Anda di halaman 1dari 2

Biografi George Saa, Si Jenius dari Papua

George Saa atau pamor dengan nama Sang Jenius dari Papua ini lahir pada tanggal 22
September 1986. Dia merupakan anak bungsu dari pasangan Silas Saa dengan Nelce Wofam
yang dikaruniai lima orang anak. Kelima anak-anak dari Nelce mewarisi keenceran otaknya
salah satunya adala Oge (nama panggilan George) yang memiliki prestasi gemilang seperti
pemenang lomba first step to nobel prize in physic dI tahun 2004.

Oge lahir dari keluarga yang tergolong dalam ekonomi ke bawah, sehingga ia sering kali
tidak masuk sekolah dikarenakan minimnya ekonomi. Namun, bagi playmaker di lapangan
basket ini bahwa prestasi tidak selalu berkaitan dengan uang. Selepas SD dan SMP yang kerap
kali diwarnai dengan bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Dari sekolah
inilah Oge baru mengenal internet yang mampu meredam kehausan intelektualnya. Di tahun
2001, Oge menjuarai lmba Olimpiade Kimia tingkat daerah, sehingga ia mendapat beasisiwa ke
Jakarta. Namun untuk pergi ke Jakarta, Oge tak mendapat restu dari ibunya. Dengan sedikit
bantuan dari kakaknya, Oge pun berangkat ke ibu kota secara diam-diam dari orang tuanya. Di
bulan November 2003, ia menduduki peringkat delapan dalam lomba Matematika Kuantum di
India. Pada taun yang sama inilah Oge menggenggam emas hasil riset fisikanya.

Awal tahun 2006, ia mempresentasikan hasil riset fisikanya dihadapan ilmuan fisika di
Polandia. Setela itu, ia mendapat kesempatan belajar riset di polish academy of science selama
sebulan. Tidak hanya itu saja, Geoge mendapat berbagai fasilitas dari Menteri Pendidikan saat
itu, Malik Fadjar, meminta George memili perguruan tinggi mana pun. Akhirnya atas usulan
Rizal Mallarangeng agar dirinya memilih Florida Istitute of Tecnology dengan jurusan
Aerospace engineering. Di dalam jurusan tersebut, George mempelajari segala hal berkaitan
dengan pesawat. Tahun pertama ia di Amerika, ia tak langsung menjalani kuliah. Namun, ia
belajar bahasa inggris di English Language service di Cleveland. Selepas lulus, Oge bekerja di
perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas.
Dari perjalanan yang George tempuh, dapat kita ambil sebagai pembelajaran dalam
kehidupan. Terutama terhadap sikap yang selalu haus akan ilmu. Walaupun ia berasal dari
keluarga yang bisa dibilang kurang mampu. Akan tetapi ia menunjukkan sikap yang berbeda dari
kebannyakan orang bahwa ia percaya prestasi tidak selalu berkaitan dengan uang, asalkan ada
kemauan semua hal dapat dicapai.

Keterangan :

Orientasi ~ merah

Peristiwa atau Masalah ~ hijau

Reorientasi ~ biru

Anda mungkin juga menyukai