Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketahuidan


dengan Syu'abul (Cabang) Iman”

Guru Pembimbing :
Arif Alamsyah

Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1. Bagus Hanafi Putra Ramadi
2. Najwa
3. Indri
4. Muhammad Nur.
5. Resnia

SMK PATRIOT NUSANTARA


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah
mengenai “Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu'abul (Cabang)
Iman" dengan waktu yang tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga kita mendapatkan syafa’at di akhirat kelak.
Aamiin.  Penulisan makalah ini bermaksud untuk menambah wawasan kita mengenai stuktur
penelitian dan penulisan Ilmiah.

Penyusunan makalah ini sudah kamu lakukan dengan semaksimal mungkin, dan kami
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan masukan berupa kritikan, nasehat dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata kami berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai dan
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1
C. Rumusan Penulisan............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Definisi Iman................................................................................................... 2
B. Definisi dan Dalil tentang Syu'abul Iman........................................................ 3
C. Macam-Macan Syu'abul Iman......................................................................... 3
D. Tanda-Tanda Orang Beriman.......................................................................... 4
E. Problematika Praktik Keimanan di Sekitar Kita................................................. 4
F. Hikmah dan Manfaat Syu'abul Iman..................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rumusan masalah
ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Definisi Iman?
2. Apa Definisi Syu'abul Iman?
3. Bagaiman Dalil Naqli tentang Syu'abul Iman?
4. Apa Saja Syu'abul Iman pada bagian niat, akidah, dan hati?

B. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengomunikasikan definisi iman.
2. Mengomunikasikan definisi syu'abul iman.
3. Menyajikan dalil naqli tentang syu'abul iman.
4. Menyebutkan Syu'abul Iman pada bagian niat, akidah, dan hati.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Iman
Iman artinya kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati. Menurut Imam
Syafi'i dalam kitan al-'Umm, iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di
mana tidak sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain. Allah SWT.
berfirman :
‫هّٰلل‬
ِ ‫ ْولِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬M‫ َّز َل َع ٰلى َر ُس‬Mَ‫ب الَّ ِذيْ ن‬
‫ب‬ ِ ‫ ْولِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬M‫يٰٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُ ْوا بِا ِ َو َر ُس‬
ۤ ‫هّٰلل‬
‫ َّل‬MM‫ض‬ َ ‫الَّ ِذيْٓ اَ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل َۗو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِا ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬
‫ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا‬ َ
Artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah
tersesat sangat jauh." (QS.an-Nisā': 136)
Pilar-pilar keimanan dalam islam lebih kita kenal dengan istilah rukun
iman.Rukun Iman wajib dimiliki oleh setiap muslim laki laki maupun perempuan.
Berdasarkan QS.an-Nisā: 136 tersebut, enam pilar keimanan yang dimaksud adalah
sebagai berikut
1. Iman kepada Allah SWT.
2. Meyakini adanya Rasul-Rasul utusan Allah SWT.
3. Meyakini keberadaan malaikat -malaikat Allah SWT.
4. Meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-kitab Allah SWT.
5. Meyakini akan datangnya hari akhir.
6. Meyakini qada dan qadar Allah SWT.
B. Definisi dan Dalil Naqli tentang Syu'abul Iman

1. Definisi Syu'abul Iman


Syu'abul Iman artinya cabang-cabang iman. Dalam ajaran Islam, terdapat 77
cabang iman, di mana setiap cabang tersebut merupakan perbuatan yang harus dilakukan
oleh seseorang yang mengaku sebagai seoranh mukmin. Jika seorang mukmin mampu
melakukan 77 amalan tersebut, maka telah sempurnalah imanya, namun apabila ada yang
ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan lainnya. Bagi seseorang yang sempurna
imannya, niscaya ia akan merasakan nikmat saat menerapkan Iman dalam kehidupan.

2. Dalil Naqli tentang Syu-abul Iman


Perhatikan hadis berikut

ْ‫ان بِضْ ٌع َو َس ْبعُونَ َأو‬


ُ ‫ « اِإل ي َم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ال قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫ع َْن َأبِى هُ َر ْي َرةَ ق‬
‫ا ُء‬MMَ‫ق َو ْال َحي‬M
ِ M‫ضلُهَا قَوْ ُل الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ ْدنَاهَا ِإ َماطَةُ اَأل َذى َع ِن الطَّ ِري‬
َ ‫بِضْ ٌع َو ِستُّونَ ُش ْعبَةً فََأ ْف‬
ِ ‫ُش ْعبَةٌ ِمنَ اِإل ي َم‬
‫ان‬

Artinya:
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah
ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu
yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan” (HR. Bukhari dan
Muslim)

C. Macam Macam Syu'abul Iman


Kita harus memahami bahwa dimensi dari keimanan seseorang berkaitan dengan tiga
ranah, yaitu mayakini dengan hati ( ma'rifatun bil qalbi), diucapkan dengan lisan ( iqrarun bil
lisan ) dan mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan ( amalun bil arkan ).
Berdasarkan dimensi keimanan tersebut, syu'abul iman dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.

1.Niat, Akidah, dan Hati


Berikut 30 Syu'abul Iman bagian niat, akidah, dan hati.
hal, yaitu:
1. Iman kepada Allah Swt.
2. Iman kepada malaikat Allah Swt.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
4. Iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt.
6. Iman kepada hari akhir
7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian
8. Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah
hari kebangkitan
9. Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan orang kair akan
tinggal di neraka
10. Mencintai Allah Swt.
11. Mencintai dan membenci karena Allah Swt.
12. Mencintai Rasulullah Saw. dan yang memuliakannya
13. Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munai
14. Bertaubat, menyesal dan janji tidak akan mengulang suatu perbuatan
dosa
15. Takut kepada Allah Swt.
16. Selalu mengharapkan rahmat Allah Swt.
17. Tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt.
18. Syukur nikmat
19. Menunaikan amanah
20. Sabar
21. Tawadlu dan menghormati yang lebih tua
22. Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil
23. Rida dengan takdir Allah Swt
24. Tawakkal
25. Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri
26. Tidak dengki dan iri hati
27. Rasa Malu
28. Tidak mudah marah
29. Tidak menipu, tidak suudzan dan tidak merencanakan keburukan
kepada siapapun
30. Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta dan
jabatan

D. Tanda-Tanda Orang yang Beriman


Kita hendaknya selalu berusaha untuk menjadi seorang muslim yang beriman.
Adapun tanda-tanda orang yang beriman, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Hatinya bergetar apabila mendengar nama Allah SWT. disebut. Dalam hal ini, menyebut
nama Allah SWT. berarti menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya.
2. Mengakhiri kerja keras dan doa dengan bertawakal kepada Allah SWT.
3. Melaksanakan Ibadah Shalat dengan tertib dan khusyuk.
4. Senantiasa menafkahkan sebagian rezeki dan hartanya di jalan Allah SWT., misalnya
bersedekah kepada kaum duafa.
5. Menghindari ucapan yang mengandung muadrat.
6. Senantiasa menjaga amanah dan menepati janji.
7. Bersungguh sungguh dalam menegakkan ajaran Allah SWT. baik dengan harta, benda
maupun nyawa yang dimilikinya.

E. Problematika Praktik dalam Keimanan di Sekitar Kita


kasus pelanggaran etika, moral dan bahkan agama tersebut melibatkan seorang public
figure yang dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi panutan atau role model bagi mereka.
Hal ini terjadi, karena perkembangan dunia global, cenderung membawa masyarakat terjebak
pada perilaku hedonis, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak-banyaknya dan melupakan hal-hal yang
menyakitkan bagi mereka.
E. Hikmah dan Manfaat Syu'abul Iman
Pemahaman tentang Syu'abul iman akan memberikan hikmah dan manfaat yang besar
bagi seseorang. Berikut hikmah dan manfaat syu'abul iman pada kehidupan manusia.
1. Menghindarkan diri dari perilaku syirik.
2. Menghindarkan diri dari sikap takut menghadapi kematian.
3. Memiliki jiwa yang tenang, bahkan saat menghadapi ujian dari Allah SWT.
4. Mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berkualitas bagi seseorang mukmin.
5. Menumbuhkan sikap ikhlas, sehingga hanya berharap rida Allah SWT.
6. Mendatangkan keberuntungan dalam hidupnya karena selalu berada di jalan yang lurus
7.Mencegah datangnya penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani bagi seorang
mukmin.
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Sholechul. 2013. Kisah-Kisah 25 Nabi & Rasul. Jakarta: Penerbit Kunci Komunikasi
Bagus Sujatmiko dkk.2018. "Masuknya Islam ke Indonesia".
Buku Sejarah Indonesia Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016.
Peratiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
implementasi
Suryanegara, Ahmad Msnsur. 2018. API Sejarah Jilid Kesatu dan Kedua; Mahakarya
Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bandung: Surya Dinasti
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
UU Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.
Zulfajri, Em dan Ratu Aprilia Sanjaya. T.thn. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. T.tmp: Difa
Publisher

Anda mungkin juga menyukai