah pasien dimulai dari area
yang normal ke area yang kelainan. Rasakan apakah pasien
merasakan rasa tajam atau tumpul.
e. Rasa Suhu
f. Melalui pemeriksaan rasa raba dengan menggunakan botol berisi air
panas dan dingin secara bergantian. Pasien disuruh menyebutkan rasa
panas dan dingin yang dirasakan.
g. Rasa Sikap
h. Tutup kedua mata pasien kemudian mint apasien untuk menyebutkan
area wajah yang disentuh.
i. Rasa Getar
j. Pasien disuruh untuk membedakan ada atau tidak garpu tala yang
disentuhkan ke wajah pasien.
k. Otot pengunyah
l. Minta Pasien mengatup mulut kuat-kuat.
m. Palpasi kedua otot pengunyah (M. Masteter & temporalis) :
Kontraksinya baik/ kurang/ tidak ada.
n. Observasi mulut pasien: Simetris atau tidak.

9 NERVUS FASIALIS (NVII)


 Gerakan Otot Wajah, Ekspresi Wajah
 Inspeksi kesimetrisan gerakan wajah saat :diam, tersenyum, bersiul
 Inspeksi ekspresi wajah dan adanya gerakan – gerakan abnormal pada
wajah
 Minta pasien mengangkat alis dan mengerutkan dahi, kemudian
inspeksi kesimetrisan kiri dan kanan
 Minta pasien menutup mata sekuatnya ( perhatikan adanya asimetri) ,
kemudian pemeriksa mecoba membuka kedua mata tersebut
(bandingkan kekuatan kanan dan kiri)
 Meniup sekuatnya (bandingkan kekuatan udara dari pipi masing-
masing)
 Inspeksi Paralisis Flasid Wajah dengan cara (Menarik sudut mulut
ke bawah (bandingkan konsistensi otot platisma kanan dan kiri)

 Pengecapan 2/3 lidah


 Minta pasien menjulurkan lidah dengan mata tertutup kemudian
Teteskan larutan gula dan garam pada bagian-bagian lidah sesuai
area pengecapan
 Minta pasien mengidentifikasi rasa dengan menggunakan bahasa
isyarat/ tulisan.

10 NERVUS AUSTICUS (NVIII)


 Keseimbangan
 Test Romberg :Berdiri dengan kaki rapat dan dengan mata terbuka &
tertutup.
 Tandem Walking :Berjalan pada satu garis lurus dengan mata terbuka
& tertutup.

 Pendengaran
 Uji kemampuan mendengar dengan bisikan suara atau bunyi detak jam
 Uji untuk lateralisasi (weber).
 Uji untuk konduksi udara dan tulang (rhine).
11 NERVUS GLASOFARINGEUS (N IX)
Pengecapan 1/3 lidah bagian posterior
 Minta pasien menjulurkan lidah dengan mata tertutup kemudian
Teteskan larutan kina dan cuka pada bagian-bagian lidah sesuai area
pengecapan
 Minta pasien mengidentifikasi rasa dengan menggunakan bahasa
isyarat/ tulisan..

12 NERVUS VAGUS (N X)
Kontraksi Faring
 Tekan spatel lidah pada lidah posterior atau stimulasi faring posterior untuk
menimbulkan reflek menelan. Gerakan simetris palatum mole.
 Minta pasien mengatakan ”AAHH....” kemudian observasi terhadap
peninggian uvula dan palatum mole.

13 NERVUS AKSESORIS (N XI)


Gerakan Otot Sternokleidomastoideus dan Travezius
 Palpasi kekuatan otot trapezius pada saat pasien mengangkat bahu sambil
dilakukan penekanan. Minta pasien melawan tekanan
 Palpasi kekuatan otot sternokleidomastoideus pada saat pasien memutar
kepala sambil dilakukan penahanan dengan tangan penguji kearah yang
berlawanan.
14 NERVUS HIPOGLOSUS (N XII)
 Minta pasien menjulurkan lidah dan menggerakkan kekanan atau kekiri
 Minta lidah pasien menekan pipi bagian dalam lalu pemeriksa menekan pipi
pasien tekan dari luar, dan perintahkan lidah pasien melawan tekanan tadi.
15 Catat semua hasil pemeriksaan

16 Perawat mencuci tangan

17 Jelaskan pada pasien hasil pemeriksaan

18 Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksaa sudah selesai dan pasien


dapat meninggalkan ruangan pemeriksaan atau perawat berpamitan

OUTPUT
Gangguan pada fungsi nervus kranial dapat teridentifikasi
Total score
Nama / Tanda tangan penguji Nilai skill

Anda mungkin juga menyukai