Anda di halaman 1dari 63

POLA PENGALIRAN

UNTUK INTERPRETASI GEOLOGI Kampus


Bela Negara

Bambang Kuncoro (BK)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL, UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
DESEMBER 2018
POLA PENGALIRAN
Adalah rangkaian bentuk aliran-aliran
sungai pada daerah lemah, tempat erosi
mengambil bagian secara aktif serta
daerah rendah tempat air permukaan
mengalir dan berkumpul

ƒ = (lereng, litologi, struktur geologi,


vegetasi, peresapan, dan curah hujan)

Zona lemah dan bidang diskontinuitas


Kalimat di atas dapat dipahami sebagai:
1. Rangkaian bentuk aliran-aliran sungai: terdapat lebih
dari satu aliran sungai dan terdiri atas aliran utama,
cabang, dan ranting sungai.
2. Pada daerah lemah: atau zona lemah, yaitu bidang
perlapisan, bidang kekar dan sesar atau bidang
diskontinuitas.
3. Tempat erosi mengambil bagian secara aktif: artinya
terdapat daya tahan terhadap erosi yang berbeda-
beda, tergantung batuannya (litologi).
4. Daerah rendah tempat air permukaan mengalir dan
berkumpul: faktor lereng dan bentuklahan.
Pola pengaliran dipengaruhi oleh:

1. Topografi (kelerengan)
2. Bentuk lahan
3. Tingkat Erosi (resistensi batuan)
4. Litologi (ukuran butir-pelapukan)
5. Struktur geologi (kekar, sesar, lipatan, dan
perlapisan batuan)
6. Iklim (curah hujan dan vegetasi)
7. Infiltrasi (peresapan)

Pola banyak faktor mirip/beda tipis


Pembahasan pola pengaliran meliputi:

1. Pola pengaliran dasar dan ubahan

2. Penyimpangan aliran

3. Tekstur Pengaliran

4. Bentuk lembah

5. Tempat mengalirnya sungai


Plot apa adanya seluruh alur,
hingga alur liar.

Lakukan interpretasi
secara menyeluruh

Perhatikan:
1. Sudut antara
ranting/cabang
dan sungai utama.
2. Jarak dan panjang batang sungai.
3. Bentuk aliran (lurus/lengkung).
4. Rangkaian bentuk aliran sungai.
Arthur David Howard (1967):
Drainage analysis
in geologic interpretation

POLA PENGALIRAN DASAR


(basic drainage pattern)
POLA
PENG-
ALIRAN
UBAHAN
(Howard,
1967)
Pola pengaliran
dasar Dendritic

Rangkaian bentuk aliran sungai


seperti ranting pohon,
menyatu pada sungai utama
dengan sudut kecil searah
aliran.

Makna geologi: sedikit dipenga-


ruhi faktor struktur geologi dan
pada material kedap air, dan
bertekstur halus.
Pola pengaliran
ubahan Dendritic:
Subdendritic

Berbeda dengan dendritic karena ada sedikit


pengaruh struktur geologi.
peng

Pola pengaliran
ubahanDendritic:
Anastomotic
Rangkaian aliran yang saling mengikat, seperti
di daerah dataran banjir, delta, rawa pasang-
surut yang arah arus tidak diketahui (tidak
mengalir).
peng

Pola
pengaliran
ubahan
Anastomotic:
Braided
Pola pengaliran ubahan
Dendritic: Pinnate

Ditandai oleh banyaknya alur liar


yang berdekatan, menyatu di
sungai utama dengan sudut kecil.
Umum pada batuan yang mudah
tererosi, teksturnya halus seperti
bulu akar.
Pola pengaliran ubahan
Dendritic: Distributary dan
Dichotomic
Sungai-sungai yang me-
nyebar dari satu titik me
nyerupai kipas. Umum
dijumpai pada kipas
aluvial dan delta
Pola pengaliran
dasar Parallel

Penjajaran sungai-sungai
utama, sedangkan anak-anak
sungainya seperti
pola dendritik.

Pola ini di kendalikan oleh


faktor lereng dan umum pada
sayap-sayap lipatan.
Pola
pengaliran
ubahan
Parallel:
Subparallel
& Colinear

Colinear Dibedakan dari parallel karena


Colinear: kelurusan aliran yg faktor lereng dan litologi.
muncul dan tenggelam pada
pematang pasir dan loess
Pola
Penga
liran
Trellis

Dibentuk oleh sungai-sungai


paralel-subparalel dengan
cabang-cabang yang pendek,
mengalir ke sungai utama
dengan sudut tegak lurus.

Umumnya dikendalikan oleh


struktur lipatan dan intrusi
terkekarkan.
Pola pengaliran ubahan Trellis: Recurved Trellis dan
Directional trellis
Directional trellis: anak sungai yang menuju sungai utama lebih
panjang di satu sisi, umumnya di daerah homoklin atau lereng
pada beting pantai yang paralel.

Recurved trellis: lengkung diujung lipatan menunjam


Pola pengaliran ubahan Trellis: Fault dan Joint Trellis

Fault trellis ditunjukkan oleh daerah yang dikendalikan oleh


struktur graben dan horst secara bergantian.

Joint trellis akibat perkembangan kekar dan ditandai oleh aliran


yang pendek, lurus, dan sejajar
Pola pengaliran dasar
Rectangular

Dibentuk oleh cabang-cabang sungai yang membentuk sudut


hampir tegak lurus.

Makna geologinya, umum pada daerah berbatuan kris talin atau


batuan sedimen keras dengan sistem kekar dan sesar yang
berkembang dan saling berpotongan.
Pola pengaliran ubahan
Rectangular: Angulate

Pola menyudut ditandai kelokan bersudut tajam , anak sungai


berkelit-kelit seperti kawat berduri.
Makna geologinya, cabang-cabang kecil sejajar dikendalikan
oleh kekar pada batuan berbutir dengan kedudukan hampir
horisontal.
Pola pengaliran dasar Radial

Rangkaian bentuk aliran sungai yang menyebar dari satu


pusat. Pola ini banyak dijumpai pada gunungapi
di Indonesia.
Pola pengaliran ubahan Radial:
Centripetal (negatif ke cekungan)

Arah aliran menuju pusat depresi, biasanya berhubungan dengan


kaldera.
Pola pengaliran dasar Annular

Umum berkembang pada struktur kubah, lapisan


heterogen, dan tererosi lanjut. Sungai-sungai
kecil dikontrol oleh kekar.
Pola pengaliran dasar
Multi-basinal

Diterapkan untuk semua bentuk depresi, baik pada batuan


yang mudah larut (batugamping) maupun akibat erosi dan
pengendapan secara glasial dan aeolian.
Pola pengaliran dasar
Contorted

Aliran sungai utama


membalik dengan pola yg kurang teratur, punggungan dan
lembah tidak menerus dibanding recurved trellis. Umumnya pada
daerah yang dikontrol struktur geologi, labil, tektonik aktif, dan
batuan metamorf.
Pola pengaliran ubahan:
Complex,

Pola pengaliran yang berbeda pada daerah yang berdekatan,


disebabkan oleh struktur geologi, litologi, atau lereng yang
berbeda-beda.
Pola pengaliran ubahan:
Compound

Terdiri dari dua


atau lebih jenis
pola pengaliran
kontemporer pd
daerah yg sama .

Misal kombinasi
pola radial dan
annular yang
umum pada
daerah kubah.
Pola pengaliran ubahan: Palimsest

Sungai
tua

Aliran atau sungai tua yang sudah ditinggalkan dan membentuk


pola baru atau menjadi dasar bagi pola yang sekarang.
Arthur David Howard (1967):
Drainage analysis in geologic interpretation
PENYIMPANGAN ALIRAN
(drainage anomalies)

Penyimpangan aliran sungai


yang bersifat lokal.

Kajian penyimpangan aliran sangat penting, terutama


pada daerah yang datar
Bagian sungai yang lurus dan panjang, tetapi menyimpang
dari pola umum daerah.

Diinterpretasi sebagai tanggul alam yang tererosi atau adanya


rekahan.
Adanya meander yang tiba-tiba
secara lokal (local meandering)

Diinterpretasikan sebagai mun- Adanya meander yang tertekan


culnya kubah yang dihubungkan dan terpotong. Diinterpretasi-
dengan pengangkatan di ladang kan sebagai adanya kubah.
minyak Lafitte, N.Orleans
Bentuk teranyam yang muncul secara lokal akibat kubah ga-
ram di Scully, New Orleans. Braided stream disebabkan oleh:
1. Beban kasar lokal atau berkurangnya kekuatan arus.
2. Berkurangnya jumlah air karena adanya aliran bawah
permukaan lokal.
Penyempitan dan perluasan lembah atau saluran sungai
akibat adanya pengangkatan dangkal secara lokal
Adanya kolam, danau,
rawa, atau pengisian
endapan aluvial secara
setempat.

Kondisi ini menunjuk-


kan bahwa pembentuk
annya disebabkan
oleh naik turunnya
daerah setempat ke
arah hilir atau faktor
gerakan tanah.
Penyimpangan lebar tanggul alam yang melebar dapat disebab-
kan oleh adanya amblesan, percabangan, atau penggabungan
sungai.
Dapat pula akibat adanya struktur terbenam, seperti kubah.
Di daerah delta dapat terjadi lembah sungai lama telah turun di
bawah permukaan rawa dan hanya sedikit yang bertahan muncul
di permukaan. gejala ini bisa ditafsir-kan adanya kubah.
Bentuk melengkung, membalik atau pembelokan secara tiba-tiba
pada daerah datar, maka diinterpretasikan sebagai adanya kubah,
sesar aktif, lipatan, batuan resisten atau jurus lapisan.
Struktur antiklin
TEKSTUR PENGALIRAN
(drainage texture)

Adalah jarak antar sungai orde 1 yang dinyatakan


secara relatif, yaitu halus, sedang, dan kasar pada
skala 1:20.000 (Way, 1920).

Pemakaian tekstur pengaliran harus disertai


penjelasan, karena dapat dipahami secara
bermacam-macam pada skala yang berbeda.
Tekstur pengaliran dikendalikan oleh:
1. Iklim dan vegetasi.
2. Besar butir batuan akibat pelapukan.
3. Kemampuan peresapan.
4. Topografi dan kelerengan.
5. Tingkat erosi.
> 2 inch (>5,08 cm)

Tekstur halus pada skala 1:20.000, ditandai oleh:


1. Jarak antar sungai orde 1 lebih kecil dari ¼ inch
(0,635 cm) atau 127 meter.
2. Tingkat sebaran alirannya banyak dan rapat.
3. Disusun oleh batuan berbutir halus atau material
kedap air.
¼-2 inch (0,635-5,08 cm)

Tekstur sedang pd skala 1:20.000, ditandai oleh:


1. Jarak antar sungai orde 1 antara ¼ - 2 inch (0,635 –
5,08 cm) atau 127-254 meter.
2. Sebaran alirannya sedang dan agak rapat.
3. Ciri-cirinya antara tekstur pengaliran halus dan kasar.
> 2 inch (>5,08 cm)

Tekstur kasar pada skala 1:20.000, ditandai oleh:


1. Jarak antar sungai orde 1 lebih besar dari 2 inch (5,08
cm) atau Lebih dari 254 meter.
2. Tingkat sebaran alirannya banyak dan renggang.
3. Disusun oleh batuan berbutir kasar atau material porous.
Diskusi

Bagaimana penerapan tekstur pengaliran pada daerah


yang dikendalikan oleh struktur geologi?
BENTUK LEMBAH

Bentuk lembah dan resistensi batuan

Resistensi batuan dipengaruhi oleh:


1. Iklim
2. Ukuran butir
3. Komposisi
4. Proses-proses yang menyertai
Bentuk lembah dan litologi

1. Bentuk lembah sempit berdinding terjal seperti huruf V,


umumnya disusun oleh batuan berbutir kasar, seperti
breksi dan batupasir kasar.

2. Bentuk lembah agak sempit berdinding agak terjal-landai


seperti huruf V landai sampai U agak terjal. Ciri di atas
umumnya disusun batuan berbutir sedang, seperti
batupasir.

3. Bentuk lembah landai berdinding landai seperti huruf U


landai, umumnya disusun oleh batuan berbutir halus,
seperti batulempung.
TEMPAT MENGALIRNYA

Bedrock stream: aliran


sungai yang mengalir di
atas batuan dasarnya.

Alluvial stream: aliran


sungai yang mengalir di
atas endapan alluvial.
POLA PENGALIRAN
DISKUSI
Arti penting mempelajari pola pengaliran

1. Interpretasi kondisi geomorfologi/lereng.


2. Interpretasi kondisi stratigrafi terbatas dan litologi.
3. Interpretasi kondisi struktur geologi.
4. Kebencanaan (banjir dan longsor).
5. Eksplorasi minyak bumi.
6. Tingkat erosi (mempengaruhi pembuatan bendungan di
hilirnya, kesuburan tanah pertanian).
7. Eksplorasi endapan placer.
8. Membantu di dalam stream sampling sediment.
9. Pembangunan jalan dan jembatan
10. Pengembangan wilayah industri atau permukiman
Diskusi

Adakah fenomena geologi


yang menarik pada ketiga
foto di atas?
Fenomena geologi apa
yang menarik pada foto-
foto di bawah ini?

Anda mungkin juga menyukai