Anda di halaman 1dari 14

Perubahan

Sosial Dalam
Masyarakat
SOSIOLOGI
BAB & SUB BAB

1. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial


a. Perubahan Lambat (Evolusi) dan
Perubahan Cepat (Revolusi)
b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
c. Perubahan yang Dikehendaki dan
Perubahan yang Tidak Dikehendaki

2. Dampak Perubahan Sosial


a. Dampak Positif Perubahan Sosial
b. Dampakn Negatif Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial
a. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan yang saling mengikuti dengan lambat.
Dalam jenis perubahan sosial yang satu ini, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa ada rencana sebelumnya.
• Contohnya perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern.
•Inkeles salah satu ahli sosiologi, menggolongkan teori evolusi ini menjadi tiga bentuk, yakni:
a. Unilinear Theory of Evolution
Teori ini menjelaskan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan tertentu.
Tahapan tersebut berawal dari yang paling sederhana, kompleks, dan sempurna. Tokoh-tokoh yang menjadi pelopor
dari teori ini ialah August Comte dan Herbert Spencer.
b. Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap tertentu yang tetap. Menurut
Herbert Spencer, masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik
sifat maupun susunannya.
c. Multilined Theories of Evolution
Teori ini memfokuskan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap atau fenomena-fenomena perkembangan
tertentu dalam evolusi masyarakat
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
• Kata revolusi muncul pertama kali dalam teks politik di Italia pada abad ke-14 yang artinya
penggulingan pemerintahan.
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004) revolusi mempunyai arti sebagai suatu perubahan
yang terjadi secara cepat atau mendadak. Perubahan tersebut dianggap revolusi karena
mengubah sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan, hubungan
sosial dan lain sebagainya.
• Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi agar revolusi ini terjadi, diantaranya yakni:
1) Harus adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang pemimpin yang dapat memimpin dalam masyarakat.
3) Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat agar terjadi pergerakan
menuju perubahan.
4) Seorang pemimpin harus menunjuk-kan suatu tujuan pada masyarakat.
5) Adanya momentum untuk memulai suatu gerakan.
• Salah satu contoh suatu revolusi yakni yang dialami oleh indonesia pada saat pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
PERUBAHAN KECIL, adalah perubahan sosial dan budaya yang terjadi didaalam masyarakat tetapi
tidak memiliki dampak yang besar dan luas terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan kecil ini juga cenderung tidak melibatkan lembaga kemasyarakatan oleh sebab itu
pengaruhnya tidak signifikan.
Contoh Perubahan Kecil ini misalnya adalah perubahan terkait fashion, model pakaian, model
rambut dan lain sebagainya.
PERUBAHAN BESAR, adalah perubahan sosial yang memberi dampak besar, luas dan signifikan
terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Perubahan Besar ini cenderung melibatkan
lembaga kemasnyarakatan sehingga dampak perubahanya benar-benar nyata dimasyarakat.
Contohnya adalah, berubahnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang turut
mengubah sistem kepemilikan tanah, pola hubungan kerja, kekeluargaan, stratifikasi masyarakat
dan lain-lain.
Contoh lain adalah berkembangnya teknologi yang turut mengubah cara masyarakat dalam
berkomunikasi, cara bekerja dan lain sebagainya.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN adalah perubahan-perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin
satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu
perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent
of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan
dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio,
pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)atau untuk
mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program
keluarga berencana (KB).

PERUBAHAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN biasanya berupa perubahan


yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan
jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu
kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya,
perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.
Misalnya, kasus banjir bandang di Babupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dan
Kasus Gunung Merapi tahun 2010 di Yogyakarta. Timbulnya banjir
dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian
lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman
masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari
permukiman baru.
Dampak Perubahan
Sosial
a. Dampak Positif Perubahan Sosial
Dampak Positif Perubahan Sosial
1. Teknologi berkembang pesat
Salah satu dampak positif perubahan sosial yang paling menonjol adalah berkembangnya teknologi
dan menjangkau semua kalangan masyarakat. Akses informasi dan komunikasi juga jadi lebih cepat.
2. Berkembangnya industrialisasi
Sektor industri juga semakin berkembang, sehingga mampu membuka lapangan kerja baru dan
meningkatkan produktivitas dengan cepat, didukung alat dan teknologi canggih.
3. Munculnya nilai dan norma yang baru
Seiring dengan perkembangan zaman, maka akan muncul nilai dan norma yang baru sesuai dengan
zaman sekarang. Hal ini penting terutama norma-norma berkaitan dengan teknologi dan dunia digital.
4. Tingginya partisipasi politik
Akses informasi yang terbuka juga meningkatkan partisipasi publik di bidang politik dan
pemerintahan. Pemerintah yang terbuka dan transparan membuat masyarakat jadi lebih tertarik
dalam dunia politik.
5. Mobilitas sosial jadi lebih mudah
Peluang mobilitas sosial juga menjadi lebih mudah dan terbuka sehingga mempermudah
perpindahan penduduk. Hal ini didukung dengan berbagai jenis transportasi yang canggih dan
mudah diakses.
6. Berkembangnya lembaga sosial baru
Lembaga sosial baru juga kian berkembang, yang merupakan penerapan dari diferensiasi
struktural. Lembaga-lembaga sosial ini memungkinkan masyarakat untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan yang semakin kompleks.
7. Terwujudnya kesetaraan gender
Kesetaraan gender juga lebih terwujud seiring dengan perkembangan zaman. Kian banyak
masyarakat yang mendukung terciptanya kesetaraan gender, salah satu indikasinya ada banyak
tokoh wanita di bidang pemerintahan.
8. Pola pikir masyarakat semakin terbuka
Pola pikir masyarakat juga mengalami perubahan sosial menjadi semakin terbuka. Hal ini
dipengaruhi juga oleh faktor globalisasi, sehingga budaya dan pemikiran asing menjadi terserap dan
menyebabkan pola pikir kian terbuka.
b. Dampak Negatif Perubahan Sosial
1. Terjadinya guncangan budaya
Perubahan sosial dapat menyebabkan guncangan budaya atau cultural shock, yang merupakan
suatu kondisi ketika masyarakat mengalami kaget atau tidak biasa karena belum siap menerima
perubahan.
2. Meningkatkan budaya konsumtif
Seiring perkembangan zaman juga membuat masyarakat lebih meningkatkan budaya konsumtif
dan sikap konsumerisme, yakni gaya hidup berlebih-lebihan dan tidak sederhana.
3. Ancaman hilangnya identitas bangsa
Maraknya kebudayaan asing yang masuk di era globalisasi juga menimbulkan potensi ancaman
hilanganya identitas bangsa. Untuk itu harus dilakukan seleksi terhadap budaya asing yang masuk.
4. Terjadinya disorganisasi sosial
Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi sosial, yang merupakan proses
melemahnya nilai dan norma dalam suatu masyarakat akibat terjadinya perubahan.
5. Maraknya sikap individualisme
Sikap individualisme juga akan semakin marak di zaman modern seperti
sekarang. Adapun sikap individualisme adalah sikap yang hanya
mementingkan diri sendiri saja.
6. Berkembangnya konflik sosial
Banyak terjadi perselisihan dan konflik sosial budaya di kalangan
masyarakat. Hal ini disebabkan adanya perubahan yang tidak bisa disikapi
dengan baik oleh anggota masyarakat tersebut.
7. Terjadinya kesenjangan budaya
Perubahan sosial juga dapat menciptakan kesenjangan budaya atau cultural
lag, yang merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan
akibat terjadinya perubahan serta pergeseran kebudayaan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai