Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERADABAN MESIR KUNO

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


Sejarah

Disusun Oleh:
DEDEN AHMAD BAKRI

KELAS X IPS 1

MA AL-MUTHOHHAR
PLERED – PURWAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan puji syukur kepada Allah Yang
Maha Esa karena hingga saat ini kami masih diberi kesempatan untuk terus berkarya
dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, yang bertujuan untuk memenuhi
tugas Mata Pelajaran Sejarah.
Dan tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan
dan kesalahaan serta jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun sangat
mengharapkan perhatian dari pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

           
Purwakarta, Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PERADABAN MESIR KUNO............................................................................... 3
A. Asal Usul Peradaban Mesir Kuno....................................................................... 3
B. Letak Geografis Peradaban Mesir Kuno............................................................. 4
C. Mata Pencaharian Peradaban Mesir Kuno........................................................ 4
D. Sistem Kepercayaan Peradaban Mesir Kuno..................................................... 5
E. Pemerintahan Peradaban Mesir Kuno............................................................... 5
F. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Mesir Kuno................................. 7
BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 8
A. Kesimpulan........................................................................................................... 8
B. Ibrah..................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Letak geografis Mesir di Afrika Utara, walaupun Semenanjung Sinai adalah
dalam Asia Barat daya. Negara ini mempunyai pesisir pantai yaitu Laut
Mediterranean dan Laut Merah; berbatasan dengan Libya bagian
barat, Sudan dibagian selatan, Semenanjung Gaza, Palestin danIsrael bagian timur.
Mesir Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir
Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil. Sungai Nil mengalir ke utara dari
titik selatan ke Mediterranean. Sungai Nil, yang merupakan tumpuan penduduk negara
tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi kebudayaan Mesir sejak
kebudayaan Naqada dan Zaman Batu.
Kedua kerajaan membentuk Kemet ("tanah hitam"), Gurun dikenal sebagai
Deshret ("tanah merah"), menurut Herodotus: "Mesir merupakan negara tanah hitam.
Kita ketahui bahawa Libya mempunyai tanah lebih merah." (Histories, 2:12). Tetapi
Herodotus turut menyatakan "Colchians adalah penduduk Mesir. Berdasarkan fakta
bahwa mereka berkulit hitam dan mempunyai rambut keriting (wooly hair)." (Histories
Book 2:104), dan Champollion yang lebih muda (yang mendikripsi Batu Rosetta) dalam
Expressions et Termes Particuliers (Expression of Particular Terms) mendakwa baawa
Kemet sebenarnya tidak merujuk kepada tanah, tetapi kepada penduduk negro dalam
ertikata "Negara Hitam - (Black Nation)".

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan asal-usul peradaban Mesir Kuno!
2. Jelaskan letak geografis Mesir Kuno!
3. Jelaskan mata pencaharian peradaban Mesir Kuno!
4. Jelaskan sistem kepercayaan Peradaban Mesir Kuno !
5. Jelaskan Pemerintahan Peradaban Mesir Kuno!

1
6. Jelaskan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban Mesir Kuno!

C. Tujuan
1. Memaparkan asal-usul peradaban Mesir Kuno.
2. Memaparkan letak geografis Mesir Kuno.
3. Memaparkan mata pencaharian peradaban Mesir Kuno.
4. Memaparkan sistem kepercayaan Peradaban Mesir Kuno.
5. Memaparkan Pemerintahan Peradaban Mesir Kuno.
6. Memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban Mesir Kuno.

2
BAB II
PERADABAN MESIR KUNO

A. Asal-Usul Peradaban Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika.
Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dengan
unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama
kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan
yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai
Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan
Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran.
Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan
firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi
menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi
Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode
kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap
di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan
peradaban merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik
antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
o Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
o Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
o Perkembangan sistem tulisan dan sastra;
o Organisasi proyek kolektif;
o Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania
Timur; serta
o Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan
negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik,
dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.

3
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain teknik pembangunan
monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik
pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui;
teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir
Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah
meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-
barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-
reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama
berabad-abad.

B. Letak Geografis Peradaban Mesir Kuno


Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah
dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir
karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan
terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat
cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam.
Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan
kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka
mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah
peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari
serangan luar.

C. Mata Pencaharian Peradaban Mesir Kuno


Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai
Nil, apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau
mereka akan menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai
jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir
mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bisa dipergunakan setiap saat.
Adanya kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok kecil dan berkembang

4
menjadi kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam organisasi yang
teratur.
D. Sistem Kepercayaan Peradaban Mesir Kuno
Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme), juga mengenal
kepercayaan bahwa roh orang mati tidak akan meninggal. Malah mereka mengenal
hewan-hewan suci yang dianggap sakral, seperti terlihat dalam beberapa lukisan dan
patung hewan berkepala manusia dan manusia berkepala hewan.
Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain:
1. Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi
2. Dewa Ra sebagai dewa matahari
3. Dewa Thot sebagai dewa pengetahuan
4. Dewa Horus, anak Dewa Osiris
5. Dewa Amon sebagai dewa bulan
Sebagai penguasa kehidupan politik dan keagamaan dipegang oleh firaun,
Firaun (Pharaoh) ini diistimewakan karena dianggap Dewa Horus, perantara manusia
dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.

E. Pemerintahan Peradaban Mesir Kuno
Sepanjang Lembah Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu
dan Sungai Nil Hilir, pada masing-masing daerah terbentuk kelompok yang terpisah.
Kedua wilayah ini dapat dipersatukan oleh Menes dengan bentuk kerajaan dan
beribukota Memphis pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi raja Mesir Kuno.
1. Mesir Tua
Raja-raja Mesir diberi gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki hak
yang tidak terbatas dengan tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran bagi
bangsanya. Kerajaan Mesir Tua beribukota Memphis. Pada zaman Mesir Tua,
sudah dibangun makam-makam raja dalam bentuk piramid dan patung dari
batu. Piramid ini dibuat oleh rakyat karena kepercayaan bahwa raja Mesir
adalah titisan dewa. 

5
Raja-raja yang termasyhur pada zaman ini di antaranya Khufu, Kefre,
dan Menkaure. Setelah raja-raja tersebut meninggal, kondisi keamanan di
Mesir menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kepercayaan
rakyat bahwa raja adalah keturunan dewa dan timbulnya kerajaan-kerajaan
kecil.
2. Mesir Pertengahan
Setelah terjadi perpecahan, Mesir kembali disatukan oleh raja Sesotris
III dari Thebe. Bahkan Sesotris III mengembangkan wilayahnya dengan
menguasai Nubia dan Palestina. Pada masa pemerintahan Amenemhet III
terjadi penambangan emas di Gurun Sinai dan mendirikan kelompok besar
istana yang dinamakan labyrinth. 
Setelah kematian Amenemhet III, muncul serangan dari bangsa Hykos
yang berasal dari Palestina dan mereka dapat menguasai Mesir. Kedatangan
bangsa Hykos memperkenalkan teknologi peralatan dari perunggu, seperti
peralatan pertanian, senjata dan alat rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan
Kota Awaris sebagai ibukota Mesir yang baru.
3. Mesir Baru (Muda)
Bangsa Mesir dapat merebut kembali kekuasaannya dari bangsa Hykos.
Raja yang paling berjasa dalam perebutan kekuasaan dari bangsa Hykos adalah
Firaun Ahmosis karena ia sendiri yang memimpin serangan. Kekuasaan Mesir
sempat meluas ke Babylonia, Assyria, Cicillia, Cyprus pada saat kekuasaan
Tutmosis II. Antara tahun 1367-1350 SM pada masa pemerintahan Amenhotep
IV atau Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan monotheisme kepada bangsa
Mesir dengan menganggap Dewa Matahari sebagai satu-satunya dewa.
Akibat adanya pertentangan dengan para pendeta agama Amon,
Amenhotep IV memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amama. Setelah
Amenhotep IV meninggal, perselisihan tentang agama tidak terjadi lagi dan
pendeta menunjuk Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai firaun dan
diharuskan tunduk kepada pendeta agama Amon. Kekuasaan Mesir akhirnya

6
selalu digantikan oleh negara lain yang menjatuhkannya. Ini terjadi sejak
pemerintahan Raja Ramses III (1198-1167 SM) berakhir.

7
F. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Mesir Kuno
1. Hieroglyph
Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya
dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf. Hieroglyph ini
ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.
2. Astronomi
Kehidupan agraris banga Mesir memengaruhi terhadap pengetahuannya
yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok tanam, panen atau
berdagang dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya.
3. Sistem pengawetan
Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya
apabila tidak rusak. Dari kepercayaan ini timbul usaha untuk mengawetkan
orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah-rempah atau
ramuan lainnya supaya tidak tercium bau busuk.
4. Arsitektur
Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar
menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran
patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti piramid (makam
para firaun), sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan
dan kebijaksanaan) dan obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membahas isi makalah ini dapat di simpulokan bahwa letak geografis
Mesir diAfrika Utara, walaupun Semenanjung Sinai adalah dalam Asia Barat daya.
Negara ini mempunyai pesisir pantai yaitu Laut Mediterranean dan Laut Merah;
berbatasan dengan Libyabagian barat, Sudan dibagian selatan, Semenanjung
Gaza, Palestin dan Israel bagian timur.Mesir Kuno terbagi atas dua kerajaan,
yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan dengan kebiasaan, Mesir
Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di utara,
dinamakan sungai Nil. Pembagian kerajaan Mesir dibagi menjadi tiga bagian
yaitu Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM), Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075
SM), Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM).
Kerajaan Mesir Tua disebut jaman piramida karena pada masa inilah dibangun
piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di
Gheza adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.Kerajaan Mesir Tengah
dikenal dengan tampilnya Sesotris III.Ia berhasil memulihkan persatuan dan
membangun kembali Mesir.  Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki jaman
kerajaan baru atau jaman imperium.Disebut jaman imperium karena para Firaun Mesir
berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
Raja-raja yang memerintah jaman Mesir Baru antara lain: Ahmosis I, Thutmosis
I,Thutmosis III, Amen Hotep IV Ramses II. Ada beberapa jenis peninggalan pada jaman
Mesir Kuno seperti tulisan, kalender, Seni Bangunan (Arsitektur).

B. Saran
Setelah memahami isi makalah ini penulis berharap para pembaca bisa
memahami perkembangan peradaban kerajaan Mesir Kuno, dari Kerajaan Mesir Tua,
Kerajaan Mesir Tengah, dan Kerajaan Mesir Baru.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://mediainstanbelajar.blogspot.co.id/2017/03/makalah-peradaban-mesir-kuno-
budaya.html
http://rizkijendelailmu.blogspot.co.id/2014/04/makalah-peradaban-mesir-kuno.html
http://sejarahdunia000.blogspot.co.id/2014/11/contoh-makalah-peradaban-mesir-
kuno.html

10

Anda mungkin juga menyukai