Anda di halaman 1dari 2

Risna Nurhanisa

19/440062/PA/19051
KAWAH IJEN

Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam (pH <0,5) yang berada di
puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2.443 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau
200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar. Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau
air sangat asam terbesar di dunia. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata
Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kawah Ijen berkoordinat geografi : 8°03,5'LS dan
114°14,5' BT.

Kawah Ijen terisi oleh air yang telah mengalami mineralisasi volkanik. Disana terdapat
sebuah solfatara (sumber gas belerang permanen) di tepi danau, yang terus-menerus
menghasilkan belerang murni. Belerang ini ditambang oleh pekerja lokal. Sesekali juga terjadi
ledakan akibat adanya kegiatan freatik, yang terjadi ditengah danau.

Kondisi pada Pra-kaldera (sebelum terbentuk kaldera), tidak diketahui apa yang terjadi
sebelum 300.000 tahun lalu, namun diperkirakan sudah terbentuk Stratovolcano tunggal (Paleo
Ijen) dengan perkiraan ketinggian 3500 m. Gunung yang berisi lava dan batuan pyroclastics ini
berada diatas endapan berumur Miosen (12.5 juta tahun) yang berupa batu gamping.

Pembentukan kaldera diperkirakan terkait dengan letusan bervolume besar yang


menghasilkan (~ 80 km³) endapan aliran piroklastik yang mencapai ketebalan 100-150 m.
Peristiwa ini diperkirakan terjadi beberapa waktu sebelum 50.000 tahun lalu, Ini disimpulkan
berdasarkan pada analisa umur dari aliran lava Gunung Blau yang dianggap menjadi unit pasca-
kaldera tertua. Pada saat itu juga diperkirakan terjadi pembentukan danau di lantai kaldera.

Sumber:

Hansen, K (2013). Acid Lake in Java [Daring] dapat diakses di : https://earthobservatory.nasa.gov


[ diakses pada : 27 Februari 2020]
Risna Nurhanisa

19/440062/PA/19051
Danau sedimen yang terdiri dari serpih, pasir dan saluran sungai endapan yang terkena di daerah
utara dekat Blawan.

Kegiatan vulkanik pasca pembentukan kaldera diantaranya fase letupan


phreatomagmatic, freatik, strombolian dan Plinian yang menghasilkan kerucut lingkaran, yang
umumnya berupa bangunan-bangunan komposit, dan kerucut dalam, yang sebagian besar adalah
dibangun oleh material abu vulkanik. Gunung berapi ini menghasilkan abu vulkanik muda dan
kerucut scoria (batu apung), serta lava, endapan aliran piroklastik dan endapan material hasil
longsoran dan puing-puing yang sekarang mencakup aliran kaldera.

Proses terbentuknya Danau Kawah Ijen dimulai dari pembekuan lahar dan material-
material vulkanik yang terjadi di dasar kawah. Ditambah dengan proses erosi dan sedimentasi
bebatuan secara terus menerus yang masuk ke dalam kawah, sehingga pipa kepunden pun
tertutup. Air hujan yang masuk ke dalam Kawah Ijen terhalang oleh dinding kawah. Dalam
kurun waktu yang lama, air hujan terkumpul semakin banyak dan membentuk sebuah danau
yaitu Danau Kawah Ijen..

Kawah Ijen menawarkan pesona wisata yang unik dan berbeda dari wisata pendakian lainnya. Ini
dikarenakan kita akan disuguhi pemandangan kawah dengan latar api biru yang dikenal dengan
isitlah Blue Fire. Setiap dini hari sekitar pukul 02.00 hingga 04.00, di sekitar kawah dapat
dijumpai fenomena blue fire atau api biru, yang merupakan keunikan tempat ini, karena
pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Islandia dan Kawah Ijen,
Indonesia

Selain menjadi destinasi wisata naik gunung, Kawah Ijen juga merupakan tambang belerang,
ketika berkunjung ke Kawah Ijen maka akan dijumpai para penambang belerang tradisional yang
hilir-mudik di area bekas letusan kawah yang masih aktif.

Sinar matahari pagi yang memancarkan kemilau hijau toska membuat pemandangan Kawah Ijen
begitu menakjubkan dengan memancarkan kemilau hijau toska. Air kawahnya yang tenang
berwarna hijau kebiruan. Dari Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang
ada di kompleks Pegunungan Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Merapi yang berada di
timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, Gunung Rante, dan sebagainya.

Endah (2018). Semburan Gas Beracun Kawah Ijen [Daring] dapar diakses di : geologi.co.id
[diakses pada: 27 Februari 2020

Sumber:

Hansen, K (2013). Acid Lake in Java [Daring] dapat diakses di : https://earthobservatory.nasa.gov


[ diakses pada : 27 Februari 2020]

Anda mungkin juga menyukai