Anda di halaman 1dari 28

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

PTK
“Pendidikan Dan Perubahan
Sosial Budaya, Modernisasi Dan
Pembangunan”

NURHASANAH 16138153
FAKHRUL ROSAL 16138138
A. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses, dimana proses


tersebut dapat berlangsung dimana dan kapan saja,
tidak hanya dalam lingkungan yang formal seperti di
sekolah atau kampus karena pendidikan tidak hanya
sekolah atau kuliah.
Oliva (1984:6) yang mengemukakan bahwa
curriculum can be conceived in a narrow way (as
subjects taught) or in a broad way as all the
experiences of learners, both in school and out,
directed by the school.
Landasan sosial budaya pendidikan mencakup
kekuatan sosial masyarakat yang selalu berkembang
dan berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Kekuatan tersebut dapat berupa kekuatan nyata dan
potensial yang berpengaruh dalam perkembangan
pendidikan dan sosial budaya seiring dengan
dinamika masyarakat.
Hunt (1975) mengemukakan: Study hits base social
and culture from education aims to supply teacher
with erudition that deepen about society and where
they alive and to help student teacher to detect that
explanation hits society and culture of vital
importance mean to realize about education
problem.
B. Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala


berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam
suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang
masa dalam setiap masyarakat.
Dinamika kehidupan manusia ada yang berlangsung lambat dan
cepat seperti:

Tipologi Perubahan
a.  Perubahan Siklus dan Linier
1)   Perubahan Siklus
2)   Perubahan Linier
b.  Evolusi dan Revolusi
c.  Perubahan Progresif dan Regresif
d.  Perubahan intended (diinginkan) dan
unintended (tidak diinginkan)
Faktor Penyebab Perubahan

a. Faktor-faktor internal, merupakan faktor-faktor


perubahan yang berasal dari dalam masyarakat,
misalnya:

1) Perubahan aspek demografi (bertambah dan


berkurangnya penduduk).
2) Konflik antar-kelompok dalam masyarakat
3) Terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan
(revolusi) dan
4) Penemuan-penemuan baru, yang meliputi:
• Discovery
• Invention
• Inovation
b. Faktor-faktor eksternal, atau faktor-faktor yang
berasal dari luar masyarakat, dapat berupa:

1)   Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, 


yang meliputi proses-proses difusi (penyebaran
unsur kebudayaan), akulturasi (kontak
kebudayaan), dan asimilasi (perkawinan
budaya)
2)   Perang dengan negara atau masyarakat lain,
dan
3)   Perubahan lingkungan alam, misalnya
disebabkan oleh bencana.
C. Modernisasi dan Pembangunan

Modernisasi merupakan proses menjadi modern.


Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya
yang kini. Sehingga, modernisasi dapat diartikan
sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang
kini ada, atau konteks masa sekarang. 
Menurut Samuel Huntington proses modernisasi mengandung
beberapa ciri pokok sebagai berikut:

Merupakan proses bertahap, dari tatanan hidup


yang primitif-sederhana menuju kepada tatanan
yang lebih maju dan kompleks
Merupakan proses homogenisasi.
Merupakan proses yang tidak bergerak mundur,
tidak dapat dihindarkan dan tidak dapat
dihentikan
Merupakan proses progresif
Merupakan proses evolusioner
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial
yang terarah dan terncana melalui berbagai macam
kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti
termaktub dalam pembukaan
Ada 2 paradigma  dalam pembangunan 
yaitu paradigma modernisasi dan
paradigma ketergantungan.
Pokok paradigma modernisasi adalah:
Pembangunan adalah suatu proses yang spontan, tidak dapat
dibalikkan dan menjadi sifat dari masing-masing negara
Pembangunan secara tersirat menuju ke differensiasi
struktural dan spesialisasi fungsional
Proses pembangunan dapat dibagi menjadi tahap-tahapan
yang berbeda, yang menunjukkan tingkat pembangunan
yang dicapai oleh setiap masyarakat
Pembangunan dapat dirangsang oleh persaingan ekstern
atau ancaman militer dan intern serta modernisasi sektor-
sektor tradisional
Pokok paradigma ketergantungan adalah sebagai berikut:

Rintangan-rintangan yang paling penting bagi


pembangunan bukan tidak adanya modal atau
kecekatan kewiraswataan. Hal-hal ini bersifat
ekstern bagi perekonomian yang kurang
berkembang
Proses pembangunan dianalisa dalam arti hubungan
antara kawasan-kawasan, yaitu pusat dan pinggiran
Kenyataan bahwa kawasan pinggiran itu kehilangan
hak atas surplusnya, pembangunan di pusat secara
tersirat. Berarti keterbelakangan di derah pinggiran.
D. Arah Perubahan Sosial Budaya

Westernisasi
Sekularisme
Konsumerisme
Konsumtivisme
Hedonisme
Kesenjangan sosial dan ekonomi
Munculnya berbagai perilaku menyimpang
E. Teori-Teori Perubahan Sosial Budaya

1) Teori orientasi nilai sosial budaya yang


dikembangkan oleh Kluckhohn dan Strodtbeck.
2) Teori Pattern
3) Teori Alisyahbana
4) Teori Max Weber
5) Teori Hegen
Keterkaitan Antara Pendidikan,
Perubahan Sosial Budaya, Modernisasi
Dan Pembangunan Dengan Bidang
Pendidikan Teknologi Kejuruan.
Implikasi dari perubahan suatu system budaya
yang dianut dalam masyarakat mengakibatkan
terjadinya pengaruh yang signifikan terhadap
nilai-nilai budaya tersebut dalam penyelenggaraan
pendidikan secara nasional. Sistem pendidikan
harus memperhatikan nilai-nilai budaya, karena
budaya yang ada akan menolong terjadinya
pembudayaan dalam proses pendidikan yang
diselenggarakan.
Pada zaman sekarang ini ada perubahan sosial yang
berjalan begitu cepat namun ada juga yang berjalan
dengan lamban, juga sangat berdampak pada
pendidikan, misalnya dengan bertambahnya
penduduk yang cepat maka perlu disediakan sekolah
untuk menampung siswa tersebut, sehingga sarana
pendidikanpun juga harus dibangun lebih banyak.
Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas
kebodohan dengan mewajibkan pendidikan dasar
sembilan tahun adalah satu upaya untuk
mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi.
Jika kita melihat perubahan sosial sebagai dampak
dari berkembangnya teknologi adalah dengan
sangat mudahnya mengakses internet yang bagi
masyarakat yang tidak agamis dapat digunakan
untuk hal-hal yang negatif, kita juga bisa
menyaksikan banyak kecurangan-kecurangan,
ketidak jujuran, dan banyak perbuatan negatif
yang bertentangan dengan norma agama Islam
sebagai dampak dari perubahan sosial, karenannya
sangat diperlukan sistem pendidikan yang dapat
mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk tidak
melakukan perbuatan tersebut.
Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial
terhadap pendidikan adalah dengan terus
dikembangkannya kurikulum yang mampu
menjawab tantangan perubahan, juga dampak
pada perubahan sistem manajemen pendidikan
yang berorientasi pada mutu (quality oriented),
yaitu akan peningkatan kualitas pembelajaran
yang berkelanjutan menujuk kepada pembelajaran
unggul sehingga menghasilkan output yang
berkualitas.
Berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial
terhadap pendidikan :

a. Dampak Positif
Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi
pendidikan adalah dapat meningkatkan taraf
pendidikan dalam kehidupan masyarakat
sehingga dapat menghasilkan manusia yang siap
menghadapi perubahan sosial tersebut.
Dampak Negatif
Sedangkan dari sisi negatif dari suatu perubahan
sosial terhadap pendidikan Islam adalah
ketidaksiapan pendidikan menerima perubahan
yang begitu cepat dan drastis, artinya lembaga
pendidikan harus lebih siap dalam menghadapi
perubahan sosial yang semakin berkembang dan
terus menerus berubah.
Jika dikaitkan dengan bidang kejuruan, kita
contohkan pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). SMK merupakan lembaga pendidikan yang
mempersiapkan lulusannya untuk memiliki
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang
akan menjadi bekal setelah menyelesaikan
pendidikan. Sehingga lulusan SMK memiliki bekal
sebagai job creator maupun sebagai worker, yang
berarti siap memasuki pasar kerja. Pendidikan
Menengah Kejuruan mengantisipasi kondisi ini
melalui penerapan sistem pendidikan dan
pelatihan Kejuruan
Dengan pemikiran ini, pembahasan tentang peran
pendidikan SMK terhadap perubahan sosial budaya
dalam era modernisasi dan pembangunan akan
melibatkan pembahasan SMK sebagai lembaga yang
menyiapkan specific human capital yang
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai