1. “Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya.”
(Chaer, 2007:150). Contoh morf: bel-
2. “Alomorf adalah anggota morfem yang telah ditentukan posisinya.”
(Kridalaksana, 2011:11). Misalnya morf ber-, bel-, dan be- ketiganya adalah
alomorf dari morfem {ber-}.” (Ramlan, 2009:33)
3. “Morfem adalah kesatuan bunyi bahasa terkecil yang mengandung arti atau
ikut mendukung arti.” (Djajasudarma, 2013:25). Contoh : {meja}, {sepeda},
{ber-}, {di-}.
4. “Afiks adalah bentuk terikat yang bila ditambahkan pada bentuk lain akan
mengubah makna gramatikalnya. Konsep ini mencakup prefiks, sufiks, infiks,
simulfiks, konfiks, suprafiks.” (Kridalaksana, 2011:3)
5. “Proklitik adalah klitika yang berposisi di muka kata yang diikuti,
seperti ku dan kau pada konstruksi kubawa dan kuambil.” (Chaer, 2007:153)
6. “Morfofonemis/morfofonomik adalah struktur bahasa yang menggambarkan
pola fonologis dari morfem, termasuk di dalamnya penambahan, pengurangan,
penggantian fonem, atau perubahan tekanan yang menentukan bangun
morfem.” (Kridalaksanan, 2011:159).Contoh : tonton ‘tonton’
menjadi tongton ‘tonton’
7. “Kausatif adalah bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang menyebabkan
suatu keadaan atau kejadian.” (Kridalaksana, 2011:113). Misalnya makna
sufiks –kan dalam kalimat mereka menggiatkan gerakan pramuka.
8. “Benefaktif adalah bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan
untuk orang lain.” (Kridalaksana, 2011:32). Contoh : verba dalam kalimat ibu
membuatkan ayah kopi.
9. “Transitif yaitu bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang mengharuskan
adanya
10. Tujuan.” (Kridalaksana, 2011:246). Contoh : membeli dalam Ayah membeli
mobil adalah transitif.
11. “Intransitif yaitu bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang tidak
mengharuskan adanya tujuan.” (Kridalaksana, 2011:96). Contoh verba
dalam ibu tidur adalah intransitif.
1. Fonem
Fonem adalah suara-suara tunggal dalam percakapan yang direpresentasikan oleh
sebuah simbol tunggal (Solso dkk, 2008). Fonem dapat dihasilkan dengan kordinasi
yang cukup rumit oleh paru-paru, pita suara, laring, bibir, lidah dan gigi. Contoh
kata sit, fat, dan fit bisa dibedakan karena bunyi s, f, i, dan ae semuanya menjadi
fonem selain bunyi t.
2. Morfem
Morfem adalah unit terkecil yang menunjukkan makna di dalam bahasa tertentu.
Morfem dapat berupa kata-kata atau bagian kata seperti prefiks (awalan), sufiks
(akhiran) atau kombinasi prefiks-sufiks. Contoh terdaftar, didaftarkan, dan lain-lain.
Kata terdaftarkan dan didaftarkan berasal dari kata dasar daftar, namun ketika
imbuhan ter- dan di-kan ditambahkan maka kata daftar memiliki makna yang berbeda,
terdaftar memiliki makna telah ada dalam daftar sedangkan didaftarkan memiliki
makna seseorang telah mendaftarkan seseorang.
3. Morfologi
Adalah studi mengenai struktur kata-kata, perangkat menyeluruh morfem-morfem
dalam bahasa tertentu atau dalam daftar linguistik. Dengan mengombinasikan
morfem-morfem seseorang akan memiliki banyak kosakata. Sebagai contoh kata
dasar baca, dengan menambahkan beberapa morfem-isi kita sudah bisa mendapatkan
beberapa varian kata, yaitu membaca, dibaca, dibacakan, terbacakan, pembaca, dan
sebagainya.
4. Sintaksis
Sintaksis adalah cara sistematik yang kata-kata dikombinasikan dan diurutkan untuk
menghasilkan frasa dan kalimat yang bermakna (Sternberg (Carroll, 1986), 2008).
Sintaksis berfokus pada studi tentang gramatika frasa dan kalimat. Suatu kata akan
lebih bermakna jika tersusun sesuai dengan tata bahasanya. Sebuah kalimat
mengandung minimal dua bagian. Pertama adalah frasa kata benda (biasanya subjek)
dan frasa kata kerja dalam bahasa indonesia biasanya disebut predikat. Misalnya,
‘saya makan’ yang bertindak sebagai subjek adalah kata ‘saya’ dan ‘predikat’ adalah
makan. Dalam gramatikal bahasa indonesia maka frasa tersebut terdiri dari subjek dan
predikat (S-P).