Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

KELAS XI
MITIGASI BENCANA

NAMA : Febrya Bagus Saputra


KELAS : XI-4
TANGGAL : 5 April 2021

A. Petunjuk
Untuk mempelajari materi Mitigasi Bencana, buka lah link Youtube berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=FZaJNAyXJs0&t=14s

https://www.youtube.com/watch?v=qjtEmeOYi30&t=5s

B. Tugas

1. Identifikasilah gambar–gambar di bawah ini, kemudian rumuskanlah konsep


bencana dengan bahasa sendiri dan tentukan penanggulangan bencana yang tepat!

a. Konsep bencana:
Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
masyarakat atau penduduk yang bisa disebabkan oleh faktor alam dan non-
alam maupun oleh manusia itu sendiri sehingga dapat menyebabkan korban
jiwa, rusaknya lingkungan dan masih banyak lagi.
b. Penanggulangan

Bencana Banjir

1. Menjaga lingukungan sekitar

2. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai


3. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi

4. Buanglah sampah pada tempatnya

5. Rajin Membersihkan Saluran Air

Gempa Bumi

1. Membuat tempat berlindung tahan gempa.


2. Ketahui cara melakukan evakuasi mandiri.
3. Pahami status peringatamn dini.
4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan.
5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap-siap menghadapi bencana.

Gunung Meletus

1. Tidak Berada di Lokasi Radius yang Telah Ditentukan.

2. Tidak Berada di Lembah dan Daerah Aliran Sungai.

3. Hindari Tempat Terbuka.

4. Gunakan Masker atau Kain Basah.

5. Memakai Pakaian Tertutup.

Kebakaran hutan:

1. Hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang.
Angin yang bertiup kencang akan berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat
dan menyebabkan kebakaran.

2. Berikan jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 50 kaki dan
sejauh 500 kaki dari hutan. Hal itu untuk menghindari risiko api menjalar ke
tempat yang tidak diinginkan.

3. Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi
jika masih menyala yang berisiko memicu terjadinya kebakaran.

4. Tidak membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran.

5. Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan untuk mengecek api sudah


benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat itu. Perhatikan juga tidak ada
barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya.

2. Carilah dan cocokkanlah pernyataan dan jawaban!

PERNYATAAN JAWABAN

1. Hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi a. Kebakaran


permukaan bumi kawasan tersebut (e)

2. Gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan b. Tornado


oleh macam-macam gangguan di dasar samudra (j)
3. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan c. La nina
tidak dapat di prediksi(g)

4. Turunnya hujan selama empat jam dengan intensitas d. Puting beliung


tinggi dan terjadinya penurunan massa tanah (f)

5. Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut e. Banjir


dan arus laut yang bersifat merusak(Abrasi)

6. Aktivitas vulakanik yang dikenal dengan istilah erupsi f. Tanah longsor


(i)

7. Putaran udara yeng bergerak cepat dan berbentuk g. Gempa bumi


corong spiral yang berkaitan erat dengan pertumbuhan
awan badai dengan kecepatan mulai 72 km / jam
sampai 400 km/jam (b)

8. Situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti h. Puting beliung


rumah/permukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-
lain yang dilkalian api yang menimbulkan korban
dan/atau kerugian (a)

9. Suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka i. Letusan gunung


laut di Kawasan Timur Ekuator di Lautan Fasifik (c)
api

10. Angin kencang yang datang secara tiba-tiba, j. Tsunami


mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit) (d)
3. Perhatikanlah peta indeks rawan bencana berikut!

Kelompokkan daerah-daerah yang termasuk dalam pembagian tingkat rawan bencana!

Tingkat Rawan Tingkat Rawan Tingkat Rawan


Tinggi Sedang Rendah
Aceh Sebagian NTB Daerah Papua
(Tidak semua,
tapi mayoritas
tingkat rawan
rendah)
Sumatera Utara Sebagian
Maluku bagian
timut
Maluku Utara Sebagian
Sulawessi
Tengah
Papua Barat Sebagian
Kalimantan
Barat, Tengah
dan Timur
Sulawesi Barat Sebagian
Papua
Maluku Sebagian
Sumatera Utara
Sulawesi Utara Sebagian Riau

Sulawesi
Selatan
Riau
Sumatera Barat

Jambi

Bengkulu

Sumatera
Selatan
Kep. Bangka
Belitung
Lampung

DKI Jakarta

Jawa Tengah

Sulawesi
Tenggara
Bali

NTT

Jawa Timur

Banten

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Barat

4. Apa yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana?

Posisi Indonesia di Pertemuan Tiga Lempeng Tektonik Dunia

Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu


Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia
bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa
Tenggara, sedangkan dengan Lempeng Pasific berada di utara Papua dan Maluku
Utara.

Di sekitar lokasi pertemuan lempeng inilah terjadi akumulasi energi tabrakan


hingga sampai suatu titik lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan
energi dan akhirnya energi tersebut akan dilepas dalam bentuk gempa bumi.
Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan
akibat percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction. Besarnya
dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal di
antaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan
tanah di lokasi bangunan dan kualitas bangunan.

Indonesia Berada di Jalur Pasific Ring of Fire

Indonesia merupakan bagian dari jalur The Pasific Ring of Fire (Cincin Api
Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. Cincin Api
Pasifik ini membentang di antara subduksi maupun pemisahan Lempeng Pasifik
dengan Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara dan
Lempeng Nazca yang bertabrakan dengan lempeng Amerika Selatan.

Jalur ini membentang mulai dari pantai barat Amerika Selatan, terus ke pantai barat
Amerika Utara, lalu melingkar ke Kanada, semenanjung Kamsatschka, Jepang,
melewati Indonesia, Selandia baru dan kepulauan di Pasifik Selatan.

Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan 80% dari gempa bumi terbesar di dunia
terjadi di sepanjang Cincin Api. Berikutnya wilayah paling seismik (5-6% dari
gempa bumi dan 17% dari gempa bumi terbesar di dunia) adalah :

1. Sabuk Alpide, yang membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya,


Mediterania, dan keluar ke Atlantik.
2. Mid-Atlantic Ridge adalah sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.

Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan timur laut berbatasan
langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide Selatan dan barat
dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor yang terkenal dan sangat aktif.

5. Lengkapilah tabel lembaga dan tugasnya terkait dengan kebencanaan berikut ini!

No Logo Nama Lembaga Tugas


1. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Nasional)

BNPB mempunyai tugas :


a. memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana
yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi,
dan rekonstruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
d. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
e. menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
h. menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
 

2. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan


Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pembinaan, pengkoordinasian, dan pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR
terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi
bahaya dalam pelayaran dan/atau penerbangan, serta memberikan bantuan dalam
bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan
internasional. Secara jelas tugas dan fungsi SAR adalah penanganan musibah
pelayaran dan/atau penerbangan, dan/atau bencana dan/atau musibah lainnya dalam
upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah. Penanganan terhadap
musibah yang dimaksud meliputi 2 hal pokok yaitu pencarian (search) dan
pertolongan (rescue). Dalam melaksanakan tugas penanganan musibah pelayaran dan
penerbangan harus sejalan dengan IMO dan ICAO.

3. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)


BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,
Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

4. TAGANA (Taruna Siaga Bencana)

Tagana mempunyai tugas membantu pemerintah dan pemeintah daerah dalam


melaksanakan penanggulangan bencana baik pada saat prabencana, saat tanggap
darurat maupun saat pasca bencana serta tugas – tugas penanganan permasalahan
sosial lainnya yang terkait dengan penaggulangan bencana. Tugas Tagana dapat
diuraikan sebagai berikut :

1. Prabencana
2. Pendataan dan pemetaan daerah rawan
3. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana
4. Pengurangan resiko bencana di lokasi rawan bencana
5. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadi
bencana
6. Fasilitasi dalam pembentukan dan pengembangan kampong siaga bencana
7. Pendeteksian dini kepada masyarakat atas kemungkinan terjadi bencana
8. Evakuasi bersama pihak terkait terlebih dalam bidang perlindungan sosial atas
ancaman bahaya
9. Pengurangan resiko dan kesiapsiagaan lainnya
10. Tanggap darurat
11. Kaji cepat dan melaporkan hasil identifikasi serta rekomendasi kepada posko atau
dinas / instansi sosial, serta berkoordinasi dengan tim reaksi cepat bidang
perlindungan dan jaminan sosial
12. Identifikasi / pendataan korban
13. Operasi tanggap darurat bidang penyelamatan korban dari situasi tidak aman ke
tempat yang lebih aman
14. Operasi tanggap darurat pada bidang penampungan sementara, dapur umum,
logistik, dan psikososial
15. Mobilisasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya pengurangan resiko
16. Upaya tanggap darurat lainnya
17. Pascabencana
18. Identifikasi / pendataan kerugian material pada korban bencana
19. Identifikasi / pendataan kerusakan rumah atau tempat tinggal korban bencana
20. Penanganan bidang psikososial dan rujukan
21. Upaya penguatan dan pemulihan sosial korban bencana serta berkoordinasi
dengan pihak terkait
22. Pendampingan dalam advokasi sosial

Mengetahui,
Orang Tua/Wali

Juju Juariah

Anda mungkin juga menyukai