PENDAHULUAN
yang rawan
tersebut
terjadi
karena terlepasnya
energi
mengoverlay
dan
menganalisis
secara
spasial
kemudian
: 16.20 WIB
Tempat
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MITIGASI
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana . Mitigasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 huruf c dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi
masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana.(UU No 24 Tahun 2007 Pasal 47
ayat (1) sedangkan mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam PP No 21 Tahun
2008 Pasal 20 ayat (1) Pasal 15 huruf c dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak
yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan
bencana.
2.2
Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang
pantai.
sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa
memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/jam).
2.3 KERAWANAN/ KERENTANAN BAHAYA TSUNAMI
Menurut Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana (P2MB), Kerentanan
(vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya
(baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat
menimbulkan bencana (disaster) atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya
dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi kemampuan
masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi, persiapan dan tindaktanggap terhadap dampak bahaya.
Kerentanan tsunami dapat dikaji dari berbagai faktor antara lain
kerentanan fisik (misalnya jenis bahan dan kekuatan struktur bangunan),
kerentanan lingkungan (ketinggian dan morfologi), kerentanan infrastruktur
(sarana dan prasarana penting), kerentanan sosial kependudukan (jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk, struktur penduduk lanjut usia dan balita),
kerentanan
sosial
ekonomi
(jumlah/proporsi
penduduk
miskin
dan
kabupaten-kabupaten
baru,
Kabupaten
Nias
adalah
satu-satunya
Luas Kabupaten Nias adalah 3.495,40 Km atau 4,88% dari luas wilayah
Provinsi Sumatera Utara dan merupakan daerah gugusan pulau yang
jumlahnya mencapai 132 pulau. Menurut letak geografis, Kabupaten Nias
terletak pada garis 012-132LU (Lintang Utara) dan 97-98BT (Bujur
Timur) dekat dengan garis khatulistiwa dengan batas-batas wilayah :
a. Sebelah Utara
: berbatasan dengan Pulau-pulau Banyak Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
b. Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Kabupaten Nias Selatan, Provinsi
Sumatera Utara;
c. Sebelah Timur
Tapanuli Tengah;
d. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Samudera Hindia
Sejarah gempa dan tsunami yang terjadi di Nias diantaranya
1. Gempa Nias 2005
Kekuatan : 8,7 SKR
Epicenter : Barat daya sibolga/ pulau Bangkaru
Potensi Tsunami : ya
2. Gempa Sumatera Utara 2010
Kekuatan : 7,8 SKR
Epicenter : selatan pulau Nias
Tsunami : Tidak
Gempa ini menyebabkan kebakaran, kerusakan, komunikasi putus di
seluruh sumatera utara.
Rupabumi
Indonesia
(RBI)
adalah
peta
topografi
yang
3.
Setelah
hasil
muncul
output
lakukan
klasifikasi data dengan cara memasukan data yang telah di dapat dengan
cara pana menu arctoolbox-reclass-reclassify
3.2.2 Kelerengan
1. Pilih ArcToolbox Spasial Analysis Tools SurfaceSlope
2. Pada
ArctoolboxSpasial
Distance. Untuk
Analisis
ToolsDistanceIncludian
3.2.4 Sungai
1. Buat Shapefile jarak sungai kemudian lakukan digitasi menggunakan
polyline
2. Kemudian lakukan hal yang sama seperti langkah pada garis pantai pilih
ArctoolboxSpasial Analisis ToolsDistanceIncludian Distance.
3. Environment Settings pilih Prossesing Extent same as layer
Indonesia_kab lalu pada Raster Analisis Mask Indonesia_kab
lakukan Reclassify.
3.2.5 Vegetasi
1. Buat Shp vegetasi kemudian lakukan digitasi menggunakan polyline
2. Kemudian lakukan hal yang sama seperti langkah pada garis pantai pilih
ArctoolboxSpasial Analisis ToolsDistanceIncludian Distance.
3. Environment Settings pilih Prossesing Extent same as
layer
3.2.6
Kerentanan Tsunami
Untuk mengetahui kerentanan tsunami di Kabupaten Nias maka klik Map
AlgebraRaster Calculator. Kemudian masukkan rumus ("kelas_tinggi" * 0.4) +
("kelerengan" * 0.3) + ("garispantai" * 0.2)
4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 FAKTOR / PENYEBAB
4.2.2 DAMPAK YANG DITIMBULKAN
4.2.3 MITIGASI BENCANA
LAMPIRAN
- PETA LOKASI
- PETA KETINGGIAN, KELERENGAN, JARAK DARI PANTAI, VEGETASI,
OVERLAY SEMUA PARAMETER
- CITRA PENGINDERAAN JAUH
- PETA RBI
- DATA STATISTIK KABUPATEN/KOTA