Anda di halaman 1dari 8

MAJAS (GAYA BAHASA)

A. PENGERTIAN MAJAS

Majas (gaya bahasa) merupakan bahasa kias dan indah yang digunakan untuk
meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal
tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Majas digunakan dengan tujuan
mempercantik susunan kalimat dan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu mencitapkan
keindahan tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

B. MACAM-MACAM MAJAS

Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. Majas perbandingan
2. Majas pertentangan
3. Majas pertautan
4. Majas penegasan (Perulangan)

1) Majas perbandingan

Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk mengunggkapkan sesuatu


dan menbandingkannya dengan sesuatu yang lain. Majas perbandingan terdiri atas :

a) Majas metafora
Majas metafora adalah majas untuk membandingkan suatu benda yang sifatnya sama
atau hamper sama secara implisit, tanpa menggunakan kata pembanding. Majas
metafora menggunakan kata atau kelompok kata bukan dengan arti sesungguhnya,
melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh :
Dewi malam telah muncul dari balik awan
Para teroris itu sedang berada di meja hijau
Raha siang keluar dari ufuk timur
Anita adalah bintang kelas di sekolahnya.
Tersangka korupsi itu dipastikan tinngal dijeruji bersi.
Soepriyadi gugur di pertempuran itu sebagai bunga bangsa.
Kelakuan buruknya menjadi buah bibir di masyrakat.
Janganlah menebang paru-paru dunia, apalagi menghabiskannya.
Dia adalah anak emas di keluarganya.
Si lintah darat itu mendapat azab yang sangat pedih sebelum dia meninggal
dunia.

b) Majas personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda yang tidak hidup tetapi
diibaratkan seolah-olah menjadi hidup dan memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
Badai itu mengamuk hingga rumah porak-poranda
Ombak itu indah, berkejar-kejaran ke tepi pantai
Kursi ini menjerit saat diduduki
Angin berbisik-bisik menyampaikan salamku kepadanya.
Langit pun turut menangis menyaksikan peristiwa itu.
Suara keras itu membangunkan aku dari tidur yang lelap
Hanya bulan yang menemani di malam yang sendu ini
Surat itu datang ketika aku sedang berada dilur
Kota ini diselimuti oleh asap-asap yang sangat pekat
Nyiur melambai-lambai ditiup angina
c) Majas alegori
Majas alegori adalah majas perbadingan yang menyatakan dengan cara melaui kiasan
atau penggambaran yang bertautan satu dan yang lainnya, dimana perbandingan itu
membentu satu kesatuan utuh.
Contoh:
Kita semua terlahir bagai selembar kertas putih. Tanpa noda, tanpa coretan
sedikitpun. Maka foreskin tinta pada serasi pada kertas putih agar
menghasilkan coretan yang indah. Begitu halnya orang tua yang diwajibkan
untuk memberikan pendidikan serta mengajarkan anak agar ia menjadi orang
yang berguna suatu hari kelak
Dunia ini laksana tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap orang
yang memandangnya. Sungguh menakjubkan dan begitu indah. Namun,
lambat laun ia akan menguning, kering, dan hingga akhirnya musnah.
Waktu laksana pedang yang tajam, bila seseorang memainkannya dengan
teliti, maka ia akan berguna. Namun, jika seseorang ceroboh memainkannya,
ia akan mendatangkan musibah.
Otak manusia bagai mata pisau. Semakin diasah, ia akan menjadi semakin
tajam dan membuatnya kian disegani orang. Tetapi ketika dibiarkan tergeletak
begitu saja, lambat laun ia akan tumpul, mengarat, dan tak lagi menyilaukan.
Menjalani kehidupan berumah tangga, sama seperti mengarungi samudera
dengan sebuah bahtera. Kadang kali, kita akan menyaksikan indahnnya
panorama lautan yang begitu mempesona, tapi tak jarang pula hantaman
ombak dan badai menerpa dan membuat guncangan dahsyat ke tubuh kita.
d) Majas simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda secara
eksplisit menggunakan kata pembanudng (laksana, umpama, seperti, bagaikan, dll.)
yang dimaksud membandingkan secara ekspilisit adalah perbandingan yang diikuti
langsung dengan pemaknaannya. Jadi, pada majas ini akan diterangkan langsung sisi
kesamaan dua benda yang dibandingkan.
Contoh :
Persaudaraan kami layaknya rantai yang kuat.
Matamu indah seperti bintang kejora yang bercahaya
Otaknya encer seperti air yang mengalir tanpa henti.
Rumahku berantakan bagai kapal pecah.
Dia selalu mengikutiku seperti perangko yang selalu menempel di surat.
Wajahnya bening laksana embun dipagi hari
Rumahnya bak istana yang sangat megah.
Hatinya bak gurun pasir yang kering kerontang.
Wataknya keras seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
Kerjanya seperti esin yang tidak pernah berhenti.
e) Majas asosiasi (perumpamaan)
Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda tetapi
sengaja dianggap sama yang disampaikan secara implisit (makna tidak dijelaskan oleh
penutur tetapi diartikan sendiri oleh lawan bicara)
Kedua wanita itu bagai pinang dibelah dua
Semangatnya seperti baja
Para penguasa itu seperti kacang lupa akan kulitnya
Wajahnya bagaikan mayat
Tekadnya laksana gunung karang.

2) Majas pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan
dengan yang sebenarnya. Majas pertentangan terdiri atas :
a) Majas hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang mengandung pertanyaan yang melebih-lebihkan
keadaan sebenarnya.
Contoh :
Air matanya menganak sungai
Harga bahan makanan pokok meroket keluar angkasa
Dinginnya mala mini membekukan seluruh tubuhku
Kata-katanya menusuk hatiku.
Hendri memiliki kemampuan berhitung secepat kilat.
Suaranya menggelegar memecah alam
Tangisannya terdengar sampai ujung dunia.
Kepalaku terasa sakit seperti mau pecah.
Manis wajahnya mengalahkan segudang gula pasir
Ketampanannya memikat gadis di jagad raya ini
b) Majas litotes
Majas litotes adalah majas yang mengurangi atau mengecil-ngecilkan keadaan yang
sebenarnya
Contoh:
Silahkan menikmati makanan yang seadanya ini
Di hari ulang tahunmu ini, terimalah hadiah yang tidak seberapa ini
Aku hanya memiliki motor butut ini
Dibalik bilik kumuh inilah aku dilahirkan ibuku tercinta
Hanya usaha kecil ini yang bisa membuat keluargaku bahagia
Aku harap kamu mau menerima bantuanku yang tak seberapa ini
Hadirlah ke pesta kecil-kecilan di rumahku nanti malam
Kain lusuh ini mungkin berguna untukmu di kemudian hari
Wajahku yang tak seberapa ini, tak panas rasanya disandingkan dengan
pangeran setampan dia
Aku hanya gadis kecil yang bermimpi menjadi presiden
c) Majas ironi
Majas ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir
Contoh :
Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam
Tulisanmu rapi sekali seperti tulisan dokter
Idemu benar-benar birlian sampai kami tak bisa memahaminya
Bagus sekali ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati
Suaramu sangat merdu seperti kaset kusut.
Wajahmu tampak berkarakter dengan make-up, aku sampai ngeri melihatnya.
Bagus sekali nilai raport-mu yang dihiasi dengan banyak angka merah
Tubuhmu indah seperti jalanan yang nyaris tanpa lekukan
Wah, enak sekali masakanmu, semuanya asin dan pedas
Bajumu sangat bersih, sampai aku tak bisa melihat warna aslinya
d) Majas antithesis
Majas antithesis adalah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang
berlawanan arti.
Contoh:
Sahabat harus berbagi suka dan duka
Tua muda ikut meramaikan festival itu
Miskin kaya, cantik buruk sama saja dihadapan tuhan
Setiap manusia memiliki kekuangan dan kelebihan masing-masing
Bahasa dapat menunjukkan tinggi rendahnya suatu bangsa.
Hidup matinya manusia ditangan tuhan
Kita harus bersyukur atas banyak sedikitnya rejeki yang kita terima
Naik turunnya harga BBM sangat berpengaruh pada harga kebutuhan pokok.
Bersih kotornya kelas tergantung dari bagaimana siswa menjaganya
Kehidupan dipenuhi dengan kesedihan dan kebahagian
e) Majas paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengungkapkan dua hal yang bertentangan dalam
sebuah kalimat , tetapi keduanya memiliki suatu nilai kebenaran.
Contoh:
Jiwa harus tetap muda meski usia sudah tua.
Tokonya ramai dikunjungi banyak konsumen namun keuntungannya masih
sepi
Kemajuan teknologi membuat orang-orang mengalami kemunduran nilai
sosial
Meski cuaca panas tapi pikiran harus tetap dingin
Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini
3) Majas pertautan
Majas pertautan adalah jenis majas yang berisi kata yang bertaut dan berasosiasi
dalam sebuah kalimat.
Majas pertautan terdiri atas :
a) Majas metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai ciri atau label dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut
Contoh:
Ibu guru menulis dengan snowman. (spidol)
Aqua menjadi pilihan pertama saat dilanda haus di siang hari. (air)
Dia Nampak lebih cantik dengan menggunakan wardah. (kosmetik)
Setiap pagi, ayah selalu membaca kompas dengan ditemani burung beonya.
(Koran)
Ayah membeli Honda baru untuk kakak, (motor)
Adik sedang menonton doraemon. (kartun)
Pencuri itu mencuri Toshiba (televisi)
Andai aku punya uang pasti sudah kubeli acer. (laptop)
Minggu ini aku ingin membeli Samsung galaxy. (HP)
Ibu keramas dengan dove. (shampoo)

b) majas eufemisme
majas eufemisme adalah majas perbandingan yang melukiskan suatu benda dengan
kata-kata yang lebih halus dan sopan untuk menggantikan akta yang dianggap lebih
kasar.
Contoh:
Parmuwisma pekerjaan hina
Pramusaji itu melayani pelanggan dengan ramah
Banyak orang baru tahu jika dia adalah seorang tuna netra
Sudah sebulan ia menjadi tuna karya
Rahayu bekerja sebagai seorang pramuniaga di Bandar lampung
Lelaki penyandang tuna rungu itu berkomunikasi dengan isyarat tangan.
Karena banyak peraturan yang dilanggarnya, maka polisi itu kini dibebas
tugaskan
Para wanita tua susila terjaring operasi pekat tadi malam
Kakek kini menjadi seorang tuna rungu
Anak-anak tuna grahita disejolahkan pemerintah disekolah luar biasa.
c) Majas ellipsis
Majas ellipsis adalah majas yang didalamnya terdapat penghilangan kata atau kalimat:
Contoh:
Kami kerumah nenek
Para pekerja itu ke pabrik setiap harinya
Kucing itu mencuri ikan
Dino ke tempat les bimbingan belajar selepas pulang sekolah
Paman dan bibi baru saja dari desa pagi ini.
Susi menjahit di depan rumah
Vino memayungi adiknya
Yang memakai baju merah itu adalah adikku
Ibu dari pasar membawa buah-buahan
Mereka akan ke bali
d) Majas sinekdoke
Majas sinekoke adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau seabliknya. Majas sinekdoke menjadi dua yaitu sebagai
berikut,
a. Majas pars pro toto adaah majas yang mengungkapkan sebagaian untuk
menyatakan keseluruhan
Kecantikannya telah berhasil mencuri hatiku
Keserakahan akan kekuasaaan telah membutakan hatinya
Perkepala dikenai biaya sebesar Rp. 50.000 untuk tiap kali memasuki
wahana bermin itu,
Tak akan lagi menginjakkan kakiku dirumahmu
Mendengar suaranya saja aku sudah merinding
b. Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan untuk
menyatakans sebagian
Kaum wanita memperingati hai kartini
Indonesia akan memilih idolanya
SMA Nusa Bangsa memenangkan lomba cerdas cermat
Indonesia mendapatkan mendali emas pada perlombaan olimpiade
matematika nasional
Aku sudah melewati bulan maret, febuari, dan januari
c. Majas alusio
Majas alusio adalah majas yang umumnya menggunakan peribahasa/ majas
yang artinya diketahui umum
Contoh:
Aku sudah muak dengan ucapan tong kosongmu itu
Penurunan harga BBM itu ternyata hanya sekedar kabar burung
Tingkahnya seperti air didaun talas
Ternyata orang itu memang tua-tua keladi, sudah banyak gadis yang
dia nikahi
Saya tahu siswa yang lempar batu sembunyi tangan
4) Majas penegasan
Majas penagasan adalah majas yang menggunakan diksi yang bermakna
mengegaskan sesuatu
a) Majas pleonasme
Majas penegasan adalah majas yang menggunakan kata-kata yang sudah dimaklumi
sebagai bentuk penegasan
Contoh :
Mari naik keatas agar dapat melihat pemandangan
Aku menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepalaku sendiri
Mereka turun ke bawah untuk melihat barangnya yang jatuh
Ayah memajukan mobilnya ke depan untuk menghindari tubrukan
Budi sudah ditinggal oleh ibunya sejak dari kecil
Para bapak-bapak sekalian diharapkan untuk mengisi formulir
Para pelajar yang sedang tawuran mundur ke belakang saat polisi datang
Menara kota itu menjulang tinggi ke langit
Rita riang gembira melihat ayahnya pulang dari Jakarta
Sopir iru menepikan kendaraannya ke samping
b) Majas klimaks
Majas klimaks adalah majas yang menyatakan sesuatu hal yang semakin meningkat
kepteningannya dari sebelumnya
Contoh:
Matematika telah dipelajari mulai dari SD, SMP, dan SMA
Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur maupun Presiden,
memiliki kedudukan yang sama di hadapan tuhan
Petani, buruh, karyawan, dan pengusaha adalah penggerak roda ekonomi
dalam negeri kita,
Upacara pramuka dihadiri berbagai tingkatan dari siaga, penggalang, penegak,
pendesa
Semoga kau menjadi kebanggan keluarga, bangsa, dan bernegara
c) Majas antiklimas
Majas antiklimaks adalah majas yang menyatakan suatu hal yang menurun
kepentingan dari sebelumnya
Contoh :
Bapak kepala sekolah, para guru, dan murid-murid sudah hadir dilapangan
upacara
Parkir halaman dengan penuh kendaraan, mulai dari mobil, motor, dan sepeda
milik para pengunjung
Ajang pencarian bakat ini bisa diikuti oleh orang dewasa, remaja, dan anak-
nak
Di kota, desam hingga pelosok kampong semua orang merayakan HUT RI.
Jangans seribu, seratus, serupiah pin tidak ada.

d) Majas repetisi
Majas repetisi adalah majas yang menggunakan perulangan kata-kata sebagai bentuk
penegasan
Contoh:
Aroma bunga, aroma buah, dan aroma tumbuhan segar memenuhi ruangan ini
Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga
bangsaku
Disini aku merasa tenteram, disini aku merasa senang, disini aku merasa
bahagia, di desaku yang amat ku cintai.
Hatiku sangat kecewa, hatiku sangat pilu , hatiku sangat terluka, mendengar
semua perkataamu itu.
Setiap hari, setiap waktu , setiap saat, setiap saat aku ingin selalu bersama
keluargaku dalam keadaan apapun
e) Majas asonansi
Majas asonansi adalah majas yang berwujud perulangan vocal pada suatu kata atau
beberapa kata.
Contoh :
Gelap kerap menatap lelap
Salam rindu di malam minggu
Melepaskamu dari mimpiku, menyejukanku dalam batinmu
Segala ada menekan dada
Harum sekuntum bunga rahasia
f) Majas anafora
Majas anafora adalah majas perulangan pada kata pertama di setiap baris
Contoh:
Indahnya dunia membuatku terlena, indahnya dunia membuat ku lupa,
indahnya dunia nyatanya hanya sementara
Kini semua telah berubah, kini semua semakin dau kini semua semakin
terasah

Anda mungkin juga menyukai