Anda di halaman 1dari 2

KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU

Oleh: Nurmadinah

Alhamdulillah. Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Assalatu Wassalamu Ala Asyrafil Ambiya`I Wal Mursalin
sayyidina Wamaulana Muhammadin, Waala Alihi, Waashabihi Ajma`in Ammaa ba`du.

Dewan juri yang saya hormati, Bapak-bapak, ibu-ibu yang sama berbahagia, serta teman-teman yang
saya banggakan.

Tiada kata yang paling pantas kita ucapkan, selain puja dan pujisyukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, dalam setiap helaan nafas, gerak langkah
aktifitas, termasuk nikmat-Nya hari ini, sehingga kita dapat hadir bersama di tempat ini, dalam keadaan
sehat wal afiat.

Shalawat serta salam, senantiasa kita kirimkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Sallallahu
Alaihi Wassalam, yang telah mengantarkan kita umatnya dari kehidupan naudzubillah summa
naudzubillah ke kehidupan yang Alhamdulillah, sehingga kita dapat hidup seperti sekarang ini.

Dewan juri yang saya hormati, serta hadirin yang berbahagia. Terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada saya untuk tampil pada kesempatan berbahagia ini guna menyampaikan ceramah
dengan judul “KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU”

Hadirin, saya akan antar dengar sebuah lagu.

“Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa… laksana melukis di atas air.
Jangan sedih yatim piatu tiada beribu… 2x tapi sedihlah … tak punya ilmu… jalan yang mana ! yang
mana? Hendak dituju….

Yah… teman-teman jangan bersedih jikalau ibu tercinta telah tiada. Teman-teman jangan bersedih jika
Ayahanda terkasih sudah menghadap-Nya, atau bahkan teman-teman jangan larut dalam kedukaan
yang lama, jika sudah tak memiliki keduanya. Namun bersedihlah ! bersedihlah selamanya jika tak
punya ilmu.

Mengapa? Karena tanpa ilmu kita akan tersesat dan celaka. Dipandang sebelah mata, serta tak mampu
berbuat apa-apa.

Hadirin yang berbahagia.

Allah telah memberikan karuniaNya yang palingh berharga pada kita manusia, yakni akal. Dengan akal
kita dapat berpikir sebelum bertindak dan hanya orang-orang yang berilmu yang mempergunakan
nikmat akal dengan sebaik-sebaiknya Allah telah menjelaskan perbedaan antara orang yang berilmu
dengan yang tidak. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Az-Zumar ayat 9.

Artinya: katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang barakallah yang dapat menerima pelajaran.

Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang berbahagia, teman-teman yang saya cintai.

Bagaimana kemudian cara kita memperoleh ilmu? Orang bisa kaya mendadak, sukses mendadak, dan
sembuh dari sakit secara mendadak. Namun persoalan ilmu bukanlah dadak-dadakan. Tidak seorangpun
di dunia yang pernah cerdas secara mendadak, semua butuh proses, dan satu-satunya proses yang
dapat ditempuh adalah dengan belajar.

Segala ilmu yang bermanfaat adalah bekal kita dunia daan akhirat, Rasulullah bersabda yang artinya
sebagai berikut: “jika mati seorang diantara kamu, terputuslah segala amal perbuatannya kecuali 3
perkara. Perkara pertama adalah Jariyah, Perkara yang kedua adalah ilmu yang bermanfaat, dan perkara
yang ketiga adalah do`a anak yang shaleh.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, terutama untuk diri saya pribadi, terima
kasih atas perhatiannya .

Pepatah arab mengatakan, jikalah pedang lukai tubuh kan masih ada harapan sembuh, jika lidah lukai
hati, kemana obat hendak dicari.

Pepatah melayu mengatakan: kalau ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam hati, kalau ada kata
yang salah jangan disimpan di dalam hati

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai