Anda di halaman 1dari 7

D.

Bentuk Perubahan Sosial dan Budaya


Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dapat
dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Adapun bentuk – bentuk
perubahan sosial budaya menurut Soejono Soekanto (dalam Yuristia, 2017)
yang berpendapat bahwa perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk, yaitu:
1. Perubahan Dilihat dari Waktunya
Perubahan sosial yang terjadi mempunyai kecepatan atau waktu
yang berbeda – beda antara masyarakat satu dengan masyarakat yang
lain. Pada masyarakat tradisional tentunya kecepatan perubahan sosial
budayanya akan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat modern.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat modern lebih terbuka dan heterogen
dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Berikut bentuk perubahan
berdasarkan waktunya:
a. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan lambat dan perubahan cepat merupakan bentuk
dari perubahan sosial. Perubahan lambat atau evolusi merupakan
sebuah perubahan yang prosesnya memerlukan waktu yang lama.
Pada bentuk perubahan lambat, perubahan sosial budaya cenderung
tidak direncanakan dan terjadi secaara alamiah. Pada perubahan ini
biasanya terhadap perkembangan pada masyarakat lebih baik dan
terjadi secara sempurna dari perkembangan sebelumnya. Perubahan
yang baik ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat
itu senditi untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan – kebutuhan
hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu
misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem
transportasi, dan sistem perbaikan.
b. Perubahan Cepat (Revolusi)
Sedangkan perubahan cepat atau revolusi merupakan sebuah
perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat. Perubahan cepat
ini biasanya diawali dengan ketegangan atau konflik dalam
masyarakat. Misalnya, peristiwa terjadinya revolusi industry di
inggris, dimana terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa
mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi menggunakan
mesin. Kemudian adanya revolusi Perancis yang mengubah sistem
kerajaan menjadi sistem parlemen (Wiyono, Firmansyah, &
Ramadhan, 2022).
Setelah adanya revolusi industry terjadi perubahan pada sendi
atau dasar dari kehidupan masyarakat terutama pada lembaga
kemasyarakatan. Revolusi industry mengubah pola hubungan antara
buruh dan majikan, sistem kekeluargaan dan sebagainya. pada
dasarnya perubahan sosial budaya yang cepat atau revolusi dapat
terjadi tanpa direncanakan atau direncanakan terlebih dahulu.
2. Perubahan Dilihat dari Pengaruhnya
a. Perubahan Kecil
Perubahan kecil dan perubahan besar pada dasarnya
merupakan sebuah perbedaan yang sangat relative sama. Akan tetapi
terdapat perbedaan definisi antara keduanya. Perubahan kecil adalah
sebuah perubahan sosial budaya yang terjadi pada unsur structural
sosial dan kebudayaannya namun tidak membuat pengaruh langsung
dan sangat berarti pada sendi – sendi di dalam masyarakat.
Contohnya adalah perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan
lain sebagainya yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada
lembaga kemasyarakatan.
b. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada
unsur – unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat. Contohnya berupa pengelolaan pertanian
dengan pemakaian alat pertanian dari mesin (traktor) pada
masyarakat agraris merupakan perubahan yang dapat membawa
pengaruh besar. Contoh lainnya seperti terjadinya proses
industrilisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga –
lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya yakni hubungan
kerja sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan lainnya.
3. Perubahan Dilihat dari Perencanaannya
a. Perubahan yang Direncanakan (Planned Change)
Perubahan yang direncanakan merupakan sebuah perubahan
sosial budaya yang diperirakan serta direncanakan oleh pihak yang
memerlukan sebuah perubahan. Misalnya, perubahan yang dilakukan
oleh pemerintah melalui perundang – undangan untuk melarang
anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil. Contoh
dalam bidang kesehatan adalah seperti program imunisasi dasar
lengkap pada bayi untuk terhindar atau meningkatkan imunitas bayi
terhadap suatu penyakit (Wiyono, Firmansyah, & Ramadhan, 2022).
b. Perubahan Tidak Direncanakan (Unplanned Change)
Perubahan yang tidak direncanakan merupakan sebuah
perubahan sosial yang tidak direncanakan sebelumnya oleh pihak
yang melakukan sebuah perubahan (Wiyono, Firmansyah, &
Ramadhan, 2022). Ada juga yang menyebutkan bahwa perubahan
yang tidak ditencanakan ini adalah perubahan yang terjadi diluar
jangkauan pengawasan masyarakat. Bencana alam seperti gunung
meletus, gempa, banjir, dan lain sebagainya akan menyebabkan atau
membawa perubahan bagi masyarakat yang mengalaminya.
Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan terkadang terjadi
sebagai akibat perubahan yang direncanakan. Sebagai contoh,
perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan
sebuah perubahan yang direncanakan. Kemajuan dan penerapan
teknologi tersebut menguntungkan petani karena menghemat tenaga,
waktu dan biaya. Namun di sisi lain menimbulkan dampak yang
tidak direncanakan, misalnya banyak buruh tani yang kehilangan
pekerjaan karena tenaganya telah tergantikan oleh mesin. Selain iitu,
dampak lainnya adalah memudarnya nilai kegotongroyongan
masyarakat dalam mengerjakan lahan pertaniannya (Suparmita,
2021).
Menurut Susanto (1979: 193-197), pada umumnya perubahan sosial
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1. Social Evolution (Evolusi Sosial)
Evolusi sosial merupakan perkembangan yang gradual yaitu
karena adanya kerjasama harmonis atara manusia dan lingkungannya
sehingga evolusi ini memiliki beberapa bentuk, yaitu:
a. Comic Evolution
Merupakan taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan,
perkembangan bahkan kemunduran hidup manusia.
b. Organic Evolution
Evolusi ini ditemukan dalam bentuk survival of the fittest yaitu
perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya.
c. Mental Evolution
Evolusi mental ini diakibatkan oleh perubahan tekhnik dan
perubahan kebudayaan. Pengaruh teknologi biasanya terhadap
kelompok – kelompok sosial sendiri dengan akibat social group
evolution yang makin kompleks dan kebudayaan.
2. Social Mobility (Mobilitas Sosial)
Gerakan sosial adalah suatu keinginan akan perubahan yang
diorganisasikan. Sebab dari gerakan sosial adalah juga penyesuaian
diridengan keadaan (ekologi), yaitu karena didorong oleh keinginan
manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta
penggunaan dari penemuan – penemuan baru. Pada umumnya gerakan
sosial terbentuk apabila ada konsep yang jelas atau apabila konsep ini
mempunyai strategi yang jelas.
Suatu gerakan berakhir apabila idenya dirasa telah ditampung,
terwujudkan cita – citanya ataupun bila keadaan sudah berubah
kembali. Akibat dari mobilitas adalah adanya respond an stimulus
baru. Bahaya dari mobilitas yang berlangsung terlalu lama adalah
perubahan kepribadian yang terlalu banyak, ketidakstabilan dalam
masyarakat dan individunya, adanya lebih banyak stimulus daripada
perubahan yang nyata, yaitu karena perubahan hanya menjadi slogan
ataupun stimulasi yang tidak diwujudkan,
3. Social Revolution (Revolusi Sosial)
Pada umumnya revolusi didahului oleh adanya ketidakpuasan
daei golongan – golongan tertentu. Biasanya telah didahului oleh
tersebarnya suatu ide baru. Saat pecahnya suatu revolusi ditandai oleh
adanya terror. Tidak semua revolusi berhasil, kekuatan – kekuatan
revolusi itu sendiri karena adanya iri hati satu sama lain ataupun tidak
adanya konsep yang jelas mengenai pembangunan setelah revolusi.
Dilihat dari segi sosialnya, maka suatu revolusi dipecah apabila di
dalam suatu masyarakat faktor disorganisasi adalah lebih besar
daripada faktor reorganisasi ataupun bila faktor – faktor adaptif adalah
lebih kecil daripada faktor – faktor nonadaptif (Rizam, 2018).
SOAL
1. Suatu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi pada unsur structural
sosial dan kebudayaan namun tidak membuat pengaruh secara langsung
adalah …
a. Perubahan Kecil
b. Perubahan Lambat (Evolusi)
c. Perubahan yang Direncanakan
d. Perubahan Besar
e. Perubahan Cepat (Revolusi)
2. Yang bukan merupakan bentuk perubahan sosial budaya menurut Soejono
Soekanto adalah …
a. Perubahan yang Direncanakan (Planned Change)
b. Perubahan yang dikehendaki (Intended Change)
c. Perubahan Kecil
d. Perubahan Lambat (Evolusi)
e. Perubahan yang Tidak Dikehendaki (Unplanned Change)

Kunci Jawaban:

1. A
2. B

DAFTAR PUSTAKA

Rizam, M. M. (2018). Generasi Milenial Madura (Potret Perubahan Sosial -


Budaya). Duta Media Publishing.
Suparmita, N. (2021). Buku Pedoman Guru. Bandung: Nilacakra.
Wiyono, H., Firmansyah, H., & Ramadhan, I. (2022). Perubahan Sosial Budaya.
Klaten: Penerbit Lakeisha.

Anda mungkin juga menyukai