MITIGASI BENCANA
“BENCANA ALAM AKIBAT TENAGA ENDOGEN”
(Gunungapi dan Lumpur Panas)
OLEH :
KELOMPOK I
1. Susiyanti 1715140003
2. Rannuzu’ama 1715142001
3. Muh. ChaeriAnam 1815140001
2
sekitarnya dan tidak dapat dihindari maka dari itulah Makala ini membahas
mengenai bagaimana mitigasi bencana pada bencana tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
menyebabkan lumpur panasbisanya di sebabkan karena adanya adanya Mud
Volcano (Nasiah & ichsan, 2016)
5
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Gunungapi
2.1.1 Pengertian Gunungapi
Menurut Dadan (2018) Gunung merupakan suatu bentuk permukaan tanah
yang letaknya jauh lebih tinggi daripada tanah-tanah di sekitarnya. Pada
kenampakannya gunung memang sangat tinggi dan memiliki lereng yang
bervariasi di alam. Dalam satu gunung biasanya memiliki dua iklim, berbagai
jenis tumbuhan dan makhluk hidup. Menurut KBBI Gunung merupakan bukit
yang tinggi dan besar (biasanya lebih dari 600 meter). Gunung terdapat 3 jenis
salah satunya yaitu gunungapi yang di akibatkan oleh tenaga endogen terbentuk
oleh lempeng tektonik.
Gunungapi adalah tempat munculnya batuan lelehan dan rempah
gunungapi yang berasal dari dalam bumi dengan bentuktimbunan di permukaan
bumi (Nasiah & ichsan, 2016)
2.1.2 Faktor penyebab Gunungapi
Gunung berapi terbentuk dari magma berupa batuan cair yang terdalam di
dalam bumi yang meleleh akibat panasnya suhu tinggi dalam bumi. Saat batuan
meleleh menghasilkan gas-gas yang bercampur dengan magma. Magma terbentuk
pada kedalaman 60 sampai 160 km di bawah permukaan bumi dan adapula yang
terbentuk pada kedalaman 24 sampai 48 km di bawah permukaan laut(Nasiah &
ichsan, 2016)
Magma yang mengandung gas sedikit demi sedikit naik ke permukaan
bumi karena massa magma tersebut lebih ringan daripada batu-batuan padat di
sekitarnya. Lelehan batuan akibat magma yang naik terbentuklah kabin magma
(magma chamber) atau Gudang (reservoir) darimana letusan material-material
vulkanik berasal pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan (Nasiah & ichsan,
2016)
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi
di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilingnya. Tekanan ini
6
menyebabkan magma Meletus atau melelehkan conduit(saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju
ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya
terlepas. Gas dan magma ini Bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang
disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik
lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan
berhenti, kawah (creater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada
bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah
tersebut. Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada
letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma
naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui
saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran tersebut mungkin tetap
berada di bawah permukaan atau mungkin keluar melalui lubang lain yang
terbentuk di sisi gunung (Nasiah & ichsan, 2016)
2.1.3 Penyebaran Gunungapi
Persebaran gunungapi dunia yang merupakan pertemuan lempeng-
lempeng dunia dan menjadi pusat jalur gunung berap di dunia
7
Gambar 3.2 peta persebaran gunungapi di
Indonesia(geospasial.bnpb.go.id)
8
1. Pemantauanaktivitas gunungapi dipantau selama 24 jam menggunakan alat
pencatat gempa (seismograf).
2. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi.
3. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan
Geokimia. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah
serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.
Menurut nasiah & ichsan (2016) mitigasi bencana gunungapi sebagai berikut:
1. Pemetaan daerah rawan gunungapi
2. Membuat bangunan yang bisa menahan beban berat
3. Membuat bangunan tahan terhadap suhu panas
9
Munculnya lumpur panas di dunia biasanya disebabkan faktor alam dan
faktor manusia. Oleh faktor alam disebabkan karena adanya adanya Mud Volcano.
Mud volcano adalah endapan lumpur yang mempunyai massa jenis lebih ringan
dari batuan disekitarnya, mempunyai mobilitas tinggi, dan naik ke permukaan
melalui bidang lemah sebagai konduit, baik berupa sesar ataupun rekahan-rekahan
yang berbentuk kerucut seperti gunung api dengan ketinggian 17-30 meter. Selain
itu dapat pula disebabkan oleh pergerakan lempeng, seperti misalnya pada
gerakan lempeng tektonik Indo-Australia yang menyusup kebawah Pulau
Sumatera ketika terjadi gempa Tektonik di Bengkulu, sehingga semen penyumbat
sumur retak dan mengakibatkan terjadinya semburan lumpur (Nasiah & ichsan,
2016)
Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi munculnya lumpur panas dapat
disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran sumur yang dilakukan
untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Adapula yang terjadi akibat eksploitasi minyak bumi yang berlebihan seperti yang
terjadi pada kemunculan lumpur panas di Muara Enim (Nasiah & ichsan, 2016)
2.2.3 Penyebaran
Penyebaran
Banjir lumpur panas biasanya terjadi di Eropa, yaitu ditemui di
Semenanjung Taman di Rusia dan Semenanjung Kerch di Tenggara Ukraina. Di
Italia, banjir lumpur panas sangat umum di bagian utara Pegunungan Apennina
dan di Sisilia. Tempat lainnya dimana banjir lumpur panas ditemukan di Eropa
adalah banjir lumpur panas Berca dekat Berca di Buzau Country, Rumania, dekat
pegunungan Carpathian.
Banjir lumpur juga banyak terjadi di tepi pantai Laut Hitam dan Laut
Kaspia. Dorongan tektonik dan deposit tanah di sekitarnya telah menyebabkan
terjadinya banjir lumpur, sebagian diantaranya melepaskan metana dan
hidrokarbon lainnya. Iran dan Pakistan juga memiliki banjir lumpur di gugusan
pegunungan Makran di Selatan kedua negara. Cina pun memiliki sejumlah banjir
lumpur panas di Xinjiang. Terdapat pula banjir lumpur di Arakan, Myanmar, serta
pernah pula terjadi di Brunei Darussalam dan Taiwan Selatan.
10
Gambar 3.4 Persebaran Lumpur Panas di Dunia
Sumber: https://mud-volcanoes.weebly.com/a-world-tour.html
Beberapa kejadian bencana lumpur panas yang terkenal di dunia, antara lain:
Diantara lumpur panas yang tercatat paling luas dampaknya di dunia adalah
lumpur panas yang terjadi di Boyuk Khanizadak dan Turaghai, Azerbaijan. Dalam
kasus di Azerbaijan, lumpur gunung yang keluar dari perut bumi itu panasnya
masih dapat ditolerir bahkan ada juga yang dingin. Lumpur Sidoarjo memberikan
karakteristik yang mirip, dan munculnya tidak terduga. Jika gunung berapi seperti
Gunung Merapi di Yogyakarta yang secara terus menerus menunjukkan aktivitas
konstan didalam kubahnya atau berupa kawah yang terus menggelegak.
(Mangunjaya, 2008).
11
2.2.4 Mitigasi
Dalam menghadapi bencana lumpur panas ada dua hal yang dapat
dilakukan, yaitu mitigasi struktural dan non struktural. Mitigasi struktural yang
dapat dilakukan adalah dengan membangun tanggul di sekitar wilayah yang
berpotensi terjadinya lumpur panas, sehingga jika lumpur panas terjadi maka tidak
akan menyebar ke wilayah pemukiman warga. Selain itu juga dapat dengan
merelokasi warga yang terdapat di daerah yang berpotensi terjadi bencana lumpur
panas ke tempat yang lebih aman. Sedangkan mitigasi non struktural yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat kebijakan kepada para pemilik perusahaan
minyak agar tidak melakukan eksploitasi tanah yang berlebihan.
12
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Gunungapi adalah tempat munculnya batuan lelehan dan rempah
gunungapi yang berasal dari dalam bumi dengan bentuk timbunan di
permukaan bumi. Dan Lumpur panas merupakan lumpur yang keluar dari
dalam bumi berbetnuk lumpur cair berwarna hitam keabuan yang mirip
dengan proses keluarnya magma dari kepundan gunung api yang akan
Meletus
2. Cara mitigasi bencana gunungapi yaitu melakukan Pemetaan daerah
rawan gunungapi, Membuat bangunan yang bisa menahan beban berat,
Membuat bangunan tahan terhadap suhu panas. Dan dalam menghadapi
bencana lumpur panas ada dua hal yang dapat dilakukan, yaitu mitigasi
struktural dan non struktural.
1.2 Saran
Dalam mitigasi bencana sebaiknya dilakukan dengan kerja sama yang baik
antara pihak pemerintah dan pihak masyarakat agar semua pihak tidak
kesulitan/menderita pada saat terjadi bencana.
13
DAFTAR PUSTAKA
1.
14