Anda di halaman 1dari 16

BENCANA ALAM YANG DIAKIBATKAN OLEH TENAGA ENDOGEN

( GEMPA BUMI DAN TSUNAMI )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
RINI ANGRAINI 1715140006
SELVI NURDIN 1715142002
FIRMAN 1815141001

JURUSAN GEOGRAFI
PRPGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok Mitigasi Bencana. Namun, penulis menyadiri makalah ini
tidak dapat tersususn dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak
dan dukungan dari teman-teman yang berpartisipasi.
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan penulis. Karena penulis menyadari bahwa tugas ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan kata. Semoga tugas ini memberi manfaat bagi
pembacanya.

Makassar, Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi alam di bumi ini semakin memprihatinkan. Berbagai pihak menghimbau


dan mengadakan aksi untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lebih lanjut.
Dimana telah mengakibatkan berbagai bencana alam seperti banjir, longsor,
kekeringan (krisis air), Gempa Bumi dan Tsunami serta sebagainya.

Bencana alam ialah suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Dan
fenomena tersebut hampir terjadi di belahan bumi manapun. Bencana alam tersebut
dapat berupa perubahan permukaan bumi, perubahan cuaca, serta bermacam gejala
alam yang dapat mengakibatkan bencana alam lainnya. Salah satu bencana alam yang
sering terjadi adalah gempa bumi. Indonesia ialah negara yang rawan terjadi gempa
bumi, karena letaknya yang berada di daerah rawan gempa bumi.

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian


pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan
sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga
segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta
benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang
mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang
mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara
bertahun-tahun lenyap seketika.

Indonesia terletak di daerah yang cukup rawan terjadinya bencana Gempa Bumi
dan Tsunami. Hal ini dikarenakan Indonesia Negara kepulauan yang memiliki banyak
laut dan terletak diantara dua lempengan yang berjalan, serta banyaknya gunung
berapi yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Pengertian Gempa Bumi Dan Tsunami ?
b. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami ?
c. Dimana penyebaran gempa bumi dan tsunami diindonesia ?
d. Bagaimana cara memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami ?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan tentang gempa bumi dan tsunami.
b. Menjelaskan faktor-faktor penyebab gempa bumi dan tsunami.
c. Mengetahui dimana saja penyebaran gempa bumi dan tsunami diindonesia.
d. Mengetahui bagaimanacara mitigasibencana gempa bumi dan tsunami.

1.4 Manfaat
a. Mengetahui pengertian bencana alam.
b. Mengetahui bagaimana faktor-faktor penyebabnya terjadi gempa dan tsunami.
c. Mengetahui dampaknya yang ditimbulkan oleh dempa dan tsunami.
d. Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai bancana alam yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

a. Gempa Bumi

Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan
yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng
bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-
tiba yang berasa dari dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari
dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada
kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa
dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi
disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap
getaran yang terjadi disebut siesmograf.

Gempa bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang
terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi
terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada
kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force)
sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia
(artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi
juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa
getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang
disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain-
lain. Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat
kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar,
berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa
hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar
lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.

b. Gelombang Tsunami

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yang artinya pelabuhan (tsu) dan
gelombang (nami). Ini adalah terminologi untuk menyebutkan fenomena
gelombang laut yang tinggi dan besar akibat dari gangguan mendadak pada dasar
laut yang secara vertikal mengurangi volume kolom air.
Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau bertemu terjadi di
dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun, maka volume daerah di
atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya. Apabila lempengan itu
turun, maka volume daerah itu akan bertambah. Sebaliknya apabila lempeng itu
naik, maka volume daerah itu akan berkurang.
Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang laut. Air dari arah
pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang (tidak hanya sekali)
menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang berkurang pada daerah
tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh gaya gravitasi, air
tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya. Ketika daerah tersebut
cukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga yang lebih dahsyat.
Inilah yang disebut tsunami.
2.2 Faktor Penyebab Terjadinya
a. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Secara umum sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh pergeseran
lempeng bumi. Bisa juga gempa dikarenakan aktivitas vulkanik. Dalam beberapa
kasus, gempa bumi bisa disebabkan adanya injeksi cairan atau massa air yang
menumpuk, meski jarang terjadi.

1. Pergeseran Lempeng Bumi


Faktor penyebab terjadinya gempa bumi yang paling utama dan paling sering
adalah adanya pergeseran lempeng bumi. Hal ini terjadi karena adanya retakan
yang kemudian bergerak dengan cepat sebagai akibat pelepasan energi dari dalam
bumi (endogen) atau dari luar bumi (eksogen).

2. Pergerakan Magma dalam Gunung Berapi

Hal lain yang dapat menyebabkan gempa bumi adalah aktivitas gunung berapi
atau vulkanik. Pergerakan magma pada gunung berapi juga jadi faktor penyebab
gempa bumi dan menimbulkan gejala letusan gunung berapi vulkanik. Faktor ini
membuat banyak terjadi gempa di sekitar gunung berapi.

3. Adanya Injeksi Cairan dari dan ke dalam Bumi

Dalam beberapa kasus tertentu, ada juga bencana gempa bumi yang terjadi
karena ekstraksi cairan. Lebih detailnya gempa bumi terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari atau ke dalam Bumi. Kasus gempa bumi karena faktor ini
sangat jarang terjadi.

4. Massa Air yang Menumpuk

Faktor lain yang juga jarang terjadi adalah karena massa air yang menumpuk.
Gempa bumi bisa terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam atau bendungan. Kasus ini sangat jarang terjadi namun pernah terjadi di
daerah Zambia, Afrika.

5. Terjadi Ledakan Besar

Tahukah kamu kalau gempa bumi juga bisa terjadi karena campur tangan
manusia? Dalam realitanya, gempa bumi juga bisa terjadi jika ada ledakan besar
yang disebabkan manusia. Meski tidak sebesar gempa bumi tektonik, gempa bumi
ini cukup membuat tanah bergetar. Ledakan besar bisa terjadi karena uji coba
nuklir dan sejenisnya.

6. Tumbukan Meteor atau Asteroid

Secara teori, gempa bumi bisa terjadi jika ada meteor, asteroid atau benda
langit lain yang jatuh ke permukaan bumi. Tumbukan meteor cukup besar untuk
menyebabkan bumi berguncang. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan jika
terjadi, hanya berskala kecil saja.

b. Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami

Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab
terjadinya tsunami ini adalah :

1. Gempa bumi yang berpusat di bawah laut

Gempa bumi didasar laut ini merupakan penyebab utama terjadinya


tsunami. Tsunami yang menghancurkan kota Banda Aceh tahun 2004 dan
tsunami yang memporak-porandakan Pulau Mentawai pada tahun 2010 ini
berasal dari adanya gempa bumi yang berpusat di bawah laut.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan samudera,
Indonesia sangat berpotensi terkena tsunami. Meskipun demikian, tidak semua
gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi
dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi
dengan kriteria sebagai berikut :

a. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.


b. Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
c. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
d. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).
e. Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik


(gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi pada tahun
1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda.
Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11
April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur
dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan  yang berada di wilayah ring
of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.

2. Longsor Bawah Laut


Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara
lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya
palung laut dan  pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal
dengan nama tsunamic submarine landslide. Penelitian yang dilakukan pada
tahun 2008 menemukan adanya Palung Siberut yang membentang dari Pulau
Siberut hingga pesisir pantai Bengkulu.
3. Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab
terjadinya tsunami.
2.3 Penyebaran Gempa Bumi
a. Gempa Bumi

Gambar 2.1Peta indeks Anvaman Bencana Gempa Bumi Di Indonesia.

Gambar 2.2PetaResiko Bencana Gempa Bumi Di Sulawesi Selatan.


b. Tsunami

Gambar 2.3PetaZonasi Ancaman Bencana TsunamiDi Indonesia.

Gambar 2.4PetaIndeks Resiko Bencana TsunamiDi Sulawesi Selatan.


2.4 Cara Mitigasi

a. Gempa Bumi

Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu :

1. Sebelum terjadi gempa


Beberapa hal yang harus kita lakukan agar tetap terus siaga :
a. Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku.
Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan
membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan.
b.Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak
berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
c.Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya
lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut
menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung,
periksalah secara rutin keamananya.
d.Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb.
Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan
informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio
yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.
e.Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
f.Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit
dll.
g.Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah
rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang
lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir
Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
h.Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai
dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal
ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak
canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita
akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah
daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.

2. Ketika gempa berlangsung

a. Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa
anda dapat lepas dari bencana tersebut.

b. Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan


roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari
keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat,
tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat
tertopang.

c. Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan


memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.

d. Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika
anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika
anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda
apakah ada kemungkinan longsor.

3. Setelah terjadi gempa

a. Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan
gunakan Lift, gunakanlah tangga.

b. Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam,
kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka.
Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
c. Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk
roboh.

d. Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah radio tadi.

b. Taunami

Untuk mitigasi bahaya tsunami atau untuk bencana alam lainnya, sangat
diperlukan ketepatan dalam menilai kondisi alam yang terancam, merancang dan
menerapkan teknik peringatan bahaya, dan mempersiapkan daerah yang terancam
untuk mengurangi dampak negatif dari bahaya tersebut. Ketiga langkah penting
tersebut: 1) penilaian bahaya (hazard assessment), 2) peringatan (warning), dan 3)
persiapan (preparedness) adalah unsur utama model mitigasi. Unsur kunci lainnya
yang tidak terlibat langsung dalam mitigasi tetapi sangat mendukung adalah
penelitian yang terkait (tsunami-related research).
Langkah-langkah mitigasinya:
1. Menerbitkan peta wilayah rawan bencana.
2. Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangandi wilayah rawan
bencana.
3. Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana.
4. Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat di
wilayah rawan bencana.
5. Mengadaka penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat di
wilayah rawan bencana.
6. Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika
terjadi bencana.
7. Memindahkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana ke tempat
yang aman.
8. Membuat banguna untuk mengurangi dampak bencana.
9. Membentuk pos-pos siaga bencana.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terjadinya gempa bumi dan tsunami sering kali menimbulkan korban jiwa
sehingga pemerinta perlu melakukan pembekalan kepada masyarakat dalam
menghadapi gempa dan tsunami. Sehingga pada saat terjadinya gempa dan tsunami
tidak terjadi kepanikan, karena masyarakat tidak tau bagaimana cara menyelamatkan
diri ketika bencana terjadi, untuk menimalisir korban jiwa perlunya tempat evakuasi
yang memadai, dan memberikan sosialisasi tentang ancaman bencana gempa dan
tsunami, karena itu pemerintah dan BPBD ( Badan Penanggulan Bencana Daerah )
melakukan kesiap siagaan menghadapi ancaman gempa dan tsunami melalui
simulasi. Praktik simulasi gempa dan tsunami sangan penting dan perlu bagi
masyarakat, dan masyarakat memberikan respon yang baik terhadap kegiatan
simulasi tersebut.

3.2 Saran

Terkait dengan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan sebagai
berikut :

1. Pemerintah setiap kota harus menyediakan tempat evakuasi yang memadai


bagi masyarakat.
2. Pemerintah dan BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) harus
sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bencana, khususnya
Gempa Bumi dan Tsunami.
DAFTAR PUSTAKA

http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/pengertianpenyebab-dan-proses_6.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://www.anneahira.com/makalah-gempa-bumi-dan-tsunami.htm
http://nyampahdiinternet.blogspot.com/2012/06/faktor-penyebab-terjadinya-tsunami-
di.html
http://x-blog46.blogspot.com/2013/03/proses-terjadinya-dampak-dan-upaya_2.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/upaya-penanggulangan-gempa-
bumi-dan.html
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/makalah-gempa-bumi.html
http://alhiedjamal.wordpress.com/2012/11/05/makalah-tsunami/

Anda mungkin juga menyukai