Anda di halaman 1dari 10

Contoh Makalah sejarah

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusunan makalah hasil riset study pustaka ini dapat terselesaikan.

            Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dalam
rangka meningkatkan pemahaman mengenai Pembagian Zaman Praaksara khususnya berdasarkan Ilmu
Geologi dan Arkeologi.

            Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru
bidang studi sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik

            Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami
kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.

            Demikian laporan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiinnnn. . . .

Pancor, 24 Januari 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah
atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai
manusia mengenal tulisan. Lalu, jika tidak ada tulisan, bagaimana kita mengetahui adanya masa
praaksara? Nah, begini. Kita mengetahui masa praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan berupa
tulisan yaitu : fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.

Salah satu cirri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok.
Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam
kehidupan mereka.

Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang zaman praaksara
atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu pengetahuan.
Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau karena sejarah merupakan sumber ilmu kebudayaan yang
sangat berguna. Oleh karena itu, penulis bertujuan membuat makalah ini untuk menjelaskan kehidupan
awal maysarakat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1)      Bagaimana proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?

2)      Apa saja jenis-jenis manusia purba ?

3)      Bagaimana cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?

4)      Apa saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?

1.3 Tujuan

Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1)      Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia

2)      Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.

3)      Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia

1. 4 Metode

Metode yang digunakan ialah studi pustaka, yaitu penganalisisan diambil dari berbagai sumber bahan
pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA BERDASARKAN ILMU GEOLOGI DAN ARKEOLOGI

 Zaman prasejarah yaitu suatu babak dalam periode sejarah yang belum mengenal tulisan sehingga
kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Pemenuhan kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara
berburu dan memungut bahan makanan yang tersedia di alam.
            Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam
untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya
zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah. Zaman ini sering disebut juga zaman nirleka atau
zaman pra-aksara.

1.      Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi 

Zaman pra-aksara di Indones

ia dapat dikelompokkan menjadi beberapa babak, pada saat ini kita akan membahas Babak Zaman
Prasejarah Berdasarkan Geologi
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman
tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:

a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)

            Zaman ini berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Keadaan kulit bumi masih labil, masih
menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit bumi sangat panas karena masih dalam proses pembentukan.
Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.

 b. Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman Kehidupan Tua)

            Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil, iklim
masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin.
Akan tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu atau
mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil.
Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini ditandai dengan

munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu

telah muncul tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama

kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga,

dan reptilia.
 c. Mesozoikum  atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan Pertengahan)

            Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin membaik. Walaupun demikian,
suhu masih berubah-ubah. Kadang suhu udara tinggi sekali, tetapi ada kalanya rendah sekali, curah hujan
mulai berkurang, sungai-sungai besar dan danau banyak yang kering dan berlumpur. Pohon-pohon yang
besr dan hewan yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali
bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar seperti berbagai
jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba atau mamut.Menjelang berakhirnya  masa ini mulai muncul
berbagai jenis burung dan binatang menyusui.

            Masa mesozoikum dikenal sebagai zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hamper sepanjang
masa ini, namun kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun yang lalu, hal ini diperkirakan
akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat bumi diliputi debu. Pada akhir masa ini mulai muncul
jenis mamalia.

         d. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)

            zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi
semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat. Zaman
ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.

1.      Zaman Tersier(Zaman Ketiga)

Pada zaman ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptile-reptil raksasa lambat
laun lenyap. Hal terpenting pada zaman ini munculnya  jenis perimata seperti kera dan monyet. Setelah
zaman reptil raksasa punah, terjadi perkembangan

jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai
burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan moluska,sangat mirip dengan fauna
laut yang hidup sekarang.Sedangkan tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
seperti semak belukar, tumbuhan merambat,dan rumput.

hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman tersier adalah sebagai berikut:
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.

2.      Zaman Kwarter(Zaman Keempat)

ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:


- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
1) Zaman pleistosen. Disebut juga zaman dillivium. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun.

     Zaman ini disebut juga zaman es(zaman glacial).pada kala pleistosen diperkirakan manusia purba
mulai muncul,dan pada kala holosen manusia purba telah berkembang lebih sempurna lagi,yaitu
jenis homo sapiens  dengan ciri-ciri seperti manusia sekarang.
  Disebut zaman glasial karena  temperature bumi saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di
wilayah kutub utara mencair hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan amerika
.meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.hal ini memudahkan mahluk hidup
berpindah tempat  dalam rangka mendapatkan makanan atau mempertahankan hidup.
2) Zaman holosen. Dinamakan juga zaman allivium. Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang
lalu dan berkembang sampai sekarang. Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman
sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang, diperkirakan muncul pada kala Holosen ini.

2.      Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Pembagian menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda dari
kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala, pembagian ini didasarkan
pada bahan-bahan dari peninggalan yang berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri. Berdasarkan benda-
benda peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai berikut:

a.      Zaman Batu

Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari
batu. Walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan tetapi secara dominan
alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu. Zaman batu dapat dibagi menjadi beberapa periode
sebagai berikut :

1.      Zaman Batu Tua(Paleolitikum)

Pengertian paleolithikum, berasal dari dua kata yaitu paleos yang artinya tua dan lithikum dari


kata lithos yang berarti batu, karena itu zaman paleolithikum sering disebut juga dengan zaman batu tua.

       Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama masa Pleistosen, kira-kira 600 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah atau nomaden, berburu, dan
mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gathering) dan manusia berjuang memenuhi
kebutuhan hidupnya atau mempertahankan kelompok manusia lainnya. Pada zaman batu tua, alat-alat
yang dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang
satu dengan batu yang lainnya, sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Menurut
Teuku Jacob, pada zaman batu tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi, meskipun dalam tingkat
yang sederhana.

            Ciri-ciri zaman paleolitikum:

a)      jenis manusia

berdasarkan penemuan fosil-fosil manusia purba,jenis manusia purba yang hidup pada zaman
paleolithikum adalah pithecanthropus erectus,homowajakensis,meganthropus paleojavanicus,dan homo
soloensis.fosil-fosil ini di temukan disepanjang aliran sungai bengawan solo.

 Pithecanthopus erectus

Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene dubois di desa Trinil,Ngawi,Jawa timur,pada tahun 1890 berasal
darilapisan plestosen tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang tahun
ayng lalu. Pithecanthropus erectus berjalan tegak dengan badan yang tegak  dan alat pengunyah yang kuat.
Volume otak pithecanthropus mencapai 900cc.Volume otak manusia modern lebih dari 1000
cc,sedangkan volume otak kera hanya 600cc.Bila di hubungakan teori evolusi Darwin  pithecantropus
erectus di anggap sebagai Missing Link atau mahluk peralihan dari kera ke manusia. Penemuan fosil
pithecan thropus erectus merupakan penemuan yang paling banyak dan paling luas penyebarannya di
Indonesia. Pithecanthropus erectusdikenal dengan

nama Homo erectus.Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tinggi badan antara 165-180 cm, volume otak
antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100 kg.
Di Asia,fosil pithecan thropus di temukan di gua di daerah Choukou-tien,cina dan di kenal dengan sebutan
pithecanthropus(sinan thropus) pekinensis(manusia kera dari peking(Beijing) di farika,di temukan dikenya
dan dikenal dengan sebutan Australopithecus Africanus.Di eropa barat dan eropa tengah  di sebut manusia
pitdown dan Heidelberg.menurut para ahli,jenis mahluk ini kemudian berevolusi nmenjadi Homo
Neanderth lensis. Menurut Teuku Jacob,pithecanthropus sudah bias bertutur.

 Meganthropus Paleojavanicus

Fosil meganthropus di temukan oleh Von Koenigswald di sangiran,lembah bengawan solo pada tahun
1936-1941.fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan
rahang yang besar dan kuat.Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering)

Makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh tumbuhan dan buah buahan.Sebaian ahli menganggap
bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.

 Homo

1).      Homo Solensis

Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong,Blora,disangiran dan sambung Macan,Sragen,oleh Ter


Haar,Oppenoorth,dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan plaistosen atas Homo solensis
di perkirakan hidup sekitar 900.000-300.000 thn yang lalu. Menurut Von koenigswald mahluk ini lebih
tinggi tingkatannya di bandingkan dengan pithecanthropus erectus di perkirakan mahluk ini merupakan
evolusi dari pithicantropus mojokertensis.oleh sebagain ahli, homo soloensis di golongkan dengan homo
neander thalensis ynag merupakn manusia purba jenis homo sapiens dari asia,eropa,dan afrika berasal dari
lapiasan pleistosen atas.

 2). Homo wajakensis

Fosil homo wajakensis di temukan oleh Van Riestchoten pada  Tahun 1889 di desa wajak, Tulungagung.
Fosil ini kemudian di teliti oleh Eugene Dubois.Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba
pertama yang di laporkan berasal dari indo.Fosil homo wajakensismempunyai tinggi badan sekitar 130-
210 cm,dengan berat badan antara 30-150 kg. Manusia purba jenis ini hidup antra 40.000-25.000 thn yg
lalu,pada lapisan plaistosen atas. Apabila di bandingkan jenis sebelumnya , homo
wajakensis menunjukkan  kemajuan. Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana.
Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia,
Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam ras
Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo
Wajakensisjuga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak, Malaysia, manusia Tabon di
Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.

b)      kebudayaan

Kebudayaan zaman paleolitikum yang di temukan di wilayah indonesia dianggap sebagai kebudayaan
tertua di indonesia.hasil-hasil kebudayaan tertua di zaman ini adalah yang di temukan di sekitar  daerah
pacitan dan ngandong.

 Kebudayaan pacitan

    Alat-alat dari pacitan di temukan oleh Von Koenigswld,pada thn 1935 di kali baksoko,desa
Punung,Pacitan,Jawa timur. Alat-alat batu dari pacitan ini berupa kapak genggam,yaitu kapak tak
bertangkai yang di gunakan dengan cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi, memotong,
dan menguliti binatang,kapak perimbas berfungsi untuk marimbas kayu memecah tulang, dan sebagai
senjata,kapak penetak,pahat genggam,dan yang paling banyak berupa alat-alat kecil yang disebut alat
serpih(flake).Para ahli menyebut alat-alat ini dengan nama chopper(alat penetak). Alat-alat batu tersebut
berasal dari lapisan pleistosen tengah.
  Selain di Pacitan,alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa
barat),perigi dan gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat (Sumatra  
selataan),kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan
trunyan(bali),batu tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).Pendukung kebudayaan Pacitan
adalah Pithecanthropus Erectus,.

Alat-alat pra sejarah dari pacitan Alt-alat batu yang di temukan di daerah pacitan kebanyakan berbentuk
kapak genggam

 Kebudayaan Ngandong

Peralatan yang di hasilkan kebudayaan Ngandong adalah  flakes(alat serpih)berupa pisau atau alat
penusuk.para ahli berhasil menemukan alat2 dari tulang,kapak genggam,alat penusuk dari tanduk

rusa,dan tanduk berupa belati ,duri ikan pari yang diruncingkan dan ujung tombak yang bergerigi didaerah
Ngandong dan Sidoarjo. Alat-alat kecil yang termsuk kebudayaan Ngandong  ditemukan pula di
sangiran,jawa timur dan cabenge,sulsel.

Kebudayaan ngandong di dukung oleh penemuan lukisan pada dinding-dinding goa.

2.      Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Zaman ini disebut juga dengan zaman batu tengah atau zaman batu madya, yang diperkirakan berlangsung
pada masa holosen (10.000-20.000 tahun yang lalu). Pada zaman mesolitikum kehidupan manusia tidak
jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu berburu dan menangkap ikan. Ciri-ciri peralatan yang
digunakan terbuat dari batu yang telah di asah tajamnya, zaman ini merupakan peralihan dari zaman batu
tua (paleolitikum) ke zaman batu baru (Neolitikum).

Pada zaman ini manusia sudah mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara
sederhana(berladang) menanam umbi-umbian, cara hidup pada zaman batu tengah adalah sebagian masih
food gathering dan berburu. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:

 Keadaan alam yang sudah lebih stabil, yang memungkinkan manusia dapat hidup dengan lebih
tenang, sehingga dapat mengembangkan kebudayaannya.

 Manusia pendukungnya adalah dari jenis homo sapiens, makhluk yang lebih cerdas dibandingkan
pendahulunya.

Ciri khas zaman batu tengah adalah kejikkenmoddinger dan abris sous roche.


Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali diteliti dan ditemukan oleh Van Stein
Callenfels pada tahun 1925.

Kjokkenmoddinger merupakan corak istimewa dari zaman


mesolitikum.Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur (yang terdiri dari kulit kerang dan siput setinggi
7m) yang ditemukan di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Kehidupan masyarakatnya terutama dari
hasil menangkap siput dan kera.

Abris sous roche ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia prasejarah. Gua-gua itu
sebenarnya lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindungan
terhadap hujan dan panas. Di dalam dasar gua-gua itu didapatkan banyak peninggalan kebudayaan, dari
jenis Paleolitikum sampai dengan Neolitikum, tetapi sebagian besar dari zaman Mesolitikum.
3.      Zaman Batu Baru (Neolitikum)

Zaman Neolitikum berarti zaman batu muda.Di Indonesia,zaman Neolitikum dimulai  sekitar 1.500
SM.Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat,dari cara food gathering
menjadi food producting,yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu manusia
sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Masa ini merupakan
masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu serta mulai
dikenalnya teknologi pembuatan tembikar.

Pada masa ini,manusia purba telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan
gabah.Tradisi seperti ini masih dapat dilihat pada masyarakat Badui di  Banten.

Pada zaman ini,manusia purba Indonesia telah mengenal dua jenis peralatan, yakni beliung persegi dan
kapak lonjong. Beliung persegi menyebar di Indonesia bagian Barat. Sedaangkan kapak lonjong menyebar
di Indonesia bagian Timur yang di datangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina,
Sulawesi Utara, Maluku,

4.      Zaman Batu Besar (Megalitkum)

Zaman Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum atau lithos berarti batu). Disebut juga zaman batu
besar. Disebut zaman megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu
besar. Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme
merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti
pohon, batu, sungai, gunung atu senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa
segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau
kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman
megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang
yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.

Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh
nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam; bahkan sampai saat ini kita masih
dapat menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya meghalitikum.
Adapun hasil budaya megalitikum ini meliputi:

1)      Menhir yaitu tugu batu sebagai tanda peringatan terhadap arwah nenek moyang yang sengaja
ditempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang sudah meninggal. Batu tegak ini merupakan
media penghormatan dan sekaligus lambing bagi orang-orang yang sudah meninggal tersebut.

2)      Dolmen yaitu meja batu untuk tempat sesaji biasanya diletakkan di tempat-tempat yang dianggap
keramat, atau di tempat-tempat pelaksanaan upacara yang ada hubungannya dengan pemujaan kepada roh
leluhur.

3)      Sarkofagus yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu bulat untuk menyimpan mayat-mayat, banyak
ditemukan di Bali. Pada dinding muka sorkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang
dianggap memiliki kekuatan magis.

4)      Kubur batu yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Banyak diyemukan di Kuningan (Jawa
Barat). Bentuknya mirip seperti bangunan kuburan seperti yang dapat kita lihat saat ini.

5)       Punden Berundak yaitu bangunan dari batu yang tersusun bertingkat-tingkat dan berfungsi untuk
memuja arwah nenek moyang, ditemukan di Lebak Siwedug(Banten Selatan). Bangunan ini kemudian
menjadi konsep dasar bangunan candi pada masa Hindu-Budha.

6)      Waruga yaitu kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga dibuat dari batu utuh dan banyak
ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. Yang tidak memiliki tutup; waruga banyak ditemukan di
situs Gili Manuk, Bali.
b.      Zaman Logam

Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan
mudah dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu sebelum dipakai sebagai bahan
pembuatan peralatan manusia.

Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu.
Zaman logam ini dibagi menjadi dua bagian yakni zaman perunggu dan zaman besi.

Kemampuan nenek moyang kita membuat benda-benda dengan bahan dasar logam diperoleh dari orang-
orang yang berimigrasi dari Dongson (Vietnam). selain sebagai alat upacara, karena dianggap mempunyai
kekuatan magis.

1)      Zaman Tembaga

Pada zaman ini,manusia baru mengenal peralatan dari logam.Peralatan ini tidak ditemukan di Indonesia,
hanya ditemukan di beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di
Indonesia langsung di susul oleh masuknya zaman perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mampu
mengolah logam tembaga yang sesuai dengan bentuk-bentuk peralatan yang dibutuhkannya, seperti
periuk, belanga, dan sebagainya.

2)      Zaman Perunggu

Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga.
Perunggu merupakan hasil campuran antara tembaga dengan timah.Pada zaman perunggu manusia telah
mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Penguasaan teknologi pengolahan dari
tembaga dan timah ini membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu
zaman ini disebut dengan zaman perundagian.

            Benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu tidak hanya untuk menunjang kehidupan
sehari-hari tetapi juga digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambing kebesaran. Teknik
pembuatannya sudah maju, melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih dahulu dari barang
yang akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan. Peralatan yang dikenal luas pada
zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar
seperti kapak. Tombak ini diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara
keagamaan.

Jenis barang yang terbuat dari perunggu seperti:

1)      Nekara dan moko  merupakan hasil budaya yang biasa digunakan sebagai alat upacara dan sebgaia
gendering perang, bentuknya seperti dandang yang tertelungkup dan memiliki bentuk yang bermacam-
macam, ada yang polos tetapi ada juga yang mempunyai hiasan. Banyak ditemukan di Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, Selayar, dan Irian Jaya yang smapai sekarang masih ada dan disimpan di Pura
Penataran Sasih, Pejeng, bali. Nekara dalam bentuk kecil disebut moko sebagai maskawin di Nusa
Tenggara.

2)      Candrasa merupakan sejenis kapak corong dengan ragam hias yang sangat halus yang memiliki
panjang satu sisi. Dipakai sebagai tanda kebesaran dan alat upacara.

3)      Kapak corong, bentuk bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya tangkainya berbentuk corong.
Karena mirip sepatu, kapak corong juga sering disebut kapak sepatu. Hasil budaya dari jenis ini biasanya
digunakan sebagai alat upacara atau tanda kebesaran dari kepala suku dan para pemimpin masyarakat saat
itu.
BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi
dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita
akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.  Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat
ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan
sebaliknya.  Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta
makhluk yang pernah menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.

Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba
berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga, patung,
coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya
seperti mencari dan mengolah makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam
lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.

Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa berburu dan
mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam masa
menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam
peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula
merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan
budaya besi atau perunggu bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang
pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme

B.     DAFTAR PUSTAKA

: http://id.shvoong.com/humanities/history/2266640-pembagian-zaman-prasejarah-berdasarkan-geologi/
#ixzz2rLPihCnr

 Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X,  Jakarta. Erlangga

Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga

Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai

Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai