Anda di halaman 1dari 14

ZAMAN MEGALITIKUM

OLEH :
KELOMPOK IV
• ATIVA
• DINDA AULIA RAHMI
• IKHLASH
• M. ABIYYU OSYRA
• NAIFA PUTI KAMILA
• SAHIDATUL AULIA
• TRI FRIANDANA ZIKRA
X MIPA 1
PENGERTIAN ZAMAN MEGALITIKUM
Zaman Megalitikum merupakan zaman batu besar. Disebut
zaman batu besar karena pada masa itu manusia yang hidup
menggunakan batu yang berukuran besar sebagai peralatan
sehari-hari.
Maka dari itu, masa megalitikum disebut juga sebagai zaman
batu. Menurut hasil analisis dari para ahli arkeolog
menyebutkan ciri-ciri masa megalitikum terletak pada fosil
yang temukan.
Dimana di zaman ini terdapat banyak sekali peninggalan
berupa kapak batu, rumah batu dan perlengkapan lain yang
terbuat dari batu.
CIRI-CIRI ZAMAN MEGALITIKUM
1. Telah mengetahui system pembagian kerja.
2. Telah ada pemimpin atau kepala suku.
3. Sudah memanfaatkan logam untuk dijadikan peralatan
sehari-hari.
4. Sudah menerapkan sistem food producing atau bercocok
tanam.
5. Sudah ada norma-norma yang berlaku.
6. Menggunakan sistem hokum rimba(primus interpercis) yakni
memilih yang terkuat dari yang terkuat.
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
A. Kehidupan sosial
Berkembang sejak zaman neolitikum hingga zaman perunggu
manusia pada zaman megalitikum sudah bisa membuat serta
meninggalkan kebudayaaan di zaman batu besar.
B. Kehidupan kebudayaan
Megalitikum meninggalkan kebudayaan yang cukup unik dan
menarik. Bahkan di zaman modern sekarang ini, kita masih dapat
menjumpai kebudayaan tersebut.
Hal terebut disebabkan adanya suku di Indonesia yang masih tetap
melestarikan kebudayaan yang ada di masa megalitikum.
Contohnya saja bangunan dengan batu yang berundak, hal tersebut
sama dengan peninggalan yang ada di zaman ini yang disebut
pundek berundak.
Selain itu, ciri dari kehidupan budaya di zaman megalitikum
ditandai dengan banyaknya temuan yang terbuat dari bahan dasar
batu.
Beberapa temuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
kapak persegi
kapak lonjong
menhir
dolmen
kubur batu
waruga
sarkobagus
puden berudakarca
C. Kehidupan ekonomi
Alat-alat yang digunakan berbahan dasar batu.
D. Kehidupan kepercayaan
Mulai berinisiatif untuk mendirikan bangunan batu yang
berukuran besar atau megalitik sebagai tempat
beribadah.Budaya megalitik inilah yang menjadi ciri khas asli
dari nenek moyang Indonesia sebelum menerima pengaruh dari
hindu islam serta kolonial.
MANUSIA PENDUKUNG ZAMAN
MEGALITIKUM
Terdapat beberapa jenis manusia pendukung yang hidup di zaman
megalitikum, diantaranya sebagai berikut :
1. Meganthropus paleojavanicus ( manusia berukuran besar )
2. Pithecanthropus ( manusia kera), dan terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. Pithecanthropus erectus (manusia kera yang jelannya tegak
atau tegap)
b. Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera yang berasal
dari Mojokerto)
c. Pithecanthropus soloensis (manusia kera yang berasal dari
Solo)
PENINGGALAN ZAMAN MEGALITIKUM
Zaman yang mulai berkembang sejak revolusi Neolithikum,
masa megalitikum memang lebih maju daripada zaman
pendahulunya.
Adapun beberapa hasil kebudayaan dan peninggalan dari
masa megalitikum yang dapat kita jumpai hingga sekarang,
diantaranya sebagai berikut :
1. DOLMEN

Meja batu yang digunakan sebagai tempat sesaji dan


pemujaan terhadapt nenek moyang yang berfungsi
sebagai penutup sarkofagus.
Dolmen banyak ditemukan di daerah Besuki, Jawa Timur
dan dikenal sebagai pandhusa.
2. KUBUR BATU

Peti yang digunakan sebagai tempat menyimpan jenazah


yang terbuat dari batu. Daerah yang banyak ditemukan
kubur batu diantaranya: Bali, Pasemah “Sumatera
Selatan”, Wonosari “Yogyakarta”, Cepu “Jawa Tengah”
dan Cirebon “Jawa Barat”.
3. SARKOFAGUS

Sarkofagus juga merupakan peti yang digunakan untuk


menyimpan jenazah, hanya saja bentuk dari sarkofagus
seperti palung atau lesung yang terbuat dari batu utuh
dan telah diberi penutup.
Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali dan
Bondowoso “Jawa Timur”
4. PUNDEN BERUNDAK

Punden berundak adalah bangunan yang berteras-teras yang


digunakan sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.
Dalam perkembanyannya, pundek berundak juga disebut
sebagai bentuk awal dari candi di Indonesia.
Pundek berundak banyak ditemukan di daerah Lebak
Sibedug “Banten Selatan”, Leles “Garut” serta Kuningan
“Jawa Barat”.
5. MENHIR

Menhir adalah sebuah batu besar tunggal yang


bentuknya seperti tiang atau tugu, fungsinya sebagai
tanda peringatan arwah nenek moyang.
Menhir ini banyak ditemukan di daerah Pasemah
“Sumatra Selatan”, Ngada “Flores”, Rembang “Jawa
Tengah” serta Lahat “Sumatra Selatan”.
6. ARCA ATAU PATUNG

Arca atau patung adalah batu yang berbentuk binatang


atau manusia untuk melambangkan nenek moyang serta
digunakan sebagai pujaan.
Arca atau patung ini banyak ditemukan di daerah
Pasemah “Sumatra Selatan” serta lembah Bada Lahat
“Sulawesi Selatan”.

Anda mungkin juga menyukai