Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GEOGRAFI

MAKALAH TENTANG GEMPA BUMI

DISUSUN OLEH :
1. EMTA SINTA PUTRI TIYANDA
2. FRISA ATHAYA NARA DEVA
3. MELISA
4. SINTA ANGGRAINI
5. SAWITRI ZAKIAH
KELAS : XI.1
MAPEL : GEOGRAFI

GURU PEMBIMBING :
SUTERI HERNI, SP.d

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 GELUMBANG
TAHUN PELAJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

‫ِبْسِم اللِهالَّرْح مِنالَّرِح يِم‬

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadiran tuhan yang maha esa atas rahmat dan petunjuk-NYA sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “MAKALAH TENTANG GEMPA
BUMI” yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas Geografi dalam
menentu Pendidikan disekolah.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data
dalam makalah ini oleh karna itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini kami menyusun, apabila ada kata kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami memohon maaf yang sebesar besarnya.

Karang Endah, April 2023

Penulis
BAB I
PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENCEMARAN TANAH

Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di Indonesia,
terutama akibat interaksi lempeng tektonik. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terletak pada pertemuan 4 (empat) lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Eurasia; lempeng
Australia; lempeng Pasifik; dan lempeng Filipina. Lempeng Australia dan lempeng Pasifik
merupakan jenis lempeng samudera yang bersifat lentur, sedangkan lempeng Eurasia berjenis
lempeng benua yang bersifat rigid dan kaku. Pertemuan lempeng tektonik tersebut
menyebabkan terjadinya penunjaman serta patahan aktif di dasar lautan dan di daratan.
Aktifitas zona tumbukan dan patahan-patahan tersebut berpotensi memicu terjadinya gempa
bumi. (Krishna S. Pribadi, dkk, pendidikan siaga bencana ITB. 2008).
Kesiapsiagaan merupakan hal yang penting dan harus dibangun pada setiap
kelompok di masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa kehancuran akibat bencana dapat
dikurangi secara drastis jika semua orang lebih siap menghadapi bencana.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan gempa bumi?


2. Apa karakteristik gempa bumi?
3. Apa dampak positif dan negatif gempa bumi?
4. Dimana persebaran bencana gempa bumi di indonesia?
5. Apa mitigasi yang di lakukan terhadap bencana gempa bumi?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelesaikan tugas Geografi tentang
bencana alam gempa bumi dan untuk memperluas pengetahuan tentang karakteristik bencana
gempa bumi beserta dampak dan persebarannya.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
bencana alam gempa bumi dan untuk memperluas pengetahuan tentang karakteristik bencana
gempa bumi beserta dampak dan persebarannya
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BENCANA GEMPA BUMI

Fenomena bergetarnya bumi akibat sesar (patahan), tumbukan lempeng, aktivitas


vulkanik, jatuhnya benda langit, atau runtuhan disebut gempa bumi. Fenomena tersebut
memiliki sifat merusak, periode waktu yang singkat, dan terjadi kapan saja. Gempa bumi
dapat merusak rumah dan fasilitas umum seperti jembatan, jalan, rumah sakit, sekolah, dan
lain sebagainya (BNPB, 2017). Terjadinya gempa bumi tidak dapat diprediksi dan tidak dapat
dicegah, namun dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia merupakan tiga lempeng besar yang terletak di
negara kita. Zona lempeng Pasifik dicirikan dengan adanya palung yang dalam. Lempeng ini
berada di Halmahera dan bagian utara Papua. Selanjutnya zona lempeng Indo-Australia dan
Eurasia berada di lepas pantai selatan Nusa Tenggara, selatan Jawa, dan barat Sumatra.
Kondisi tersebut mengakibatkan negara kita rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

2. KARAKTERISTIK BENCANA GEMPA BUMI


Berbagai Karakteristik gempa bumi yang biasa terjadi ketika adanya bencana gempa
bumi ini menyebabkan timbulnya sifat dan kebiasaan yang terjadi, berikut adalah
karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:
a. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat atau bisa dihitung dengan satuan detik.
b. Lokasi kejadian tertentu atau random tidak mengenal tempat kejadian, dan biasanya
terjadi diwilayah patahan dan juga jalur sesar tanah.
c. Akibatnya gempa bumi yang berlangsung akan menimbulkan bencana alam.
d. Gempa bumi berpotensi terulang lagi atau biasa disebut kala ulang dalam gempa bumi
yang menunjukan rentang waktu antara satu gempa dengan gempa berikutnya yang
memiliki skala yang sama.
e. Bencana gempa bumi sampai sekarang belum bisa diprediksi kapan dan dimana akan
terjadi gempa bumi.
f. Bencana gempa bumi tidak dapat dicegah, namun bencana yang timbul akibat gempa
bumi dapat dikurangi.
3. DAMPAK BENCANA GEMPA BUMI
Beberapa dampak negatif dari gempa bumi yang memengaruhi kehidupan manusia ialah
sebagai berikut:
a. Jaringan transportasi dan komunikasi terganggu, serta banyak bangunan dan
fasilitas umum menjadi rusak,
b. Munculnya rekahan (patahan), longsoran, dan luncuran tanah yang dapat terjadi
bersamaan dengan gempa,
c. Air bawah tanah dapat mengalami perubahan disebabkan oleh sesar atau
guncangan, dan
d. Memicu timbulnya tsunami apabila gempa bumi berkekuatan besar dan berasal
dari laut dangkal.
Beberapa dampak positif dari gempa bumi yang memengaruhi kehidupan manusia ialah
sebagai berikut:
a. Dapat memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di bawah tanah, sehingga
dapat membuat ekstraksi minyak dan gas lebih efisien,
b. Dapat memberikan informasi tentang struktur bumi misalnya, ruang magma yang
memungkinkan ilmuwan untuk memonitor aktivitas gunung berapi, dan
c. Memberikan informasi tentang struktur internal Bumi. Dengan mengukur waktu
yang diperlukan gelombang seismik untuk melintasi bumi maka dapat memetakan
struktur bumi.

4. PERSEBARAN GEMPA BUMI DI INDONESIA


Daerah di Provinsi Aceh, Sumatra Barat, pulau Jawa bagian selatan, Lombok, hingga
Maluku sering dilanda getaran gempa. Beberapa tempat tersebut memiliki getaran gempa
yang kuat bahkan kuat sekali, sehingga menimbulkan bencana gempa Bumi. Getaran gempa
yang kita rasakan terkadang hanya menggetarkan barang disekitar, namun juga sering
menjatuhkan bahkan meruntuhkan bangunan di berbagai wilayah Indonesia.
Mayoritas bencana gempa bumi diakibatkan oleh patahan (aktivitas tektonik atau
deformasi batuan). Sebaran pusat gempa tersebar pada perbatasan lempeng (divergen,
konvergen, dan transform), sehingga terdapat hubungan sangat erat antara aktivitas tektonik
dengan bencana gempa bumi. Posisi Indonesia pada perbatasan lempeng menyebabkan
banyaknya jumlah patahan dan tingginya ancaman gempa bumi. Pulau Papua bagian utara,
Nusa Tenggara, Sumatra, Jawa, dan Sulawesi bagian utara memiliki potensi terdampak
gempa bumi yang tinggi.
menunjukan bahwa mayoritas wilayah Indonesia memiliki risiko gempa bumi. Bagian
selatan Indonesia (Nusa Tenggara, Sumatra, Jawa) memiliki risiko yang tinggi. Selanjutnya,
Sulawesi bagian utara, Ambon, dan Papua bagian utara juga memiliki risiko yang sama
tingginya. Ancaman ini dikarenakan adanya lempeng-lempeng kecil di daerah utara seperti
Lempeng Filipina. Pulau Jawa bagian tengah, Maluku, dan Sumatra bagian tengah masuk
pada zona ancaman sedang. Pulau Kalimantan memiliki ancaman rendah karena jauh dari
perbatasan dan pertemuan lempeng.
Sesar Semangko yang ada di Sumatra membentang dari teluk semangko (selatan
Lampung) sampai Banda Aceh. Zona subduksi dengan sesar ini membentang secara paralel.
Hal ini merupakan akibat dari Eurasia dan IndoAustralia. Zona patahan dengan variasi gempa
Sumatra memiliki kedalaman dangkal (≤ 20km) dan berkekuatan sedang hingga kuat.
Tingginya kerusakan yang parah dilihat dari semakin tingginya kekuatan dan kedangkalan
pusat gempa. Selain sesar semangko, terdapat juga sesar lainnya seperti sesar cimandiri,
opak, dan grindulu yang ada di Jawa

5. MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI


Kegiatan mitigasi bencana gempa bumi dilakukan untuk meminimalisir risiko/dampak
bencana. Kegiatan mitigasi bencana gempa bumi sebagai berikut:
a. identifikasi sumber bahaya dan ancaman bencana,
b. mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa),
c. memahami lokasi bangunan tempat tinggal dan menempatkan perabotan pada tempat
yang proporsional,
d. menyiapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, dll,
e. memeriksa penggunaan listrik dan gas,
f. mencatat nomor telepon penting dalam penanganan kebencanaan gempa bumi,
g. memahami jalur evakuasi dan mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa,
dan
h. pemantauan penggunaan teknologi yang dilakukan secara tiba-tiba.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki keadaan geologis yang rawan terjadi bahaya
terhadap bencana gempa bumi.karena fakta yang ada, dari formasi geologis Indonesia yang
mempunyai tiga zona geologis atau penemuan tiga lempeng litosfer (Nasir, 2009)diperkuat
dengan adanya jalur-jalur pegunungan yang di mana Indonesia terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian sirkum pasifik dan rangkaian sirkum
mediterania yang bisa menyebabkan sering terjadinya gempa bumi. untuk meminimalisir
korban terhadap bencana gempa bumi maka perlu adanya penyuluhan terkait pencegahan
terhadap gempa bumi supaya terhindar dari kerugian barang dan jiwa

B. SARAN
Dalam menguraikan masalah tersebut penulis menyadari banyak sekali kekurangannya.
Untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk meneliti dan mengkaji kembali hal-
hal yang berhubungan dengan masalah ini, supaya para pembaca mendapat wawasan yang
lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai