Anda di halaman 1dari 7

Buku Petunjuk Keterampilan Belajar

Semester 7
Blok 23 - Blok Kegawatdaruratan dan Forensik
Materi 3
Penatalaksanaan Sumbatan Jalan Nafas

Kontributor :
dr. Nova Maryani, MMR, Sp. An
dr. Akhmad Syaiful Fatah H, Sp. An
dr. Yosy Budi Setyawan, M.Sc. Sp.An.
dr. Ardi Pramono, M.Kes.Sp.An

Editor :
dr. Seshy Tinartayu, MSc

BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2020
P e n a t a laksanaan Sumbatan Benda Asing
pada Jalan Nafas

dr. Nova Maryani, MMR, Sp. An


dr. Akhmad Syaiful Fatah Husein, Sp. An
dr. Yosy Budi Setyawan, M.Sc. Sp.An.
dr. Ardi Pramono, M.Kes.Sp.An

BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
PENATALAKSANAAN SUMBATAN BENDA ASING PADA JALAN NAPAS

A. PENGERTIAN
Penatalaksanaan membebaskan sumbatan benda asing pada jalan nafas

B. INDIKASI
1. Pada korban tersedak
2. Pasien/korban yang mengalami henti nafas akibat sumbatan benda asing pada jalan nafas jalan
nafas

C. TUJUAN
1. Mampu mengenali kejadian adanya sumbatan benda asing pada jalan nafas dengan
cepat
2. Melakukan inisiasi pertolongan pertama pada korban tersedak
3. Melakukan tata laksana sesuai algoritme sumbatan benda asing pada jalan nafas

D. PERSIAPAN ALAT
1. Maneukin RJP (full body, head chest)
2. Manekin bayi
3. Bag valve mask dewasa, anak
4. Set Intubasi (laryngoscope, ETT, mayo)
5. Sudip lidah (tongue spatel)
6. Sepasang sarung tangan
7. Senter
8. Automated External Defibrilator (AED)
9. Plester
10. Tissue
11. Wrapping plastic

E. PROSEDUR PELAKSANAAN
Tidak semua masalah jalan napas disebabkan oleh lidah yang jatuh ke belakang, jalan napas
juga dapat tersumbat oleh benda asing. Meskipun kejadiannya jarang, tetapi sumbatan jalan
napas dapat menyebabkan kematian pada korban. Sumbatan jalan napas bisa terjadi secara parsial
atau komplit. Sehingga gejala yang ditimbulkan dapat bervariasi akibat obstruksi ringan dan
obstruksi berat seperti yang terlihat pada tabel 1. Sumbatan jalan nafas total ditandai dengan
mendadak tidak bisa berbicara, batuk dan bernafas. Berontak sambil memegangi leher,
sianosis, dan mendadak tidak sadar.
Tabel 1: Perbedaan antara sumbatan benda asing pada jalan napas ringan dan berat

Tanda Obstruksi ringan Obstruksi berat


Apakah kamu tersedak ? Ya Tidak dapat berbicara

Tanda lain Tidak dapat berbicara, batuk Tidak dapat berbicara, napas
dan bernapas wheezing, tidak dapat
membatukkan, penurunan
kesadaran

Gambar 1: Algoritme penatalaksanaan sumbatan benda asing jalan napas.

Langkah-langkah penatalaksanaan sumbatan benda asing jalan napas.


1. Lakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan terjadinya sumbatan benda asing pada jalan napas
(tanda umum saat makan, korban mungkin akan memegangi lehernya).
2. Nilai derajat berat ringannya sumbatan jalan napas, tentukan apakah terjadi sumbatan
jalan napas berat (batuk tidak efektif) atau obstruksi ringan (batuk efektif) (lihat tabel 1).
3. Jika terjadi obstruksi berat , korban tidak sadar dan dijumpai tanda-tanda henti jantung
lakukan RJP. Aktifkan sistem emergency, Jika pasien masih sadar lakukan 5 kali back blows
dan dilanjutkan 5 kali abdominal thrust jika tidak berhasil.
4. Jika terjadi obstruksi ringan, minta pasien untuk membatukkan secara kuat, secara kontinyu
dilakukan pemeriksaan untuk menilai keefektifan batuk korban, makin memburuk
menjadi obstruksi berat atau membaik.
Back Blow
Pada bayi, posisikan bayi tengkurap dengan ditahan lengan bawah kita, ibu jari dan telunjuk
memegang rahang bawah bayi. Untuk anak > 1 tahun, rahang tidak perlu ditopang. Pada
dewasa bisa sambil duduk atau posisi membungkuk dan diberi tepukan pada daerah median
antar tulang belikat.

Gambar 2: Back blow dan Chest thrust


(Sumber gambar: https://slideplayer.com/slide/12259325)

Gambar 3: Back blows dewasa


(Sumber gambar: Colquhoun et al, 2004)
Heimlich manuever/ Abdominal thrust
Hanya untuk dewasa dan anak > 1 tahun.
Penolong berada di belakang korban, minta korban sedikit menunduk. Kepalkan dengan
rapat tangan kanan dan tangan kiri penolong dan memberi hentakan/tekanan di abdomen
bagian atas. Tekanan diberikan ke atas dan belakang. Tanyakan apakah jalan nafas telah
bebas.

Gambar 4: Abdominal thrust dewasa (sumber gambar: Colquhoun et al, 2004)

Chest Thrust
Anak/ Bayi terlentang, posisi kepala lebih dibawah, lakukan hentakan di dada
(sternum) bagian bawah. Dapat digunakan pada orang hamil atau obese.

Gambar 5: Chest Thurst pada ibu hamil


(Sumber gambar: https://intisari.grid.id/read/0335528)
CHECKLIST PENATALAKSANAAN SUMBATAN BENDA ASING
PADA JALAN NAFAS

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Kenali tanda-tanda korban dewasa yang tiba-tiba tersedak
2 Nilai derajat berat ringannya sumbatan jalan napas, tentukan apakah terjadi
sumbatan jalan napas berat (batuk tidak efektif) atau obstruksi ringan (batuk efektif)
3 Jika terjadi obstruksi berat, korban tidak sadar dan dijumpai tanda-tanda henti
jantung lakukan RJP. Aktifkan sistem emergency
4 Jika pasien masih sadar lakukan 5 kali back blows dan dilanjutkan 5 kali
abdominal thrust jika tidak berhasil.
5 Jika terjadi obstruksi ringan, minta pasien untuk membatukkan secara kuat,
secara kontinyu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keefektifan batuk
korban, apakah makin memburuk menjadi obstruksi berat atau membaik.
6 Evaluasi ulang apakah korban sudah terbebas dari sumbatan benda asing
7 Jika korban tidak sadar namun ada nafas dan nadi teraba setelah terbebas dari
benda asing pada jalan nafas posisikan korban pada posisi pulih.
TOTAL 14

Referensi:

• American Heart Association (2010), Adult Basic Life Support: Guidellines


for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovasculare care ,
Circulation, 122; 685- 705
• American Heart Association (2015), Guidellines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovasculare care
• European Resuscitation Council (ERC), (2010), Guidelines for
Resuscitation, Resuscitation, 81, 1219–1276
• European Resuscitation Council (ERC), (2005), Guidelines for Resuscitation
• Colquhoun, M.C., Handley, A.J., Evans, T.R. (2004), ABC of Rescucitation, fifth
edition, BMJ Publishing Group, London.

Anda mungkin juga menyukai