Anda di halaman 1dari 21

Pemeriksaan Saraf Kranial

Ns. Ririn Afrian Sulistyawati, M.Kep


Definisi

 Metode pengkajian sistem


persarafan pasien dengan
memeriksa 12 saraf kranial
pada pasien.
Tujuan & Indikasi

 Tujuan

 Untuk mengetahui kerusakan pada


 Indikasi
12 saraf cranial.
 Pasien yang mengalami gangguan
neurologi
Alat & Bahan

 Benda yang baunya mudah dikenal (minyak kayu putih, kopi, dan sebagainya)

 Buku (tulisan)

 Penlight

 Kapas

 Larutan berasa (asam, manis, asin, pahit)

 Tongue Spatel
Prosedur

 FASE ORIENTASI

1. Memberi salam / menyapa klien


 FASE KERJA
2. Memperkenalkan diri
1. Mencuci tangan
3. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Menjaga privacy
4. Menjelaskan langkah prosedur
3. Memakai sarung tangan
5. Menanyakan persetujuan / kesiapan
4. Mengkaji saraf kranial
klien
Prosedur

 Test nervus I (Olfactory)

1. Klien tutup mata dan minta klien


mencium benda yang baunya mudah
dikenal seperti minyak kayu putih

2. Bandingkan dengan hidung bagian


kiri dan kanan.
Prosedur

 Test nervus II ( Optikus)

1. Tutup satu mata klien kemudian diminta untuk


membaca dua baris di koran atau memakai jari-
jari tangan dimana secara normal dapat dilihat
pada jarak 60 m dan gerakan tangan dimana
secara normal dapat dilihat pada jarak 300 m.,
ulangi untuk satunya.

2. Test lapang pandang, meminta klien tutup mata


kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung
pemeriksa yang memegang pena warna cerah,
gerakkan perlahan obyek tersebut

3. Ulangi mata kedua


Prosedur

 Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan


Abducens)

1. Test N III (respon pupil terhadap cahaya), menyorotkan senter


kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi
klien dan sinari satu mata (jangan keduanya), perhatikan konstriksi
pupil yang terkena kena sinar.

2. Test N IV, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm


sejajar mid line mata, gerakkan obyek kearah kanan. Observasi
adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus.

3. Test N VI, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa
menengok.
Prosedur

 Test nervus V (Trigeminus)

1. Fungsi Sensori

Usap kapas pada kelopak mata atas dan bawah. Refleks


kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral.
Refleks kornea consensual maka gerakan mengedip
kontralateral.

Usap pula dengan kapas pada maxilla dan mandibula


dengan mata klien tertutup. Perhatikan apakah klien
merasakan adanya sentuhan.
Prosedur

 Test nervus V (Trigeminus)

2. Fungsi Motorik

Klien diminta untuk mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot temporal dan
masseter.
Prosedur

 Test nervus VII (Facialis)

1. Fungsi sensori, kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis,
asin pahit. usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh
menarik masuk lidahnya

2. Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengan cara meminta klien untuk :
tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha
membukanya
Prosedur

 Test nervus VIII (Vestibulo koklearis/Acusticus)

 Cochlear (mengkaji pendengaran),

1. Tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga lain atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri; detik arloji

2. Tes Rinne, Weber, Schwabach: dengan garpu tala 128, 256, 512

Rinne : garpu tala ditempel di tulang mastoid, jika tidak mendengar pindahkan ke depan ling telinga

Weber: garpu tala diletakkan di puncak kepala atau dahi pasien

*Normal: tidak ada lateralisasi telinga kanan dan kiri

*Tuli konduktif: lateralisasi ke sisi sakit

*Tuli saraf: lateralisasi ke sisi sehat

Schwabach: membandingkan garpu tala yang digetarkan di depan telinga pasien dengan telinga pemeriksa
Prosedur

 Test nervus VIII (Vestibulo koklearis/Acusticus)

 Vestibularis (mengkaji keseimbangan),

klien diminta berjalan lurus, apakah dapat melakukan atau tidak.


Prosedur

 Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus)

1. Klien diminta mengucapkan huruf a atau ah dengan panjang,


sementara itu pemeriksa melihat gerakan uvula dan arcus
pharyngeus. Uvula akan berdeviasi kearah yang normal (berlawanan
dengan gerakan menjulurkan lidah pada waktu pemeriksaan N XII).

2. Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx


dengan tongue spatel, akan terlihat klien seperti menelan
Prosedur

 Test nervus XI (Accessorius)

 Kekuatan otot sternocleidomastoideus


diperiksa dengan menahan gerakan fleksi
lateral dari kepala/leher penderita atau
sebaliknya (pemeriksa yang melawan/
mendorong sedangkan penderita yang
menahan pada posisi lateral fleksi).
Prosedur

 Test nervus XI (Accessorius)

 Kekuatan m. Trapezius bagian atas


diperiksa dengan menekan kedua
bahu penderita kebawah, sementara itu
penderita berusaha mempertahankan
posisi kedua bahu terangkat (sebaliknya
posisi penderita duduk dan pemeriksa
berada dibelakang penderita)
Prosedur

 Test Nervus XII (Hypoglosus)

 Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan


menelan

 Inspeksi posisi lidah (mormal,


asimetris / deviasi)

 Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan


memasukkan dengan cepat dan minta
menggerakkan ke kiri dan ke kanan.
 https://www.youtube.com/watch?v=5p_I9K6TZpg
Penugasan

 Analisis jurnal tentang Trend dan Issue Penanganan Gangguan Sistem Muskuloskeletal

 Laporan terdiri atas:

1. Bab 1 (Pendahuluan)

2. Bab 2 (Tinjauan Pustaka)

3. Bab 3 (Pembahasan jurnal)

4. Bab 4 (Kesimpulan dan Saran)

5. Daftar Pustaka

6. Lampiran Jurnal
Terimakasih atas perhatiannya 

Anda mungkin juga menyukai