Anda di halaman 1dari 3

BCS PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS DEEP TENDON REFLEX

Termasuk dalam pemeriksaan motoric


Reflex adalah respon motoric terhadap suatu rangsangan
sensorik. Yang dinilai adalah adanya kontraksi otot dan
gerakan sendi
SYARAT
1. Pasien berada dalam kondisi relax/santai
➢ Buat pasien lebih relax terlebih dahulu, baru
lakukan pemeriksaan!
➢ Ajak ngobrol / “Lemaskan saja
tangan/kakinya”
2. Tonus otot hendaknya dalam keadaan optimal
➢ Posisikan dengan baik dan tepat!
3. Rangsang regang hendaknya cukup memadai
4. Perkusi menggunakan palu reflex, dapat
dilakukan langsung / tidak langsung
➢ Latih kemampuan memegang hammer reflex!
→ mengetok seperti main drum, bukan seperti
menggunakan palu!
-----------------------------------------------------------------------------
DERAJAT REFLEKS (DeJong’s Neurologic Examination)
REFLEKS FISIOLOGIS EKSTREMITAS ATAS
Derajat Keterangan
Refleks 1. Refleks Biceps (C5, C6; N. Musculocutaneous)
- Arefleksia (tidak ada reflex) ➢ Lengan setengah fleksi di siku. Siku disangga
+ Hiporefleksia (ada kontraksi, tidak ada gerakan dengan tangan (apabila duduk)/lengan atas
sendi); normal pada reflex superficial diletakkan di bed (apabila tidur)
++ Normal (ada kontraksi & gerakan sendi) ➢ Perkusi pada tendon M. biceps di bawah
+++ Hiperrefleksia dengan perluasan, klonus (-) lipatan siku
++++ Hiperrefleksia dengan perluasan, klonus (+) ➢ (++) apabila kontraksi M. biceps → fleksi
sendi siku dan supinasi
2. Refleks Triceps (C7, C8; N. Radialis)
LENGKUNG REFLEKS ➢ Lengan setengah ditekuk di sendi siku; lengan
atas disangga pada cubiti (apabila
duduk)/lengan bawah diletakkan di dada
(apabila tidur)
➢ Perkusi pada tendon M. triceps di atas
olecranon
➢ (++) apabila kontraksi M. triceps → ekstensi
sendi siku
JENIS-JENIS REFLEKS 3. Refleks Radius (C5, C6; N. Radialis)
➢ Lengan setengah fleksi, tangan setengah
1. Refleks Fisiologis pronasi (sama seperti reflex biceps)
➢ Deep reflex: reflex tendon, reflex periosteum ➢ Perkusi processus styloideus radii
➢ Superficial reflex: reflex kulit ➢ (+) apabila kontraksi M. brachioradialis →
2. Refleks Patologis fleksi siku, supinasi lengan bawah
Lakukan reflex fisiologis dulu, baru patologis. Periksa 4. Refleks Ulna (C8, Th1; N. Ulnaris)
ekstremitas atas dulu, baru bawah. Bandingkan ➢ Lengan setengah fleksi, tangan setengah
kanan/kiri! pronasi
➢ Perkusi dorsal processus styloideus ulna
➢ (+) apabila kontraksi M. pronator kuadratus
→ pronasi lengan bawah, adduksi
pergelangan tangan
5. Refleks Statokinetik ➢ Perkusi tendon achilles
➢ Refleks Meyer (jari jempol) ➢ (++) apabila kontraksi M. gastrocnemius →
◼ Tekuk jari tengah semaksimal mungkin kaki plantarfleksi
mendekati telapak tangan 3. Refleks Plantar (S1,2)
◼ (+) apabila aposisi dari jempol ➢ Gores ujung palu reflex pada telapak kaki dari
➢ Refleks Leri bawah (tumit) ke atas (jari)
◼ Lengan dalam keadaan ekstensi ➢ (+) apabila plantarfleksi jari kaki
◼ Fleksi semaksimal mungkin jari2 dan 4. Refleks Statokinetik
tangan pasien ➢ Refleks Grewel
◼ (+) apabila fleksi siku ◼ Lakukan supinasi maksimal pada kaki
➢ Refleks Grewel ◼ (+) apabila fleksi lutut, fleksi dan abduksi
◼ Lengan setengah fleksi pada siku dan tungkai atas
setengah pronasi
◼ Lakukan pronasi semaksimal mungkin -----------------------------------------------------------------------------
pada lengan bawah REFLEKS PATOLOGIS EKSTREMITAS ATAS
◼ (+) apabila abduksi lengan atas
Ada 2 jenis dengan 1 interpretasi yang sama → Hoffmann-
Apabila reflex statokinetik negative → lesi UMN Tromner
REFLEKS FISIOLOGIS SUPERFICIAL BADAN 1. Refleks Hoffmann
1. Refleks Abdomen ➢ Ekstensi maksimal jari tengah, petik kuku jari
➢ Bagi abdomen menjadi 3 kuadran secara dari atas
horizontal (Th8-9, Th10, Th11-12) 2. Refleks Tromner
➢ Gores dinding perut dari lateral ke medial ➢ Ekstensi maksimal jari tengah, petik dari
menuju umbilicus bawah
➢ (+) apabila kontraksi otot abdomen, deviasi (+) apabila gerakan fleksi jari2 lain
umbilicus ke arah stimulus
2. Refleks Cremaster (Hanya pada laki2; jarang Apabila salah satu tangan positif → LESI UMN; namun
dilakukan) apabila positif keduanya → NORMAL
➢ Pasien terlentang, paha sedikit abduksi REFLEKS PATOLOGIS EKSTREMITAS BAWAH
➢ Gores ujung palu reflex di kulit paha medial
dari distal ke proksimal Kelompok Babinski dan Variannya
➢ (+) apabila kontraksi otot cremaster, elevasi
(+) apabila dorsofleksi ibu jari disertai pemekaran jari
testis ipsilateral
lainnya
3. Refleks Anus
➢ Refleks anus luar (S4,5) 1. Refleks Babinski
◼ Goreskan ujung peniti pada dinding anus ➢ Gores dari tumit ke atas, sampai pangkal digiti 5
◼ (+) apabila kontraksi external anal bengkok ke medial, berakhir di pangkal digiti 1
sphincter 2. Refleks Chaddock
➢ Refleks anus dalam (S4,5) →Rectal toucher ➢ Gores ujung palu reflex dari bawah malleolus
◼ Masukkan jari ke anus eksterna ke arah jari2 (mirip lambang Nike)
◼ (+) apabila kontraksi internal anal 3. Refleks Oppenheim
sphincter ➢ Mengurut os. tibia dari atas ke bawah dengan
jempol dan jari telunjuk
REFLEKS FISIOLOGIS EKSTREMITAS BAWAH
4. Refleks Gordon
1. Kniepeesreflex (KPR/Refleks Tendon Lutut) ➢ Memijat gastrocnemius pasien dengan keras
➢ Kaki pasien harus dalam keadaan 5. Refleks Scheffer
menggantung (apabila duduk), fleksi di sendi ➢ Memijat tendon achilles pasien dengan keras
lutut 6. Refleks Bing
➢ Perkusi ligamentum patella ➢ Penusukan pada kulit dorsum pedis
➢ (++) apabila kontraksi M. quadriceps femoris 7. Refleks Gonda
→ ekstensi sendi lutut ➢ Plantarfleksi pada digiti 4
2. Achillespeesreflex (APR) → L5, S1-2; N. Tibialis 8. Refleks Stransky
➢ Fleksi sendi panggul dan lutut, dorsofleksi kaki ➢ Abduksi pada digiti 5
Kelompok Rossolimo & Mendel Bechterew
(+) apabila plantar fleksi dari jari ke-2 sampai 5; akan
sangat banyak muncul pada lesi medulla spinalis
1. Rossolimo
➢ Perkusi telapak kaki menggunakan palu reflex
di daerah basis digiti 2 sampai 5
2. Mendel Bechterew
➢ Perkusi dorsum di daerah basis digiti 2 sampai
5
Kelompok Klonus
1. Klonus Patella
➢ Pegang patella dengan jari jempol dan
telunjuk, kemudian tekan patella kea rah distal
secara tiba2
➢ (++++) apabila kontraksi berulang quadriceps
femoris
2. Klonus Kaki
➢ Tungkai dalam posisi fleksi
➢ Lakukan dorsofleksi kaki tiba2
➢ (++++) apabila kontraksi berulang M.
gastrocnemius
-----------------------------------------------------------------------------
REFLEKS PRIMITIF
Biasanya positif pada pasien demensia
1. Refleks Snout
➢ Minta pasien untuk menutup mata, kemudian
perkusi pada bagian bibir atas menggunakan
jari
➢ (+) apabila kontraksi otot2 di sekitar bibir/di
bawah hidung
2. Refleks Menetek
➢ Minta pasien untuk menutup mata, kemudian
beri rangsang sentuhan pada bibir
➢ (+) gerakan bibir, lidah, dan rahang bawah
seolah2 menetek
3. Refleks Memegang (Grasp)
➢ Tangan pasien dalam keadaan netral (setengah
dorsofleksi), kemudian selipkan jari pemeriksa
di antara jari jempol dan telunjuk
➢ (+) apabila pasien memegang jari pemeriksa
tanpa disadari
4. Refleks Palmomental
➢ Gores ujung palu reflex pada bagian thenar,
kemudian perhatikan mulut pasien
➢ (+) apabila ada kontraksi M. mentalis dan M.
orbicularis oris ipsilateral

Anda mungkin juga menyukai