Anda di halaman 1dari 11

I.

Pengertian modernisasi
adalah suatu proses perubahan atau transformasi dari keadaan
tradisional menuju ke masyarakat yang lebih maju atau modern.
Tujuan utama dari modernisasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat secara umum. Selain itu, modernisasi juga bertujuan
untuk mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih baik dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan yang
dinamis.

II. Pengertian Modernisasi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa itu modernisasi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Widjojo Nitisastro
Menurut Widjojo Nitisastro (ekonom), pengertian modernisasi adalah
transformasi total dari kehidupan tradisional atau pra modern dalam hal
organisasi sosial dan teknologi ke arah yang modern.

2. Soerjono soekanto
Menurut Soerjono soekanto, pengertian modernisasi adalah suatu bentuk
perubahan sosial secara terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan
yang disebut dengan social planning.

3. Wilbert E Moore
Menurut Wilbert E Moore, pengertian modernisasi adalah bentuk
transformasi kehidupan masyarakat secara total dari tradisional menuju
penggunaan teknologi dengan tujuan menstabilkan ekonomi Negara.
Seiring berkembangnya teknologi saat ini, sering kita mendengar kata
modernisasi disebut-sebut dalam kehidupan masyarakat kita. Hal tersebut
ternyata saling berkaitan, karena modernisasi merupakan suatu
perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dalam suatu daerah
atau tempat, dari yang masih menjalankan pola hidup yang tradisional
menjadi lebih modern, dari yang kurang maju menjadi lebih maju dan
mengikuti perkembangan dari teknologi yang ada.
ads
Masyarakat perlu melakukan perubahan tersebut, dalam rangka mencapai
kualitas kehidupan yang lebih layak dan lebih baik tentunya. Modernisasi
tidak terjadi begitu saja, namun terjadi secara bertahap, terarah dan
terencana dengan baik. Modernisasi tentunya memiliki sisi positif dan
negatif untuk masyarakatnya sendiri, namun semua ini tergantung pada
sikap masyarakat dalam menghadapi arus modernisasi yang terus
berkembang.

III. Modernisasi di Negara Indonesia


Indonesia merupakan salah satu Negara yang mengalami arus
modernisasi. Sebagai suatu Negara yang berdiri dengan sistem
pemerintahan yang teratur, tentunya Indonesia akan selalu mengalami
perubahan untuk menjadi Negara yang lebih berkembang dan lebih maju.
Negara Indonesia sudah memiliki pemikiran yang maju, terbukti dengan
banyaknya peralatan teknologi canggih yang muncul dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari agar lebih efektif dan efisien di segala
bidang. Selain itu, sumber daya manusia dan alam dari Indonesia itu
sendiri, rupanya terus dikaji untuk mendukung contoh hubungan
sosial perkembangan teknologi tersebut.
Indonesia tentunya tidak mengalami modernisasi secara mandiri,
pihak Indonesia banyak melakukan kerjasama di berbagai bidang dengan
Negara lainya agar saling melengkapi satu sama lain. Negara lain yang
sudah lebih dulu mengalami arus modernisasi serta globalisasi, akhirnya
masuk secara bertahap ke Negara kita. Hal yang paling terlihat jelas
dalam modernisasi di Indonesia adalah kemajuan teknologi yang ada dan
mendukung berjalanya berbagai sektor di tanah air. Para investor asing
yang masuk ke Indonesia juga bisa menjadi indikator dari terjadinya
modernisasi di Indonesia.

IV. Ciri-Ciri Modernisasi Secara Umum


Setelah mengetahui pengertian modernisasi, selanjutnya kita perlu
tahu ciri-ciri dan dampaknya. Untuk mengenal ciri-ciri modernisasi, kita
bisa melihatnya dari aspek sosio demografis dan aspek struktur organisasi
sosial.

1. Aspek Sosio Demografi


Perubahan pada unsur-unsur sosial, ekonomi, dan psikologi manusia.
Perubahaan tersebut bergerak dengan pola yang baru melalui sosialisasi
dan juga pola perilaku dalam aspek kehidupan modern, misalnya
urbanisasi, peningkatan pendapatan, dan penggunaan teknologi.

2. Aspek Struktur Organisasi Sosial


Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur masyarakat dan juga norma
kemasyarakatan yang terwujud karena adanya hubungan antar warga
dalam masyarakat. Perubahan tersebut biasanya berhubungan dengan
norma sosial, pelapisan sosial, interaksi sosial, wewenang, lembaga
kemasyarakatan, dan kekuasaaan.

V. Dampak Modernisasi Pada Masyarakat


Modernisasi pasti akan memberikan dampak ke masyarakat, baik itu
langsung maupun tidak langsung, positif ataupun negatif.

1. Dampak Positif Modernisasi


Dampak positif modernisasi yang bisa dirasakan oleh masyarakat
adalah menguatnya integrasi masyarakat yang membuat masyarakat
menjadi terbuka sehingga interaksi antar individu di masyarakat menjadi
lebih baik.
Modernisasi juga memberikan dampak positif dengan meningkatnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Transportasi yang semakin
maju, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal politik dan
demokrasi.
Dampak positif dari modernisasi adalah hal-hal yang berubah menjadi
lebih baik dalam berbagai aspek di dalamnya. Dampak positif tentunya
harus didukung oleh masyarakat, karena dapat menjadikan masyarakat
lebih baik, lebih maju dan mendapat kehidupan yang lebih layak. Dampak
positif dari modernisasi adalah :

 Menguatkan Integrasi Masyarakat


Dalam hal ini, masyarakat yang mengalami modernisasi dapat memiliki
sikap yang terbuka, terbuka dalam hal interaksi dengan individu lainya,
terbuka dalam menerima berbagai masukan positif untuk pembangunan
ke arah yang lebih baik, sehingga integrasi yang terjadi semakin lebih
kuat. Masyrakat juga dapat berfikir lebih rasional, dbandingkan
sebelumnya.

 Peningkatan Bidang IPTEK


Dalam modernisasi, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sudah pasti
merupakan hal yang terkena dampaknya secara langsung. Meningkatnya
IPTEK dapat mempermudah masyarakat dalam menjalani kehidupan
dan melakukan berbagai aktifitas. Terjadi banyak kemajuan di berbagai
bidang, seperti bidang transportasi juga bidang industri, tentunya
mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih maju dan
mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

 Kesadaran dalam Berpolitik dan Demokrasi


Masyarakat yang mengalami arus modernisasi hingga sekarang ini, akan
memiliki kesadaran dalam berpolitik, artinya mereka akan membuka diri
untuk memahami tentang politik secara sederhana. Mereka juga dapat ikut
serta dalam bidang politik, yang dirasa dapat memajukan kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Di dalamnya, tentu terdapat
demokrasi, untuk saling menerima pendapat politik masing-masing.

2. Dampak Negatif Modernisasi


Adapun dampak negatif dari modernisasi adalah segala hal yang
sebaiknya dapat dikendalikan oleh masyarakat, agar mereka tetap
berhasil dalam menjalani modernisasi. Dampak negatif dari modernisasi,
sebagai berikut :

 Kesenjangan Bidang Sosial dan Ekonomi


Adanya modernisasi, diharapkan dapat diikuti oleh semua lapisan
masyarakat di suatu Negara, namun rupanya tidak semua orang dapat
mengikuti arus modernisasi ini dengan baik. Oleh sebab itu, akan muncul
kesenjangan diantara masyarakat yang dapat mengikuti modernisasi,
dengan masyarakat yang malah tidak bisa mengikutinya. Kesenjangan
sosial ini menimbulkan pribadi masyarakat yang individualistik.
Kesenjangan juga terjadi pada bidang ekonomi, dimana masyarakat yang
dapat mengikuti modernisasi bisa dikatakan memiliki keadaan ekonomi
yang memadai. Sebaliknya, yang tidak bisa mengikuti modernisasi, akan
cenderung memiliki keadaan ekonomi yang kurang baik.
Secara khusus, kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat
dari adanya modernisasi dan pembangunan dapat dilihat adanya berbagai
fenomena yang terjadi di masyarakat berikut ini.

1) Timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya


pengangguran, kelompok asongan, pedagang kaki lima, dan lain
sebagainya.

2) Adanya perbedaan kelas yang didasarkan pada tinggi rendahnya


pendidikan yang ditempuh.

3) Terjadinya berbagai masalah sosial dalam keluarga, terutama antara


orang tua dengan anak-anaknya. Hal ini karena adanya perbedaan pola
pikir dan adanya kecenderungan bahwa anak-anak (generasi muda) lebih
dapat menerima perubahan yang terjadi, jika dibandingkan dengan orang
tua (generasi tua) yang cenderung untuk mempertahankan tradisi yang
sudah ada.

4) Terjadi perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang sulit untuk


dihindarkan, kecuali warga masyarakat itu sendiri harus dapat
mengantisipasinya, seperti pengaruh pergaulan bebas, minum-minuman
keras, mode pakaian, gaya rambut, dan lain-lain.

Selain kesenjangan sosial, modernisasi juga dapat menimbulkan


terjadinya kesenjangan ekonomi. Hal ini bisa kita lihat adanya berbagai
gejala di masyarakat berikut ini.

1) Timbulnya jurang yang semakin dalam antara si kaya dan si miskin.

2) Budaya konsumerisme, yang ditandai adanya sekelompok masyarakat


yang selalu ingin memiliki barang baru yang ada di pasar, walaupun tidak
dapat memilikinya secara tunai.

3) Kelompok masyarakat yang berhasil dalam bidang usahanya akan


menjadi kaya secara mendadak.

4) Timbulnya demonstration effect, maksudnya sekelompok masyarakat


yang selalu memamerkan kekayaannya.

 Terjadinya Pencemaran Lingkungan


Modernisasi telah terjadi di berbagai sektor, termasuk pada sektor industri.
Adanya peralatan canggih yang lebih modern, ternyata berakibat kurang
ramah lingkungan. Limbah hasil produksi dari industri yang sudah
menjalankan modernisasi, terkadang bisa mengakibatkan pencemaran
lingkungan yang berbahaya untuk kesehatan masyarakat sekitar.
Menurut banyak ahli, masalah tata lingkungan tidak terbatas pada
masalah pencemaran udara dan sungai-sungai akibat limbah industri,
tetapi mencakup tata lingkungan yang semakin memburuk akibat benturan
tekanan penduduk, pengembangan sumber alam dan energi, proses
pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia akibat kegiatan
pembangunan serta industrialisasi sekarang ini tidak dapat dianggap
ringan. Dengan demikian, masalah ini harus mendapat prioritas dalam
agenda pembangunan.

 Peningkatan Angka Kriminalitas


Di berbagai kota besar di tanah air, sepertinya sudah terjadi kenaikan
angka kriminalitas yang bisa terjadi hampir setiap harinya. Hal ini tentunya
mengancam keselamatan masyarakat dan harus dikendalikan.
Kriminalitas juga dapat terjadi karena dipicu oleh menipisnya rasa
kekeluargaan, tingkat persaingan dalam berbagai bidang yang cukup
tinggi, serta masyarakat yang menjalankan pola hidup boros.
Kriminalitas menurut Abdul Syani dapat ditinjau dari beberapa aspek, di
antaranya adalah aspek yuridis, aspek sosial, dan aspek ekonomi.
1) Aspek Yuridis
Ditinjau dari aspek yuridis, kriminalitas adalah perbuatan seseorang yang
melanggar peraturan atau undang-undang pidana dan dinyatakan
bersalah oleh pengadilan, serta dijatuhi hukuman.

2) Aspek Sosial
Kriminalitas menurut aspek sosial diartikan sebagai seseorang yang
mengalami kegagalan dalam menyesuaikan diri atau berbuat menyimpang
dari norma-norma yang berlaku dengan sadar ataupun tidak sadar,
sehingga perbuatannya tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat yang
bersangkutan.

3) Aspek Ekonomi
Ditinjau dari aspek ekonomi, kriminalitas adalah perbuatan seseorang
atau kelompok yang dianggap merugikan orang lain dengan
membebankan kepentingan ekonominya kepada masyarakat sekelilingnya
sehingga ia dianggap sebagai penghambat kebahagiaan orang lain.

Apabila kita perhatikan, faktor-faktor penyebab kejahatan sangat


kompleks. Sumber kejahatan bukan hanya berasal dari dalam manusia
sendiri, melainkan juga karena tekanan dari luar. Oleh karena itu, sulit
untuk menggali akar-akar yang melahir-kan kejahatan tersebut.

Sejalan dengan pesatnya pembangunan di segala bidang kehidupan,


kejahatan terus berkembang, baik dari kuantitas, kualitas, maupun
jenisnya. Kejahatan-kejahatan itu harus terus dikikis habis atau paling
tidak ditekan agar tidak meningkat. Upaya itu merupakan tanggung jawab
kita semua tanpa terkecuali. Tanpa keterlibatan semua lapisan
masyarakat, kejahatan sulit untuk dilenyapkan. Beberapa perbuatan yang
dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal atau kejahatan antara lain
pembunuhan, pencurian, intimidasi (pengancaman), penyalahgunaan
obat-obatan terlarang, perampasan atau perampokan, pemalsuan,
pelanggaran ekonomi, penganiayaan seksual, korupsi, dan penculikan.

Kenakalan Remaja (Juvenille Delinquency)


Kenakalan remaja dirumuskan sebagai suatu kelainan tingkah laku,
perbuatan, ataupun tindakan remaja yang bersifat asosial bahkan
antisosial yang melanggar norma-norma sosial, agama, serta ketentuan
hukum yang berlaku dalam masyarakat. Remaja yang dimaksudkan
adalah mereka yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 18 tahun,
serta belum menikah.

Adapun penyebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas sebab-sebab


intern dan ekstern.

1) Sebab-Sebab Intern
Beberapa penyebab kenakalan remaja yang berasal dari dalam diri
individu di antaranya adalah sebagai berikut.

a) Cacat keturunan yang bersifat biologis dan psikis.

b) Pembawaan yang negatif dan sukar untuk dikendalikan, serta


mengarah ke perbuatan yang nakal.

c) Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbangdengan keinginan


remaja, sehingga menimbulkan konflik pada dirinya yang penyalurannya
ke arah perbuatan yang nakal.

d) Lemahnya kemampuan pengawasan terhadap diri sendiri dan sikap


menilai terhadap keadaan sekitarnya.

e) Kurang mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan-


lingkungan yang baik, sehingga mencari pelarian dan kepuasan dalam
kelompok-kelompok remaja nakal.

f) Tidak mempunyai kegemaran yang sehat, sehingga canggung dalam


bertingkah laku, akibatnya mencari pelarian ke arah yang tidak baik.

2) Sebab-Sebab Ekstern
Sementara itu beberapa faktor di luar individu yang menyebabkan
kenakalan remaja adalah sebagai berikut.

a) Rasa cinta dan perhatian yang kurang dari orang tua dan guru.

b) Kegagalan pendidikan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan


masyarakat.

c) Pengawasan yang kurang dari pihak-pihak yang terkait langsung


dengan si anak.

d) Kurangnya penghargaan terhadap remaja oleh lingkungan keluarga,


sekolah, dan masyarakat.
e) Kurangnya sarana-sarana dan pengarahan bagi remaja dalam
pemanfaatan waktu senggang.

f) Cara-cara pendekatan yang tidak sesuai dengan perkembangan remaja


yang dilakukan oleh orang tua, guru, masyarakat, ataupun pemerintah.

g) Terbukanya kesempatan terhadap minat buruk remaja untuk berbuat


nakal.

 Pola Hidup yang Konsumtif


Hal ini sering terjadi di Negara kita, dimana orang-orang yang hidup di
zaman now atau sekarang ini, sepertinya akan cenderung menjalani pola
hidup yang konsumtif. Terbukti, dari beberapa masyarakat yang berada di
rentang usia muda (18 hingga 40 tahun) adalah mereka yang ciri ciri
pengangguran memiliki gaya hidup boros.

 Gaya Hidup Mengiblat ke Barat


Segala sesuatu tentang dunia barat, memang selalu unik untuk diikuti.
Namun, harus diingat, bahwa tidak semua budaya barat itu adalah cocok
dan baik untuk ditiru dan diterapkan di Indonesia. Jika yang diadaptasi
adalah hal negatif dari dunia barat, akan menggeser nilai kearifan lokal
dari budaya asli masyrakat di suatu Negara. Di Indonesia, sikap kebarat-
baratan ini dicontohkan seperti kehidupan masa muda yang bebas serta
hilangnya rasa hormat pada kedua orang tua.
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan pada pola hidup
masyarakat kita, yang sudah mulai terlihat dampak positif dan negatif dari
modernisasi tersebut. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita
harus bisa menerima perubahan tersebut untuk kemajuan taraf hidup kita,
tanpa harus mengesampingkan norma dan adat isitiadat yang kita sudah
miliki sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai