Jl. Lamda Raya No.1, RT.05/RW.05, Karawaci Baru, Kec. Karawaci, Kota
Tangerang, Banten 15116
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah novel “Tanah Surga Merah”. Penulisan
makalah novel ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Halimatu Syadiah, S.Pd.,
selaku guru bahasa Indonesia yang telah membimbing kami. Kami harap
makalah novel ini dapat diterima. Oleh karena itu kritik dan saran kami
harapkan
Penyusun
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................. 3
1.1. Identitas ........................................................................................................... 1
1.2. Sinopsis............................................................................................................ 2
1.3. Tema .............................................................................................................. 10
1.4. Alur ................................................................................................................ 10
1.5. Latar............................................................................................................... 11
1.6. Amanat .......................................................................................................... 11
1.7. Penokohan ..................................................................................................... 12
1.8. Nilai-Nilai ...................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 31
iii
4
1.1. Identitas
5. Penerbit : Gramedia
1
1.2. Sinopsis
Seorang mantan pejuang kemerdekaan bernama Murad yang kembali ke
kampung halamannya setelah 5 tahun berlalu, Murad sangat terkejut
dengan kondisi kampung halamannya yang sudah berubah total
semenjak kepergiannya.
Aceh yang dahulu damai berubah menjadi negeri yang kotor penuh
kemaksiatan dan kerusuhan. Aceh sedang dikuasai oleh para penjahat
yang menjadi penguasa negeri. Kampung halamannya kini dikuasai
Partai Merah yang menginginkan kemerdekaan untuk Aceh. Murad
merupakan orang yang sedang diburu oleh para pemerintah Partai
Merah khususnya, yang berarti kampung halamannya kini menjadi
jurang untuk Murad.
Saat ini Murad tinggal dengan Abduh temanya saat sma. Abduh
merupakan seorang guru yang mengajar sebuah sekolah. Mereka
merupakan sahabat dekat semasa sekolah, saat lulus Abduh melanjutkan
2
kuliah dan menjadi guru, sedangkan Murad mengikuti pelatihan militer
untuk menjadi TNI.
4
Murad pun pulang kerumah sambil membaca buku yang diberikan
Abduh, lalu terdengarlah suara derum milik Abduh beserta istri dan
anaknya. Husna yang melihat ada kangkung di atas meja langsung
bertanya ke Murad, Ia memberi tahu kalau itu dari Nanda “Tetangga
Sebelah”, Husna langsung berbicara kalau Nanda menyukainya, dan Ia
menyuruh Murad untuk mengajak nya buat nonton drama, tetapi
jawaban dari Murad membuat Husna terkejut dan tidak percaya kalau
Murad sudah mengajaknya tetapi ditolak, bahkan dia sudah mengajak
Nanda untuk pergi besok pagi, sayang nya Murad tidak memiliki Uang.
Mendengar itu Abduh dan istrinya tertawa.
5
membawa nya ke tempat Nisam. Hadi Kriet membawa Murad dengan
menggunakan mobilnya. Saat tiba di Batuphat, ia menghentikan
mobilnya, Murad terkejut melihat koran yang terpampang dengan foto
nya tujuh tahun lalu saat dia masih di partai merah dan beritanya,
“Murad si Pembunuh Kejam Sedang Berkeliaran di Lamhlok”. Lalu dia
menyalakan mobilnya dan berjalan ke jalan tanjakan tinggi dan
berbelok, berhenti seketika. Dia menurunkan Murad di hutan belukar.
Karena ia tidak bisa mengantarkan sampai rumah karena takut mobilnya
dikenali oleh penduduk. Murad meminta jaket dan topi agar ia tidak
dikenali oleh penduduk. Murad berjalan kaki selama lima belas menit
untuk mencapai rumah, saat ia merogoh kantong jaketnya, ia
menemukan uang yang jumlahnya tak kurang dua juta rupiah. Saat ia
tiba dirumahnya, dia bertemu ibunya, kakanya bernama Aminah,
berserta anak perempuan nya bernama Nazla. Saat mereka berbincang,
terdengar suara motor, dan dia adalah Halim suami dari Aminah. Halim
melihat Murad langsung memeluk nya. Dan dia bertanya mau pergi
kemana kepada Murad, Murad meminta tolong kepadanya untuk
membawanya ke Sawang, karena ia harus bertemu dengan seseorang.
Setelah mereka berbincang, Murad berpamitan dengan keluarganya dan
ia diantarkan ke Sawang bersama Halim.
6
sore hari murad pergi ke pasar untuk berbelanja. Hingga di pertengahan
jalan murad di hadang oleh tiga sosok pria yang di yakini oleh murad
bahwa mereka termasuk ke kelompok partai merah Murad di keroyok
oleh para pria itu karena mereka yakin bahwa yang mereka temui itu
adalah murad yang di beritakan di koran. Murad si wajahnya licin.
Murad dipukuli berkali-kali sampai hilang keseimbangan. Dan
menyadari bahwa jiwanya sedang terancam ia mengeluarkan pistol
sebagai pertahanan diri nya, dia menembakkannya ke arah kaki kiri si
gemuk.
7
berkulit hitam. Tiba tiba dahli mengumumkan kepada penduduk bahwa
murad adalah teungku ghafar sabi orang yang pandai agama yang utusan
dari pemerintah.
Karna murad selalu dikejar kejar oleh partai merah akhirnya murad ini
di asingkan di suatu pemukinan yang bernama kampung klekkklok.
Sesampainya murad di kampung klekklok ia tinggal dirumah sahabat
Dahli yg bernama Jamil. Jamal ini sahabat Dahli semasa ia berjuang 5
tahun lalu untuk memerdekakan Aceh, awalny murad datang hanya
untuk menyamar sebagai Teungku. Perasaan awal murad saat tiba di
pemukiman klekklok ia sangat amat bingun ini berada dimana, karna
semasa hidup dia blm pernah bertemu dengan masyarakat seperti disini,
bahkan masyarakat disini tidak tau dimana arah kiblat, bahkan mereka
tidak mengenal apa itu sholat. Padhal Aceh dahulu sebelum murad
tinggali sangat di kenal dengan kota serambi mekah yaitu kota dengan
8
iman yg kuat. Murad selalu bertnya dalam hatinnya kenapa Imran
menyuruh Dahlih membawanny ke kampung aneh ini??
Pada suatu hari ketika murad dan jamil sedang berjalan jalan disekitar desa
ia berpapasan dengan seorng gadis. Gadis cantik tersebut bernama “Jemala”
ternyta gadis tersebut anak dari seorng dari kepala kampung. Jemala
memiliki perawakan yang tinggi dan juga semempai dan padat, paras
wajahnya tidak terlalu bulat, dan rambutnya tidak hitam legam, sejenak
bayangan paras elok gadis itu membuat murad mabuk kepayang. Bibir nya
merah jambu, alami tanpa gincu, tersenyum begitu manis. Membayangkan
dirinya dunia ini benar – benar berubah bagaikan surga.
Suatu saat disaat murad sedang membaca buku novelnya dia dia didatangi
oleh seorng laki laki dengan tergesa gesa untuk dengan mengatakan bahwa
lembu betinnya baru saja melahirkan. Murad di bersedia datang untuk
peusijik demi keberkatan dan keselamatan lembu tersebut. Murad berkata
dalam hatinnya “ritual apalagi ini ya Allah, aku tidak paham dengan ritual
yg ada disini, lembu melahirkan saja ada pemberkatan dan pemberian nama
lembu, sungguh murad sangat amat pusing hingga kepalany akan pecah
jika terus’an tinggal di desa ini.
9
Dengan sangat amat terpaksa akhirnya Murad datang ke rumah seorng
lelaki yg baru saja mendatanginya, Murad di sambut dengan hangat oleh
istri lelaki tersebut, setelah ini tradisinya akan segera dimulai. Murad
dimintai membaca doa doa untuk keselamatan lembu, karna murad
sendiri tidak hafal doa doa akhirnya murad hnya membacakan Alfatiha
saja. Dan sebelum ritual tersebut ternyta secara tiba’ jemala lngsung
menarik tngan murad dan langsung mengajakny pergi, tenryta dia
mengajak murad untuk mengunjungi suatu desa di ujung tenggarraa
desa klekklok. Jadi mereka ber 2 harus melewati hutan rimba dan sungai
untuk mencapai desa diujung tenggara agar sampai didesa tersebut,
sesampainya di desa tersebut akhirnya jemala menjelaskan alesan
kenapa secara tiba” dia mengajak murad untuk mengunjungi desa di
ujung tenggara dikarenakan pasukan partai merah telah sampai di desa
klekklok dan akan, segera memburu murad,jadi alesan itulah jemala
mengajak murad untuk segara ke ujung desa tenggara.
1.3. Tema
Tema yang terkandung dalam novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur
adalah kembalinya seorang mantan aktivis GAM yang berstatus buron ke
Aceh menjelang pemilu. Tujuan Murad kembali ke Aceh sebenarnya adalah
kecintaan terhadap tanah kelahirannya, tetapi momentum kembalinya Murad
ini tidak tepat karena bersamaan dengan masa kampanye pemilu. Statusnya
sebagai buron polisi sangat membahayakan hidupnya.
1.4. Alur
Alur dalam novel Tanah Surga Merahkarya Arafat Nur merupakan Alur maju.
Hal ini karena peristiwa yang terjadi dalam novel ini terjadi secara berurutan.
Cerita dalam novel ini dimulai pada tahap penyituasian, kemudian
10
pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaks, dan diakhiri melalui tahap
penyelesaian. Yaitu dikisahkan perjalanan tokoh utama sejak pertama kali
pulang ke tanah kelahirannya dan diketahui sebagai pemberontak karena
tokoh utama menunjukkan perlawanan kepada pihak penguasa, dan
perjuangan tokoh utama melarikan diri dari kejaran penguasa dikisahkan
berurutan dari awal hingga akhir cerita
1.5. Latar
a. Latar Tempat : Secara umum latar tempat dalam novel Tanah Surga
Merah karya Arafat Nur adalah di Provinsi Aceh. Beberapa tempat yang
digunakan sebagai latar tempat antara lain Lamlhok, Pusong, Lohkala,
Nisam, Panggoi, Bathupat, Simpang Geukuh, Sawang, Pungget, dan
Klekklok.
b. Latar Waktu : Novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur termasuk novel
dengan latar waktu relatif pendek karena hanya membutuhkan waktu
beberapa hari saja, yaitu dari hari Minggu tanggal 9 Februari 2014 hingga
hari Kamis 20 Februari 2014. Diceritakan bahwa pada tanggal tersebut
Murad tiba kembali di Aceh. Pada saat itu adalah dua bulan menjelang masa
pemilihan umum.
c. Latar Suasana : Di dalam Novel Tanah Surga Merah memiliki suasana
yang sangat menegangkan dan dramatis.
1.6. Amanat
Amanat dari cerita novel Tanah surga merah yaitu sikap nasionalisme yang di
miliki oleh seorang murad sangat amat di harus di acungi jempol. Dia tidak
takut mati jika ia di kejar kejar oleh orang partai merah, semangat berjuang
yang di miliki oleh seorang murad untuk memerdekan Aceh itu tidak pernah
putus asa, ia memiliki jika cinta tanah air yang begitu besar hingga ia rela
bersembunyi di suatu desa yang bernama desa klekklok. Di desa itu awalnya
ia hanya untuk bersembunyi dari pencarian orang partai merah, namun sangat
11
amat di sayangkan bajwa strategi yang dia pikirkan tidak berjalan mulus,
melainkan di desa klekklok ia menjadi seorang Teungku
1.7. Penokohan
1. Murad
12
d. Wataknya: berani dan tidak putus asa
Bukti: tiba-tiba saja, aku kalah, marah, dan nekat. Aku bergerak
membabi buta, melawan mereka seperti tingkah orang gila
mengamuk. Aku yang pernah memegang senjata dengan
tubuh kuat, tak bisa terus-terusan menahan pukulan. Aku
membalas pukulan dan tinju mereka, sekalipun tinju yang
lain mengenaiku.
2. Abduh
a. Watak : setia kawan
Bukti : “sejak saat itu sesekali aku pun mulai mengunjunginya, dan
terakhir kali untuk bersembunyi di rumahnya sebelum aku melarikan
diri ke Batam. Dia dan istrinya ikut membantu pelarianku di tengah
malam itu; dari memesan tiket bus, mengantarkanku ke terminal,
hingga memberikanku uang untuk kebutuhan selama beberapa hari.”
Analisa : Kalimat di atas membuktikan bahwa Abduh memiliki watak
yang setia kawan karena ia menolong Murad untuk pergi ke Batam
menghindari orang-orang Partai Merah
b. Watak : pintar
Bukti: “Apakah mereka menyita naskah dramanya?”.
“Naskah dramanya selamat. Aku menyimpannya di bagasi kereta
Analisa: Kutipan tersebut yaitu Abduh dari awal sudah memperkirakan
kalau ada kejadian seperti itu, jadi dia menyimpan naskahnya agar tidak
diambil oleh polisi, karena drama tersebut banyak berisi sindiran
13
c. Watak : baik hati
Bukti: “Maaf, aku tak punya banyak uang, “katanya merogoh kantong
celana, kemudian menyelipkan beberapa lembar uang ke saku baju”.
Analisa: Kutipan tersebut yaitu Abduh memberikan uang kepada
3. Mukhtar
4. Husna
14
5. Nanda
Bukti: Sudah, diam saja, “gadis itu memaksa”. “Sekarang sedang ada
yang merawat, jadi tahan saja.
6. Aminah
Bukti: Bagaimana aku tidak memikirkan mu? Kau adikku, dan kita hanya
berdua saja, tak ada saudara lain.”
15
7. Halim
watak: baik bukti: setelah pamitan pada ibu dan Aminah, aku pun
memakai kembali jaket dan topi yang kubuka selama di dalam rumah. Aku
duduk di boncengan kereta tua Halim yang akan mengantarkan ku sampai
ke tempat tujuan. Kereta yang knalpotnya bocor itu mengeluarkan derum
yang memekakkan telinga
analisa: kutipan yang terdapat yaitu Halim mau mengantarkan Murad ke
Sawang untuk menemui seseorang
8. Imron
Watak: Setia kawan
Bukti: “kebetulan sekali kau datang kemari” kata imron, satu-satu nya
orang yang mendukung kepulanganku ke Aceh.
Analisa: Imron tetap menyambut kedatangan murad Kembali setelah apa
yang terjadi dengan murad
9. Dahli
a. Watak : amanah
Bukti : ”Aku Dahli, utusan Imran, datang untuk menjemputmu,”
Analisa : dari kutipan di atas menunjukkan bahwa Dahli memiliki
watak yang amanah yaitu menyampaikan pesan yang benar
b. Watak : orang kepercayaan murad
Bukti : agaknya Usman juga sudah mengenal lelaki ini dengan cukup
baik sehingga dia langsung menunjuk keberadaanku
Analisa : dari kutipan tersebut menunjukkan bahwa dahli memang
orang kepercayaan Imran karena Usman saja langsung menunjukkan
keberadaannya.
16
10. Jamal
Watak : polos
Bukti : “siapa namamu?”tanyaku sebelum anak itu berlalu ke pintu.
“Namaku Jamil. Aku lahir dan besar di sini dan tak pernah pergi ke mana
mana,” jawabnya polos, tanpa berani menatap ke wajahku langsung.
Analisa : dalam kutipan tersebut menunjukkan bahwa jamil merupakan
seorang pemuda di desa klekklok.
11. Jemala
Watak : cantik dan cerdas
Bukti : “Dia pintar dan cerdas, Teungku. Kami segan dan malu padanya.
Entah bagaimana di usia semuda itu, dia memiliki banyak kelebihan. Di
rumahnya ada banyak buku. kalau tidak berburu, dia suka baca buku
Analisa : Jemala adalah anak perempuan kepala Kampung Klekklok.
perawakannya cantik dan dia adalah gadis yang cerdas.
1.8. Nilai-Nilai
1. Nilai Moral
a. Bukti : “orang yang punya cita cita tentu rajin belajar. Sedangkan
mereka datang ke sekolah bukan untuk belajar, melainkan untuk
bermain dan pacaran. Beralasan bagaimana pacaran dapat
meningkatkan semangat belajar, sebagaimana anjuran sejumlah guru
bodoh yang pikirannya sudah sesat dan kotor. Justru dengan pacaranlah
pikiran mereka bertambah rusuh sehingga tak bisa memusatkan
perhatian pada pelajaran.
17
Analisis: pacaran dapat membuat seseorang tak busa memusatkan
perhatian pada pelajaran.
c. Bukti: “Belum lagi siswa laki-lakinya sangat bandel dan nakal, berani
melawan guru, terang-terangan menantang.”
Analisa: Kutipan di atas mencerminkan nilai moral yang menunjukkan
sikap manusia terhadap sesamanya
18
f. Bukti : “teungku sangat rendah hati sekali,” ucapannya yang sangat
memuji.
Analisa : dalam kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa teungku
memiliki moral yang sangat rendah hati.
h. Bukti : “Anak-anak harus punya adab dengan orang tua dan guru
mengaji.”
Analisis : Kutipan ini mencerminkan nilai moral, nilai moral yang
terlihat dari kutipan tersebut adalah pentingnya adab. Anak-anak harus
dididik adab dari usia dini agar menjadi seseorang yang mengerti adab.
Karena adab itu diatas segalanya. Tanpa adab maka derajat seseorang
akan rendah meskipun dia sangat pandai sekalipun. Oleh karena
sangatlah penting mengajarkan mereka tentang cara menghormati
dengan orang yang lebih tua dari mereka dan menyayangi orang yang
yang lebih kecil dari mereka.
2. Nilai Pendidikan
19
a. Bukti : “buku atau kitab adalah sumber segala ilmu dan segala
pengetahuan. Pengetahuan hanya bisa didapat dengan membaca,
ulangnya lagi”
Analisis : segala ilmu dan pengetahuan didapatkan dengan membaca
buku.
b. Bukti: “ Sampai kapanpun Aceh tidak akan maju. Catat itu. Bahkan
seribu tahun lagi. Orang-orangnya akan semakin bodoh dan dijajah
karena mereka tidak menyukai ilmu pengetahuan dan lebih tertarik
pada ilmu sihir!”
Analisis: mempercayai ilmu sihir dapat membuat orang-orang menjadi
bodoh.
c. Bukti : “ini perlu kau camkan, bahwa orang yang duduk menjadi
anggota dewan itu bakal lekas lupa diri, bahkan teman dekatnya sendiri
pun tak bakal dikenali lagi. Kursi dewan itu sebuah kutukan Tuhan!.”
Analisis : kekuasaan dapat membuat kita lupa dengan orang disekitar
kita.
20
lantaran gaya penuturannya yang segar serta mudah dipahami.
Sekalipun aku tidak tahu Jepang itu bagaimana posisinya, setelah
membaca novel ini ada sedikit gambaran tentang negara itu melintas
di benakku. Yang kutahu Jepang adalah negara maju di Asia, punya
teknologi tinggi, kaya, orangnya cerdas-cerdas, suka membaca, serta
pernah menendang dan meludahi wajah orang Indonesia sebelum
tahun 1945.
Analisis : saat Murad sedang membaca novel dari Abduh, dalam novel
tersebut menceritakan Jepang, negara yang maju di Asia.
21
menambah ilmu bagi kita. Sebaliknya apabila kita malas membaca
buku, kita akan menjadi orang bodoh yang miskin ilmu pengetahuan.
h. Bukti: “Tak ada satupun siswaku yang suka membaca buku. Mereka
semua benar-benar membenci buku.”
Analisa: Kutipan tersebut mencerminkan nilai pendidikan, nilai
pendidikan yang terlihat dari kutipan tersebut adalah tidak menyukai
membaca. Memang benar, membaca adalah hal yang membosankan
bagi sebagian orang. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi orang yang
benar-benar ingin menuntut ilmu karena orang yang benar-benar ingin
menuntut ilmu akan melawan bosan tersebut sampai membuat ia
ketagihan dalam membaca.
j. Bukti : “Sampai kapanpun Aceh tidak akan maju. Catat itu. Bahkan
seribu tahun lagi. Orang-orangnya akan semakin bodoh dan dijajah
22
karena mereka tidak menyukai ilmu pengetahuan dan lebih tertarik
pada ilmu sihir”
Analisa : Kutipan tersebut mencerminkan nilai pendidikan, nilai
pendidikan yang terlihat dari kutipan tersebut adalah orang bodoh yang
lebih menyukai sihir daripada ilmu pengetahuan. Membangun sebuah
Negara haruslah dengan ilmu pengetahuan. Jika tidak, maka akan
dijajah oleh Negara lain. Begitu pentingnya ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan akan menuntun kita jalan yang baik, akan memunculkan
ide-ide kreatif, dan sistem dalam subuah Negara pun tidak semenamena
akan tetapi berjalan dengan teratur dan disiplin.
k. Bukti: “Dia tidak pernah sekolah, tidak membaca buku dan Koran, jadi
sulit menjelaskannya. Dia tidak tahu soal penembakan yang kulakukan
pada jumadil, dan tidak pernah tahu apa yang terjadi padaku. Jadi
seolah-olah aku lelaki yang hidupnya wajar saja.”
Analisis : Kutipan ini mencerminkan nilai pendidikan, nilai pendidikan
yang terlihat dari kutipan tersebut adalah membaca dapat memperluas
pengetahuan. Dengan banyak membaca maka kita akan mengetahui
terhadap apa yang terjadi diberbagai belahan dunia sekalipun dan tidak
akan ketinggalan informasi. Apabila malas membaca, maka resikonya
tidak akan pernah mengetahui apa-apa. Oleh karena itu tingkah-laku
pada kutipan tersebut sangatlah tidak baik apabila kita terapkan dalam
kehidupan kita.
l. Bukti : “Mereka itu orang-orang bodoh yang tidak bersekolah, dan tak
pernah mau belajar, Ucapnya dengan raut wajah kesal.”
Analisa : Kutipan tersebut mencerminkan nilai pendidikan, nilai
pendidikan yang terlihat dari kutipan tersebut adalah orang yang tidak
mau belajar dan sekolah. Seperti yang kita ketahui, sokolah adalah suatu
tempat menuntut ilmu sesuai tingkatan-tingkatannya masing-masing,
yaitu dari SD, SMP, SMA, hingga ke Perguruan Tinggi. Sekolah tempat
kita memperoleh ilmu pengetahuan. Jika tidak belajar dan sekolah
23
sangatlah rugi dan masa depannnya juga tidak akan cerah. Ia akan
kesulitan nantinya
m. Bukti : "Anak - anak disini tidak ada yang sekolah, Teungku. Dulu
memang ada sekolah dasar di pungget, hanya dua tiga anak di
Klekklok saja yang sanggup pergi ke sana".
Analisa : kutipan tersebut termasuk nilai pendidikan dikarenakan di
desa klekklok tidak ada yang bersekolah banya dua - tiga orang saja
yang bersekolah, padahal sekolah dasar sangat penting dalam kehidupan
sehari hari.
o. Bukti : “justru orang orang tadi bilang, Teungku seorang hebat yang
sengaja dikirim pemerintah yang jauh dari dunia luar untuk mengajari
kami mengaji, shalat, dan hukum hukum agama. Teungku seorang
keramat.”
Analisa : dalam kutipan teks tersebut menjelaskan bahwa teungku
dikirim untuk dapat mengajarkan masyarakat klekklok mengaji.
3. Nilai Agama
a. Bukti: “kusadari, sejak aku menjadi pelarian imanku semakin tipis. Aku
senantiasa diliputi rasa putus asa, sedih, dan kecewa yang teramat
dalam terhadap dunia ini.”
24
Analisa: jika kita semakin jauh dari tuhan serta memiliki iman yang
tipis kita akan merasa putus asa, sedih dan kecewa.
b. Bukti: “Didekat situ ada sebuah masjid berhalaman luas yang sepi
tanpa seorang manusia pun. Sejenak aku termenung memandang 46
bangunan berkubah dan berlantai marmer itu, tempat beberapa orang
taat agama masih mendirikan shalat jamaah. Perasaanku jadi tidak
menentu begitu menyadari entah berapa tahun sudah aku tidak tidak
lagi sujud menyentuh lantai masjid.”
Analisa : nilai agama terlihat bahwa beberapa orang yang taat agama
sedang melakukan salat fardhu secara berjamaah.
25
Analisa : Nilai agama dari kutipan tersebut yaitu Islam menyuruh
umatnya membaca. Nabi juga disuruh membaca oleh Tuhan. Iqra,
bacalah dengan nama Tuhanmu
h. Bukti : sebelah tanganku mengapit kitab suci dan buku tuntunan shalat
ke dada, dan tangan yang satu lagi memegang tongkat dan tasbih.
Analisis : dimanapun keberadaan murad. Ia selalu membawa kitab suci
kemana saja ia pergi.
i. Bukti : aku memasukkan kitab suci, buku tuntunan shalat, dan tasbih
itu ke tas jinjing yang kuterima dari Usman
Analisis : dari kutipan tersebut Murad selalu membawa kemanapun
kitab suci, buku tuntunan shalat dan tasbih kemanapun ia pergi
26
sebaik-baiknya yaitu melakukan sesuatu pada waktunya dan
memperbanyak melakukan hal-hal yang baik. Salat merupakan suatu
amalan yang apabila ditinggalkan, sungguh sangatlah rugi.
n. Bukti: “Setan bukan saja dari golongan jin. Setan juga ada dari
golongan manusia. Kalian tidak sadar kelakuan diri kalian yang kalian
anggap suci murni itu adalah orang yang dilaknat Tuhan?!”
Analisis: Nilai agama pada kutipan di atas adalah manusia yang tidak
sadar akan perbuatannya melanggar aturan Tuhan dengan mengaggap
diri nya suci tanpa kesalahan yang pernah ia perbuat.
27
a. Nilai Sosial
b. Nilai sosial
Bukti : “Tak usah dipikirkan, “balasnya seolah tak peduli. “Itulah
artinya persahabatan, harus saling menolong. Mana tahu kelak aku
jatuh susah dan aku harus minta pertolonganmu.”
28
sini untuk menemui beberapa orang yang pikirannya
belum lagi teracun”
Analisa: Nilai social yang terdapat pada kutipan diatas
adalah Murad mengajak Imron untuk mencari orang
yang pikiran nya belum di cuci otak oleh para anggota
partai merah.
b. Nilai Budaya
a. Bukti: Aku mohon Teungku bersedia datang peusijuk, demi
keberkatan dan keselamatan”
29
b. Bukti : " Lima tahun lalu, bila hal semacam ini terjadi,
polisi syariat akan menangkapp mereka, membawa ke
panggung hukuman dan mencambuki mereka setelah
ada putusan Mahkamah syariat.
Analisa : Aceh memiliki budaya hukuman syariat seperti
hukuman yang dijalankan oleh Islam.
30
Daftar Pustaka
31
32
30
31