Anda di halaman 1dari 2

Nama : Efiza Nikmatul Afifah

NIM : 180211604505

Sinopsis Azab dan Sengsara Karya Merari Siregar

Novel azab dan Sengsara karya Merari Siregar ini menceritakan tentang kisah seorang
gadis bernama Mariamin yang selalu beroleh kemalangan dalam hidupnya. Pada
awlanya Mariamin termasuk dalam golongan orang bangsawan. Sutan Baringin, ayah
Mariamin, merupakan orang kaya di kampungnya. Kekayaan itu didapatkan dari
warisan yang ditinggalkan oleh nenek Mariamin. Namun keluarga Mariamin jatuh
miskin karena ketamakan Sutan Baringin. Hal itu terjadi ketika adanya persengketaan
pembagian waris dengan Baginda Diatas, adik Sutan Baringin. Sutan Baringin ingin
memiliki harta waris tersebut dan tidak mau mengakui bahwa Baginda Diatas adalah
adiknya. Sehingga ketika perkara itu dibawa ke meja hukum Sutan Baringin terbukti
berbohong dan biaya selama proses hukum dilimpahkan kepada Sutan Baringin.
Untuk menutupi hutang-hutang dan biaya selama proses hukum tadi Sutan Baringin
menjual semua harta bendanya termasuk rumah besar yang sudah lama
ditempatinya. Akhirnya keluarga Mariamin pindah ke sebuah rumah kecil di dekat
sungai Sipirok. Tidak lama setelah itu Sutan Baringin meninggak karena sakit-sakitan.

Selain jatuh miskin dan ayahnya yang meninggal, Mariamin juga mendapatkan
kemalangan lainnya yaitu gagal menikah dengan Aminudin, sahabat yang dicintainya
sejak lama. Saat itu Aminudin tengah merantau ke Deli. Ia mengirim surat kepada
ayahnya agar menjemput Mariamin dan membawanya ke Deli untuk dinikahi.
Mariamin sangat senang menunggu kedatangan ayah Aminudin ke rumahnya ketika
hal itu diberitahukan Aminudin kepadanya. Namun ayah Aminudin justru membawa
gadis lain ke Deli. Dan dengan terpaksa Aminudin menikah dengan gadis tersebut.
Mendengar kabar itu Mariamin sangat sedih hingga ia sakit-sakitan.

Tidak hanya itu saja, Mariamin harus merasakan penderitaan lagi ketika ia dinikahkan
dengan orang yang tidak dikenalnya bernama Kasibun. Kasibun merupakan seorang
kerani yang berasal dari Medan. Ternyata Kasibun memiliki penyakit kelamin dan ia
suka main tangan. Sampai suatu ketika Mariamin tidak kuat menanggung siksaan
yang dilakukan oleh suaminya itu dan ia memutuskan untuk melaporkannya ke
kantor polisi. Akhirnya Maruamin memilih bercerai dengan Kasibun dan Kasibun
dikenai denda akan perbuatannya.

Kisah ini diakhiri dengan pulangnya Mariamin ke kampung halamannya di Sipirok.


Namun ketika ia sampai di sana, rumah kecil yang ditinggalinya di pinggir sungai
bersama ibu dan seorang adiknya sudah rata dengan tanah. Mariamin pun meninggal
setelah itu.

Anda mungkin juga menyukai