Anda di halaman 1dari 17

Makalah

MASA PERUNDAGIAN

Dosen Pengampu : Abdul Shomad, M.Pd.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:
1. Teguh Ilham Pribadi (208720100391)
2. Venti Widiyawati (208720100481)
3. Putri Umulatifah (208720100431)
4. Deasy Laily Wardhatul (208720100411)
5. Astri Ati Wahyuni (208720100401)
6. Supiyatik (208720100441)
Latar Belakang Masalah

Zaman Logam atau zaman perundagian meninggalkan cukup banyak


bukti tentang aktivitas masa lampau.Wujud fisik hasil kebudayaan
Zaman Logam yang paling banyak yaitu artefak yang terbuat dari
bahan baku logam. Pada Zaman Logam tidak hanya terdapat artefak
yang terbuat dari bahan baku logam saja, melainkan terdapat juga artefak
yang terbuat dari bahan baku lainnya seperti dari tanah liat dan dari
batu.Peninggalan benda-benda logam menarik perhatian karena pada masa
sebelumnya logam belum dikenal, alat-alat yang dikenal pada masa
sebelumnyamasih terbatas dibuat dari batu, tulang,maupun bahan-bahan
lainnyayang dibuattidak dari bahan logam.
● Zaman Logam di Indonesia berlangsung beberapa abad sebelum masehi atau sekitar
2.500 tahun yang lalu.Berdasarkan temuan tinggalan arkeologis, Indonesia hanya
mengenal alat-alat logam yang terbuat dari perunggu dan besi,sedangkan untuk
perhiasan dikenal pula pemakaian emas.Sebagian besar artefak logam yang
berkembang pada Zaman Logamdibuat dari bahan perunggu, hanya pada masa akhir
digantikan dengan artefak yang dibuat dari bahan besi, sehingga artefak logam yang
dominan ditemukan yaituartefak yang dibuat dari logam perunggu. Logam perunggu
merupakan logam yang terbuat dari pencampuran beberapa logam
lainnya.Logam yang biasanya digunakan untuk membuat perunggu yaitu logam
tembaga (Cu), logam timah (Sn), logam timbal atau timah hitam (Pb), dan logam seng
(Zn).Selain logam-logam tersebut di beberapa wilayah juga berkembang
pencampuran logam lainnya seperti di Asia Barat Daya dan Eropa dikenal penggunaan
logam arsenik (As) sebagai campuran utama untuk membuat logam perunggu (Haryono.
2001: 3).
Rumusan masalah

1.Bagaimana sejarah zaman


perundagian ?
2.Bagaimana pembagian dan
peninggalan zaman perundagian ?
Tujuan

Untuk mendeskripsikan Untuk mendeskripsikan


01. sejarah zaman 02. pembagian dan peningalan
perundagian. zaman perundagian
MANFAAT

1. Bagi Penulis
2. Bagi pembaca
3. Bagi masyarakat
Kajian Teori
1. Pengertian Prasejarah
Masa Prasejarah merupakan salah satu kategori dari kebudayaan masa lampau yang
pernah berkembang di dunia. Masa Prasejarah merupakan masa yang belum mengenal
tulisan. Masa Prasejarah secara umum dibagi menjadidua model yaitu model teknologis
dan model sosial-ekonomis.Model teknologis tersebut dibagi menjadi empat periodisasi
yaitu Paleolithikum (Zaman Batu Tua), Mesolithikum (Zaman Batu Tengah), Neolithikum
(Zaman Matu Muda), dan Zaman Logam(Soekmono, 1973:23).
2. Pengertian Masa Perundagian
Masa perundagian disebut juga sebagai zaman logam, yaitu masa dimana manusia prasejarah
telah mengenal bahan logam dan bisa mengolahnya menjadi peralatan untuk bertahan hidup.
Perundagian berasal dari asal kata undagi yang mempunyai arti tenaga ahli. Hal ini
didasarkan pada kemampuan manusia praaksara yang telah ahli dalam memproses bijih
logam menjadi alat-alat perkakas mereka. Masa ini masuk kedalam zaman pra aksara
dimana manusia masih belum menemukan huruf dan tulisan-tulisan. Oleh karena itu, para
peneliti mengetahui masa perundagian ini melalui peninggalan-peninggalan manusia purba.
Namun, masa ini terjadi setelah zaman batu dimana manusia masih menggunakan perkakas
batu seperti kapak genggam dan juga kapak perimbas. Sekarang, manusia sudah mulai
menggunakan perunggu dan besi sebagai bahan dasar alat perkakas dan juga senjata mereka
menggantikan batu-batuan.
Metodologi Penulisan

1.Pengumpulan data dan informasi


2.Pengolahan data dan informasi
3.Analisis data Sintesis
Pembahasan
Sejarah Zaman Perundagian
ebudayaan Perunggu pada zaman logam di Nusantara berasal dari Asia Tenggara yang masuk pada
tahun 500 sebelum masehi. Walaupun pada masa ini alat-alat yang terbuat dari logam sudah banyak dibuat
dan digunakan, akan tetapi alat dari kebudayaan sebelumnya yang terbuat dari batu dan gerabah masih tetap
ada serta tetap dipergunakan.
Manusia pendukung pada zaman logam atau zaman perunggu yaitu merupakan pendatang dari Asia
Tenggara Daratan. Manusia jenis ini sering disebut dengan Deutro Melayu atau Melayu Muda. Manusia-
manusia pendatang ini membawa kebudayaan dari Dongsong (Vietnam), yakni kebudayaan perunggu Asia
Tenggara. Manusia jenis Deutro Melayu merupakan Nenek Moyang dari suku bangsa Jawa, Bugis, Bali,
Madura, dan sebagainya. Akan tetapi, pada zaman ini ada proses dimana manusia Deutro Melayu berbaur
dengan Melayu Mongoloid (Proto dan Deutro Melayu) dengan penduduk Asutra Melanesoid atau bisa
disebut juga Papua Melanosoid. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa rangka-rangka manusia di
Jawa. Sumba, Sulawesi dan Timor yang menunjukan ciri-ciri Melayu Mongoloid dan Austro Melanosoid
Pembagian dan Peninggalan Zaman Perundagian
Masa perundagian di Indonesia dibagi menjadi 2 diantaranya :
1. Zaman Perunggu, zaman perunggu disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin China.
Pada masa ini manusia sudah dapat mencampur tembaga dengan timah sehingga menghasilkan
logam yang lebih keras. Peninggalan zaman perunggu yang telah ditemukan antara lain:
• Nekara perunggu (Moko), sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di
Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, dan Leti.
• Bejana perunggu, ditemukan di Madura dan Sumatera.
• Arca perunggu, ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan
Bogor (Jawa Barat).
• Kapak Corong (Disebut juga kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Papua.
2. Zaman Besi, ini menandai periode yang lebih maju. Manusia sudah dapat melebur besi dari
bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari
peleburan tembaga atau perunggu. Sebab, melebur besi membutuhkan panas yang sangat
tinggi, yaitu ±3500 °C. Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
• Mata kapak bertungkai kayu
• Mata pisau
• Mata sabit
• Mata pedang
• Cangkul
TEKHNIK PENGOLAHAN LOGAM
Ada dua teknik yang digunakan untuk mengolah logam, yakni teknik Bivalve dan teknik A Cire
Perdue. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Teknik Bivalve, bivalve adalah teknik cetak dengan memakai cetakan yang terbuat dari batu.
Teknik ini menggunakan dua cetakan yang dirapatkan, dengan lubang di atasnya. Lubang
tersebut digunakan untuk memasukkan cairan logam panas yang nantinya akan dicetak
dalam bentuk tertentu. Cetakannya dapat digunakan berulang kali.
2. Teknik A Cire Perdue, A Cire Perdue adalah teknik cetak dengan menggunakan cetakan lilin
yang dibungkus dengan tanah liat. Lilin yang sudah dilapisi tanah liat tersebut dibakar
hingga lilin meleleh. Ketika lilin sudah mencair, lilin akan dikeluarkan dari lubang tanah
liat. Ruang yang sebelumnya terisi oleh lilin akan diisi dengan perunggu cair.
KESIMPULAN
Sejarah Zaman Perundagian Kebudayaan Perunggu pada zaman logam di Nusantara berasal dari Asia
Tenggara yang masuk pada tahun 500 sebelum masehi.Walaupun pada masa ini alat-alat yang terbuat
dari logam sudah banyak dibuat dan digunakan, akan tetapi alat dari kebudayaan sebelumnya yang
terbuat dari batu dan gerabah masih tetap ada serta tetap dipergunakan. Akan tetapi, pada zaman ini ada
proses dimana manusia Deutro Melayu berbaur dengan Melayu Mongoloid (Proto dan Deutro Melayu)
dengan penduduk Asutra Melanesoid atau bisa disebut juga Papua MelanosoidIndonesia tidak mengalami
zaman tembaga, tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Hasil
kebudayaan yang banyak ditemukan adalah alat-alat dari perunggu, sehingga zaman logam juga disebut
sebagai zaman perunggu.
- Teknik A Cire Perdue, A Cire Perdue adalah teknik cetak dengan menggunakan cetakan lilin yang
dibungkus dengan tanah liat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai