Anda di halaman 1dari 3

Ceramah Ramadhan Ke-18: Al-Qur’an dan Pencerahan Hati Nurani – Sahabat Cerpi, Pada

kesempatan kali ini Ceramah Pidato akan share artikel mengenai ceramah atau kultum Puasa 2019
atau Ceramah Ramadhan 1440 H, judulnya adalah Al-Qur’an dan Pencerahan Hati Nurani, simaklah.
Alquran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui
melainkan Jibril sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Alquran pada
dasarnya adalah kitab petunjuk, diturunkan sebagai petunjuk dan pembimbing bagi
umat manusia dalam kehidupan mereka di muka bumi. Fazlur Rahman mengatakan
bahwa, sebagai kitab petunjuk, alquran itu bersifat antropologis dalam arti sangat dekat
dengan manusia. Alquran menyebut dirinya, antara lain:
Hudan li al-nas (petunjuk bagi manusia). Allah swt. Berfirman di dalam Q.s. al-Baqarah
2: 185:
َ ‫يضا أَ ْو َعلَ ٰى‬
‫س َف ٍر‬ ً ‫ص ْم ُه ۖ َو َمن َكانَ َم ِر‬ ُ ‫ش ْه َر َف ْل َي‬ َ ‫ان ۚ َف َمن‬
َّ ‫ش ِهدَ مِن ُك ُم ال‬ @ِ ‫دَى َوا ْلفُ ْر َق‬
ٰ ‫ت مِّنَ ا ْل ُه‬ ِ ‫نزل َ فِي ِه ا ْلقُ ْرآنُ هُدًى لِّل َّن‬
ٍ ‫اس َو َب ِّي َنا‬ ِ ُ ‫ش ْه ُر َرمَضَانَ الَّذِي أ‬ َ
َ‫ش ُكرُون‬ ‫هَّللا‬ َ ْ ُ ْ ‫اَل‬ ْ ‫هَّللا‬ ُ َ
ْ ‫َفعِدَّ ة مِّنْ أ َّي ٍام أ َخ َر ۗ ُي ِري ُد ُ بِ ُك ُم ال ُي ْس َر َو ُي ِري ُد بِ ُك ُم ال ُع ْس َر َولِ ُت ْك ِملوا العِدَّ ة َولِ ُت َك ِّب ُروا َ َعل ٰى َما هَدَ ا ُك ْم َول َعل ُك ْم َت‬
َّ َ َ ٌ
Yang artinya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Syifa’ li ma fi al-shudur (obat atau penawar penyakit yang ada dalam hati manusia).
Allah swt. Berfirman di dalam Q.s. Yunus 10:57, berbunyi:
َ‫ُور َوهُدًى َو َر ْح َم ٌة لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬ ِ ‫صد‬ ُّ ‫عِظ ٌة ِّمن َّر ِّب ُك ْم َوشِ َفا ٌء لِّ َما فِي ال‬َ ‫اء ْت ُكم َّم ْو‬ ُ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّن‬
َ ‫اس َقدْ َج‬
Yang artinya:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Rahmatan li al-mu’minin (rahmat bagi orang-orang beriman Allah swt. Berfirman di
dalam Q.s. Bani Israil 17:82, berbunyi:
‫ارا‬
ً ‫س‬ َّ ‫آن َما ه َُو شِ َفا ٌء َو َر ْح َم ٌة لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل َي ِزي ُد‬
َ ‫الظالِمِينَ إِاَّل َخ‬ ِ ‫َو ُن َن ِّزل ُ مِنَ ا ْلقُ ْر‬
Yang artinya:
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian.
Sebagai muslim kita harus berusaha untuk mendapat petunjuk Allah lewat Alquran,
sehingga kita dapat hidup di bawah bimbingan dan petunjuk-Nya. Menurut Sayyid
Qutub, umtuk mendapat petunjuk dan pencerahan hati dari alquran itu secara konsisten,
al-ma’rifah’ala tha riq al-mustaqin. Usaha itu harus secara sungguh-sungguh dilakukan
sebab tanpa itu, pencerahan alquran (cahaya Ilahi) tidak dapat masuk ke dalam hati
nurani manusia.
Menurut al-Gazali, ada tiga faktor yang dapat menghambat masuknya cahaya Ilahi ke
dalam jiwa manusia.
Al-dzunub wa al-ma’ashi (dosa-dosa dan maksiat). Dalam paham sufi, dosa-dosa itu
dipandang sebagai penghalang atau tabir yang akan menjauhkan manusia dari Tuhan.
Semakin banyak orang berbuat dosa, maka semakin tebal dinding yang menghalangi
dirinya dari Tuhan. Ketika itu, cahaya Tuhan tidak dapat masuk ke dalam jiwanya karena
terhalang oleh kabut dosa.’
Berhala-berhala kehidupan, Berhala adalah sesuatu yang dipertahankan oleh manusia,
atau mendominasi manusia sehingga lupa kepada Allah swt. Setiap zaman, kata al-
Gazali, memiliki berhala-berhalanya sendiri yang disembah dan dipertuhankan oleh
manusia selain allah. Pada masa Nabi saw, berhala-berhala itu berupa Lata, Uzza, dan
Manata. Pada zaman sekarang, berhala-berhala itu bisa berupa tahta, harta, dan wanita.
Berhala-berhala tersebut telah membuat manusia lalai dan lupa kepada Allah swt. Jadi
berhala-berhala itu telah menjadi penghalang yang efektif bagi masuknya cahaya Tuhan
ke dalam jiwa manusia.
Yang disebabkan oleh letak dan posisi hati yang berlawan dengan sumber cahaya, yaitu
Tuhan. Karena posisi yang berlawan dan bertolak belakang ini, maka pencerahan Tuhan
tidak dapat berlangsung. Itulah hati orang-orang kafir yang secara sadar dan sengaja
menolak eksistensi dan keberadaan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang mata dan
hatinya ditutup oleh allah swt, sebagaimana firman-Nya di didalam Q.s. al-Baqarah 2:6-
7, berbunyi:
َ‫نذ ْر َت ُه ْم أَ ْم لَ ْم ُتنذ ِْر ُه ْم اَل ُي ْؤ ِم ُنون‬
َ َ‫س َوا ٌء َعلَ ْي ِه ْم أَأ‬
َ ‫إِنَّ الَّذِينَ َك َف ُروا‬
ٌ ‫ش َاوةٌ ۖ َولَ ُه ْم َع َذ‬
‫اب َعظِ ي ٌم‬ َ ِ‫ار ِه ْم غ‬ ِ ‫ص‬ َ
َ ‫س ْم ِع ِه ْم ۖ َو َعلَ ٰى أ ْب‬ َ ‫وب ِه ْ@م َو َعلَ ٰى‬ ِ ُ ‫َخ َت َم هَّللا ُ َعلَ ٰى قُل‬
Yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau
tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka
ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Untuk menghilangkan faktor-faktor masuknya pencerahan Tuhan tersebut dan agar
manusia dapat menerima pencerahan Tuhan, maka manusia harus melakukan pula tiga
hal, yaitu:
Taubat, dosa-dosa yang selama ini menjadi penghalang dapat kebersihan sehingga
diharapkan pencerahan dapat berlangsung.
Memperkuat komunikasi dan hubungan denagn Allah swt. Komunikasi dan hubungan ini
dibangun dengan memperbanyak ibadah dan mengingat kepada Allah (dzikrullah),
sehingga hubungan manusia yang selama ini renggang karena berhala-berhala
kehidupan dapat menguat kembali dan terjadi pencerahan seperti sedia kala.
Keimanan dan ketaqwaan, keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan
semesta alam, sumber dari segala sesuatu dan tempat kembali atas segala sesuatu
mengantarkan kepada manusia untuk menyadari, seperti firman Allah di dalam Q.s. al-
An’am 6:162-163, berbunyi:
َ‫اي َو َم َماتِي هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَمِين‬ َ ‫سكِي َو َم ْح َي‬ ُ ‫صاَل تِي َو ُن‬ َ َّ‫قُلْ إِن‬
ٰ
َ‫ش ِري َك لَ ُه ۖ َو ِب َذلِ َك أُم ِْرتُ َوأَ َنا أَ َّول ُ ا ْل ُم ْسلِمِين‬
َ ‫اَل‬
Yang artinya:
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.
Dengan demikian, pencerahan Tuhan itu dapat berlangsung mana kalah kita sebagai
muslim selalu berpegang kepada petunjuk Allah, meninggalkan perbuatan-perbuatan
dosa dan kemaksiatan memperbanyak ibadah dn amal shaleh, serta meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Inilah salah satiu makna firman allah swt. Di
dalam Q.s. ali Imran 3:101, berbunyi:
َ ‫سول ُ ُه ۗ َو َمن َي ْع َتصِ م ِباهَّلل ِ َف َقدْ ُهد‬
ٍ ‫ِي إِلَ ٰى صِ َراطٍ ُّم ْس َتق‬
‫ِيم‬ ُ ‫ف َت ْكفُرُونَ َوأَن ُت ْم ُت ْتلَ ٰى َعلَ ْي ُك ْم آ َياتُ هَّللا ِ َوفِي ُك ْم َر‬
َ ‫َو َك ْي‬
Yang artinya:
DemiBagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan
kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang
berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk
kepada jalan yang lurus.kian, semoga Allah swt. Memberikan pencerahan hati kepada
kita semua. Amin![cp]

Anda mungkin juga menyukai