Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sukma Maulida

NIM : 111200097

Kelas : Geoinderaja E

Tugas mencari objek geologi/fenomena geomorfologi/penyimpangan aliran yang menarik dan


bermakna geologi dari berbagai citra (google earth, SRTM, citra lain). Lokasi pilih di sekitar
daerah asal!

1. Gunung Sadeng

Gunung Sadeng terbentuk karena matinya gunungapi purba di pesisir selatan membuat
suplai material vulkanik ke laut menjadi sedikit sehingga lautan menjadi lebih jernih dan kadar
asamnya turun. Kondisi laut yang jernih memungkinkan cahaya matahari masuk dan membentuk
ekosistem yang ideal bagi pertumbuhan terumbu karang. Pada masa ini terjadi pertumbuhan
karang yang massif di atas endapan gunungapi yang telah mati. Jutaan tahun kemudian terumbuh
karang yang semakin banyak mengendap menjadi batugamping. Batugamping merupakan hasil
dari pengendapan sisa-sisa biota laut dangkal yang mati seperti koral, alga, dan penghuni
ekosistem terumbu karang lainnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya batugamping atau
batuan karbonat yang tumbuh menindih endapan gunungapi purba.
2. Gunung Watangan

Gunung Watangan merupakan contoh dari bentangalam kars di selatan Jember. Gunung
ini juga seperti gunung sadeng yang terbentuk karena matinya gunung api purba. Lalu karena
matinya aktivitas vulkanisme tersebut membuat organisme tumbuh subur pada perairan atau laut.
Sisa-sisa dari organisme tersebut menjadi material sedimentasi dan banyak mengendap menjadi
batugamping yang menindih endapan gunung api purba Gunung Watangan.

3. Kali Batuampar

Kali Batuampar merupakan contoh sungai dewasa di daerah Jember. Stadia erosi sungai
dewasa memiliki ciri-ciri adanya bentuk lembah sungai yang melebar menyerupai huruf “U”,
proses erosi kearah vertikal dan lateral sudah seimbang, dan bentuk sungai sudah mulai
bermeander serta mulai terbentuknya gosong pasir dan point bar.
4. Kawah Wurung

Kawah Wurung merupakan salah satu volcanic cone yang terbentuk dari hasil erupsi
freatomagmatik dan monogenetic (dikontrol oleh satu fase proses erupsi), terjadi ketika magma
mengalami kontak dengan lapisan batuan yang jenuh air. Kontak tersebut akan menghasilkan
uap dengan tekanan yang tinggi. Kemudian menjadi erupsi. Erupsi tersebut akan menghasilkan
energi yang cukup besar segingga menghasilkan endapan seruakan (base surge) yang sangat
dominan. Geosite Kawah Wurung merupakan salah satu anak Gunung Api Intra Kaldera Ijen
Purba dengan batuan penyusun berupa Tuf Gelasan, Tuf Bebatuan, Skoria Basalt, Skoria
Andesit, Lava Andesit, hamburan Lava Andesit, dan Bom Andesit. Komposisi material gelasan
mendominasi (mencapai 47,4%), sementara komposisi litik 30%, dan kristal 22,6%. Pada
pengamatan mikroskopis, lapisan tuf berwarna merah yang kaya akan hematit yang disebabkan
dari reaksi oksidasi litik scoria yang kaya mineral Fe dengan air. Diinterpretasikan bahwa setelah
terjadi pengendapan letusan gunung, Kawah Wurung digenangi air.

5. Air Terjun Kalipait

Geosite Aliran Asam Kalipait terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten
Bondowoso. Geosite ini merupakan aliran sungai bagian hulu limpasan air danau kawah Ijen
yang banyak mengandung multi elemen air asam pekat seperti Sulfat, Klorida, Fluoride, dan
senyawa H2SO4 yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kristal gypsum. Dari kajian yang
dilakukan BPPTK, setiap 1 liter air menghasilkan 100 gram gypsum. Proses pembentukan
gypsum dapat diproses secara sintetis dengan mereaksikan bahan gamping kapur tohor dalam
bentuk pasta (slurry) supaya dapat bereaksi dengan sempurna. Geosite aliran asam Kalipait dapat
dimanfaatkan sebagai obyek penelitian ilmu pengetahuan alam di bidang geokimia dan
kesehatan lingkungan.

6. Gumuk Rase

Gumuk Rase terbentuk melalui proses bahaya geologi yang luar biasa, yaitu longsoran
raksasa yang berasal dari lereng gunungapi (Volcanic Debris Avalanches). Berdasarkan pola dan
distribusinya, gumuk-gumuk atau hillocks di Jember berasal dari longsoran tubuh bagian barat
Gunung Gadung (gunungapi tua di barat Gunung Raung). Hal ini dibuktikan dengan adanya
bentuk gawir bekas longsoran di lereng barat Gunung Gadung sepanjang kurang lebih 10 km.
Berdasarkan hal tersebut, gumuk-gumuk di Jember diperkirakan berasal dari material yang
dulunya berada di lereng barat Gunung Gadung yang kemudian mengalami longsor dan bergerak
hingga menutupi Kota Jember.

7. Mata Air Panas Blawan

Mata air panas Blawan ini termasuk ke dalam geosite Ijen Geopark yang terletak di Desa
Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Mata air panas ini memiliki aspek geologi
panas bumi (geothermal) dan mineralogy. Terdapat 19 mata air panas yang bertemperatur 30-50
derajat celcius dan bertemperatur lebih rendah. Kandungan air tergolong netral dengan pH 6,4.
Persebaran mata air panas dikontrol anya struktur patahan yang termanifestasi di ujung utara
Kaldera Ijen berupa Air Terjun Blawan. Proses geothermal di kawasan geosite ini ditandai
kemunculan mata air panas yang diikuti pengendaoan terrain travertinr atau silica sinter.
8. Air Terjun Blawan

Air Terjun Blawan ini merupakan Feature struktur sesar yang menyebabkan Sungai
Kalipait memotong Dinding Kaldera Ijen Tua berorientasi patahan yang cenderung Timur Laut –
Baratdaya menyebabkan zona lemah yang menjadi akses jalan aliran sungai Kalipait keluar dari
Zona Kaldera Ijen Tua.

9. Aliran Lava Plalangan

Geosite Aliran Lava Plalangan memiliki komponen geologi unggulan dari aspek batuan
yang merepresentasikan adanya batuan aliran Lava di Kaldera Ijen. Representasi Geosite Aliran
lava Plalangan berkomposisi Basalt - Andesite Basaltik terhampar sepanjang 9.9 km dengan
luasan 10.51 km2, membentang dari Gunung Anyar sampai daerah Blawan. Aliran Lava ini
dulunya diduga sebagai aliran Lava setelah terjadi erupsi besar Gunung Ijen Purba. Secara
Makroskopik, Aliran Lava berwarna hitam bertekstur AA. Lava AA terbentuk ketika lava
mengalir dengan cepat. Dalam keadaan ini, terjadi kehilangan panas yang cepat dan peningkatan
Viskositas.
10. Dinding Kaldera Ijen Megasari

Dinding Kaldera Ijen Megasari merupakan dinding kaldera gunung Ijen Purba yang
diperkirakan meletus sekitar 70.000 tahun lampau. Akibat letusan dahsyat tersebut kemudian
terbentuklah kaldera.

Anda mungkin juga menyukai