Anda di halaman 1dari 4

Penjelasan Tambahan :

a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan


uraian yang tersusun secara kronologis. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu. Contohnya :

Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima
rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Pada bulan keenam, alis dan bulu mata
timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah
berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembian, lemak ditimbun di bawah kulit
sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki
membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus
menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kausalitas (sebab akibat). Dalam hal ini
fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
Contohnya :
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarya,
Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala
Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi kurang lebih 25
km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang
luka-luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu,
dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan
bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
Berikut merupakan contoh teks eksplanasi beserta struktur dan kaidah
kebahasaannya!

GUNUNG MELETUS

Identifikasi Fenomena (Latar Belakang Kejadian) :


Gunung meletus merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi
karena adanya endapan magma yang ada di bagian perut bumi. Gas di
dalam perut bumi tersebut disemburkan dengan kekuatan yang sangat
besar. Letusan gunung berapi menjadi salah satu bencana alam yang
luar biasa dan amat besar, karena gunung berapi tercipta dengan letusan
yang amat hebat. Ada banyak sekali gunung berapi yang masih aktif di
Indonesia. Gunung berapi yang masih aktif di Indonesia adalah
Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Tambora, Gunung Toba,
Gunung Kerinci dan masih banyak lagi gunung berapi yang lainnya.

Proses Kejadian :
Dikarenakan adanya hubungan dengan batas lempeng bumi
secara langsung, maka sebagian aktifitas gunung berapi berkaitan erat
dengan zona kegempaan yang terbilang aktif. Di antara tanda yang bisa
dikenali sebelum sebuah gunung berapi meletus adalah adanya aktifitas
misalnya berubahan suhu dan tekanan yang cukup tinggi di batas
lempeng bumi tersebut. Hal tersebut menyebabkan ada berbagai
material berupa batuan di sekitar gunung merapi yang meleleh. Secara
umum, batuan yang meleleh tersebut dikenal dengan magma atau
cairan pijar. Material yang terdapat di sekitarnya akan diinstruksi oleh
magma tersebut melalui rekahan yang mendekati bagian permukaan
bumi.
Cairan pijar atau magma tersebut terbentuk di dalam bagian perut
bumi karena di dalam perut bumi tersebut suhunya sangat panas. Lalu
dengan adanya material-material tersebut, maka akhirnya gas akan
dikirimkan sehingga menjadi tercampur dengan magma. Pembentukan
magma ada pada kedalaman sekitar 60 sampai dengan 120 km di bawah
permukaan bumi. Kemudian di sekitar kawah ada sebuah magma yang
memiliki kandungan gas. Letak magma tersebut ada pada bawah
tekanan batu-batuan.
Akibat dari tekanan itulah gunung meletus terjadi dan
mengeluarkan magma. Kemudian magma yang dikeluarkan oleh
gunung meletus mengalir dan keluar dari bagian perut gunung menuju
ke permukaan bumi. Magma dan gas tersebut meledak di dalam waktu
yang bersamaan. Kemudian menimbulkan lubang yang disebut dengan
lubang utama. Dari lubang tersebut, umumnya terdapat banyak materi
vulkanik yang dimunculkan. Saat semburannya selesai, maka area
puncak gunung merapi akan nampak layaknya mangkuk yang
merupakan kawah. Sementara lubang utamanya ada di bagian dasar
kawah tersebut.
Letusan gunung berapi sendiri menyebabkan dampak yang positif
serta negatif sekaligus untuk masyarakat dan kehidupan di bumi.
Dampak positif dari letusan tersebut adalah menjadikan tanah pertanian
semakin subur. Di samping itu, material yang dihasilkan dari perut
bumi bisa dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat setempat.
Biasanya itu akan dipakai untuk sumber daya air dan juga wisata alam
energi panas bumi. Sementara dampak negatif dari letusan gunung
berapi tersebut bisa memberikan efek langsung ataupun tidak langsung
bagi masyarakat sekitar. Efek langsung yang dimaksud adalah
marabahaya dan juga ancaman bagi makhluk hidup. Hal itu
dikarenakan gunung meletus bisa mengeluarkan zat beracun, jatuhan
piroklastik dan juga awan panas. Sementara efek atau dampak tidak
langsung yang ditimbulkannya adalah adanya hujan lahar, area
perkebunan menjadi rusak, dan menimbulkan beberapa jenis penyakit
seperti saluran pernapasan dan lain sebagainya.
Ulasan (review) :
Oleh karena itu, sampai hari ini di antaranya bencana yang cukup
mengerikan bagi masyarakat adalah gunung meletus. Kehebatan dari
letusan gunung berapi juga dapat memecah pulau dan juga
menciptakan danau.

Kaidah kebahasaan teks di atas :


1. Konjungsi Kausalitas (sebab akibat): perhatikan kata yang bercetak
miring berwarna merah.
2. Konjungsi Kronologis (urutan waktu) : perhatikan kata yang bercetak
miring berwarna biru.
3. Istilah ilmiah : perhatikan kata yang bercetak tebal berwarna ungu.
4. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-. Beberapa
contohnya, perhatikan kata-kata yang bercetak warna hijau.

Tugas untuk dikumpulkan MINGGU DEPAN :


1. Carilah satu buah teks eksplanasi, baik tentang fenomena alam, sosial,
ilmiah, dan budaya.
2. Analisis struktur teks tersebut!
3. Analisis kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks tersebut!

Anda mungkin juga menyukai