Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODERNISASI MUHAMMADIYAH

Disusun Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan II

Disusun Oleh :

Nama : Mia Maulina

NIM : C2031201006

Prodi : Teknik Pertambangan

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberi hikmah kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Berbahagialah manusia yang telah mendapat hikmah dari Allah,
karena ia telah memperoleh kebaikan hidup dan kehidupan. Shalawat serta salam
semoga Allah limpahkan kepada Muhammad Rasulullah SAW yang telah menjadi
al- mu’allim al-awwal bagi kaum Muslim seluruh dunia. Juga kepada para
sahabatnya, keluarganya, dan semua manusia yang mengikuti jejak langkah
konsep pendidikan yang dipraktikkannya.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari - cari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Begitupun

dengan makalah ini yang tidak akan terlepas dari kesalahan karena kapasitas

penulis terbatas. Berbagai upaya telah dilakukan demi tulisan ini selesai dengan

baik.

Penulis juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-

teman yang telah memantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang membangun. Semoga

dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi saya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia yang mengkampanyekan


reformasi agama, Muhammadiyah dikenal memiliki orientasi keislaman yang modernis
atau berkemajuan. Ideologi Islam modernis ini ditunjukan dalam dua prinsip, yaitu
purifikasi dan modernisasi atau dinamisasi. Muhammadiyah memegang teguh prinsip
bahwa segala hal yang terkait ibadah (ibadah mahdhah atau ‘ubuudiyyah; ibadah dalam
pengertian yang sempit) adalah haram untuk dilakukan, kecuali ada perintah dari
Al-Quran ataupun Hadits Nabi Muhammad SAW. Sedangkan yang dimaksud
modernisasi atau dinamisasi adalah pembaruan penafsiran agama agar sesuai dengan
konteks zaman kontemporer.

Modernisasi atau dinamisasi biasanya dilakukan pada aspek ‘keduniaan’ (sosial,


politik, ekonomi, pendidikan, budaya, dan seterusnya) atau non-ibadah. Dalam hal ini
Muhammadiyah berprinsip bahwa dalam hal ‘keduniaan’, masyarakat yang hidup
dalam konteks zamannya lebih mengetahui bagaimana mengelola kehidupan ini.
Modernisasi atau dinamisasi tidak mengandung arti bahwa Muhammadiyah tidak
menjadikan ajaran Islam sebagai referensi kehidupan umat Islam. Dalam perjalanan
sejarahnya, kedua prinsip ini tidak selalu berjalan seiring dalam Muhammadiyah.
Menurut beberapa penelitian, dalam periode kepemimpinan Kyai Haji Ahmad
Dahlan purifikasi dan dinamisasi ditampilkan secara seimbang. Karena itu mereka
menyebutkan bahwa representasi ideologi Islam modernis atau berkemajuan
Muhammadiyah adalah sebagaimana yang ditampilkan pada periode KH. Ahmad Dahlan
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu modernisasi?
2. Bagaimana Dampak Modernisasi?
3. Bagaimana Muhammadiyah Modernisasi?
C. Manfaat dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu modernisasi
2. Mengetahui Dampak Modernisasi
3. Mengetahui bagaimana Muhammadiyah Modernisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Modernisasi
Modernisasi merupakan proses perubahan dari suatu hal yang belum maju
berubah ke arah yang lebih maju. Modernisasi dapat dikatakan pula sebagai
proses transformasi menuju kemajuan atau peningkatan dalam berbagai aspek
kehidupan yang ada di masyarakat. Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu
“modernus”. Kata “modernus” juga berasal dari kata ‘modo’ yaitu cara serta
‘ermus’ yang menunjukan pada periode waktu di masa kini.
Beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian dari modernisasi. Seperti Harold Rosenberg, menurut Rosenberg
modernisasi merupakan sebuah tradisi baru dan mengacu pada urbanisasi atau
hingga sejauh mana serta bagaimana pengikisan sifat pedesaan pada suatu
kelompok masyarakat dapat terjadi.
Soerjono Soekanto pun mengemukakan pendapatnya mengenai
modernisasi. Menurut soerjono, modernisasi merupakan proses perubahan yang
mulanya dari cara tradisional berubah ke cara yang lebih maju. Proses perubahan
tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ogburn dan Nimkoff berpendapat bahwa modernisasi merupakan suatu
usaha yang dilakukan untuk dapat mengarahkan masyarakat agar dapat
memproyeksikan dirinya ke masa depan yang lebih nyata serta bukan pada angan-
angan semu saja.
Menurut Abdul Syam, modernisasi merupakan suatu proses transformasi
ke perubahan yang lebih maju maupun meningkat dalam berbagai macam aspek
dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbeda dari ahli lainnya, Neil Smelser beranggapan bahwa modernisasi
merupakan ketidakaturan yang ada dalam struktur masyarakat yang melakukan
fungsi berbeda pada saat yang sama, kemudian akan dibagi menjadi beberapa
substruktur untuk dapat menjalankan fungsi yang lebih khusus tersebut. Smelser
juga beranggapan bahwa modernisasi akan selalu melibatkan konsep-konsep
diferensiasi structural.
Dari pengertian menurut pada ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa modernisasi merupakan proses perubahan yang hadir di dalam kehidupan
bermasyarakat dan dapat membuat kehidupan bermasyarakat menjadi lebih maju
atau meningkat.
B. Dampak Modernisasi
Modernisasi memiliki dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif
1. Dampak Positif Modernisasi

 Terjadi perubahan pada tata nilai serta sikap. Perubahan ini terjadi karena
masyarakat terbukti memiliki pola berpikir yang berubah dari pola pikir
irasional berubah menjadi rasional.
 Terjadi perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan serta teknologi.
Perkembangan ini dapat menyebabkan masyarakat lebih mudah
beraktivitas serta dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju.
 Terjadi perkembangan pada ilmu pengetahuan juga dapat memberikan
bentuk dalam proses modernisasi yang terjadi di dalam masyarakat.
 Adanya peningkatan pada kehidupan bermasyarakat yang berubah menjadi
lebih baik. Penggunaan teknologi, serta pengetahuan yang berkembang
dapat meningkatkan fungsi pada kehidupan bermasyarakat, sehingga
kehidupan masyarakat menjadi jauh lebih baik dari waktu ke waktu.
 Masyarakat mengalami perubahan perilaku serta cara hidup dengan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terus berkembang.
 Modernisasi dapat meningkatkan efektivitas maupun efisiensi pada
pekerjaan individu di masyarakat.
 Efektivitas serta efisiensi yang disebabkan oleh modernisasi ini
memberikan dampak pada proses produksi, sehingga dapat meningkatkan
perekonomian di suatu negara.
 Masyarakat akan memiliki sikap terbuka terhadap perubahan maupun
memiliki keinginan untuk selalu berinovasi agar mencapai kesejahteraan
yang dicita-citakan oleh masyarakat tersebut.
2. Dampak Negatif Modernisasi

o Mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang


diakibatkan oleh modernisasi ini dapat dilihat melalui adanya fenomena
terjadinya kelompok sosial seperti kelompok asongan, pengangguran,
pedagang kaki lima dan lainnya.
o Menyebabkan menguatnya jurang pemisah antara masyarakat
berpendidikan dengan masyarakat tidak berpendidikan dan dapat
menyebabkan perubahan pada tatanan sosial yang ada di masyarakat.
o Terjadi kesenjangan ekonomi yang dapat dilihat melalui perbedaan antara
kehidupan masyarakat yang kaya dengan masyarakat miskin, sehingga
memicu timbulnya budaya konsumtif serta budaya demonstration effect
atau suka pamer.
o Dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan alam, sebagai
akibat dari pembangunan seperti pabrik industri yang terjadi secara terus
menerus.
o Modernisasi dapat menimbulkan dampak pada meningkatnya kriminalitas,
karena setiap orang memiliki keinginan untuk dapat mengungguli orang
lain dan berusaha mencapai tujuan tersebut dengan berbagai cara termasuk
cara-cara kriminal.
o Terjadinya pergeseran nilai-nilai pada kebudayaan lokal.
o Hilangnya adat istiadat dari kebudayaan lokal masyarakat yang telah
diturunkan secara turun temurun serta menjadi salah satu daya tarik dan
nilai unik pada masyarakat.
o Menimbulkan terjadinya bias westernisasi atau pemujaan kepada budaya
barat yang berlebihan, baik dalam gaya hidup maupun cara pandang
seseorang.
o Terjadinya kesenjangan teknologi atau digital divide pada masyarakat.
C. Modernisasi Muhammadiyah
Sangat meyakinkan sejak awal Ahmad Dahlan tampak sekali memiliki
pandangan-pandangan keislaman yang maju dan modern. Pengalaman hidupnya
di tengah-tengah bangsanya yang terjajah dan terbelakang, kemudian belajar
Islam di Mekkah dan menyelami kehidupan sosial di sana yang sangat tradisional
dan terbelakang.

Di era moderen sekarang dimana semakin gencar perkembangan dan


perubahan tuntutan zaman, tentu memaknai modernis Muhammdiyah yang sudah
satu abad lebih menjadi diskursus tersendiri. Memang jika di definisikan secara
terpisah kata Modernis dan Konservatif memiliki makna yang saling
bertentangan. Tetapi kita harus terlebih dahulu mengklarifikasi dalam hal apa saja
perbedaan dan kesamaannya jika dikaitkan dengan Muhammadiyah. Dengan
demikian, kita akan melihat dalam operasionalisasinya tidak kontradiksi
melainkan dua kata tersebut berbanding lurus dan menjadi ciri khas yang
membedakan Muhammadiyah dengan Ormas Islam lainnya.

Muhammadiyah dikatakan Konservatif hanya pada masalah Aqidah, tidak


menghendaki adanya perubahan dalam praktek ibadah selama tidak ada ayat dan
dalil yang jelas. Tetap percaya akan hal ghaib sebagaimana yang di akui oleh
Islam seperti malaikat, Jin,  ketetapan qada dan qadar juga sejenisnya.
Muhammadiyah tidak meng-ghaibkan almarhum tokoh-tokoh tertentu dan tidak
menganggapnya bisa memberikan karomah serta perlindungan pada orang yang
masih hidup. Hal ini dapat kita parameteri dari ungkapan kembali kepada
kemurnian ajaran Islam yang sebenar-benarnya berupa dua warisan Nabi, Al-
Qur’an dan Al-Sunnah. Sementara dalam corak pemikiran dan praktek kehidupan
sosial Muhammadiyah sangat trend dan moderen. Sebagaimana terdapat dari
setiap PTM, AUM dan RSM yang selaras dengan tuntutan zaman dan kebutuhan
sekarang. Kurikulum pendidikan, ilmu kedokteran beserta tata cara pengobatan
dan pengelolaan perniagaan yang dipraktekkan Muhammadiyah adalah bentuk
realisasi dari modernisasinya.

Kemurnian praktek ibadah yang di aplikasikan oleh Muhammadiyah


dalam kehidupan berbanding lurus dengan kemajuan. Dimana ada Islam di situ
ada kemajuan. Sederhanyanya tidak ada perubahan terhadap aqidah sebagai
pegangan dan pedoman hidup melainkam orang Islamlah yang harus berubah dan
maju menyesuaikan diri dengan perkembangan. Oleh karena itu Muhammadiyah
mampu mewadahi perkemabnagn ilmu pengetahuan yang diadopsi dari Barat
maupun Timur tanpa harus mendeskriminasikan dua ajaran pokok (Al-Qur’an dan
As-Sunnah) selaku sumber utama keilmuan Islam itu sendiri. Serta dalam
mengambil keputusan hukum (Ushul AL-Fiqh) berbeda dengan kebanyakan
ormas Islam lainnya, Muhammadiyah hanya menggunakan metode ulama abad 20
tanpa mengkalaim ber-mazhab-kan salah satau diantaranya.

Kemudian dengan metode tersebut Muhammadiyah mengakomodasi


berbagai macam corak ilmu pengetahuan dan mengklasifikasi mana yang tepat
dan benar untuk dijadikan batu loncatan keilmuan Islam. Hal ini yang kemudian
dikenal dengan Ijtihad-nya melalui Tarjih dan tajdid.

Jadi masalah modernitas Muhammadiyah tidak harus dipandang hanya


sebatas terciptanya hal baru yang kemudian di tawarkan dalam bentuk berbeda
terus menerus. Sebagaimana saya katakan dimuka modernisnya Muhammadiyah
ialah pada gerakan dan pemikiran yang direalisasikan kepada kehidupan sebagai
bentuk pelayanannya kepada umat dan bangsa.

Sebagaiamana ungkapan Abu Sa’id Ibn Abi al-Khayr: Pelayanan kepada


sesama adalah seluruh peribdatan. peribadatan terhadap Tuhan tidak dilakukan
dengan manik-manik tasbih, jubah kesalehan atau sajadah semata. (Seyyed
Hossein Nasr. Warisan Sufi.1.  hal: 11).  Secara garis besar ungkapan Abu Sa’id
ini jika di tarik sedikit kedepan menggambarkan bahwa itulah KH. ahmad Dahlan
dan seperti itulah Muhammadiyah yang tidak pernah lelah berjuang sepanjang
zaman.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://modernis.co/menguak-modernisasi-muhammadiyah/08/08/2019/
https://ibtimes.id/muhammadiyah-modernisasi-tanpa-liberalisasi/
https://www.gramedia.com/literasi/modernisasi/

Anda mungkin juga menyukai