A. DEFINISI
B. TUJUAN
1. Mendapatkan data lengkap untuk menegakkan diagnosis
keperewatan dan medis
2. Membantu individu mengatasi perubahan kehidupan
secara efektif dan perawatan diri baik potensial maupun
aktual
C. PERSIAPAN ALAT
D. POSISI PASIEN
Untuk memeriksa nervus kranialis pasien diposisikan
dengan posisi duduk tegak. Bila pasien tidak bisa duduk
tegak, maka pemeriksaan dapat dilakukan dengan posisi
berbaring dan pemeriksa berada di sisi tempat tidur
pasien. Tetapi pada posisi berbaring, tidak semua
pemeriksaan nervus kranialis dapat dilakukan.
Pemeriksaan nervus kranialis yang tidak dapat dilakukan
dalam posisi berbaring di antaranya adalah pemeriksaan
lapang pandang dan pemeriksaan nervus kranialis IX
E. TAHAP PRAINTERAKSI
1. Cek catatan perawat/medis tentang kodisi klien
2. Persiapan alat dan lingkungan pasien
F. TAHAP ORIENTASI
1. Lakukan anamnesis secara sistemik.
2. Lakukan pemeriksaan fisik secara umum seperti
Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
napas dan suhu.
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
dengan bahasa yang dimengerti pasien.
4. Siapkan ruangan pemeriksaan dengan pencahayaan
yang cukup terang.
G. TAHAP KERJA
1. Lakukan pemeriksaan
1) Pemeriksaan Nervus Kranialis I Olfaktori (pembau)
I. Prosedur pemeriksaan:
II. Tanyakan pada pasien apakah pasien memiliki
perubahan dalam menghidu atau membau sesuatu
III. Tutup mata pasien, minta pasien untuk menutup salah
satu lubang hidung dan dekatkan bahan dengan bau
yang menyengat seperti kopi, jeruk atau vanilla
IV. Minta pasien untuk mengidentifikasi bau tersebut.
Lakukan tes tersebut bergantian dengan menutup lubang
hidung sebelahnya
V. Catat hasil pemeriksaan
4) Nervus V, Thrigeminus :
Cara pemeriksaan :
Pasien diminta tutup mata lalu :
I. Cabang optalmicus : Memeriksa refleks berkedip klien
dengan menyentuhkan kapas halus saat klien melihat ke
atas
II. Cabang maxilaris : Memeriksa kepekaan sensasi wajah,
lidah dan gigi
III. Cabang Mandibularis : Memeriksa pergerakan rahang dan
gigi
5) Pemeriksaan Nervus Kranialis VII (Fasialis)
Prosedur pemeriksaan:
I. Inspeksi wajah pasien secara umum, perhatikan apakah
ada asimetri dan gangguan untuk menutup mata
II. Minta pasien untuk melakukan berbagai ekspresi wajah
untuk menilai otot wajah. Minta pasien untuk menaikkan
alis (otot frontalis), menutup mata dengan kuat (otot
orbikularis okuli), bersiul atau menggembungkan pipi (otot
buccinator) dan tersenyum sambil memperlihatkan gigi
(otot orbikularis oris)
III. Periksa fungsi sensoris indra perasa dengan memberikan
rasa manis dan asin
H. TAHAP TERMINASI
A. DEFINISI
Reflek adalah respon yang terjadi secara otomatis
tanpa usaha sadar.
B. TUJUAN
1. Mendapatkan data lengkap untuk menegakkan diagnosis
keperewatan dan medis
2. Membantu individu mengatasi perubahan kehidupan secara
efektif dan perawatan diri baik potensial maupun aktual
C. PERSIAPAN ALAT
1. HAMMER
2. ALAT TULIS
D. TAHAP PRAINTERAKSI
1. Cek catatan perawat/medis tentang kodisi klien
2. Persiapan alat dan lingkungan pasien
E. TAHAP ORIENTASI
1. Lakukan anamnesis secara sistemik.
2. Lakukan pemeriksaan fisik secara umum seperti
Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
napas dan suhu.
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
dengan bahasa yang dimengerti pasien.
F. TAHAP KERJA
a) Reflek bisep:
Identifikasi tendon:minta pasien memflexikan di siku
sementara pemeriksa mengamati dan meraba fossa
antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa seperti tali
tebal.
Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan
pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah
diketuk pada sendi siku.
Respon : fleksi lengan pada sendi siku
b) Reflek trisep :
Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan
fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi
Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku
c) Reflek brachiradialis.
Cara : ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon
melintasi (sisi ibu jari pada lengan bawah) jari-jari sekitar
10 cm proksimal pergelangan tangan.
posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi.
Respons: - flexi pada lengan bawah
- supinasi pada siku dan tangan
d) Reflek patella
Cara : ketukan pada tendon patella
Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep
femoris
e) Reflek achiles
Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar flexi.
Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi
m.gastroenemius
G. TAHAP TERMINASI
REFLEK TRISEP
reflek brachiradialis
gambar 1reflek patela
B. TUJUAN
1. Mendapatkan data obyektif
2. Evaluasi perkembangan pasien
C. PERALATAN
Alat tulis
E. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
kepada keluarga / klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
F. TAHAP KERJA
D. TAHAP TERMINASI