Anda di halaman 1dari 16

KERAMIK VIETNAM

1344218
SAMUEL SAMMY

SENI
MURNI
PENGERTIAN KERAMIK
Secara etimologis, keramik merupakan kata serapan
dari kata “ceramic”. Kata ceramic memiliki akar
kata dari bahasa Yunani yaitu, “keramos” yang
berarti barang pecah belah yang berasal dari tanah
liat. Jadi, keramik adalah sebutan bagi semua
benda yang terbuat dari tanah liat. Berdasarkan
bahan pembuatannya, keramik di golongkan
menjadi beberapa jenis yaitu, terracotta (tanah
merah), pottery (tanah liat bakar), earthenware
(tanah liat bumi), stoneware (batuan alam), dan
porcelain (bahan yang melebur pada suhu tinggi).
ASAL USUL KERAMIK

Keramik sudah dikenal pada zaman prasejarah,


khususnya pada zaman neolitik (menetap dan
bercocok tanam). Pada masa itu, benda-benda yang
terbuat dari tanah liat (tembikar) berfungsi sebagai
wadah tempat makanan atau minuman.
teknologi pembuatan tembikar berkembang pesat.
Selain menjadi wadah untuk makanan dan
minuman, tembikar berfungsi juga sebagai bekal
kubur. Teknologi tembikar berakar dari kebudayaan
yang berasal dari Asia Tenggara.
KERAMIK VIETNAM
  Keramik Vietnam sudah ada sejak abad XIV
berdasarkan bukti-bukti arkeologis pada tahun 1986.
Keramik Vietnam pun dibagi berdasarkan desa
asalnya, seperti Keramik Bat Trang dan Keramik
Chu Dau. Kebanyakan produksi Keramik Vietnam
berupa porselin.
 
Keramik Vietnam merupakan salah satu akar budaya
keramik poselin di Asia Tenggara dengan motif yang
hampir sama dengan negara-negara disekitarnya dan
motif yang biasa digunakan oleh Keramik Vietnam
dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara adalah
motif flora.
Keramik Vietnam sangat terkait dengan keramik-
keramik di Asia Tenggara dan Cina. Secara umum,
motifnya hampir mirip dengan Keramik Cina
dengan sedikit tambahan motif Keramik Thailand,
Laos, dan Myanmar. Motif yang banyak digunakan
ialah motif flora dengan pewarna biru atau kuning.
Pada akhir abad XVII, Keramik Vietnam mulai
menggunakan banyak warna untuk motif
keramiknya. Teknik hias yang biasanya diterapkan
pada Keramik Vietnam adalah teknik lukis dan
teknik tekan.
TEHNIK PEMBUATAN
Keramik Vietnam dibuat dengan teknik gabungan
antara teknik pijit, roda putar, dan cetak. Oleh
karena kebanyakan Keramik Vietnam merupakan
porselin, maka bisa dipastikan bahwa pembakaran
dilakukan secara tertutup karena porselin
membutuhkan suhu yang tinggi pada proses
pembakarannya. Permukaan Keramik Vietnam
digarap dengan teknik glasir. Pembakaran keramik
dengan glasir dilakukan dengan cara membakar
terlebih dahulu keramik yang belum diberi glasir.
Kemudian, setelah setengah matang, diberi glasir
pada permukaan keramik. Setelah diberi glasir,
keramik kembali dibakar untuk kedua kalinya.
1.    TEKNIK RELIEF

a.    Hiasan flora


b.    Hiasan geometris, berupa lundang-lundang (benjolan
bergelombang halus).
Hiasan dengan teknik kwas, yaitu flora, fauna, pemandang-an
alam, dan bangunan suci kebanyakan terdapat pada bagian
bawah, tidak jarang hiasan tersebut dipadu dalam satu bidang
(panel); hiasan yang berupa huruf Cina dan lambang terdapat
pada dasar bawah dalam atau luar wadah; sedangkan hiasan
geometris terdapat pada bagian tepi, bagian bawah, atau
bagian kaki wadah.
Hiasan dengan teknik relief, yaitu daun pakis (?) terdapat pada
bagian badan, sedangkan hiasan lundang-lundang terdapat
pada bagian badan wadah, hiasan ini hanya terdapat di badan
wadah cepuk.
2.    TEKNIK KWAS

a.    Hiasan flora, terdiri dari daun dan bunga teratai yang


mempunyai bermacam-macam bentuk dan susunan, pakis,
jamur, sulur daun, buah persik, bunga matahari, bunga
anggrek, pohon dan bunga, rumput-rumputan, bunga krisan,
bunga ester dan bunga anggrek dan burung kepodang.
b.    Hiasan fauna, terdiri dari burung Hong, kepiting, ikan,      
singa, naga, bangau, bebek, burung kepodang, dan kuda.
 c.   Hiasan pemandangan alam, terdiri dari pemandangan
dengan hiasan rumput-rumputan dan awan, dan
pemandangan dengan hiasan kebun, rumah, pohon pinus,
pagar dan awan..
e.    Bangunan suci, berupa kuil/pagoda, dan pendopo.
f.     Lambang
h.    Hiasan geometris, yaitu silang, sulur-suluran, meander daun
bunga, zig-zag, dan anyaman.
BENTUK DAN HIASAN
Bentuk
Berpegang pada cara itu dapatlah diketahui bentuk asal
dari keramik itu, yang sekurang-kurangnya terdiri
dari dua kelompok, yaitu : wadah dan bukan wadah.
Wadah                   : piring, mangkok, cepuk, botol,
tempayan, cangkir, vas, jambangan dan kendi.
Bukan wadah          : sendok dan hiasan.
Hiasan
 Sebagian besar keramik yang dapat dianalisa
mempunyai hiasan, dan pembuatan ragam hiasanya
mempergunakan dua teknik, yaitu teknik kwas
(melukis) dan teknik relief (meng-ukir).
DESA PEMBUAT KERAMIK
Desa keramik Chu Dau
Dalam sejarah, Chu Dau merupakan satu daerah pedesaan yang damai dan
tenteram, terletak di tepian kiri sungai Thai Binh, dipupuk oleh lumpur sungai
maka tanah di sini subur, pertanian sangat berkembang. Menurut data-data
kuno: “Chu Dau” artinya “dermaga kapal”. Oleh karena itu, Chu Dau pernah
menjadi pedesaan dengan aktivitas perdagangan yang berlangsung ramai dan
bergelora, sehingga kehidupan rakyatnya cukup makmur dan sejahtera.
Kehidupan warga desa Chu Dau tetap begitu damai dan tenteram sampai saat
ada satu penemuan yang tak disengaja: Chu Dau juga adalah kampung
halaman tempat lahirnya jambang keramik kuno yang terkenal di seluruh
dunia. Kisahnya dimulai pada awal tahun 80-an abad lalu, ketika Makato
Anabuki, mantan Sekretaris Kedutaan Besar Jepang di Vietnam, dalam satu
kunjungan kerjanya di Turki telah melihat satu jambang keramik putih
berbunga warna biru, tingginya 54 cm yang dipajang di museum Takapisaray
(Istanbul). Di atas jambang ada tulisan yang berarti: “Tahun 1450, dibuat oleh
tukang keramik yang nama marganya Bui, orang daerah Nam Sach”. Bapak
Makato Anabuki sebenarnya adalah orang yang punya hobi memainkan
keramik kuno dan mencintai negeri Vietnam, maka dia telah menulis surat
kepada pimpinan provinsi Hai Duong dan minta bantuan untuk menegaskan
asal usul jambang keramik kuno yang bernilai itu.
PERBEDAAN DENGAN KERAMIK LAIN
WARNA
keramik Vietnam yang berglasir warna tunggal, seperti putih,
hijau, atau hitam
Menurut Tn. Nikon Musigakama, Direktur Museum di Sukothai
(1978), berlangsungnya dapur-dapur pembakaran Vietnam dan
Thailand ialah diawali pada akhir jaman Yuan sampai kira-kira
abad ke-enambelas. Mengenai dapur-dapur pembakaran di
Sukothai abad ke-empatbelas dan ke-limabelas. Mengenai
dapur-dapur pembakaran di Sukothai abad ke- empatbelas dan
ke-limabelas, diterangkan bahwa mungkin pembuatan keramik
tersebut mendapat dorongan dari banyaknya pesanan-pesanan
dari luar kerajaan Sukothai sendiri. Mungkin pasarnya adalah
Asia Tenggara termasuk Indonesia.
BATTRANG.

Ciri-ciri keramik Sawankhalok ialah bahan


batuannya yang berwarna abu-abu dengan
bercak-bercak hitam yang sering terbakar
merah pada permukaan yang tidak berglasir
dan sering tampak bekas penyanggah berupa
lingkaran hitam pada dasarnya.
GAMBAR KERAMIK
DAFTAR PUSTAKA

http://keramik.blogspot.com/2010/12/.html Di
Unduh Hari Selasa, 10 Juni 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik Di Unduh
Hari Selasa, 10 Juni 2014
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai