OSEANOGRAFI
Oleh :
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
Rosmini Maru
NIP.
DAFTAR ISI
Pratikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan secara nyata
apa yang disebut dalam teori. Sedangkan pratikum adalah bagian dari pengajaran
yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan
di keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran praktik (KBBI,
2001:785). Menurut Sudirman (1992:163) metode praktikum adalah cara penyajian
pelajaran kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sesuatu yang dipelajari. Hal ini didukung pula oleh Winatapura
(1993:219) yang menyatakan bahwa metode praktikum adalah suatu cara penyajian
yang disusun secara aktif untuk mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa
yang dipelajarinya.
Melalui praktikum, peserta didik dapat memiliki banyak pengalaman, baik
berupa pengamatan langsung atau bahkan melakukan percobaan sendiri dengan
objek tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa melalui pengalaman langsung (first-
hand experiences), peserta didik dapat belajar lebih mudah dibandingkan dengan
belajar melalui sumber sekunder, misalnya buku. Hal tersebut sangat sesuai dengan
pendapat Bruner yang menyatakan bahwa anak belajar dengan pola inactive melalui
perbuatan (learning by doing) akan dapat mentrasnfer ilmu pengetahuan yang
dimilikinya pada berbagai situasi (Tresna Sastrawijaya, 1998 : 17).
1.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksaan praktek lapang oseanografi ini
diadakan pada hari jum’at 7 Desember 2018 sampai dengan minggu 9
Desember 2018. Bertempat di Pulau Saugi Kec. Liukang Tupabbiring Utara
Kab. Pangkajene dan Kepulauan.
1.2 Alat dan Bahan
adapun alat dan bahannya yang dugunakan antara lain :
Mistar bar
Layang-layang arus
Stop watch
Kompas bidik
Kompas geologi
Thermometer
Roll meter
Secchidisk
Refractometer
Anemometer
Handrefraktometer
GPS
Alat tulis menulis
pH indikator
Aquades
Plastic sampel
Kertas label
1. Pasang Surut
Tabel 4.1. Kondisi Pasang Surut Pulau saugi
Posisi MSL
Hmax Hmin ∑HiCi ∑Ci (cm)
Lintang Bujur
2. Gelombang
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Data Gelombang Pulau saugi
Posisi L
H Hb Arah
H 1/3(tinggi
T(s)(period (cm)(panj
gelomban (cm)(ting
klp Waktu (cm)(tinggi e ang
g gi
Lintang Bujur air) gelombang) gelomban (o )
signifikan gelomban
g)
) g peccah)
S E
17:30 3,43 12,2 N30°E
04°45,923’’ 119°27,651’’
S E
05:30 1,5 4,1 N40°E
04°45,923’’ 119°27,651’’
S E
1 08:30 1,63 4,7 N163°S
04°45,923’’ 119°27,651’’
S E
14:30 1,83 12,5 N130°E
04°45,923’’ 119°27,651’’
S E
17:30 1,4 24,3 N130°E
04°45,923’’ 119°27,651’’
17:30
05:30
3 08:30
14:30
17:30
S E
17:30 3,53 5,5 N315°W
4°45’58’’ 119°27’51’’
S E
05:30 3,097 5,2 N265°W
4°45’58’’ 119°27’51’’
S E
4 08:30 3,83 6,4 N150°S
4°45’58’’ 119°27’51’’
S E
14:30 122,91 10,4 N170°E
4°45’58’’ 119°27’51’’
S E
17:30 2,2 11,2 N165°S
4°45’58’’ 119°27’51’’
5 E 119°27,51’’
05:30 S 04°45,58’’ 4,567 8,1 N60°E
E 119°27,51’’
17:30 S 04°45,58’’ 3,8 9,3 N140°S
E 119°27,51’’
17:30 S 04°45,58’’ 0,467 10 N165°S
E 119°27,51’’
05:30 S 04°45,58’’ 3,8 9,3 N140°S
E
S
08:30 119°27’45,31 6,1 2,7 8
6 04°46’3,91’’
2’’
E
S
14:30 119°27’45,31 3,5 2,4 4,6
04°46’3,91’’
2’’
E
S
17:30 119°27’45,31 - - -
04°46’3,91’’
2’’
E
S
17:30 119°27’45,31 5,9 2,4 7,8 N335°E
04°46’3,91’’
2’’
E
S
05:30 119°27’45,31 10,2 2,1 12,4 N305°E
04°46’3,91’’
2’’
7
E N95oE
S
08:30 08:30 119°27’43, - - -
04°46’4,38’’
94’’
E N110oE
S
14:30 14:30 119°27’44, 131,86 1,73 134,3
04°46’3,48’’
04’’
E N130oE
S
17:30 17:30 119°27’44, 132 2,16 134,25
04°46’3,44’’
21’’
S E
17:30
448’56” 19930’45”
S E
05:30
448’56” 19930’45”
S E
8 08:30
448’56” 19930’45”
S E
14:30
448’56” 19930’45”
S E
17:30
448’56” 19930’45”
Sumber: Hasil Analisis Data Gelombang, Pulau saugi 7-9 Desember 2018
3. Arus
Adapun data pengkuran arus Di pulau saugi pangkep yakni:
1. Pengukuran 1
139o
V 17.30 0,02 5m
90°
VI 17.30 0,010 7m
228°
VII 17.30 0,020 m/s 5m
94
VII 17.30 0,01466m/s 5m
Sumber : Hasil Analisis Data Arus, Pulau saugi, 7-9 Desember 2018
2. Pengukuran 2
III 05:30
Sumber : Hasil Analisis Data Arus, Pulau saugi, 7-9 Desember 2018
3. Pengukuran 3
Tabel 4.5. Hasil Pengolahan Data Arus di Pesisir Pulau saugi
I 08:30 - 5m -
II 08:30 - 5m 140o
III 08:30
V 08:30 0,09 5m
310o
VI 08:30 0,026 4,48m
30°
VII 08:30 0,00047 5m
147°
VIII 08:30 0,714 5m 138
Sumber : Hasil Analisis Data Arus, Pulau saugi, 7-9 December 2018
4. Pengukuran 4
Tabel 4.5. Hasil Pengolahan Data Arus di Pesisir Pulau saugi
III 14:30
VII 14:30 - - -
VIII 14:30 0,038m/s 5m 151
Sumber : Hasil Analisis Data Arus, Pulau saugi, 7-9 December 2018
5. Pengukuran 5
Tabel 4.5. Hasil Pengolahan Data Arus di Pesisir Pulau saugi
III 17:30
Sumber : Hasil Analisis Data Arus, Pulau saugi, 7-9 December 2018
4. Angin
a. Pengukuran 1
Tabel 4.6. Hasil Pengolahan Data Angin Pesisir Pulau saugi
III
Sumber : Hasil Analisis Data Angin, Pulau saugi, 7-9 December 2018
b. Pengukuran 2
Tabel 4.7. Hasil Pengolahan Data Angin Pesisir Pulau saugi
III
Sumber : Hasil Analisis Data Angin, Pulau saugi, 7-9 December 2018
c. pengukuran 3
III
VIII - -
d. pengukuran 4
III
VI 1,5 m/s -
VIII - -
e. pengukuran 5
III
VIII - -
Sumber : Hasil Analisis Data Angin, Pulau saugi, 7-9 December 2018
5. Tingkat Keasaman (pH)
Tabel 4.9. Hasil Pengolahan Data pH di Pesisir Pulau saugi
1 1 8
2 8
3 8
4 8
5 8
2 1 7
2 7
3 7
4 8
5 7
7
3 1
2
3
4
5
4 1 8
2
3 8
4 7
5
8
5 1 8
2 8
3 8
4 8
5 8
6 1 7
2 7
3 7
4 7
5 7
7
7 1 8
2 8
3 8
4 8
5 8
6. Salinitas
Tabel 4.10. Hasil Pengolahan Data salinitas di Pesisir Pulau saugi
1 1 35‰
2 34‰
3 34‰
4 35‰
5 35‰
2 1 35‰
2 35‰
3 35‰
4 35‰
5 35‰
35‰
3 1
2
3
4
5
4 1 35‰
2
3 36‰
4 34‰
5
35‰
35‰
5 1 34‰
2
3 36‰
4 35‰
5
35‰
35‰
6 1 35‰
2 31‰
3 35‰
4 34‰
5 35‰
7 1 35%
2 35%
3 36%
4 34%
5 35%
8 1 35 ‰
2 36 ‰
3 34 ‰
4 35 ‰
5 30 ‰
1 1 100% 33°c
2 100% 31°c
3 100% 31°c
4 80% 37°c
5 80% 37°c
2 1 66,67% 31
2 7,57%
3 100% 30
4 100%
5 - 34
34
3 1
2
3
4
5
4 1 0,92% 150 cm 32°c
2
3 100% 100 cm 30°c
4 100% 100 cm 30°c
5
100% 100 cm 35°c
6 1 - - 32°C
2 100 - 32°C
3 100 - 34°C
4 - - -
5 - - 33°C
- - 33°C
7 1 100% 33°
2 100% 32°
3 100% 33°
4 100% 35°
5 100% 33°
8 1 100% 33c
2 100% 31c
3 100% 31c
4 100% 33c
5 100%
Sumber: Hasil Analisis Data Kedalaman, Kecerahan dan suhu, Pulau saugi, 7-
9 December 2018
Tinggi Suhu
No Waktu Rata-rata
Puncak Lembah udara
∑ H = 6.071
Analisis Data
Posisi MSL
Hmax Hmin ∑Hi ∑Ci
Lintang Bujur (cm)
1 4˚45'59,9" 12,3 M
119˚27'55,2"
2 4˚45'54,2" 9,9 M
119˚27'53"
119˚27'25,9"
119˚27'25,9"
119˚27'35,4"
119˚27'28,8"
119˚27'11,1"
119˚27'44,5"
9 4˚46'02,3" 8,48 M N275°W 31,6°
119˚27'50"
Titik 1 :
1. Patok 0 – 1
Arah : 50°
Panjang : 14 meter
2. Patok 1 – 2
Arah : 63°
Panjang : 21,2 meter
3. Patok 2 – 3
Arah : 75°
Panjang : 31,1 meter
4. Patok 3 – 4
Arah : 340°
Panjang : 6,5 meter
5. Patok 4 – 5
Arah : 70°
Panjang : 14,9 meter
6. Patok 0 – 1
Arah : N105°NE
Panjang : 8,5 meter
Titik 2 :
Titik 2 :
Titik 3 :
Titik 4 :
Titik 5 :
Titik 6 :
Titik 7 :
Titik 8 :
PEMBAHASAN
1. Pasang Surut
200
Tinggi Muka Air (cm)
150
100
50
Pukul
50
40
suhu (0C)
30
20
10
waktu (jam)
20
15
10
5
0
waktu
Suhu menggambarkan derajat panas suatu benda, baik itu benda padat,
cair maupun gas. Suhu perairan pulau saugi di ukur dengan menggunakan
thermometer di dua belas titik yang berbeda.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terdapat rentang suhu
perairan pulau saugi berkisar antara 25o C hingga 33o C dengan rata-rata
suhu senilai 30o C. Perbedaan suhu perairan ini dapat disebabkan oleh
banyak sedikitnya penyinaran dan penyerapan cahaya matahari oleh
permukaan laut, serta kedalaman laut. Semakin banyak penyerapan sinar
matahari dan semakin dalam suatu perairan, maka semakin tinggi suhunya,
serta sebaliknya.
Pada suhu perairan stasiun pengukuran pasut, di dapatkan suhu
tertinngi yakni 41,2 o C pada pukul 04.00 minggu dini hari sedangkan suhu
terendah yakni 1,3 o C pada pukul 21.00 sabtu malam. Dan pada suhu udara
mencapai level tertinggi pada pukul 10.00 - 12.00 yakni 32 o C. Sedangkan
pada suhu terendah yakni 22 o C pada pukul 23.00 sabtu malam.
Namun, kondisi suhu perairan pulau saugi ini, dapat dikatakan hampir
homogen, karena memiliki perolehan suhu yang hampir sama. Hal ini
disebabkan oleh cuaca cerah pada saat pengambilan data.
7. Salinitas
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam
gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan
‰ atau perseribu. Yang dimaksud salinitas tidak termasuk partikel –partikel
suspensi atau material padat yang berhubungan langsung dengan air sebab
material – material tersebut tidak larut dalam air.Air laut memiliki salinitas
sekitar 3,5 %, yakni sekitar 220 kali salinitas air tawar. Salinitas seringkali
di ekspresikan dengan satuan part per milion (‰) sehingga angka salinitas
air laut menjadi 35 ‰. Artinya, dalam 1000 gram air laut mengandung 35
gram garam.
Dari hasil pengambilan data di lapangan, ditemukan bahwa dari kedua
belas titik pengambilan data, rata-rata salinitas air laut berkisar 14 ppm
hingga 15 ppm. Salinitas yang diperoleh tergolong sangat rendah dari angka
salinitas air laut normal pada daerah berlintang rendah pada umumya yakni
35 ppm. Padahal, pada saat pengukuran di lakuakn tidak terjadi hujan.
Sehingga, pengukuran tersebut menghasilkan data yang tidak akurat dan ini
di karenakan pada alat pengukuran salinitas yakni handrefractometer dan
salinometer menagalami kerusakan.
8. Kecerahan
Kecerahan air laut dapat dikatakan sebagai intensitas kejernihan air
laut, yang dipengaruhi oleh banyak tidaknya sampah dan zat pencemar air
yang terkontaminasi di laut. Pengukuran kecerahan pada kegiatan
pengambilan data di lapangan menggunakan alat seichi disk. Kedalaman
alat dibandingkan dengan kedalaman laut pada titik itu kemudian di kalikan
dengan 100% sehingga menghasilkan data persentase kecerahan.
Dari hasil pengambilan data di lapangan, ditemukan bahwa tingkat
kecerahan laut perairan pulau saugi adalah berkisar antara 19,51 % hingga
nilai persentase kecerahan yang paling tinggi, yaitu 100 %. Nilai parameter
kcerahan yang terendah diperoleh di titik 4 dengan kedalaman perairan 41
meter, sedangkan nilai kecerahan yang paling besar diperoleh di titik 3 dan
6 dengan nilai kedalaman berturut-turut sebesar 13,4 meter dan 33 meter.
Tingginya tingkat kecerahan perairan di pulau saugi di karenakan keadaan
perairan yang cukup bersih sehingga terdapatnya biota laut terumbu karang,
warna air laut yang cerah yang berasal dari pantulan warna terumbu karang,
tingkat kekeruhan, musim dan lain-lain.
9. pH
pH merupakan tingkat keasaman atau kebasaan air laut yang di
pengaruhi oleh tingkat salinitas air laut. Pada hasil pengukuran di perairan
pulau saugi baik dengan menggunakan indicator universal maupun pH
meter di dapatkan pH yang berkisar antara 6 hingga 7,2 dan merupakan
perairan yang tergolong netral dan sangat baik sebagai habitat biota laut di
sekitarnya.
10. DO (Dissolved Oxygen) / Oksigen Terlarut
8
6
4
2
0
24.00
22.00
02.00
04.00
06.00
08.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
24.00
02.00
04.00
06.00
16.00
18.00
20.00
pukul