Oleh:
Sulkifli Buhari
Nim P00320023101
Kelas 1B keperawatan
Dosen Pengampu:
Reni Devianti Usman,M.Kep.,Sp.KMB
3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter perlu menganamnesis keluhan
pasien serta riwayat penyakit yang prnah di derita.
4. Prosedur kerja
- Tempatkan alat di samping pasien atau pegang alat tersebut
- Cuci tangan dan pakai handscoon
- Jelaskan tindakan yang di lakukan dan tujuannya
- Catat hasil
- Cuci tangan setelah prosedur di lakukan
A. Saraf I ( N.OLFAKTURIUS)
FUNGSI
Pemeriksaan dapat secara subjektif dan objektif. Subjektif hanya di
tanyakan apakah penderita masih dapat membaui bermacam-macam bau
dengan betul.
CARA PEMERIKSAAN
Kedua mata tertutup
Lubang hidung di tutup
Di lihat apakah tidak ada gangguan pengaliran udara
Kemudian bahan satu persatu di dekatkan pada lubang hidung
yang terbuka dan penderita di minta menarik napas panjang,
kemudian di mintai mengidentifikasi bahan tersebut
HASIL
Normal, dapat membedakan aroma
B. Saraf II (N,OPTICUS)
FUNGSI
Tes konfrontasi adalah salah satu tes yang di lakukan dalam pemeriksaan
mata dengan tujuan untuk mengetahui apakah lapang pandang pasien
normal.
CARA PEMERIKSAAN
Pasien dimintai untuk menutup satu mata, kemudian menatap mata
pemeriksa sisi lain.
Mata pemeriksa juga di tutup pada sisi lain agar sesuai dengan
lapang pandang pasien
Letakkan jari tangan pemeriksa atau benda kecil pada lapang
pandang pasien dari 8 arah
Pasien di mintai untuk menyatakan bila melihat benda tersebut.
Bandingkan lapang pandang pasien dengan lapapang pandang
pemeriksa
Syarat pemeriksaan tentunya lapang pandang pemeriksa harus
normal
HASIL
Normal pasien dapat melihat dan mengikuti instruksi
FUNGSI
Pemeriksaan gerakan bola mata memastikan kemampuan bola mata
untuk bergerak mempertahankan jatuhnya bayangan tepat pada fovea di
berbagai posisi kepala. Di lakukan untuk menilai kedudukan serta bola
mata.
CARA PEMERIKSAAN
Anjurkan melihat ke depan
Amati
Apakah kedua mata tetap diam atau bergerak spontan
(migtagmus)
Apakah ada salah satu deviasi
Amati fungsi 6 otot mata dengan gerakan jari perawat ke 8
arah pada jarak 15-30 cm
HASIL
Normal
d. SARAF IV (N.TROKHLEARIS)
FUNGSI :
Indikasi pemeriksaan pupil adalah untuk memberikan gambaran fungsi sistem saraf
pusat/otak, kondisi saraf optik, kondisi mata termasuk pemeriksaan retina, serta dapat
membantu memberikan gambaran klinis pasien.
CARA PEMERIKSAAN :
Siapkan penlight., sorotkan cahaya dari penlight ke mata klen secara langsung.
Perhatikan perubahan pada pupil pasien.
Catat hasilnya
HASIL :
Normal pupil mata berubah ketika terkena cahaya
e. SARAF V (N.TRIGEMINUS)
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu kapas yg dipilin
2. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan kepada pasien
3. Atur posisi pasien bisa baring atau duduk
4. Catat hasil
HASIL :
Normal
f. SARAF VI (N.ABDUSEN)
FUNGSI :
Refleks kornea adalah bagian dari pemeriksaan mata atau pemeriksaan
neurologis. Ini menguji bagaimana fungsi Ujung saraf sensorik pada
kornea serta refleks kornea dapat bekerja dengan baik.
CARA PEMERIKSAAN :
a. Sediakan kapas yang digulung menjadi bentuk silinder
b. Suruh klien untuk menggerakkan mata ke lateral tanpa menggerakkan
kepala.
c. Sentuhlah sisi kontralateral kornea dengan kapas secara hati-ati.
d. Respon berupa kedipan mata cepat.
HASIL :
Normal pasien berkedip
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : Normal
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
FUNGSI :
membedakan rasa manis dan asam serta pemeriksaan saraf sensorik dan
motorik, untuk sensasi rasa
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL :
Normal dapat membedakan rasa
j. SARAF X (N.VAGUS)
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL :
Normal
k. SARAF XI (N.ASESORIS)
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL :
Normal, pasien dapat mempertahankan posisi
FUNGSI :
CARA PEMERIKSAAN :
1. Minta pasien membuka mulut, lihat apakah ada atrofi lidah, fasikulasi,
deviasi lidah.
2. Minta pasin menjulurkan lidah, lihat adapah ada deviasi lidah, cacat
arah deviasi lidah.
3. Minta pasien dengan menggunakan lidahnya, menekan pipi pasien
dengan tangan pemeriksa menahan pipi pasien, lihat kekuatan lidah
pasien, bergantian kanan dan kiri.
4. Minta pasien mengucapkan kata-kata mengandung huruf “R” dan “L”,
apakah ada gangguan dalam pengucapan.
HASIL :
Normal, tidak ada gangguan pengucapan
PENGKAJIAN REFLEKS
TUJUAN PENGKAJIAN :
1. Palu perkusi
2. Lampu senter
3. Kapas
4. Jarum
A. REFLEKS BISEP
CARA PEMERIKSAAN :
1. Pasien duduk
2. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi,
lengan diletakkan di atas lengan pemeriksa
3. Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa pada tendon m.biceps brachii,
posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku.
4. Respon : fleksi lengan pada sendi siku
HASIL : normal
B. REFLEKS TRISEP
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
HASIL : normal
D. REFLEKS WITHDRAWAL
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
E. REFLEKS KORNEA
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
F. REFLEKS CAHAYA
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
G. REFLEKS PATELLA
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
H. REFLEKS KREMASTER
CARA PEMERIKSAAN :
I. REFLEKS PLANTAR
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
J. REFLEKS GLUTEAL
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
K. HOFFMANN TROMER
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
L. GRASPING
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
M. REFLEKS SNOUTING
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
N. REFLEKS BABINSKI
CARA PEMERIKSAAN :
1. Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui
sisi lateral.
2. Orang normal akan memberikan resopn fleksi jari-jari dan penarikan
tungkai.
3. Respon : Pada lesi maka akan timbul respon jempol kaki akan
dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau membuka.
Normal pada bayi masih ada.
HASIL : normal
O. REFLEKS OPPENHEIM
CARA PEMERIKSAAN :
1. Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke
bawah, dengan kedua jari telunjuk dan tengah.
2. Respon : Jika positif maka akan timbul reflek seperti Babinski
HASIL : normal
P. REFLEKS GORDON
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
Q. REFLEK SCHAEFER
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
R. REFLEKS ROSSOLIMO
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal
S. REFLEKS MENDEL-BACCTREREW
CARA PEMERIKSAAN :
HASIL : normal