Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GEMPA BUMI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

OLEH :

HAIKAL ARJUNA : 2301100005

KELAS A / SEMESTER 1

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga makalah gempa ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bantu dalam penyusunan makalah
Geografi yang berjudul Makalah gempa bumi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah gempa bumi ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Kami mohon maaf jika didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
karna kesempurnaan hanya milik Tuhan yang maha esa, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah gempa bumi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Kupang,18 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gempa Bumi


B. Penyebab Gempa Bumi
C. Tanda- tanda Terjadinya Gempa Bumi
D. Wilayah Rawan Gempa Bumi
E. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi merupakan satu satunya planet yang dapat mendukung klangsungan hidup
seluruh makhluk, diantara planet planet tata surya lainnya. Oleh kerenanya
pengetahuan mengenai bumi yang sangat fital guna klangsungan hidup penghuninya
termasuk manusia. Dijakat raya ini manusia ini banyak pengetahuan yang belum kita
kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Jadi
kesimpulannya bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Tuhan maha besar, maha
mengetahui segalanya. Dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan yang
kita miliki.
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang
merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Terdapat dua teori yang
menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori
kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gempa bumi?
2. Apa penyebab gempa bumi?
3. Bagaimana tanda-tanda terjadinya gempa bumi?
4. Bagaimana upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa bumi?
5. Bagaimana kerusakan dan korban gempa bumi?
6. Wilayah mana saja yang rawan gempa bumi?
7. Bagaimana upaya penanggulangan gempa bumi?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer. Momen magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Richter adalah
skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala
besarnya lokal 5 magnitudo.

Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih
sebagian besar Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak
ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0
magnitudo gempa di jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa jepang
terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi skala Mercalli.

B. Penyebab Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Pergeseran
lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru
di antara keduanya.

Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis
lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang
besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan
energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga
dapat mengakibatkan gempa bumi.
Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.
Seperti yang terjadi pada gunung everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di
bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi


yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C. Tanda-tanda Terjadinya Gempa Bumi

Pada umumnya ada beberapa gejala atau tanda terjadinya gempa bumi. Gempa vulkanik
biasanya didahului oleh terjadinya gempa bumi lokal di sekitar gunung api dengan intensitas
yang sering, adanya suara gemuruh di dalam gunung, meningkatnya suhu di kawah gunung,
keringnya mata air di sekitar gunung, dan turunnya hewan dari puncak gunung. Adapun
gejala atau pertanda yang muncul sebelum terjadinya gelombang tsunami akibat gempa bumi
tektonik yang terjadi di dasar laut adalah airnya surut secara tiba-tiba. Selang beberapa menit
kemudian akan muncul ombak dengan gelombang besar. Tanda-tanda tersebut dapat
dijadikan acuan untuk mengenal fenomena alam sebelum terjadinya gempa bumi.

D. Wilayah Rawan Gempa Bumi

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami dalam
periode waktu. Gempa bumi di ukur dengan menggunakan alat seismograf. Tipe gempa bumi
meliputi gempa bumi vulkanik (gunung api), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi
tumbukan. Bencana alam di Indonesia terjadi karena Indonesia memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1) Posisi geografis Indonesia yang di apit oleh dua samudera besar dunia (samudra
Hindia dan samudra Pasifik).
2) Posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia (lempeng Indo-
Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik).
3) Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam.

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan
empat lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia, lempeng benua Australia, lempeng
samudra Hindia, dan lempeng samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia
terdapat sabuk vulkanik yang memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan daratan rendah yang sebagian di
dominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti
letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.

Gempa bumi yang di sebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan
gelombang pasang apabila terjadi di samudra. Dengan wilayah yang sangat di pengaruhi oleh
penggerak lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi
di Indonesia sebagian besar di sebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah
subduksi dan daerah seismik aktif lainnya. Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah
yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatra, pantai selat pulau Jawa,
pantai selatan dan utara pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara
Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Daerah Maluku adalah daerah yang rawan
bencana tsunami.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya
terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah
biasanya terjadi di perbatasan lempengan. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi
karena pergerakan magma-magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat
menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
E. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi
1. Sebelum Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa
adalah sebagai berikut:
 Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika
terjadi gempa.
 Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga jika terjadi
gempa.
 Periksa apakah rumah kokoh fondasinya.
 Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
 Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat dikunci.
 Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak.

2. Saat Terjadi Gempa


Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat saat terjadi gempa adalah
sebagai berikut:
 Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
 Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
 Carilah tanah lapang.
 Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah meja
atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
 Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan jatuh.
 Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu dan
tanah longsor.
 Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak tinggi
karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
 Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
 Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.
3. Setelah Terjadi Gempa Bumi
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat setelah terjadi gempa adalah
sebagai berikut”
 Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
 Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
 Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat yang
memerlukan bantuan.
 Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
 Hubungi pihak-pihak yang dapat memberikan pertolongan.

4. Penyelamatan dan Pemulihan Pasca Gempa


Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat untuk penyelamatan dan
pemulihan akibat gempa adalah sebagai berikut:

 Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi


korban.
 Melakukan penyelamatan.
 Menyediakan bantuan medis.
 Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
 Menyediakan pendidikan darurat.
 Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
 Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas
lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami
selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Momen magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi
untuk seluruh dunia.

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak
dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan
terjadi.

B. Saran
Melalui pembahasan dalam makalah ini diharapkan siswa, maupun para pembaca
mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang gempa bumi, proses terjadinya
gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, akibat yang ditimbulkan, dan solusi
dalam menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi#Penyebab_terjadinya_gempa_Bumi
http://www.ensikloblogia.com/2016/12/pengertian-gempa-bumi-tanda-tanda-dan.html

Anda mungkin juga menyukai