NIM : 185090701111004
BENTANGLAHAN FLUVIAL
BENTANGLAHAN PESISIR
Bentanglahan pesisir atau coastal adalah bentanglahan yang dimulai dari garis batas
wilayah laut yang ditandai oleh terbentuknya zona pecah gelombang dan ke arah darat.
Bentanglahan ini dipengaruhi oleh aktivitas marine. Selai itu, proses yang terjadi di
daerah pantai juga mempengaruhi bentuk pantai yang berbeda. Misalnya adalah
pengendapan dari daratan dan laut, arus laut, ombak atau gelombang, tektonik, dan lain-
lain. Dapat dikatakan pula bahwa pesisir adalah wilayah yang berkaitan dengan zona
deposisional. Wilayah tersebut seringkali digunakan secara khusus sebagai wilayah
budidaya atau wilayah terbangun. Hal tersebut disebabkan oleh kemiringan lereng yang
datar sampai dengan landai, sehingga mudah untuk dibangun dan dikelola. Wilayah
pesisir merupakan kawasan peralihan atau pertemuan antara darat dan laut yang secara
fisik merupakan suatu kawasan yang sempit (Hamuna dkk., 2017).
Salah satu contoh bentanglahan pesisir di Indonesia adalah pesisir Pantai Jolosytro
yang terletak di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar yang langsung menghadap ke
Samudera Hindia. Pantai berpasir memiliki panjang sekitar 1,8 km yang membentang
dari sisi timur ke barat dan memiliki luas sekitar 2,7 hektar. Pantai ini memiliki bentuk
garis pantai melengkung ke dalam seperti bulan sabit dan membentuk teluk yang
melindungi perairan pantai dari hantaman ombak langsung. Pantai Jolosutro termasuk
jenis pantai landau karena permukaannya relatif datar. Di bagian sisi timur dan barat dari
ini terdapat bukit yang menjorok ke arah pantai sehingga seperti dinding yang
melindungi. Selain itu pada sisi timur Pantai Jolosutro terdapat bukit dan muara Sungai
Wonosari.hal ini menyebabkan pasir pantai berwarna putih bercampur dengan sedimen
lembut di daerah tersebut sehingga menghasilkan penampakam kecoklatan. Hal ini
merupakan bukti adanya pengaruh erosi lahan terhadap wilayah pantai. Pantai Jolosutro
merupakan pantai dengan tipe berpasir. Hamparan pasir yang membentang di sepanjang
pantai membuat Pantai Jolosutro memiliki keunikan tersendiri. Di bagian bibir pantai,
pasir berwarna kuning. Sedangkan di bagian bukit pasir sampai vegetasi terdekat dengan
pantai berwarna hitam. Hal tersebut disebabkan karena danya endapan pasir besi.
Endapan pasir besi merupakan akibat dari proses sedimentasi oleh proses kimia dan fisika
pada batuan andesit, basaltik, dan vulkanik klastis melalui rombakan geologi atau
terendap pada pantai Jolosutro melelwati Kali Lahar. (Darmawan dkk., 2019).
BENTANGLAHAN EOLIAN