1) Pengertian
Jika kita membaca kalimat “Buku baru itu dibeli kakak saya di toko”, dengan sendirinya kita akan
berhenti sebentar pada kelompok-kelompok kata tertentu.
Perhatikan pengelompokan kata berikut ini!
a) Buku baru itu/ baru dibeli/ kakak saya/ di toko
b) Ilmu pengetahuan/ sanagat bermanfaat/ bagi manusia
c) Hari ini/ pelajaran matematika/ tidka diajarkan
d) Andi / membaca/ buku novel popular
e) Ibu Anita/ guru matematika kami/ sangat baik
Apabila kita memperhatikan dengan sungguh-sungguh pengelompokan kata dalam kalimat-kalimat
tersebut tampak kepada kita bahwa pengelompokan itu ternyata mengikuti pola tertentu
2) Ciri-ciri
Dari contoh-contoh tersebut kita dapat menarik kesimpulan ciri-ciri frasa sebagai berikut:
a) Kelompok-kelompok kata tersebut merupakan bagian suatu kalimat
b) Pengelompokan itu terjadi atas dasar intonasi pembacaan (supra segmental)
Coba bandingkan, pembacaan “Buku baru” dan “Buku baru itu. . .”
c) Ternyata tiap kelompok itu menduduki fungsi sebagai “subjek, predikat, objek, atau keterangan”
Perhatikan tabel berikut ini!
3) Macam-macam Frasa
A. Berdasarkan bentuk
Frasa yang unsur-unsurnya kata dengan kata.
Contoh:
- kakak saya - kata benda + kata benda
- tidak diajarkan - kataketerangan+ kata kerja
- di toko - preposisi+ kata benda
- kata keterangan + kata sifat
- sangat baik - ………………………
- hari ini - Mobil mewah
- kurang jelas – kata + kata
1. Frasa koordinatif
Frasa yang semua unsurnya dapat menggantikan kedudukan frasa itu secara keseluruhan.
Hubungan antara unsur-unsur frasa itu memiliki hubungan sejajar. Hal ini ditandai oleh
dapatnya frase itu disisipi kata atau, dan.
Contoh:
- Ayah atau ibu ( Bandingkan!) rumah dan besar?
- Siang dan malam ( Bandingkan!) anak atau saleh?
- Suka dan duka ( Bandingkan!) ketua MPR atau bambang Soesatyo
Frasa yang tidak memiliki inti atau tidak dapat dipisah untuk menggantikan kata
lainnya. Biasanya berupa frasa idiom /tidak ada unsur pusat
Contoh: Si muka tebal Sang dewi Si pahit lidah
Frasa Adjektival, yaitu frasa yang unsur pusatnya berjenis kata sifat
Contoh:
- Kurang baik
- Sangat besar
- Paling tinggi
- Luas sekali
Frasa Preposisional, yaitu frasa yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata
atau frasa sebagai aksisnya.
Contoh:
- Di sebuah rumah
- Dengan sangat tenang
- Dari desa
- Ke sekolah
Frasa adverbial, yaitu frasa yang mempunya distribusi yang sama dengan kata keterangan
Contoh:
- Tadi malam
- Kemarin pagi
- Besok sore
- Nanti siang
Kelas Frasa Numeralia: frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan. Persamaan
distribusi itu dapat diketahui dengan jelas dari jajaran. Kata bilangan + penyukar+ nominal.
D dapat dihilangkan M
D. Berdasarkan kedudukannya;
Frasa setara, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berkedudukan setingkat. Jadi tidak ada salah
satu unsurnya yang menjadi unsur pusatnya. Jika frasa tersebut teindentifikasi frasa
endosentris, koordinatif maka otomatis frasa tersebut adalah frasa setara
Contoh: suami istri panjang lebar tinggi rendahnya suara siang malam
Frasa bertingkat yaitu frasa yang salah satu unsurnya berkedudukan lebih tinggi dari pada
unsur yang lainnya. Jadi salah satu unsurnya yang menjadi unsur pusat frasa tersebut. Jika
frasa tersebut terindetifikasi frasa
Contoh: akan pergi novel pop jadwal pelajaran
S` P O K