0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya menurut beberapa ahli. Terdapat tiga jenis perubahan yaitu evolusi, revolusi, dan perubahan kecil besar. Dokumen juga membedakan perubahan berdasarkan waktu, pengaruh, dan perencanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya menurut beberapa ahli. Terdapat tiga jenis perubahan yaitu evolusi, revolusi, dan perubahan kecil besar. Dokumen juga membedakan perubahan berdasarkan waktu, pengaruh, dan perencanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya menurut beberapa ahli. Terdapat tiga jenis perubahan yaitu evolusi, revolusi, dan perubahan kecil besar. Dokumen juga membedakan perubahan berdasarkan waktu, pengaruh, dan perencanaan.
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Adapun bentuk – bentuk perubahan sosial budaya menurut Soejono Soekanto (dalam Yuristia, 2017) yang berpendapat bahwa perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu: 1. Perubahan Dilihat dari Waktunya Perubahan sosial yang terjadi mempunyai kecepatan atau waktu yang berbeda – beda antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Pada masyarakat tradisional tentunya kecepatan perubahan sosial budayanya akan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat modern. Hal tersebut dikarenakan masyarakat modern lebih terbuka dan heterogen dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Berikut bentuk perubahan berdasarkan waktunya: a. Perubahan Lambat (Evolusi) Perubahan lambat dan perubahan cepat merupakan bentuk dari perubahan sosial. Perubahan lambat atau evolusi merupakan sebuah perubahan yang prosesnya memerlukan waktu yang lama. Pada bentuk perubahan lambat, perubahan sosial budaya cenderung tidak direncanakan dan terjadi secaara alamiah. Pada perubahan ini biasanya terhadap perkembangan pada masyarakat lebih baik dan terjadi secara sempurna dari perkembangan sebelumnya. Perubahan yang baik ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat itu senditi untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan – kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbaikan. b. Perubahan Cepat (Revolusi) Sedangkan perubahan cepat atau revolusi merupakan sebuah perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat. Perubahan cepat ini biasanya diawali dengan ketegangan atau konflik dalam masyarakat. Misalnya, peristiwa terjadinya revolusi industry di inggris, dimana terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi menggunakan mesin. Kemudian adanya revolusi Perancis yang mengubah sistem kerajaan menjadi sistem parlemen (Wiyono, Firmansyah, & Ramadhan, 2022). Setelah adanya revolusi industry terjadi perubahan pada sendi atau dasar dari kehidupan masyarakat terutama pada lembaga kemasyarakatan. Revolusi industry mengubah pola hubungan antara buruh dan majikan, sistem kekeluargaan dan sebagainya. pada dasarnya perubahan sosial budaya yang cepat atau revolusi dapat terjadi tanpa direncanakan atau direncanakan terlebih dahulu. 2. Perubahan Dilihat dari Pengaruhnya a. Perubahan Kecil Perubahan kecil dan perubahan besar pada dasarnya merupakan sebuah perbedaan yang sangat relative sama. Akan tetapi terdapat perbedaan definisi antara keduanya. Perubahan kecil adalah sebuah perubahan sosial budaya yang terjadi pada unsur structural sosial dan kebudayaannya namun tidak membuat pengaruh langsung dan sangat berarti pada sendi – sendi di dalam masyarakat. Contohnya adalah perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain sebagainya yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. b. Perubahan Besar Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur – unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya berupa pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang dapat membawa pengaruh besar. Contoh lainnya seperti terjadinya proses industrilisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga – lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya yakni hubungan kerja sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan lainnya. 3. Perubahan Dilihat dari Perencanaannya a. Perubahan yang Direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan merupakan sebuah perubahan sosial budaya yang diperirakan serta direncanakan oleh pihak yang memerlukan sebuah perubahan. Misalnya, perubahan yang dilakukan oleh pemerintah melalui perundang – undangan untuk melarang anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil. Contoh dalam bidang kesehatan adalah seperti program imunisasi dasar lengkap pada bayi untuk terhindar atau meningkatkan imunitas bayi terhadap suatu penyakit (Wiyono, Firmansyah, & Ramadhan, 2022). b. Perubahan Tidak Direncanakan (Unplanned Change) Perubahan yang tidak direncanakan merupakan sebuah perubahan sosial yang tidak direncanakan sebelumnya oleh pihak yang melakukan sebuah perubahan (Wiyono, Firmansyah, & Ramadhan, 2022). Ada juga yang menyebutkan bahwa perubahan yang tidak ditencanakan ini adalah perubahan yang terjadi diluar jangkauan pengawasan masyarakat. Bencana alam seperti gunung meletus, gempa, banjir, dan lain sebagainya akan menyebabkan atau membawa perubahan bagi masyarakat yang mengalaminya. Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan terkadang terjadi sebagai akibat perubahan yang direncanakan. Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan. Kemajuan dan penerapan teknologi tersebut menguntungkan petani karena menghemat tenaga, waktu dan biaya. Namun di sisi lain menimbulkan dampak yang tidak direncanakan, misalnya banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaan karena tenaganya telah tergantikan oleh mesin. Selain iitu, dampak lainnya adalah memudarnya nilai kegotongroyongan masyarakat dalam mengerjakan lahan pertaniannya (Suparmita, 2021). Menurut Susanto (1979: 193-197), pada umumnya perubahan sosial diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1. Social Evolution (Evolusi Sosial) Evolusi sosial merupakan perkembangan yang gradual yaitu karena adanya kerjasama harmonis atara manusia dan lingkungannya sehingga evolusi ini memiliki beberapa bentuk, yaitu: a. Comic Evolution Merupakan taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan, perkembangan bahkan kemunduran hidup manusia. b. Organic Evolution Evolusi ini ditemukan dalam bentuk survival of the fittest yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya. c. Mental Evolution Evolusi mental ini diakibatkan oleh perubahan tekhnik dan perubahan kebudayaan. Pengaruh teknologi biasanya terhadap kelompok – kelompok sosial sendiri dengan akibat social group evolution yang makin kompleks dan kebudayaan. 2. Social Mobility (Mobilitas Sosial) Gerakan sosial adalah suatu keinginan akan perubahan yang diorganisasikan. Sebab dari gerakan sosial adalah juga penyesuaian diridengan keadaan (ekologi), yaitu karena didorong oleh keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan dari penemuan – penemuan baru. Pada umumnya gerakan sosial terbentuk apabila ada konsep yang jelas atau apabila konsep ini mempunyai strategi yang jelas. Suatu gerakan berakhir apabila idenya dirasa telah ditampung, terwujudkan cita – citanya ataupun bila keadaan sudah berubah kembali. Akibat dari mobilitas adalah adanya respond an stimulus baru. Bahaya dari mobilitas yang berlangsung terlalu lama adalah perubahan kepribadian yang terlalu banyak, ketidakstabilan dalam masyarakat dan individunya, adanya lebih banyak stimulus daripada perubahan yang nyata, yaitu karena perubahan hanya menjadi slogan ataupun stimulasi yang tidak diwujudkan, 3. Social Revolution (Revolusi Sosial) Pada umumnya revolusi didahului oleh adanya ketidakpuasan daei golongan – golongan tertentu. Biasanya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. Saat pecahnya suatu revolusi ditandai oleh adanya terror. Tidak semua revolusi berhasil, kekuatan – kekuatan revolusi itu sendiri karena adanya iri hati satu sama lain ataupun tidak adanya konsep yang jelas mengenai pembangunan setelah revolusi. Dilihat dari segi sosialnya, maka suatu revolusi dipecah apabila di dalam suatu masyarakat faktor disorganisasi adalah lebih besar daripada faktor reorganisasi ataupun bila faktor – faktor adaptif adalah lebih kecil daripada faktor – faktor nonadaptif (Rizam, 2018). SOAL 1. Suatu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi pada unsur structural sosial dan kebudayaan namun tidak membuat pengaruh secara langsung adalah … a. Perubahan Kecil b. Perubahan Lambat (Evolusi) c. Perubahan yang Direncanakan d. Perubahan Besar e. Perubahan Cepat (Revolusi) 2. Yang bukan merupakan bentuk perubahan sosial budaya menurut Soejono Soekanto adalah … a. Perubahan yang Direncanakan (Planned Change) b. Perubahan yang dikehendaki (Intended Change) c. Perubahan Kecil d. Perubahan Lambat (Evolusi) e. Perubahan yang Tidak Dikehendaki (Unplanned Change)
Kunci Jawaban:
1. A 2. B
DAFTAR PUSTAKA
Rizam, M. M. (2018). Generasi Milenial Madura (Potret Perubahan Sosial -
Budaya). Duta Media Publishing. Suparmita, N. (2021). Buku Pedoman Guru. Bandung: Nilacakra. Wiyono, H., Firmansyah, H., & Ramadhan, I. (2022). Perubahan Sosial Budaya. Klaten: Penerbit Lakeisha.