PENDAHULUAN
Ada pepatah yang mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya. Salah satu cara untuk mengetahui, mengingat,
dan memahami jasa-jasa para pahlawan bangsa kita adalah dengan mempelajari
nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan rekreasi. Museum
budaya ini bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Museum berperan sebagai pusat
sebagainya’ masa kini tidak diimbangi dengan interaksi yang komunikatif oleh nilai-
nilai penting benda koleksinya kepada masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu
Padahal, menurut data yang dihimpun pada tahun 2010, Indonesia memiliki 281
museum. Itu sangat disayangkan karena sejarah – yang terangkum di suatu museum –
1
dapat dipelajari dan dijadikan bahan imajinasi perkembangan masa depan. Knell,
“It is commonly understood that museums are key agents in the creation of
meaning. That is, they create and transfer information and knowledge in an
effort to engage visitors in issues that are relevant and significant to them
hadir apa adanya, yang secara penampilan kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini
bahwa terjadi penurunan jumlah pengunjung museum dalam kurun waktu tahun 2006
hingga 2008. Hal ini disebutkan karena pengaruh kemajuan teknologi oleh adanya
akses internet.
museum yang terdapat di Kota Bandung. Museum ini adalah sebuah museum yang
kental akan sejarah, budaya, dan perjuangan masyarakat Jawa Barat dalam menumpas
cenderung menjadi tempat asing bagi masyarakat. Bahkan, teman penulis pun banyak
yang tidak mengetahui dimanakah sejatinya lokasi dari museum kaya sejarah ini.
Nampaknya masyarakat lebih memilih mal atau taman bermain sebagai lokasi
kunjungan daripada museum ini. Padahal, museum ini sejatinya bisa menjadi bahan
2
studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Hal tersebut pun terbukti
dengan minimnya jumlah pengunjung per-tahun dari museum ini. Dengan begitu,
infrastruktur yang dibutuhkan dari segi sosial, ekonomi, dan budaya karena
akhirnya, museum yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa ini, dewasa ini
seakan hanya menjadi gudang tak bermakna dan tersingkir sebagai salah satu
identitas kota.
ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, dan hukum, penulis juga akan melakukan
tersebut oleh masyarakat, terutama dari segi teknis. Selain itu, penulis juga
melakukan kajian dari berbagai sumber dengan harapan penulis memberikan solusi
yaitu
3
1. Apakah yang menyebabkan Museum Mandala Wangsit Siliwangi sepi
pengunjung?
2. Apa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sepinya pengunjung
Tujuan dari kajian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui hal apa saja
masyarakat, bahkan banyak masyarakat sampai saat ini tidak tahu akan keberadaan
museum ini. Kajian yang penulis lakukan ini juga bertujuan untuk dapat menemukan
berbagai macam solusi atas berbagai permasalan museum, dalam hal ini dikaitkan
dengan engineer solution . Selain itu, penulis juga bertujuan untuk mencari tahu
Dengan adanya karya tulis ini pun, para pembaca diharapkan memiliki
seorang engineer untuk dapat bersikap profesional, etis, dan mengajukan solusi yang
tepat terhadap suatu masalah terutama untuk masalah yang berhubungan langsung
dengan masyarakat. Adanya karya tulis ini pun diharapkan mampu memberi
4
1.4 Ruang Lingkup Kajian
3. Melakukan studi literatur , baik itu berasal dari website, buku, ataupun
literatur lainnya
5
1.6 Sistematika Pembahasan
Penulisan makalah ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu bab pendahuluan, bab
yang diamati, serta bab simpulan dan saran. Bab pendahuluan meliputi latar belakang
penulisan yang memuat, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, lingkup
kajian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab latar belakang itu sendiri
memuat alasan penulis memilih museum Mandala Wangsit Siliwangi untuk dikaji.
Adapun rumusan masalah memuat apa yang akan menjadi pokok pembahasan dalam
makalah ini. Tujuan dan manfaat memuat apa yang akan dicapai setelah mengkaji
berisi tentang bagaimana keadaaan dan kondisi museum Mandala Wangsit Siliwangi
penulis ke museum Mandala Wangsit Siliwangi. Bab pengolahan data berisi data-
sekarang ini, manfaat, maupun perannya terhadap masyarakat. Data yang penulis
gunakan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan dari wawancara secara langsung dengan pihak yang menjadi penanggung
dari data-data yang telah ada, seperti dari literatur, baik itu berasal dari website, buku,
ataupun literatur lainnya. Adapun bab pembahasan isinya adalah anlisis mengenai
museum Mandala Wangsit Siliwangi. Analisis ini meliputi bagaimana peran dan
kondisi museum itu sekarang yang ditinjau dari aspek ekonomi/biaya, dampak sosial,
6
dampak lingkungan, aspek budaya, dan spek hukum (kebijakan tata ruang dan kota).
Bab yang terakhir adalah bab simpulan dan saran yang berisi kesimpulan dari apa
yang dibahas dalam makalah ini. Selain itu bab ini juga bersisi saran dari penulis
7
BAB II
INFRASTRUKTUR
Museum berasal dari bahasa Yunani mouseion. Dahulu kala museum berfungsi
sebagai sebuah bangunan tempat suci untuk memuja sembilan dewa suci dan ilmu
pengetahuan. Salah satu dari sembilan dewi tersebut adalah Muses (dewa pelindung
seni dalam mitologi Yunani), yang lahir dari maha Dewa Zeus dengan isterinya
Mnemosyne. Selain menjadi tempat suci, pada waktu itu juga museum berfungsi
berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat berseni. Selain itu, dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), museum juga diartikan sebagai gedung yang
digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat
perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan
barang kuno.
8
meriset, mongomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
Pada awalnya, museum berasal dari koleksi pribadi individu kaya, keluarga,
atau lembaga seni yang berisi benda-benda yang langka atau menarik. Benda-benda
ini sering dipamerkan di suatu ruangan. Akses publik biasanya diperbolehkan untuk
Museum yang tertua berdasarkan bukti yaitu museum Ennigaldi-Nanna, yang berdiri
sekitar 530 SM dan didedikasikan untuk menampung barang antik dari daerah
Mesopotamia.
Louvre di Paris. Museum ini dibuka pada tahun 1793 pada saat Revolusi Perancis,
yang mengijinkan masyarakat dari semua golongan dan status untuk mengakses
koleksi kerajaan. Umumnya, museum berupa sebuah gedung atau bangunan, sebagai
tempat menyimpan dan memamerkan koleksi. Ini untuk melindungi seluruh koleksi
dari pengaruh panas, hujan, dan yang paling penting dari gangguan tangan-tangan
Ada juga museum yang berada di luar ruangan. Namanya museum terbuka
atau museum lapangan. Nama kerennya open air museum atau site museum. Koleksi
dalam museum terbuka atau museum lapangan sangat besar, sehingga tidak bisa
dipindahkan. Karena itu tetap dilestarikan di halaman, dalam ujud benda cagar
budaya. Museum terbuka yang paling dikenal adalah Taman Wisata Candi Borobudur
9
Menurut jenis koleksinya museum terbagi dua, yakni museum umum dan
museum khusus. Museum umum adalah museum yang koleksinya terdiri atas
berbagai jenis objek ilmu pengetahuan dan kesenian. Contoh museum umum adalah
relik sejarah, etnografi, geografi, seni rupa, numismatik, heraldik, dan keramik.
Sedangkan museum khusus adalah museum yang hanya menyajikan koleksi berupa
satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian. Contohnya Museum Wayang,
Keduanya adalah tempat untuk melihat benda-benda angkasa. Apapun namanya, pada
prinsipnya museum memamerkan segala jenis benda mati dan benda hidup untuk
kepentingan masyarakat.
pemerintah atau museum negeri dan museum swasta atau museum pribadi. Museum
Jakarta (pemerintah daerah DKI Jakarta), dan Museum Satria Mandala (TNI).
10
Museum swasta dikelola oleh yayasan atau keluarga, misalnya Museum Adam Malik
(kini sudah tutup), Museum Affandi, Museum Dullah, dan Museum Suteja Neka.
Ada lagi yang disebut museum keliling atau museum mobil. Biasanya
museum ini berkeliling dari satu tempat ke tempat lain menggunakan mobil yang
didesain secara khusus. Meskipun koleksi yang dipamerkan tidak banyak, museum
dan kebudayaan baik pada masa VOC maupun Hindia-Belanda makin jelas dengan
termasuk perpustakaan.
tempat suci untuk memuja sembilan dewa suci dan ilmu pengetahuan. Salah satu dari
sembilan dewi tersebut adalah Mouse, yang lahir dari maha Dewa Zeus dengan
11
isterinya Mnemosyne. Selain menjadi tempat suci, pada waktu itu juga museum
menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan dewa dewi.
Namun, beriringan dengan berkembangnya zaman, fungsi museum saat ini cenderung
lebih memusatkan sebagai lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi
berbagai bentuk warisan budaya. Warisan budaya tersebut dapat berupa objek yang
Tahun 1995 tentang pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di museum,
bukti-bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna
kebutuhan manusia akan informasi berupa bukti-bukti peninggalan sejarah masa lalu.
12
Manusia dan kebudayaan secara tidak langsung tidak dapat dipisahkan dari
Museum terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu bangunan, sejarah, dan
sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Museum adalah suatu lembaga
akan menikmati potensi kesejahteraan dari sisi industri kreatif yang relatif akan
berkembang.
juga sosial, budaya, edukasi, dan sebagainya. Mengingat pentingnya peran dan fungsi
ini terlaksana, keberadaan suatu museum harus dioptimalkan, baik secara internal
maupun eksternal.
Ruang lingkup kajian dalam penulisan karya tulis ini adalah Museum
Mandala Wangsit Siliwangi. Seiring dengan waktu yang terus bergulir, museum ini
nasihat. Adapun Siliwangi adalah nama Raja Kerajaan Pakuan Padjadjaran yang
Jadi, Mandala Wangsit Siliwangi dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan
amanah, petuah atau nasihat dari para pejuang masa lalu kepada generasi penerus
melalui benda-benda yang ditinggalkannya, dalam hal ini adalah senjata-senjata yang
14
Museum Mandala Wangit Siliwangi menempati areal seluas 4.176 meter
persegi dengan luas bangunannya sekitar 1.674 meter persegi. Bangunan museum
yang bergaya arsitektur late romanticism ini bukanlah bangunan baru yang langsung
difungsikan sebagai museum, melainkan bangunan tua yang dibangun pada tahun
merdeka bangunan diambil alih dan digunakan oleh pasukan Divisi Siliwangi sebagai
markas Militaire Akademie Bandung dari tahun 1949 hingga 1950. Pada awal 1950,
tepatnya tanggal 23 Januari, markas Divisi Siliwangi pertama ini pernah menjadi
sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan
Saat situasi politik dan keamanan dalam negeri cukup kondusif, 16 tahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 23 Mei 1966 pihak Kodam III/Siliwangi menjadikan
markas Militaire Akademie Bandung menjadi sebuah museum yang diberi nama
waktu itu, Kolonel Ibrahim Adjie. Tujuannya adalah sebagai wadah pelestarian dan
pewarisan nilai-nilai kejuangan ’45 kepada generasi muda agar kesadaran serta
Satu dekade kemudian, agar dapat menampung banyak koleksi dan lebih
menarik minat pengunjung museum direnovasi serta dibangun lagi gedung baru
untuk kedua kalinya oleh Pangdam XV/Siliwangi, Mayjen Yoga Sugama yang
15
BAB III
Siliwangi secara umum terdiri dari dua bagian gedung yaitu gedung bagian depan dan
gedung bagian belakang. Gedung bagian depan yang umurnya lebih tua saat ini
digunakan oleh divisi siliwangi sebagai tempat pembinaan mental dan kejuangan
untuk keperluan militer. Gedung bagian belakang digunakan sebagai museum yang
terbuka untuk umum. Selain digunakan sebagai tempat pembinaan mental, bangunan
gedung depan juga difungsikan sebagai kantor Bintaldam III / Siliwangi dan beberapa
karena berfungsi juga sebagai kantor, museum ini hanya dibuka untuk kunjungan
umum pada waktu dan jam kerja saja, yaitu pada hari Senin s/d Kamis dari pukul
16
Selain bangunan kantor dan museum, terdapat juga fasilitas-fasilitas
pelengkap lain seperti toilet, kantin, area parkir mobil, masjid, toko/koperasi, aula,
dan pos keamanan. Masjid yang terdapat di museum Mandala Wangsit Siliwangi
adalah Masjid Al-shlah. Masjid ini mampu menampung sekitar 90 jamaah. Menurut
keterangan dari pihak museum, pada tahun 2010 masjid ini telah mengalami renovasi
yang biayanya didapat dari bantuan Keluarga Besar Bintaldam III/Siliwangi dan
warga sekitar museum, sehingga kondisi masjid ini masih sangat layak dan terawat
yang dapat dilihat dari kondisi bangunan masjid yang menggunakan cat baru dan
Dari hasil observasi pula diketahui bahwa untuk masalah fasilitas museum ini
dapat dikategorikan kedalam kategori yang kurang layak. Penerangan yang ada
kurang membantu pengunjung karena sangat redup. Begitu pula kantin yang tak
berfungsi lagi. Sedangkan auditorium, menurut hasil wawancara, tidak berfungsi lagi
17
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
18
Gambar 1 menunjukkan barang rongsokan yang diletakkan sembarangan,
padahal tangga tersebut merupakan jalan bagi para pengunjung untuk melihat isi
barang di museum ini. Hal ini tentunya menjadi pemandangan yang tidak
dipasang oleh pihak museum. Sekali lagi ini menandakan konstruksi bangunan dari
minim ini disebabkan oleh kurangnya dana dari pemerintah. Pihak museum sendiri
masih mengandalkan sumbangan dari para pengunjung dan donatur untuk biaya
perawatan. Padahal, menurut pihak museum, mereka sendiri sudah mengajukan dana
kepada pemerintah Kota Bandung sejak tahun 1999 untuk merenovasi gedung
museum yang kondisinya kurang layak karena belum adanya investor swasta yang
19
Dari observasi didapat bahwa jenis koleksi yang ada di museum Mandala
20
Selain itu, kami juga mendapat data mengenai pendapatan pedagang di sekitar
museum. Kali ini, data yang didapatkan sangat fluktuatif. Pendapatan pedagang
sangat tergantung pada jumlah pengunjung yang datang ke museum ini. Akan tetapi,
kebijakan tata kota dari kota Bandung. Berdasarkan hasil wawancara, juga didapatkan
data mengenai pihak yang merancang dan pihak yang sempat merenovasi gedung
museum ini. Ada pun bangunan ini dirancang seluruhnya oleh insinyur Belanda pada
masa kolonial Belanda. Dan fakta lainnya adalah, bangunan ini sempat direnovasi
oleh salah seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) sekitar tahun 1990-an.
21
3.2 Data Sekunder
s
u
d
a
n
P
m
K
e
r
A
T
u
e
a
s
m
r
n
t
M
P
B
1
S
p
o
K
.
k
A
g
h
/
n
o
r
P
u
i
G
a
s
c
U
S
d
e
m
N
T
M
H
t
y l
.
K
A
/
I
H
2
r
a
P
p
o
.
f
n
k
N
u
t
h
i
O
S l
m
E
u
t
r
e
n
o
S
a
y
n
d
m
o
t
i
u
s
j
b
e
h
l
S
Secara umum, museum ini dipimpin oleh seorang kepala museum yang
membawahi seorang penata museum yang bertugas dalam setiap pengadaan koleksi
pameran, tur harkatkol dan tur pemandu, serta TA Pammus. Walaupun dari diagram
terlihat hanya terdiri dari beberapa orang, namun struktur organisasi museum ini
bersifat fleksibel karena museum Mandala Wangsit Siliwangi ini merupakan bagian
dari Bintaldam III divisi Siliwangi sehingga secara tidak langsung setiap anggota dari
Bintaldam III divisi Siliwangi merupakan pengurus dan anggota dari museum.
22
Menurut literatur, pada awal tahun 2000-an museum ini memberlakukan tariff
sebesar RP.2000,- bagi masyarakat yang ingin mengunjungi museum. Namun pada
beberapa tahun terakhir, tariff tersebut ditiadakan dan diganti dengan sumbangan
sukarela.
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Dinas Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah di suatu situs resmi, pada tahun anggaran 2012 Pemprov Jabar mengucurkan
keuangan itu disalurkan kepada 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
diperuntukan bagi sejumlah kegiatan. Dari total bantuan yang diberikan, sebagian
besar akan diserap untuk percepatan pembangunan Stadion Utama Sepak Bola (SUS)
Gedebage (Rp 100,5 miliar atau sekitar 75% dari total bantuan). Sedangkan dana
tersisa, digunakan untuk sejumlah kegiatan seperti untuk Dinas Pendidikan (Disdik)
sebesar Rp 41 miliar, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) sebesar Rp 2,5
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011, belanja tidak
yang akan digunakan, baik berupa subsidi, hibah, bantuan sosial, dan sebagainya.
Grafik Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung dapat dilihat
pada grafik.
23
Ada pun data pengunjung museum Mandala Wangsit Siliwangi berdasarkan
data yang dihimpun oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional dari tahun ke
tahun mengalami penurunan. Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat fungsi dan
peran museum yang sangat penting dalam masyarakat. Penurunan ini diilustrasikan
24
4600
4500
4400
4300
Jumlah Pengunjung
Museum di Indonesia (ribu
4200 orang)
4100
4000
3900
2008 2009 2010
oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional, jumlah pengunjung pada kurun waktu
http://kppo.bappenas.go.id/
25
Berdasarkan hasil wawancara, museum di Indonesia, khususnya museum
Mandala Wangsit Siliwangi tidak dianggap oleh sebagian besar masyarakat Indonesia
sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Selain itu, rasa segan
sebagai alasan lain masyarakat enggan mengunjungi museum tersebut. Pada tahun
dinilai Bapak Oih memiliki nilai positif dalam mempromosikan keberadaan museum.
pengamatan penulis, jumlah pengunjung per hari berkisar 20-30 orang pada hari
biasa. Jumlah ini terbilang sedikit. Sementara pada musim liburan, menurut
pengakuan Bapak Oih, banyak masyarakat yang mengunjungi museum ini. Kerap
juga museum ini dikunjungi dengan tujuan studi wisata para pelajar. Sebagai
contohnya adalah kunjungan studi wisata salah satu sekolah dasar di Kota Bandung,
dengan jumlah rombongan 192 orang pada 9 April 2012. Selain itu para mahasiswa
pun tak sedikit yang menjadikan museum Mandala Wangsit Siliwangi sebagai sebuah
objek penelitian.
26
BAB IV
PERMASALAHANNYA
aspek kehidupan masyakat. Berikut adalah beberapa dampak yang diberikan oleh
wilayah sekitarnya. Pengaruh paling besar dapat kita lihat misalnya pada
pendapatan pedagang sekitar museum tersebut. Dari data yang diperoleh dari
salah satu pedagang yang sudah sangat lama beroperasi di sekitar museum, ia
pendapatan yang ia dapat sebelumnya. Selain itu, ia pun mengaku bahwa bila
27
Keberadaan museum ini pun jelas dapat meningkatkan pendapatan
beberapa orang yang terlibat hubungan kerja dengan lingkungan museum ini,
contohnya adalah pengurus masjid, koperasi, dan pihak lainnya. Dampak lain
itu untuk disimpan di museum ini. Hal ini tentunya meningkatkan kondisi
menjadi salah satu tempat perputaran ekonomi Kota Bandung yang secara
kota Bandung.
besar terhadap masyarakat, khususnya pengaruh dalam aspek sosial. Salah satu
pengaruh pada aspek sosial yang ditimbulkan adalah adanya perasaan bangga
Mereka merasa menjadi salah satu bagian dari sejarah perjuangan rakyat
28
masyarakat sekitar untuk terus menjaga warisan peninggalan sejarah rakyat
Indonesia ini.
pendahulu kita. Sangat jelas hal ini berdampak positif karena dengan perasaan
cinta tanah air yang meningkat, otomatis juga akan meningkatkan rasa sayang
masyarakat kepada negeri ini yang tentu akan melecutkan semangat juang
lingkungan bisa dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar daerah kawasan ini
yang semakin bersih dan terlihat rapi. Di sekitar jalan Lembong, tempat
museum ini berada, terlihat begitu banyak pohon rindang yang menghiasi
merusak estetika kawasan ini. Namun ada juga dampak negatif terhadap
Siliwangi ini. Sejak adanya museum ini, banyak bangunan yang dibuat dan
banyak di tempat ini. Salah satu bangunan tersebut adalah monumen Lembong
yang tepat berada di depan kawasan museum ini. Monumen tersebut memang
29
terhadap bangsa Indonesia, namun monumen itu juga telah menggeser
dampak itu, pada waktu tertentu, contohnya ketika museum padat oleh
kegiatan study tour, terjadi dampak terhadap lingkungan yang sulit dipungkiri
yaitu kepadatan di tepi jalan karena lahan parkir yang kurang cukup untuk
museum ini lebih mengenali isi museum tersebut, karena lokasi yang tidak
tombak, pakaian tradisional, dan benda-benda lain yang dapat kita jumpai di
diharapkan dapat lebih mencintai sejarah dan budaya bangsa Indonesia yang
30
museum-museum lainnya di Indonesia, hanya ramai dikunjungi pada bulan-
bulan tertentu saja, seperti bulan Juni-Juli (liburan sekolah) dan Desember-
Januari (akhir tahun). Menurut pemandu museum, sekitar 99% kunjungan yang
masih sangat rendah karena bangsa yang memiliki kesadaran tinggi jelas akan
seberapa maju bangsa tersebut. Hal itu dikarenakan dengan budaya berkunjung
lebih baik daripada yang sudah ditorehkan oleh sejarah dan terus membangun
ini.
ini dihubungkan dengan kebijakan tata ruang dan kota. Struktur infrastuktur
31
2. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan
kawasan budidaya
dampak negatif terhadap lingkungan (contoh yang paling sering kita alami
adalah banjir, erosi dan sedimentasi)
Siliwangi sehingga museum ini kurang populer dan kurang diminati masyarakat luas.
fasilitas museum. Fasilitas yang ditawarkan oleh museum sangatlah minim. Banyak
fasilitas vital yang seharusnya ada di sebuah museum justru tak ada. Fasilitas yang
ada pun tampak tak terawat, seperti contohnya adalah fasilitas penerangan yang
sangat minm. Ketakterawatan fasilitas jela memberikan kesan lusuh dan kumuh dari
32
museum. Hal itu jelas membuat sebuah museum menjadi kurang maksimal
operasinya dan membuat minat masyarakat menjadi kurang dan akhirnya tidak ingin
Dengan minimnya fasilitas dari museum ini, pihak museum pun menjadi
kurang berani untuk mempublikasikan musem ini. Hal tersebut jelas memprihatinkan.
banyaknya dan sebagai tempat yang nyaman untuk disinggahi sehingga pengunjung
pun ingin lama-lama didalam museum. Namun, apabila sumber inspirasi tersebut
tidak enak dipandang karena banyak fasilitas yang tidak layak dan tampilan ruang
pameran yang kusam dan menyedihkan, jelas masyarakat pun menjadikan museum
sebagai sumber studi hanya beroperasi pada hari dan jam kerja, yaitu pada hari Senin-
Kamis dari pukul 08.00-15.00 dan Jum’at dari pukul 08.00-11.00. hal ini tentu dapat
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan museum ini kekurangan pengunjung,
terutama dari kalangan umum non-pelajar. Masyarakat yang sudah bekerja secara
tidak langsung tidak dapat berkunjung ke museum ini karena jadwalnya selalu
berbenturan kecuali ia mengajukan cuti. Masalah jadwal operasi tersebut jelas sangat
merugikan karena pada nyatanya, akhir pekan adalah hari panen yang sangat
prospektif. Selain itu, akhir pekan adalah waktu yang tepat bagi keluarga untuk
33
bagian-bagian museum sebagai kantor Bintaldam III/Siliwangi, selain itu pengurus
museum ini mayoritas adalah orang-orang yang juga mempunyai jabatan militer
sehingga jadwal kerjanya pun mengikuti jadwal kerja militer dan bukan jadwal kerja
pengurus museum pada umumnya yang seharusnya selalu bekerja setiap hari, bahkan
Sepinya pengunjung museum Mandala Wangsit Siliwangi ini juga tak lepas
dari faktor promosi atau pengenalan yang dilakukan oleh pihak museum kepada
masyarakat luas. Dari hasil wawancara dengan pengelola museum, dan dari berbagai
literatur yang didapatkan, terbukti bahwa museum Mandala Wangsit Siliwangi ini
hanya dipromosikan melalui website pada internet saja. Kurangnya promosi ini
tentunya berpengaruh besar terhadap jumlah pengunjung yang datang ku museum ini.
Promosi hanya melalui website tentunya akan berpengaruh sangat kecil jika tidak
Situs resmi museum Mandala Wangsit Siliwangi ini juga tidak sepenuhnya
membahas tentang kondisi dan apa yang ada pada museum. Situs resmi museum ini
justru berisi campuran tentang museum dan mengenai organisasi bintaldam yang
menjadi pengelola dari museum ini. Hal ini tentunya bisa saja menimbulkan
kebingungan di kalangan masyarakat tentang keberadaan museum ini. Selain itu info
yang ada pada situs resmi museum ini juga sangat sedikit. Situs ini kurang
menjelaskan apa sebenarnya yang ada pada museum ini dan bagaimana kondisi
Di sisi lain, pihak museum juga seakan kurang mempunyai inisiatif dan kreasi
34
dalam promosi karena kondisi fasilitas mereka yang sangat memprihatinkan. Mereka
terkesan tinggal diam dengan kondisi yang ada sekarang. Tak ada langkah nyata yang
sampai sekarang bisa terealisasi untuk memperbaiki kondisi museum yang semakin
Penulis juga menganalisis bahwa ada alasan lain yang menyebabkan museum
ini kurang diminati oleh masyarakat yaitu permasalahan koleksi yang ditawarkan oleh
museum ini.. Meskipun museum ini khusus memamerkan koleksi sejarah militer
Bangsa Indonesia, namun koleksi tersebut dinilai kurang lengkap. Selain itu,
Penyajian benda-benda koleksi tersebut pun kurang menarik. Sebagian besar benda
koleksi di Museum Mandala Wangsit Siliwangi berbentuk dua dimensi, seperti foto,
lukisan, halaman koran, dan lain-lain. Benda-benda tersebut pun hanya dikemas
dengan deskripsi yang alakadarnya sehingga masyarakat yang melihatnya pun kurang
mengerti dan menjadi kurang tertarik untuk berlama-lama di ruang pameran. Selain
pada benda dua dimensi, untuk benda-benda koleksi yang berbentuk tiga dimensi
hanya dipajang dalam kotak-kotak kaca, sehingga tidak memberi kesan yang khusus
kepada pengunjung. Pencahayaan dalam pameran pun kurang. Kesan artistik yang
biasanya muncul pada museum pun menjadi hilang dan hal tersebut jelas mengurangi
estetika dari museum ini. Pada akhirnya isi dari museum ini hanya terkesan seperti
deretan majalah dinding yang biasa kita lihat dimana-mana. Benda koleksi di
Museum Mandala Wangsit terlihat kurang terawat. Sebagai contoh banyaknya benda
koleksi yang berdebu dan terkesan lusuh sehingga menimbulkan kesan kumuh pada
museum. Kekumuhan dari museum ini pun semakin tersorot ketika beberapa benda
35
pameran terlihat ditaruh begitu saja tanpa dipajang seperti barang bekas tak berguna
di bawah tangga.
Permasalahan yang paling utama dari museum ini adalah kurangnya dana
yang bisa dipakai baik untuk renovasi museum ini, maupun untuk pengelolaan
museum ini. Dari hasil wawancara, kami mendapatkan fakta yang sangat miris. Pihak
dana untuk renovasi gedung museum yang sangat tidak layak sejak tahun 1990-an.
Namun, sejak diajukan sekitar 10 tahun yang lalu, sampai sekarang, tidak ada respon
positif dari pemerintah. Pemerintah bertindak seakan tidak peduli dengan masalah
museum ini, padahal museum ini bisa jadi menjadi salah satu ikon kota Bandung jika
Siliwangi ini.
Kita tentunya tahu bahwa dana merupakan salah satu aspek yang penting bagi
keutuhan dan kelestarian suatu infrastruktur. Sikap pemerintah yang seperti ini sekali
lagi menunjukkan kurang pedulinya para petinggi negara ini terhadap suatu bangunan
yang harusnya bisa menjadi salah satu faktor yang bisa membangkitkan keadaan
36
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian data terhadap museum Mandala Wangsit
terbuka untuk umum dan berfungsi juga sebagai tempat pembinaan mental
museum
Siliwangi berasal dari hibah dan sumbangan sukarela dari donatur dan
pengunjung.
struktur fisik bangunan seperti pada bagian langit-langit, dinding, dan diorama
37
6. Museum Mandala Wangsit Siliwangi mempunyai struktur organisasi
7. Dalam beberapa tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2009 Museum Mandala
yaitu
38
5.2.3 Menambah hari/jam operasional museum
acara
berbagai event sehingga masyarakat pun semakin tahu dan peduli dengan
kondisi museum.
39
sejarah. Selain itu harus ada komunikasi timbal balik antar pengelola museum,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang terjaga dapat
40
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ali. 2011. Museum di Indonesia-Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti.
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131579-T%2027524-Rekontekstualisasi
%20koleksi-Pendahuluan.pdf (diakses 3 April 2012).
http://www.antaranews.com/berita/211960/sebagian-besar-museum-indonesia-
kurang-interaktif (diakses 10 April 2012).
http://kppo.bappenas.go.id/files/-3-Jumlah%20Pengunjung%20Museum%20di
%20Indonesia.pdf (diakses 13 April 2012).
http://www.museumnasional.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=76:tkm2010&catid=1:latest-
news&Itemid=50 (diakses 15 April 2012).
http://dpkad.kotabandung.info/index.php?
option=com_content&view=article&id=69&Itemid=87 (diakses 16 April
2012).
http://dpkad.kotabandung.info/index.php?
option=com_content&view=article&id=98&Itemid=117 (diakses 16 April
2012).
41
http://dairizgraph.wordpress.com/2010/02/18/museum/#more-457 (diakses 14 April
2012).
http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/museum-mandala-wangsit-siliwangi.pdf
http://www.bandungheritage.org/index.php?
option=com_content&task=view&id=18&Itemid=1 (diakses 15 April 2012).
42