Anda di halaman 1dari 5

Perubahan Sosial

Setiap masyarakat, baik tradisional maupun modern akan selalu mengalami perubahan-perubahan
secara berkesinambungan. Dengan menggunakan akal dan pikirannya manusia mengadakan perubahan-
perubahan dengan menciptakan berbagai teknologi untuk memenuhi kebutuhannya yang sangat
kompleks dengan maksud untuk memperbaiki taraf hidupnya. Namun demikian kecepatan perubahan
itu antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak sama tergantung pada dinamika
masyarakatnya. Oleh karena itu kita mengenal beberapa bentuk perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan perubahan
kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa
rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini terjadi
melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya kehidupan masyarakat suku Kubu
di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara lambat, terutama dalam tempat tinggal dan mata
pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan
meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada yang tidak
direncanakan. Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan kekerasan. Dalam perubahan
cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki dan tindakan kekerasan sangat besar terjadi.

Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relative karena revolusi pun dapat memakan
waktu lama. Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan hubungan
antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Misalnya
revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.
Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah sebagai
berikut.

a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Maksudnya adalah
bahwa di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan
untuk mencapai keadaan yang lebih baik.

b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk
mengadakan perubahan.

c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat, untuk kemudian
merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.

d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan
dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.

e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah
tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.

3. Perubahan Kecil

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk
rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam
keseluruhannya.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-
lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi
masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi. Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris
menjadi masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat,
seperti terlihat dalam hubungan antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat
sangat akrab dan menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu
mengalami perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung rugi.

5. Perubahan yang Dikehendaki


Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Misalnya pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, atau mahasiswa.

Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial
(social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering
pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana
dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, jalan, dan lain-lain.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum,
serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak saudara. Pada umumnya sangat sulit
untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang tidak dikehendaki ini.

7. Perubahan Struktural

Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi
dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke nasional.

8. Perubahan Proses

Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan ini hanya merupakan
penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya adalah amandemen terhadap UUD 1945 yang
dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Amandemen yang dilakukan dengan
menghapus dan menambahkan beberapa pasal itu dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal
yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia saat sekarang ini
1. Perubahan Struktural

Perubahan struktural adalah perubahan yang mendasar yang terjadi di masyarakat sehingga
mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah adanya
perubahan sistem pemerintahan yang awalnya berbentuk monarki menjadi republik.

2. Perubahan Besar dan Kecil

Ini adalah perubahan besar ataupun kecil yang dapat menimbulkan pengaruh bagi masyarakat.
Perubahan besar misalnya, proses industrialisasi yang mengubah masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri. Sedangkan perubahan kecil misalnya, perubahan gaya berpakaian masyarakat
karena adanya pengaruh dari luar.

3. Perubahan Cepat dan Lambat

Perubahan cepat adalah social change yang terjadi dengan sangat cepat, atau yang biasanya disebut
dengan revolusi. Sedangkan perubahan lambat, adalah social change yang terjadi dalam waktu yang
sangat lama.

4. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki adalah social change yang terjadi karena direncanakan oleh anggota
masyarakat. Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki adalah social change yang terjadi tanpa
disengaja atau tanpa direncanakan terlebih dahulu.
Ada banyak sekali perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Salah satu contohnya
adalah cara manusia berkomunikasi jarak jauh. Bila dulu kita berkomunikasi jarak jauh menggunakan
telepon rumah atau wartel, sekarang kebanyakan sudah menggunakan telepon genggam.

Anda mungkin juga menyukai