Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

Masyarakat senantiasa berubah, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan hal yang
wajar dan tidak dapat dihindari, walaupun perubahan pada masyarakat yang satu akan berbeda dengan
perubahan pada masyarakat yang lain. Demikian halnya dengan proses modernisasi. Modernisasi pada
masyarakat tertentu akan berbeda dengan masyarakat yang lain baik dari prosesnya maupun pada
penerimaannya, tergantung dari kebutuhan dan keinginan dari masyarakatnya. Perubahan yang terjadi
karena proses modernisasi akan membelenggu masyarakat pada budaya konsumtif, hedonisme, dan lain
sebagainya. Modernisasi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial masyarakat dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat yang maju mengikuti perkembangan masyarakat lainnya yang dianggap
lebih dahulu maju. Masyarakat pun harus cerdas dalam memilih mana dari proses modernisasi tersebut
yang akan dapat merubah masyarakat ke arah yang lebih baik, sehingga manfaat dari modernisasi
tersebut dapat dirasakan.

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kemudahan dan
kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah makalah kelompok untuk mata
pelajaran sosiologi dengan judul "Dampak Perubahan Sosial Masyarakat Akibat Modernisasi". Makalah
yang sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran sosiologi yang mesti digarap
bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar. Di tengah diskusi yang panjang
dengan sesama anggota kelompok tiga, kami akhirnya berhasil menemukan dan menyelesaikan dampak
serta faktor yang terjadi dalam masyarakat akibat adanya modernisasi. Kemudian makalah berikut bisa
rampung berkat pihak-pihak yang sudah membantu. Kami menyadari jika isi makalah ini jauh dari
sempurna karena keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya kritik dan saran yang
membangun agar di kemudian hari kami sanggup mengerjakan makalah yang lebih maksimal. Semoga
makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Genteng, 7 Agustus 2023

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................... 6

A. Pengertian Modernisasi ............................................................... 6

B. Faktor Pendorong Modernisasi .................................................. 8

C. Faktor Penghambat Modernisasi ............................................ 16


D. Dampak Modernisasi ................................................................. 21

BAB III. PENUTUP ................................................................. 26

A. Kesimpulan ..................................................................... 26

B. Saran ................................................................................. 26

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, modernisasi mencakup suatu transformasi sosial kehidupan masyarakat dari tradisional
ke arah modern. Perwujudan aspek modernisasi adalah berkembangnya aspek-aspek kehidupan
modern, seperti mekanisme, media massa yang teratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan perkapita
dan sebagainya. Selain itu, juga mencakup perubahan struktural yang menyangkut pada lembaga-
lembaga sosial, norma-norma sosial, stratifikasi sosial, serta hubungan sosial. Itu artinya, proses
modernisasi tersebut mencakup keseluruhan aspek kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu,
proses modernisasi terjadi dalam waktu yang lambat dan hal ini tanpa disadari oleh masyarakat.
Perubahan-perubahan telah terjadi di masyarakat telah menjadi fenomena yang tidak dapat
terhindarkan dari masyarakat. Modernisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, baik
secara positif maupun negatif. Modernisasi juga dapat membawa perubahan sosial dalam berbagai
aspek kehidupan, seperti budaya, ekonomi, teknologi, dan pola hubungan antarindividu. Dalam
kehidupan sehari-hari, pastinya kita telah banyak menemukan contoh yang konkret pengaruh
modernisasi. Salah satu contohnya adalah pengaruh kemajuan teknologi yang berdampak begitu besar
kepada masyarakat. Kemajuan teknologi membawa pengaruh negatif dan juga positif, pengaruh negatif
modernisasi dari adanya kemajuan teknologi antara lain pudarnya sosialisasi dalam masyarakat karena
ketergantungan pada gadget yang berlebihan, banyak masyarakat pengangguran akibat semua pekerjaan
digantikan oleh teknologi yang canggih, serta dampak lingkungan seperti limbah elektronik dan
penggunaan sumber daya yang berlebihan. Pengaruh positif modernisasi dari teknologi yaitu
meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor, masyarakat lebih mudah untuk berkomunikasi, adanya
akses informasi dan pendidikan yang lebih gampang, serta bisa menjadi peluang baru bagi masyarakat
dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari modernisasi?

2. Apa saja perwujudan aspek modernisasi?

3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial terhadap masyarakat?

4. Apa pengaruh yang dialami masyarakat akibat modernisasi?

5. Apa saja faktor-faktor pendorong dan penghambat modernisasi?


6. Apa dampak bagi masyarakat akibat adanya modernisasi?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa arti dari modernisasi.

2. Memahami apa saja yang menjadi perwujudan aspek modernisasi.

3. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.

4. Mengetahui dan memahami apa saja pengaruh yang dialami masyarakat akibat modernisasi.

5. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat modernisasi.

6. Memahami dampak bagi masyarakat akibat adanya modernisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODERNISASI

Modernisasi merupakan proses perubahan dari suatu hal yang belum maju berubah ke arah yang
lebih maju. Modernisasi dapat dikatakan pula sebagai proses transformasi menuju kemajuan atau
peningkatan dalam berbagai aspek kehidupan yang ada di masyarakat.
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu “modernus”. Kata “modernus” juga berasal dari kata
‘modo’ yaitu cara serta ‘ermus’ yang menunjukan pada periode waktu di masa kini.
Beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari modernisasi.
Seperti Harold Rosenberg, menurut Rosenberg modernisasi merupakan sebuah tradisi baru dan
mengacu pada urbanisasi atau hingga sejauh mana serta bagaimana pengikisan sifat pedesaan
pada suatu kelompok masyarakat dapat terjadi.
Soerjono Soekanto pun mengemukakan pendapatnya mengenai modernisasi. Menurut soerjono,
modernisasi merupakan proses perubahan yang mulanya dari cara tradisional berubah ke cara
yang lebih maju. Proses perubahan tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Ogburn dan Nimkoff berpendapat bahwa modernisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk dapat mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan dirinya ke masa depan yang
lebih nyata serta bukan pada angan-angan semu saja.
Menurut Abdul Syam, modernisasi merupakan suatu proses transformasi ke perubahan yang lebih
maju maupun meningkat dalam berbagai macam aspek dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbeda dari ahli lainnya, Neil Smelser beranggapan bahwa modernisasi merupakan
ketidakaturan yang ada dalam struktur masyarakat yang melakukan fungsi berbeda pada saat yang
sama, kemudian akan dibagi menjadi beberapa substruktur untuk dapat menjalankan fungsi yang
lebih khusus tersebut. Smelser juga beranggapan bahwa modernisasi akan selalu melibatkan
konsep-konsep diferensiasi structural.
Dari pengertian menurut pada ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi
merupakan proses perubahan yang hadir di dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat membuat
kehidupan bermasyarakat menjadi lebih maju atau meningkat.

B. FAKTOR PENDORONG MODERNISASI

Mengutip buku Merengkuh Modernisasi karya Sadidul Kahar, modernisasi dapat diartikan
sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas terhadap perkembangan zaman agar bisa
menghadapi era yang ada. Hal ini mencakup perubahan dalam bidang ekonomi, teknologi,
pendidikan, nilai-nilai, dan institusi sosial.

Modernisasi melibatkan peningkatan akses terhadap pengetahuan dan teknologi, perubahan


sosial dalam pola pikir dan perilaku, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Berikut ini adalah berbagai faktor pendorong modernisasi:

1. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain

Salah satu faktor pendorong modernisasi adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain.
Melalui perdagangan, migrasi, dan interaksi budaya, masyarakat dapat terbuka terhadap ide- ide
baru, teknologi, dan nilai-nilai dari budaya lain. Pertukaran budaya ini merangsang inovasi dan
perubahan dalam masyarakat, membawa inspirasi dan peluang baru untuk pengembangan
ekonomi dan sosial.

2. Sistem Pendidikan yang Maju

Sistem pendidikan yang maju merupakan faktor penting dalam modernisasi.Dengan adanya
pendidikan yang berkualitas, masyarakat dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan
pemahaman mereka tentang dunia. Pendidikan yang baik memberikan landasan untuk inovasi,
pemikiran kritis, dan perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

3. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain

Sikap menghargai hasil karya orang lain juga memainkan peran penting dalam modernisasi.
Sikap menghargai hasil karya orang lain menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan, pengembangan, dan penggunaan ide-ide baru.

4. Sistem Masyarakat Terbuka

Ketika masyarakat memiliki struktur yang inklusif, di mana individu memiliki kebebasan
berpendapat, mengemukakan gagasan, itu memberikan ruang bagi perubahan yang positif.
Kebebasan berpikir, berinovasi, dan berkreasi membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan
perubahan dan menerima perubahan yang diperlukan untuk mencapai kemajuan.

5. Pemikiran Berorientasi pada Kemajuan

Pemikiran berorientasi pada kemajuan merupakan faktor penting dalam mendorong


modernisasi. Ketika masyarakat memiliki sikap progresif dan terbuka terhadap perubahan,
mereka lebih mungkin untuk menerima inovasi, teknologi baru, dan ide-ide yang dapat
menghasilkan kemajuan. Pemikiran berorientasi pada kemajuan akan melibatkan kesadaran
terhadap pentingnya mengubah status quo untuk mencapai tujuan yang lebih baik dan mendorong
perbaikan secara berkelanjutan. Berbagai faktor pendorong modernisasi telah menjadi fenomena
yang melibatkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek masyarakat, ekonomi, dan budaya.
(AZS)

C. FAKTOR PENGHAMBAT MODERNISASI

Setiap usaha untuk memasukkan unsur-unsur baru dalam suatu masyarakat pasti akan mengalami
reaksi dari berbagai golongan masyarakat yang merasa dirugikan. Kekuatan menentang oleh
menentang oleh masyarakat itu mempunyai pengaruh negatif, atau menghambat terhadap
kemungkinan berhasilnya proses modernisasi. Untuk keberhasilan modernisasi, faktor-faktor
penghambat tersebut perlu diidetifikasi, sehingga proses pelembagaan menjadi lancar. Menurut
Kuntjaraningrat 1983 beberapa sifat kelemahan dalam mentalitas yang bersumber pada kehidupan
penuh keragu-raguan dan kehidupan tanpa pedoman dan tanpa orientasi yang tegas adalah:

1. Sifat mentalitas yang meremehkan mutu.


Sifat mentalitas ini muncul antara lain disebabkan oleh sistem pendidikan kita yang tidak
disertai dengan perlengkapan sewajarnya dari prasarana-prasarana pendidikan;

2. Sifat mentalitas yang suka menerabas.


Mentalitas menerabas itu pada dasarnya dapat disamakan dengan “mentalitas mencari jalan
paling gampang”. Hal ini disebabkan karena sebelum seorang ahli, yang terpadai sekalipun,
mendapat kemantapan dalam suatu tahap tertentu dari keahliannya, ia sudah disedot ke atas
untuk tugas-tugas yang baru;
3. Sifat tak percaya kepada diri sendiri.
Sifat ini rupanya merupakan konsekuensi dari serangkaian kegagalan, terutama dalam bidang
usaha pembangunan yang dialami oleh bangsa Indonesia;

4. Sifat tak berdisiplin murni.


Mungkinkan, sifat tersebut disebabkan karena dalam pola pengasuhan dan pendidikan anak-
anak Indonesia. Secara tradisional, anak-anak dibiarkan berkeliaran, mencari irama hidupnya
sendiri tanpa disiplin dan irama pembagian waktu sehari-hari yang ketat;

5. Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggungjawab yang kokoh.


Sifat ini dapat dikembalikan pada nilai-nilai budaya tradisional yang terlampau banya
berorientasi vertikal, sehingga tanggungjawab terhadap kewajiban hanya kuat apabila ada
pengawasan yang keras dari atasan.

D. DAMPAK MODERNISASI
modernisasi adalah perubahan secara total pada masyarakat yang prosesnya berlangsung cepat.
Timbulnya modernisasi dapat diakibatkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Secara sadar atau
tidak pasti kita mengalami berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat kita. Fenomena ini dapat berupa perubahan gaya hidup, tata cara pergaulan,
perubahan system kemasyarakatan, maupun hal – hal yang dapat memicu terjadinya masalah –
masalah sosial yang timbul akibat perkembangan teknologi.
Teknologi juga membuat lingkungan alam menjadi nyaman untuk didiami, aman dan efisien
untuk diolah. Namun disisi lain teknologi juga menimbulkan dampak lain yang tidak diharapkan
sehingga menimbulkan masalah sosial cukup pelik.
Sebagai contoh konkrit yang mudah dipahami adalah penemuan teknologi audio visual seperti
televisi. Televisi telah menimbulkan berbagai fenomena tersendiri bagi kita. Perubahan gaya
hidup dalam suatu masyarakat tak dapat dihindarkan sebagai akibat pertukaran informasi budaya
lewat media televisi.
Modernisasi banyak membawa dampak bagi kehidupan semua orang, dari tingkat kanak –
kanak sampai tingkat orang tua. Dampak yang ditimbulkan bukan saja dampak positif, tetapi juga
dampak negative.lebih – lebih bagi anggota masyarakat yang tidak banyak memperoleh nilai –
nilai moral, terutama norma agama. Masalah – masalah sosial yang timbul sebgai dampak
modernisasi antara lain :
a. Kesenjangan sosial ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi merupakan kondisi sosial masyarakat yang sebagian berada pada
tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi sementara sebagian berada pada tingkat
yang rendah.
Tingkat kehidupan ekonomi seseorang ditentukan oleh kesempatan memenuhi kebutuhan pokok
seperti sandang, pangan, dan perumahan serta kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.
Adanya kesenjangan sosial ekonomo menunjukan perbedaan tinggi rendahnya kesejahteraan
masyarakat.

b. Pencemaran lingkungan Pencemaran

adalah pengotoran yang berupa zat kimia atau limbah yang mempunyai pengaruh negative
terhadap kehidupan. Pencemaran terjadi apabila didalam lingkungan terdapat sesuatu bahan yang
merugikan ekosistem dalam konsentrasi besar.

Masalah pencemaran lingkungan alam bisa dibedakan dalam beberapa klasifikasi yaitu pencemaran
tanah, pencemaran air dan pencemaran udara. Pencemaran linkungan alam bisa berupa
pencemaran fisik, pencemaran biologis, dan pencemaran kimiawi. Gangguan terhadap ekosistem
dapat terjadi karena desakan kebutuhan manusia, bisa juga karena kurangnya kesadaran
memelihara lingkungan alam. Apabila keseimbangan lingkungan alam terus terganggu, kualitas
lingkungan semakin hari akan semakin menurun.

c. Kriminalitas

Bentuk kriminalitas atau tindak kejahatan ini dapat berupa pencurian, penjarahan, perampokan,
perkosaan, penganiayaan, pembunuhan, korupsi, prostitusi, dan pemerasan. Proses modernisasi
berberdampak pada kriminalitas atau kejahatan. Dampak ini timbul dari disorganisasi atau
disintegrasi sosial seperti anomie atau kekosongan nilai dan norma. Kondisi anomie
memberi peluang kearah timbulnya masalah sosial. Faktor penyebab kriminalitas antara lain krisis
ekonomi, keinginan yang tidak tersalur, tekanan mental, dan dendam.
d. Kenakalan Remaja

Faktor lingungan berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Pada dasarnya yang bertanggung
jawab atas masalah kenakalan remaja adalah keluarga karena fungsina setiap keluarga bertanggung
jawab dalam mendidik anggota keluarnyanya agar menjadi manusia dewasa yang baik.

Jelasnya modernisasi akan membawa dampak negative bagi anggota masyarakat, mulai dari kanak
– kanak hingga dewasa apabila tidak dilakukan filterisasi (penyaringan) terhadap budaya – budaya
asing yang masik ke Indonesia. Sehingga kehidupan sosial masyarakat dapat terpengaruhi.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Modernisasi merupakan perubahan aspek kehidupan yang awalnya masih tradisional menjadi
modern. Dalam hal proses, modernisasi lebih bersifat umum dan tidak mutlak meniru budaya
barat. Dapat disimpulkan bahwa modernisasi memiliki dampak yang kompleks terhadap
masyarakat. Di satu sisi, modernisasi dapat memberikan peluang ekonomi dan teknologi yang
memajukan masyarakat. Namun, di sisi lain, perubahan sosial ini juga membawa perubahan
dalam pola pikir, nilai-nilai, dan hubungan sosial. Terdapat potensi terjadinya polarosasi antara
masyarakat yang mendapat manfaat dan yang tertinggal dalam proses modernisasi. Selain itu,
kemungkinan kehilangan identitas budaya juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat dan pemerintah untuk merencanakan pengembangan modernisasi dengan
mempertimbangkan dampak sosialnya secara menyeluruh, serta memastikan adanya upaya
untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kelanjutan nilai-nilai tradisional.

B. SARAN
Seiring perkembangan zaman, modernisasi dan globalisasi akan terus terjadi. Oleh sebab itu, kita
sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki kemajuan pola pikir yang baik dan tidak mudah
terpengaruh oleh adanya modernisasi. Serta, kita sebagai masyarakat yang setiap hari
mengalami modernisasi, harus bisa menyesuaikan dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.

DAFTAR PUSTAKA
Astrid S. Susanto-Sunarto. 1998. Masyarakat Indonesia Memasuki Abad XXI.
Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
Astrid S. Susanto-Sunarto. 1984. Sosiologi Pembangunan. Surabaya : Binacipta
Bahrien T. Sugihen. 1997. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Rajagrafindo
Dwi Santo, Ratno. 1999. Kamus Istilah Pertanian. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Http://Falahitam3rd.Wordpress.Com/2014/05/04/Dampak-Modernisasi-Terhadap-
Perubahan-Sosial-Budaya-Masyarakat-Tani/ Http://Falahitam3rd.Wordpress.Com/2013/06/10/
Modernisasi-Sebagian-Dari-
Perubahan-Sosial/
Leiboi, Jefta. 1995. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta : Andi Offser.
M. Munandar Soelaiman. 1998. Dinamika Masyarakat Transisi. Yogjakarta : Pustaka Pelajar
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Dan Perubahan Sosial. Jkarta : Rajawali Pess
Moleong, Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bnadung : Pt Rajawali Rosda
Prof. Komaruddin. 2002. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara
Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan Dan Pertanian. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press

Rahmat, Jalaluddin. 1999. Rekayasa Sosial. Bandung : Rosdakarya


Sajogio. Pudjiwati Sajogio. 2007. Sosiologi Pedesaan Jilid 2. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Pess
Sahab, Kurnadi. 2013. Sosiologi Pedesaan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Soeryono Soekanto. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajagrafindo


Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Stzomka, Piort. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Predana

Anda mungkin juga menyukai