PENDAHULUAN
Sektor pariwisata hingga saat ini merupakan salah satu sektor yang dapat
memberikan konstribusi atau pemasukan yang besar bagi pembangunan, baik dalam
skala regional maupun nasional. Pembangunan pada sektor pariwisata telah mampu
ha dan menciptakan peluang kerja, selain juga memperkenalkan kekayaan alam dan
budaya bangsa. Salah satu wisata minat khusus adalah wisata alam. Seperti gunung
tangkuban parahu.
yaitu Legenda Sangkuriang. dimana legenda itu mencaritakan seorang anak bernama
Sangkuriang yang ingin menikahi ibunya sendiri dan konon gunung Tangkuban
Parahu itu adalah perahu buatan Sangkuriang yang ditendang sampai terbalik
Perahu terbalik) karena dia tidak berhasil menyunting ibunya. Namun menurut
proses geologi menyatakan bahwa lekukan kawah Tangkuban parahu terjadi karena
letusan gunung Tangkuban Parahu, gunung ini pernah meletus pada tahun 1829,
1846, 1910, dan 1926, sehingga ,mengakibatkan bagian runcing dari gunung ini
hilang atau sudah hancur akibat letusan yang berulang ulangdan pada saat ini yang
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.3 Apa arti dan fungsi gunung tangkuban parahu bagi warga sekitar?
1.3.1 Untuk mengenal lebih lanjut objek wisata yang ada di indonesia
1.3.2 Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi diri sendiri juga para pembaca
1.3.3 Untuk melatih dan mengembangkan bakat serta kemampuan penulisan dalam
1.4.1 Obyek wisata Tangkuban Perahu selain dijadikan sebagai tempat rekreasi juga dapat
1.4.2 Obyek wisata Tangkuban Perahu merupakan salah satu obyek yang menarik di
wilayah Bandung dan kaya akan budaya serta tinggi nilai sejarahnya
1.4.3 Obyek wisata Tangkuban Perahu harus dilestraikan dan dimanfaatkan secara
optimal
sebagai berikut :
2
1.5.2 Metode Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mencatat dari buku-buku yang
Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya - jawab secara langsung dengan
Sebagai gambaran, penulis memberikan garis besar karya tulis ini, yaitu :
1.6.1 BAB I
perjalanan
1.6.2 BAB II
Sejarah singkat gunung Tangkuban Perahu dan Topografi yang meliputi :Asal usul
Gunung Tangkuban Perahu , Letak Geografis , Iklim Luas Areal , Legenda sangkuriang ,
Aktifitas Letusan.
Perkemahan Cikole.Pemandian Air Panas, Situ Lembang Air Terjun Maribaya. Curug
Arti dan fungsi Tangkuban Perahu bagi penduduk sekitar, wisatawan domestik dan
3
BAB II
Pembahasan
Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung
yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota
Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung
Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah
Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang
dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan
adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap
belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-
rata hariannya adalah 17’C pada siang hari dan 2 ‘C pada malam hari.
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya
4
dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu,
sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus
tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas
belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya di antaranya adalah di kasawan
Ciater, Subang.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan
bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah)
besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa
kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m diatas permukaan
laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda.
Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif.
Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan
Gunung Tangkuban Perahu terbentuk dari aktivitas letusan yang paling muda di
antara jajaran / kompleks Gunung Api Sunda Purba dengan type letusan Strato / berlapis ,
Dari gunung Sunda Purba (dengan ukuran yang lebih besar) kemudian Terbentuklah 3
tiga gunung api baru, yaitu : Gunung Sunda (Baru) , Gunung Tangkuban Perahu. Gunung
5
Burangrang dan Pada Fase terakhir sekitar 2000 tahun yang lalu terbentuklah dasar batuan
Bagian sisa kawah (Kaldera) gunung Sunda Purbamasih terdapat di antara Gunung
Burangrang dan Tangkuban Perahu. Sedangkan Danau atau Situ. Lembang masih
merupakan salah satu bagian dari dasar kawah gunung Sunda Purba itu sendiri. Peristiwa
Tangkuban Perahu di sebelah Timur yang merupakan sisa kawah Kaldera gunung
yang memanjang. Bentuk tubuh yang memanjang disebabkan oleh adanya tempat perpin-
dahan titik letusan yang memanjang + 1100 m dengan arah timur dan barat. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan adanya sisa–sisa tepi kawah yang lama yang mendirikan adanya
gerakan atau perpindahan aktifitas puncak. Pada waktu yang bersamaan terbentuk pula
Perpindahan aktifitas puncak yang membentang dari timur ke barat, maka apabila
dilihat dari arah Selatan (kota Bandung) maka tampak seperti trapesium atau seperti
Keadaan / aktifitas gunung Tangkuban Perahu Sampai saat ini adalah dalam
keadaan aktif dan normal. Dengan suhu permukaan kawah 96 ’ C s/d 98 ’ C dengan kon-
disi asap berwarna putih tipis. setelah kira–kira 3 bulan yang lalu Gunung Tangkuban
6
2.4 Letak Geografis
107 derajat 36 BT dengan puncak tertinggi kurang lebih 2,084 meter dpi. Obyek wisata
gunung Tangkuban Perahu yang terletak tidak jauh dari jalan raya Bandung – Jakarta via
Barat) ke arah Utara 200 km dari Jakarta atau 32 km sebelah selatan kota Subang secara
2.5 Iklim
siang hari 18 derajat celcius dan antara 7 derajat sampai 9 derajat celcius malam hari.
Memiliki curah hujan 2.700 mm pertahun dengan curah hujan terendah 100 mm di bulan
Secara keseluruhan luas areal gunung Tangkuban Perahu : 3.320 km2 dan dalam
Peristiwa letusan–letusan yang besar yang pernah terjadi tidak pernah dilakukan
pencatatan sebelumnya. Baru kemudian mulai tercatat dalam sejarah setelah seorang
berkewarga negaraan Jerman bernama Junghun yang pernah menulis erupsi tahun 1829
7
Tahun Kegiatan
1829 Terjadi letusan abu secara terus menerus di kawah Ratu dan Upas
1952 Awan hitam mengepul setinggi 25 m disertai hujan abu tipis di kawah Ratu
1969 Hujan abu tipis mencapai perkebunan teh di daerah sebelah utara
sekitar, wisatawan domestik dan asing dan berikut ini beberapa fungsi yang akan
Secara Biologis, asap belerang berguna untuk kesehatan kulit. daerah Gunung
Tangkuban Perahu mempunyai tanah yang subur karena berdekatan dengan dapur magma
8
2.8.2 Fungsi Ekonomis
keuntungan bagi penduduk sekitar dapat mencari nafkah dengan menjual souvenir,
pakaian dan lain–lain, barang dagangan dijual dan dibangun semacam stan–stan tempat
Tempat wisata alam Gunung Tangkuban Perahu sangat cocok untuk tempat rekreasi,
liburan dan refresing, karena suasana alamnya yang sejuk,tenang,damai dan tentram
sehingga dapat menghilangkan perasaan yang stress dan jenuh dengan aktifitas pekerjaan
mereka. Tempat ini juga cocok untuk berlibur keluarga, sekolah (Study Tour) liburan anak–
anak muda atau sekedar berlibur mencari kedamaian agar hati menjadi tenang.
Gunung Tangkuban Perahu selain sebagai tempat wisata juga dapat digunakan
sebagai tempat penelitian ilmu–ilmu pengetahuan seperti Geografi, Geologi bagi para
ilmuawan dan sarana bagi pelajar untuk dapat mengetahui kehebatan alam yang merupakan
ciptaaan Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri dan dipelihara agar tetap terjaga
Pada jaman dahulu kala ada seorang maha raja yang bernama Sungging Purbang
kara dari kerajaan Galuh Pakuan pergi berburu ke hutan larangan dengan diiringi bala
Punggawa kerajaan. Konon dalam perburuannya sang raja sempat membuang air kecil ke
9
tampar tanpa sengaja air seninya tergenang di sebuah belahan tempurung kelapa yang
tergeletak di tanah. Saat itu seekor babi hutan betina lari terbirit–birit karena ketakutan
dikejar-kejar para penggawa yang akhirnya bersembunyi dekat genangan air kencing sang
raja yang terkenal kesaktiannya itu. Karena babi betina yangmerupakan jelmaan dari
seorang pertapa cantik( yang dikutuk menjadi seekor babi hutan oleh gurunya karena
melanggar pantangannya) meminum air seni sang raja. Selang beberapa waktu kemudian
pada musim berburu berikutnya raja kembali ke hutan tersebut dan betapa terkejutnya dia
saat mendengar jeritan tangis seorang bayi yang tergeletak di atas semak–semak belukar.
lalu raja memerintahkan seluruh pung- gawa membawa bayi perempuan yang cantik kepada
raja. Ia sangat gembira dan kemudian kembali ke Istana membawa bayi itu dan kemudian
tumbuh menjadi seorang putri yang cantik jelita yang kemudian diberi nama Dayang Sumbi.
Sejak kehadiran Dayang Sumbi ke Istana Galuh, negara menjadi kisruh dan sering
memuncak Pada saat Dayang Sumbi menjelang remaja ia selalu menolak lamaran para
pangeran dari kerajaan tetangga sehingga sang raja menjdi panik dan khawatir bila mereka
bersatu dan menyerang Galuh karena sakit hati, maka keputusan untuk membawa kembali
Dayang Sumbi ke tempat asalnya (ke Hutan) dan hanya ditemani oleh seekor anjing Penjaga
yang bernama si Tumang (yang merupakan jelmaan dari seorang manusia yang melanggar
larangan guru) dan dibawa seperangkat alat tenun untuk menghibur dan mengisi waktu
senggang di hutan yang sunyi dan sepi kerjanya hanya menenun setiap hari sesal duka
10
2.9.2 Kawin Dengan Si Tumang
Suatu hari Dayang Sumbi memaksakan dirinya menenun kain meskipun ia sedikit
sakit, tiba–tiba tenun tanpa sengaja alat tenunan itu jatuh dari tangannya ke lereng yang
terjal, dengan badan lemah tak berdaya Dayang Sumbi tidak mampu mengambil kembali
alat tenun itu . Maka Dayang Sumbi bersumpah dan berkata “Siapa saja yang sudi
membawa alat tenun itu kembali bila ia perempuan akan ku angkat sebagai saudara dan bila
ia laki – laki maka akan ku-angkat menjadi suami.sungguh aku tak bohong”
Dayang Sumbi setelah beberapa saat kemudian datanglah si Tumang yang membawa alat
tenun itu. Apa boleh buat janji seorang istri tidak dapat dipungkiri maka Dayang Sumbi
dengan si Tumang jadilah suami istri. Setelah mereka menikah maka keduanya mempunyai
seorang anak laki-laki yang diberi nama ”Sangkuriang” si anak Tumang yang diasuhnya
bersama.
Pada suatu hari Sangkuriang kecil mengemban kuasa sang bunda untuk mencari hati
rusa hasil buruannya sebagai santap malam ditemani si Tumang pergi membawa busur
panah dan menuju ke hutan. Beberapa kali sangkuriang berusaha mem-bidik panahnya ke
sasaran namun selalu gagal akhirnya Sangkuriang semakin kesal karena tidak mendapatkan
hati rusa, kemudian dengan maksud menenangkan hati sang ibunda akhirnya Sangkuriang
mengambil anak panah untuk mengambil hati si Tumang Setelah selesai makan malam tiba-
tiba Dayang Sumbi bertanya ”Wahai anakku kemanakah gerangan si Tumang? dari tadi
tidak tampakrupa dan bayangannya?” tanya sang bunda. Dengan nada datar Sangkuriang
menjawab ’’Hati yang kita makan tadi sebenarnya bukanlah hati rusa tetapi “ Hati “ yang
disantap pada makan malam adalah hati si Tumang. Dengan sangat terkejut dan perasaan
11
yang sangat marah ketika itu Dayang Sumbi mengambil Centong dan akhirnya Sangkuriang
dipukul dengan keras dan menyebabkan luka kepala yang cukup dalam. Pada saat itu
Dayang Sumbi memohon kepada sang Hyang Widi atas kesalahannya yang tidak pernah
menceritakan keadaan yang sebenarnya ayah Sangkuriang. Pada waktu Dayang Sumbi
mendapat “wamgsit” bisikan dari Hyang Widhi bahwa ia tidak boleh memakan setiap
makhluk yang berdarah antar lain harus mandi air pancuran dan sejak saat itu Dayang
Sumbi hanya memakan aneka tumbuhan dan daun – daunan ( lalaban ) sebagai lauk
Dalam keadaan kepala yang luka dan berdarah dengan kondisi setengah hilang
ingatan, Sangkuriang di usir oleh ibunnya dari kampung halamannya dan iamenggembara
entah kemana tujuannya dari masuk hutan keluar hutan,dari satu desa ke desa lain, ia
menuju ke arah matahari terbit dan dalam pengembaraannya itu Sangkuriang selalu berburu
dan mempelajari ilmu dari setiap guru yang dijumpainya. Akhirnya sekarang Sangkuriang
menjadi seorang pemuda yang tampan dan perkasa (sakti mandraguna) Setelah sekian lama
mengembara timbul hasrat untuk pulang ke kampong halamannya untuk mencari ibunya .
setelah menempuh perjalanan dalam beberapa hari kemudian sampai juga di suatu desa.
Dalam perjalanan Sangkuriang berpapasan dengan seorang gadis cantik Dan Sangkuriang
mempunyai hasrat untuk mencintai gadis itu yang sesungguhnya adalah ibunda, dan
halamannya sendiri yang pernah ia tinggalkan. Dan gadis tersebut sesungguhnya adalah
ibunya ” Dayang Sumbi ” Atas ampunan segala perihal sang Dewata Dayang Sumbi tetap
ayu dan tampak muda. Pada suatu hari Sangkuriang dan Dayang Sumbi sedang memadu
kasih untuk merencanakan perkawinannya.Dayang Sumbi terkejut akan luka yang pernah
12
dilakukan pada anaknya, semua bentuk dan ciri-ciri luka pada kepalanya Sangkuriang (sang
kekasih). Dayang Sumbi menyadari hal itu dan dia fikir tak ingin menikah dengan
Sangkuriang (yang ia yakini bahwa dia adalah anak kandungnya sendiri) namun di sisi lain
Kepada sang Dewata sekali lagi ia mohon bagaimana cara melakukan siasat untuk
Sangkuriang harus membuat danau dengan perahu raksasa dalam tempo satu malam yang
akan dipakai nanti untuk dilayari berbulan madu .Perahu dan danau tersebut harus sudah
selesai sebelum
fajar menyingsing Tenanglah fikiran Dayang Sumbi ketika itu, karena menurutnya
persyaratan itu tidak akan mampu dipenuhi oleh Sangkuriang. Dengan percaya diri dan
tenang, syarat perkawinan itupun ia terima tanpa basa-basi Sangkuriang perkasa langsung
Dengan dibantu bala tentara siluman ”gunung tujuh” Sangkuriang mulai memben-
dung aliran sungai Citarum sang Hyang Tikoro (kini sudah menjadi Padalarang sekitar 30
km barat kota Bandung). Perahu dibangun di hutan Lembitan (Lembang). sepanjang malam
Dayang Sumbi mengamati apa yang diperbuat oleh Sangkuriang, dengan perasaan cemas,
menjelang tengan malam Situ Hyang alias danau atau telaga Bandung telah terbentang dan
perahu pun siap diluncurkan. sementara fajar menyingsing masih jauh menjelang Di kala itu
pun Dayang Sumbi tak kekurangan akal untuk mengagalkan rencana anaknya yang angkara
murka, Dayang Sumbi berdoa kepada Dewata dan beberapa saat kemudian Dayang Sumbi
mengambil sehelai selendang mayang (berwarna putih) hasil tenunannya dan ilmu kesaktian
13
timur sehingga menimbulkan cahaya seolah fajar telah tiba Selain itu pula dayang Sumbi
sambil menumbuk padi seolah–olah hari sudah pagi. Sangkuriang Girang karena kesiangan
karena ia merasa yakin melaksanakan apa yang diinginkan oleh calon istrinya akan tetapi
ternyata ia gagal dan begitu murkanya ia menendang perahunya yang hampir selesai itu
kemudian terbalik (dalam bahasa Sunda yaitu Nangkub) dan berubah menjadi gunung yang
sekarang dinamakan Tangkuban Perahu (yang berarti perahu terbalik ). Dan sisa ranting
pohon untuk membuat perahu yang berubah menjadi gunung Burangrang dan sisa kayu
Bendungan Sang Hyang Tikoro. untuk membuat danau itu pun diobrak – abrik
sehingga air menjadi surut dan danaunya pun berubah menjadi sebuah desa Bandung. Kini
desa tersebut telah berubah menjadi kota yang kita kenal dengan sebutan kota ”Bandung”
BAB III
14
PENUTUP
Kesimpulannya Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di
provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun
pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai
ketinggian setinggi 2.084 meter . Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan
legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk
Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah
dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang
Jangan merusak kekayaan alam yang bangsa indonesia punya , salah satu nya gunung
tangkuban perahu yang mempunyai kesejukan yang indah. Sayang , bila kekayaan alam yang
15
tanda dan gejalanya, antara lain :
1. Perilaku Kekerasan
- Aspek biologi
Tekanan darah meningkat, takikardi, wajah memerah, pupil melebar, frekuensi dan pengeluaran urin
meningkat
- Aspek Emosional
Individu merasa tidak nyaman, tidak berdaya, mengamuk, bawel, bermusuhan, menarik diri
- Aspek Intelektual
- Aspek Sosial
Interaksi sosial budaya, konsep rasa percaya diri, ketergantungan, tanda menarik diri, pengasingan,
ejekan
- Aspek Spiritual
1Mempengaruhi hubungan individu dengan orang lain dan moral mempengaruhi ungkapan marah
individu
2. Menarik Diri
- Kurang sopan
- apatis
- mengisolasi diri
- aktivitas menurun
16
- kurang energi dan harga diri rendah
3. Halusinasi
- menarik diri
- kadang menyerang
- gelisah
- tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tampak tremor dan berkeringat
17
- merasa gagal mencapai keinginan
- mengungkapkan ketakutan
18