Anda di halaman 1dari 18

Gunung di Jawa

Barat

Nama-nama gunung di
Jawa Barat
Nama nama gunung di jawa barat

• Gunung Malabar merupakan sebuah gunung api yang terdapat


di Pulau Jawa,Indonesis. Gunung ini terletak di bagian selatan
kab. Bandung dengan titik tertinggi 2,343 m di atas permukaan
laut. Malabar merupakan salah satu puncak yang dimiliki
Pegunungan Malabar. Beberapa puncak yang lain adalah Puncak
Mega, Puncak Puntang, dan Puncak Haruman.Gunung Malabar
mempunyai kawasan hutan dipterokarp Bukit,Hutan Dipterokarp
Atas,hutan montena, dan hutan Ericaciousatau hutan gunung .
Gunung Malabar identik dengan perkebunan teh yang didirikan
oleh Bosscha .
Gunung Patuha
• Gunung Patuha merupakan sebuah gunung yang terdapat
di pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di wilayah Bandung
Selatan Provinsi Jawa Barat, Tingginya 2.386 meter.
Gunung patuha memiliki kawah yang sangat eksotik, yaitu
kawah putih. Kawah yang terbentuk dari letusan gunung
patuha itu memiliki dinding kawah dan air yang berwarna
putih.
• Gunung Patuha mempunyai kawasan hutan Dipterokarp
Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan
Ericacious / hutan gunung. Selain itu Gunung Patuha
memiliki sebuah kawah yang benama Kawah Putih yang
sekarang dijadikan obyek wisata.
Gunung Papandayan
• Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di
Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan
Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas
permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara
Kota Bandung.
• Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang
terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah
Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut
mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
• Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan
bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut
kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B,
dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban
udara 70 – 80 % dan temperatur 10 º C.
Gunung Pangrango
• Gunung Pangrango merupakan sebuah gunung yang
terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Pangrango
mempunyai ketinggian setinggi 3,019 meter.
Puncaknya dinamakan Mandalawangi.
• Gunung Pangrango juga merupakan gunung tertinggi
kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, dan
berada di dalam kawasan taman Nasional Gede
Pangrango, tepatnya terletak persis bersebelahan
dengan Gunung Gede.
• Gunung Pangrango mempunyai kawasan hutan
Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Gunung Salak
• Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di
pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di
antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak
gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I
2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama
Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
• Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah
Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah perum
Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan
Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional
Gunung Halimun-Salak.
• Banyak yang mengira nama Gunung Salak berasal dari nama
tanaman Salak, akan tetapi sesunguhnya nama gunung ini berasal
dari bahasa sansekerta "Salaka" yang berarti perak. Maka Gunung
Salak bermakna "Gunung Perak."
• Vulkanologi dan geologi
• Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A.
Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali
letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-
1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir
terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang
terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
• Menurut Hartman (1938) Gunung Salak I merupakan
bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh Gunung
Salak II dan kemudian muncul Gunung Sumbul.
Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan
produk akhir dari Gunung Salak. Kawah Cikuluwung
Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari
Kawah Ratu.
Gunung Tangkuban Perahu
• Tangkuban Perahu, Sejarah Pembentukan Dan Morfologi
• Gunung Tangkuban Perahu merupakan gunungapi yang berjarak 30
kilometer sebelah utara kota Bandung. Pada gunung berapi ini dapat
dijumpai hasil pembentukan gunungapi dan aktivitasnya berupa
kawah, gejala mata air panas, endapan belerang, dan lainya. TInggi
gunung Tangkuban Perahu adalah 2084 mdpl dengan 13 kawah yang
tersebar di puncak. Bila dilihat dari Bandung, gunung Tangkuban
Perahu memiliki bentuk khusus, seperti perahu yang terbalik. Bentuk
khusus tersebut mendorong fantasi orang Sunda dari awal dinyatakan
dalam bagian legenda Sangkuriang.
• Secara geologi, gunung Tangkuban Perahu telah memainkan peran
penting dalam pengembangan tinggi Parahyangan. Erupsi sangat
berkontribusi ke bukit utara Bandung dengan lahar mengalir ke
lembah dan menjadi batu, sehingga membentuk bentukan-
bentukan yang bagus. Begitu juga aliran lumpur telah membentuk
gradient cone semi-circular, yang sekarang merupakan sebuah
massa yang terendapkan di lembah kuno di dekat sungai Citarum di
Padalarang (18 km barat Bandung ), hal ini menyebabkan
terbentuknya sebuah danau yang meliputi seluruh Bandung.
Erupsi ringan terjadi pada tahun 1969, ketika Kawah Ratu
memuntahkan abu skala besar dengan tinggi 500 m. Seperti pada
September 1992 ditutup untuk umum selama beberapa hari karena
aktivitas seismic yang luar biasa tinggi dan dikawatirkan terjadi
letusan baru. Di utara lereng gunung merupakan wilayah yang
disebut Death Valley, karena sering terakumulasi gas beracun.
• Dataran tinggi Bandung di Jawa Barat terletak di antara dua deretan
gunungapi. Hampir seluruh dataran ini ditutupi oleh bahan-bahan
atau material vulkanik. Hanya pada dua tempat ditemukan
endapan-endapan sedimen yang terbentuk di laut dalam. Bagian
tengah merupakan gunungapi itu sendiri, dan bagian sebelah
selatan ditemukan dataran tinggi Bandung yang dahulu merupakan
sebuah danau besar. Di dataran tinggi Bandung terdapat andapan-
endapan danau seperti pasir, tanah liat, dan sebagainya.
Bagian utara dari danau purba ini terdiri dari arus lahar dan tufa
gunung Tangkuban Perahu dan di kaki gunungapi yang datar ini
terletak kota Bandung, Cimahi, Padalarang.
Jika kita mempelajari bentang alam dari daerah ini, maka akan
terlihat beberapa kesatuan morfologi yang oleh Van Bamelen di
bagi sebagai berikut :
a. Jalur sebelah utara yang terdiri dari daerah perbukitan sekitar
Subang yang diberi nama punggung Tambakan.
b. Sebuah depresi sebelah dalam dari punggung ini.
c. Pegunungan sentral terdiri dari kompleks gunungapi.
d. Dataran tinggi Bandung sebelah selatan dari pegunungan
vulkanik.
e. Daerah perbukitan sekitar Cimahi.
• Sejarah geologi dataran tinggi Bandung di mulai dengan jaman
Miosin. Pada waktu Miosin ini pesisir utara Jawa purba letaknya
jauh sebelah dari pesisir sekarang dan terletak di sekitar
Pengalengan. Daerah sebelah utara dari Pengalengan masih
merupakan lautan, dimana terjadi pembentukan atau pengendapan
berbagai macam batuan sedimen.
Di daerah Purwakarta kini endapan-endapan tersebut yang sampai
terdiri dari tanah liat, batu karang, batu kapur, tufa, dan sebagainya.
Di sekitar Bandung, endapan-endapan ini hanya terlihat pada
beberapa tempat saja, karena telah tertutup oleh bahan-bahan
vulkanik yang kemudian terbentuk. Umur endapan ini di tetapkan
berdasarkan binatang-binatang purba yang dahulu pernah
menenmpati lautan Miosin ini.
Jaman yang tenang ini disusul oleh periode yang revolusioner,
dalam periode ini dalam bumi terjadi gerak-gerak melipat dan
mengangkat batuan-batuan yang dibentuk menjadi pegunungan
yang muncul dari atas permukaan air laut. Periode ini adalah
periode pembentukan pegunungan.
• Pesisir utara Jawa yang tadinya terletak sebelah selatan mulai
berpindah keutara dengan kata lain sebagian daratan ditambahkan
pada Jawa purba tersebut. Bagian selatan dari daerah Pengalengan
diangkat. Selain dari periode pembentukan pegunungan, bekerja
pula kekutan-kekuatan lain dalam bumi, yaitu kekuatan vulkanik
yang membentuk gunungapi yang sisanya kini merupakan puncak
tajam sekitar Cimahi misalnya gunung Selacau. Batuan-batuan yang
terdapat pada gunungapi ini berupa Dasit, batuan lelehan yang
mnegandung bahyak SiO2, berbeda dengan batuan yang dihasilkan
oleh gunung Tangkuban Perahu kemudian.
Pada jaman kwarter terjadi pembentukan dataran Bandung seperti
yang kita kenal sekarang. Sejarah daerah gunungapi ini dapat kita
bagi dalam dua periode, Jaman Kwarter Tua dan Jaman Kwarter
Muda.
Pada awal jaman kwarter tua aktivitas vuklkanik berpindah
kesebelah utara, ketempat gunung Tangkuban Perahu sekarang
berada. Pada jaman tersebut gunung Tangkuban Perahu belum
lahir, namun yang ada adalah induk dari gunungapi Tangkuban
perahu yaitu gunungapi Sunda.
• Stehn (1929) meneliti tentang urutan pembentukan tiap kawah di gunung ini.
Dia menyimpulkan bahwa kawah tertua (I) adalah kawah Pangguyangan Badak,
telah hancur karena letusan pembentukan kawah kedua atau kawah Upas (II),
sehingga yang tampak sekarang dari Kawah Pangguyangan Badak hanyalah
pinggiran kawahnya saja. Secara periodik letusan terjadi kembali, yang akhirnya
menghancurkan Kawah Upas menjadi Kawah Upas yang selanjutnya (III).
Setelah itu, pusat letusan bergerak menghancurkan kawah I, kawah II, kawah III
di bagia timur sehingga terbentuklah Kawah Ratu (IV). Letusan berikutnya
terjadi di dasar kawah III dan menghasilkan Kawah Upas (V).
Kemudian terjadi lagi perpindahan pusat letusan dari arah barat ke timur dan
terbentuklah Kawah Ratu (VI).
Letusan berikutnya terjadi di lereng sebelah timur, sebagai letusan lereng
menghasilkan Kawah Jurig (X), Kawah Domas, Kawah Badak, Kawah Jarian (XI),
dan Kawah Siluman (XII).
Aktivitas letusan kemudian bergerak ke arah barat di tahun 1896 terjadi
letusan di bagian bawah Kawah Upas (II) membentuk Kawah Baru (VII). Di
tahun 1910 aktivitas berikutnya ke arah timur. Di bagian bawah Kawah Ratu
(VIII). Pada tahun 1926 terjadi hal yang sama, menghasilkan kawah yang lebih
kecil ukuranya, dinamakan Kawah Ecoma (IX). Pada tangaal 1 Mei 1960 aktivitas
letusan membentuk lubang di dasar Kawah Ratu, Kawah (XIII). Pusat letusan
yang selalu berpindah sepanjang 1100 m mengakibatkan proses penghancuran
pada kawah terdahulu hanya berupa pinggiran kawah saja. Akhirnya
pergerakan pusat letusan dari Kawah Pangguyangan Badak ke Kawah Ratu
menghasilkan bentuk puncak gunung Tangkuban Perahu menjadi tidak lancip
melainkan berbentuk seperti perahu terbalik.
Gunung Topomas
• Tampomas adalah sebuah gunung berapi yang terletak
di Jawa Barat, tepatnya sebelah utara kota Sumedang (
6.77° LS 107.95° BT ). Stratovolcano dengan ketinggian
1684 meter ini juga memiliki sumber air panas yang
keluar di daerah sekitar kaki gunung. Gunung
Tampomas termasuk dalam area Taman Wisata Alam
Gunung Tampomas
• Gunung Tampomas berada di utara wilayah Kabupaten
Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas
berada di tiga kecamatan, yaitu Buahdua, Conggeang,
Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta. Luas area Taman
Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektar
Gunung Wayang

• Gunung Wayang merupakan sebuah gunung


yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia.
Gunung Wayang mempunyai ketinggian
setinggi 2,181 meter.
• Gunung Wayang mempunyai kawasan hutan
Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas,
hutan Montana, dan Hutan Ericaceous atau
hutan gunung.
• Gunung Bukitunggul, di Jawa Barat
• Gunung Boled, di jawa barat
• Gunung Cikurai, di Jawa Barat
• Gunung Ciremai, di Jawa Barat
• Gunung papandaian, di jawa barat
• Gunung Galunggung, di Jawa Barat
• Gunung Gede, di Jawa Barat
• Gunung Geulis, di Jawa Barat
• Gunung Guntur di Jawa Barat
• Gunung Halimun, di Banten
• Gunung Kencana, di Pangalengan, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat
• Gunung Lalakon,di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
• Gunung Malabar, di Jawa Barat
• Gunung Manglayang, di Jawa Barat
• Gunung Mandalawangi, di Jawa Bara
• Gunung Papandayan, di Jawa Barat
• Gunung Puncak Besar, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat
• Gunung Riung Gunung, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat
• Gunung Sanggabuana, di Jawa Barat
• Gunung Tangkuban Parahu, di Jawa Barat
• Gunung Tilu Pangalengan, di Pangalengan, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat
• Gunung Wayang, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
• Gunung Windu, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
TERIMAKASIH

Disusun oleh :
Anastasya Nur Asri (01)
X.2
SMA N 1 UNGARAN

Anda mungkin juga menyukai