Anda di halaman 1dari 5

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat.

Nikmat yang paling besar


adalah nikmat iman dan islam yang Allah anugerahkan. Nikmat itu disyukuri dengan
kita terus menambah ketakwaan kita kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ِ َّ
َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Siapa saja yang mensyukuri nikmat Allah, Dia akan menambah dengan nikmat-nikmat
lainnya pula dan Siapa saja yang mengingkari nikmatku maka azab ku sangat pedih.

Allah Ta’ala berfirman,

‫يدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َك َف ْرمُتْ إِ َّن َع َذايِب لَ َش ِدي ٌد‬


َ ‫وإِ ْذ تَأَذَّ َن َربُّ ُك ْم لَئِ ْن َش َك ْرمُتْ أل ِز‬ َ

Artinya : Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan :"Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nimat) kepadamu, tetapi jika  kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Ingatlah siapa saja yang Allah beri petunjuk, tidak ada yang dapat menyesatkannya
Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak ada yang memberi petunjuk padanya.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi
besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat dan istri-
istri beliau yang tercinta serta pada setiap pengikut beliau yang mengikuti beliau
dengan baik hingga akhir zaman.

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Kita semua mengenal Nabi Isa Al Masih bin Maryam ‘alaihis salam yang termasuk Nabi
yang punya mukjizat luar biasa. Dengan izin Allah, beliau bisa menyembuhkan orang
sakit, bahkan bisa menghidupkan yang mati. Nabi Isa pun termasuk dalam Nabi ‘Ulul
‘Azmi.
Ada beberapa keyakinan tentang Nabi Isa ‘alaihis salam yang akan saya bahas dalam
pidato kali ini yang perlu diketahui setiap muslim.

Keyakinan tersebut dimulai dari ayat,

‫صلَبُوهُ َولَ ِك ْن ُشبِّهَ هَلُ ْم َوإِ َّن‬ ِ َ ‫و َقوهِلِم إِنَّا َقَت ْلنَا الْم ِسيح ِعيسى ابن مرمَي رس‬
َ ‫ول اللَّه َو َما َقَتلُوهُ َو َما‬ ُ َ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ
ِ ِ ِِ ِ ٍّ ‫الَّ ِذين اخَتلَ ُفوا فِ ِيه لَِفي َش‬
ُ‫) بَ ْل َر َف َعه‬157( ‫اع الظَّ ِّن َو َما َقَتلُوهُ يَقينًا‬ َ َ‫ك مْنهُ َما هَلُ ْم بِه م ْن ع ْل ٍم إِاَّل اتِّب‬ ْ َ
‫اب إِاَّل لَُي ْؤ ِمنَ َّن بِِه َقْب َل َم ْوتِِه َو َي ْو َم‬
ِ َ‫) وإِ ْن ِمن أ َْه ِل الْ ِكت‬158( ‫اللَّهُ إِلَْي ِه و َكا َن اللَّهُ َع ِزيزا ح ِكيما‬
ْ َ ً َ ً َ
)159( ‫يدا‬ ً ‫الْ ِقيَ َام ِة يَ ُكو ُن َعلَْي ِه ْم َش ِه‬
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi
saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’: 157-159)

Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah dibunuh oleh orang-
orang Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah membunuhnya dan hal ini pun
dibenarkan oleh orang Nashrani. Namun yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang
diserupakan dengannya. Sedangkan Isa sendiri diangkat oleh Allah ke langit.

Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits
yang menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti akan
saya sebutkan.

Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan
turun di akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro (kiamat besar).

Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?

Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid beliau yang masih berusia
muda dan setia padanya. Bukti dari hal ini adalah sebuah cerita yang dibawakan oleh
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim (4/1110), An-
Nasa’i dalam tafsirnya (611), dan Ath-Thobari (34066), sanad riwayat ini hasan.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan,

“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -‘alaihis salam– ke langit, beliau pun keluar menuju
para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat Al-Hawariyyun.
Beliau keluar menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air.

Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak
12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian
yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan
menjadi teman dekatku.”

Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa
mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi
pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang lagi
ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.”

“Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda
tadi diserupakan dengan Nabi Isa.

Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian
datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang
diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan menyalibnya. Sebagian
mereka pun mengufuri Isa sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman
padanya. Mereka pun terpecah menjadi tiga golongan.

Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah kita sesuai kehendak-


Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah.

Kelompok kedua mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-
Nya kemudian ia naik ke langit.” Mereka inilah Nasthuriyah.

Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba Allah dan Rasul-Nya
sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.

Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketiga yang
muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dalam ayat disebutkan,


ً ‫اب إِاَّل لَُي ْؤ ِمنَ َّن بِِه َقْب َل َم ْوتِِه َو َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة يَ ُكو ُن َعلَْي ِه ْم َش ِه‬
‫يدا‬ ِ َ‫وإِ ْن ِمن أ َْه ِل الْ ِكت‬
ْ َ
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS.
An-Nisa’: 159)

Qatadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau
turun ke muka bumi, semua agama akan beriman pada beliau.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan
membunuh Dajjal. Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman
padanya.

Jama’ah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah.

Sebelum Nabi Isa as. Diangkat oleh Allah Swt. Nabi Isa sudah memberi keterangan
bahwa kedatangan Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad Saw. Menurut Al Quran,
Injil ( Gospel), Weda dan Tripitaka :

ِ ِ ُ ‫ال ِع يس ى اب ن م ر مَي ي ا ب يِن إِ س ر ائِيل إِ يِّن ر س‬


َ ‫ول اللَّه إِ لَ ْي ُك ْم ُم‬
َ ‫ص ِّد قً ا ل َم ا َب نْي‬ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ‫َو إ ْذ ق‬
ِ
‫ول يَأْ يِت ِم ْن َب ْع ِد ي ا مْسُ هُ أَمْح َ ُد ۖ َف لَ مَّ ا َج اءَ ُه ْم‬
ٍ ‫ي َد يَّ ِم ن ال تَّو ر ِاة و م ب ِّش ر ا بِ ر س‬
ُ َ ً َُ َ َ ْ َ َ
ِ ِ
ٌ ِ‫بِ الْ َب ِّي نَ ات قَ الُ وا َٰه َذ ا س ْح ٌر ُم ب‬
‫ني‬

Dan (ingatlah) ketika ’Isa Putera Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah
sihir yang nyata” ( Q.S Ash Shaff 61:6 )

Tanda-tanda kenabian Muhammad saw disebutkan dalam kitab Injil dalam banyak ayat,
di antaranya termaktub dalam kitab injil Yahana/Yohannes/ Yahya sebagai berikut,

Yohanes 16:12-14
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya. c 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, d  Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran 1 ; e  sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-
Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 16:14 Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
pada-Ku 2 .
“Periqlytos tidak akan datang kepada kalian sebelum aku pergi. Apabila dia datang, dia
akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di alam ini. Dia tidak bicara dari diri
pribadinya sendiri, tetapi dia berbicara dari apa yang diperdengarkan (diwahyukan)
kepadanya. Dia akan menasihati kalian, menerapkan hukum dengan hukum Tuhan,
memberi tahu kalian dengan peristiwa-peristiwa kasat mata dan gaib” (Yohannes,
16:25)

Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. 111, 76 €( Kitab Tripitaka):

“Akan lahir ke dunia ini seorang Buddha yang dikenali dengan nama Maitreya (baik dan
murah hati). Maitreya ini ialah seorang yang suci, seorang yang tertinggi dalam kuasa,
yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, yang bertuah dan yang mengenali alam ini dan
apa yang Maitreya ini dapat daripada alam ghaib beliau akan sebarkan risalah ini
keseluruh alam. Maitreya ini akan dakwahkan agama beliau yang agung ini daripada
awal hingga keakhir. Buddha berkata bahawa Maitreya ini akan memperkanalkan satu
cara hidup yang sempurna dan suci sebagaimana aku (Buddha) memperkenalkan
agama aku. Pengikut Maitreya ini lebih ramai daripada pengikut aku (Buddha)”.

Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda, terdapat nubuat:

“Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashanga (Yang terpuji)


akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kaurum (Muhajirin)
itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya
adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan
kendaraan tercepat (Bouraq)…” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-2).

Kesimpulan dari pidato saya tadi:

 nabi Isa itu belum tiada, namun diangkat ke langit;


 yang disalib bukanlah Nabi Isa ‘alaihis salam, namun murid yang paling setia
yang diserupakan dengan beliau;
 golongan Nashrani terpecah menjadi tiga golongan, ada yang mengangkat
sebagai Tuhan dari Ya’qubiyah, ada yang mengangkat sebagai anak Tuhan dari
Nashturiyah, dan ada yang meyakini Nabi Isa sebagai hamba dan Rasul Allah
yaitu kaum muslimin.
 Nabi Isa akan turun di akhir zaman.

Demikian pidato saya, semoga apa yang saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat
bagi kita semua Aamiin...Ya Allah Ya Robbal A’lamin

Anda mungkin juga menyukai