DIBUAT OLEH:
NPM: 202154201001
2021
Judul : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Isi : 535 Halaman
Penerbit : Lentera Dipantara
Isbn : 979-97312-3-2
Cetakan 15, Januari 2010
Analisis unsur intrinsik
1. Tema
Tema novel ini adalah tentang kisah percintaan seorang pemuda keturunan priyayi jawa dengan
seorang gadis keturunan belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan indonesia di awal abad
ke-20.
2. Tokoh dan penokohan
Minke : Merupakan tokoh utama dalam novel ini, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswa
HBS, baik, penyayang.
{halaman 33}
Annelies : Putri dari orang Belanda (Herman Mellema) dan pribumi (Nyai Ontosoroh), pendiam,
manja, labil.
Nyai Ontosoroh (Sanikem) : Istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas, bijaksana, pandai,
dan tegar.
Herman Mellema : Kaku dan kasar [“siapa kasih kowe ijin datang kemari, monyet!”. Dengusnya
dalam melayu-pasar, kaku dan kasar, juga isinya.”]
{halaman 64}
Robert Mellema : Egois, tidak bermoral
Ayah Minke : Masih berpatokan dengan adat istiadat jawa, pemarah, keras dalam mendidik minke.
Ibu Minke : Bijaksana, penyayang
Robert Surhorf : Pengecut
Jean Marais : Penyayang (Ayah May Marais)
May Marais : Manja
Darsam : Seorang madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.
Ah Tjong : Licik
Maiko : Seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujur
Amelia Hammers Mellema : Istri sah Herman Mellema, ambisius
Insinyur Maurits Mellema : Ambisius
Magda Petters : Baik,
Mevrow Telinga : Seorang yang penyayang [“Memvrom Telinga telah beberapa kali mengomopres
kepalaku dengan cuka-bawang merah”]
{halaman 268}
Miriam De La Croix : Senior Minke di HBS
Sarah De La Croix : Senior Minke di HBS
Herbert De La Croix : Ayah Sarah dan Miriam
3. Latar
A. Latar tempat: Wonokromo dekat Surabaya di Jawa Timur [.., dan setiap penduduk surabaya dan
wonokromo]
{halaman 24}
B. Latar waktu: Pagi
C. Latar suasana: Tegang dan gentinG.
4. Gaya Bahasa
5. Sudut pandang
Dalam novel bumi manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama,
seperti pada kutipan novel di bawah ini.
“aku tunggu-tunggu meledaknya kemarahan nyai karena puji-pujian”.
6. Alur dan pengaluran
Alur cerita ini menggunakan alur keras, yaitu akhir cerita tidak dapat ditebak. Pada awal dan tengah
cerita, mungkin pembaca akan berpikir cerita akan berakhir bahagia dengan pernikahan minke dan
annelies, tetapi cerita ini diakhiri dengan perpisahan annelies dan minke. Annelies harus pergi ke
negaranya, belanda, sedangkan minke tetap di hindia sebagai seorang pribumi.
Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat kilas balik,
yaitu:
Agar ceritaku ini agak urut, biar kuutarakan dulu yang terjadi atas diri robert sepeninggalanku dari
wonokromo dibawa agen polisi kelas satu itu ke b……………
7. Amanat
Novel yang dilatarbelakangi pergerakan indonesia di awal abad 20 ini, menceritakan pergerakan,
perjuangan, dan semangat pemuda indonesia di masa itu. Pengarang menyerukan agar pemuda-
pemudi sekarang ini tetap mempunyai semangat itu meskipun sekarang sudah tidak ada penjajahan
kolonial. “seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam
perbuatan”.
Kesimpulan
Tokoh utama dalam novel ini adalah minke,seorang pribumi asli, namun karena keturunan
ningrat jawa diperbolehkan bersekolah di hbs surabaya. Hanya dia pribumi totok yang bersekolah
disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang eropa, kelas 2 : indo dan tionghoa. Karena
ajakan robert surhorf (teman minke di hbs), dia berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah tuan
belanda, herman mellema. Sebuah kunjungan yang merubah hidup minke selamanya.
Tidak disangka, annelies mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta pada minke. Cinta sang
putri mendapat dukungan dari sang bunda, nyai ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu,
bahkan dipersilahkan untuk tinggal serumah dengan mereka. Sejak itulah, banyak pertentangan dan
rintangan yang menghampiri hidupnya.